Anda di halaman 1dari 18

PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH : DWIKI DIMAS PRADIPTA


NIM : (2001101010077)
MK : PKL 17
PRODI : EKONOMI PEMBANGUNAN
DOSEN : RIDA SAFUAN SELIAN, S.Pd, M.Pd

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Midterm laporan yang berjudul “perubahan iklim
di Indonesia ”.
Adapun tujuan dari penulisan dari Laporan ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan
dari dosen mata kuliah pengetahuan kebencanaan lingkungan bapak Redha Maidatija,
S.Pd.M.Pd.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Namun itu semua tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Tak ada yang
terindah dari ucapan terimakasih penulis atas bantuan, dorongan, dan bimbingan maupun
perhatiannya, Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan mereka semua.

Sabang, 31 maret 2021

Dwiki Dimas Pradipta

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH4
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN 4
BAB II: LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN IKLIM 5
2.2 PENGERTIAN EFEK RUMAH KACA 7
2.3 PENGERTIAN GAS RUMAH KACA 8
2.4 PENGERTIAN EMISI KARBON 9
BAB III: PEMBAHASAN
3.1 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM 10
3.2 PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN IKLIM 12
3.3 PERKEMBANGAN IKLIM DI INDONESIA 14
BAB IV: PENUTUP
PENUTUP 16
DAFTAR PUSTAKA 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan iklim atau climate change adalah fenomena global yang disebabkan oleh
kegiatan manusia dalam penggunaan bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna lahan dan
kehutanan. Kegiatan tersebut merupakan sumber utama Gas Rumah Kaca (GRK)
terutama karbondioksida (CO2) yang kontribusi terbesar berasal dari negara industri. Gas
ini memiliki kemampuan menyerap panas yang berasal dari radiasi matahari yang
dipancarkan kembali oleh bumi. Penyerapan ini telah menyebabkan pemanasan atmosfer
atau kenaikan suhu dan perubahan iklim.Gas Rumah Kaca yang selanjutnya disebut GRK
adalah gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami maupun antropogenik, yang
menyerap dan memancarkan kembali radiasi inframerah (Peraturan Presiden No.61
Tahun
2011). Gas-gas lain juga dilepaskan, mengotori atmosfir, seperti uap air (H 2O), Methane,
N2O dan O3 (ozone). Semua gas-gas ini disebut”Gas Rumah Kaca”.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana dampak yang diakibatkan dari terjadinya perubahan suhu?
- Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim?
- Bagaimana perkembangan iklim di Indonesia saat ini?

1.3 Tujuan Pembahasan


- Untuk mengetahui bagaimana dampak yang diakibatkan dari terjadinya perubahan
iklim
- Untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim
- Untuk mengetahui bagaimana perkembangan iklim di Indonesia saat ini

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian iklim

Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dan melipiti wilayah yang
luas. Bumi mempunyai geografis tempat yang berbeda- beda. Tak hanya geografis saja,
namun secara astronomis di daerah memiliki letak berbeda- beda dan ciri-ciri berbeda-
beda. Iklim sangat erat hubungannya dengan letak astronomis. Dalam ilmu geografi kita
mengenal beberapa jenis iklim yang dihubungkan dengan letak astronomis. Secara
umum, dihubungkan dengan letak garis lintang, iklim dibagi menjadi dua macam yaitu
iklim matahari dan iklim fisi

Jenis jenis iklim:

1. Berdasarkan iklim matahari


Iklim matahari adalah iklim yang didasarkan pada jumlah sinar matahari (banyak
sedikitnya sinar matahari) yang diterima oleh permukaan Bumi. Iklim matahari ini
dibagi menjadi beberapa Jenis. Jenis-jenis iklim matahari adalah sebagai berikut:

 Iklim Tropis

Jenis iklim matahari yang pertama ialah iklim tropis. Iklim tropis adalah iklim
yang sangat cukup terkena paparan sinar matahari. Wilayah yang memiliki iklim
tropis terletak antara 0ᵒ – 23,5ᵒ LU / LS. Dengan letak astronomis yang begitu, maka
iklim tropis tersebut mencakup hampir 40% dari permukaan Bumi.

5
 Iklim Sub Tropis

Sesudah iklim tropis, selanjutnya ada iklim sub tropis. Iklim Sub Tropis adalah
ikilim yang terjadi pada iklim peralihan antara iklim  tropis dengan iklim sedang.
Iklim sub tropis dimiliki oleh daerah- daerah yang ada di wilayah 23,5ᵒ – 40ᵒ LU/ LS.

 Iklim Sedang

Selanjutnya ialah iklim sedang. Iklim sedang adalah iklim yang dimiliki oleh
daerah- daerah yang t erletak di wilayah antara 40ᵒ – 66,5ᵒ LU/ LS.

 Iklim dingin (iklim kutub)

Yang terakhir dari iklim matahari ialah iklim dingin atau iklim kutub. Sesuai
dengan namanya, I klim ini terletak di daerah kutub. Sesuai dengan namanya juga
bahwa suhu udara di iklim ini sangatlah rendah. Iklim ini dibagi menjadi 2 jenis,
yakni iklim tundra dan iklim es.

Berdasarkan iklim fisis

Selain iklim matahari ada iklim lain yaitu iklim fisis. Iklim fisis adalah iklim yang
menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di sebuah wilayah muka Bumi sebagai hasil
pengaruh lingkungan alam yang ada di wilayah itu. Yang dimaksud dengan pengaruh
lingkungan alam maksudnya ialah pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka Bumi,
serta angin dan curah hujan. Secara umum, iklim fisis dibagi ke dalam 5 jenis, yaitu iklim
laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung atau pegunungan dan iklim musim
atau muson. Berikut adalah jenis dari Iklim Fisis:

 Iklim laut atau Maritim

6
Iklim laut disebut juga sebagai iklim maritim, adalah iklim yang berada di daerah
tropis dan sub tropis, serta di daerah sedang. Walau sama- sama beriklim laut tapi
keadaan iklim di kedua daerah itu sangatlah berbeda

 Iklim darat atau Kontinen

Biasanya, lawan dari laut ialah darat. Dan bebar saja. Kita sebelumnya bertemu
tentang iklim laut, dan sekarang kita akan membicarakan tentang iklim darat. Iklim darat
biasa disebut sebagai iklim kontinen. Sama seperti iklim laut, iklim darat pun terletak di
daerah- daerah sub tropis dan tropis, serta ada yang di daerah sedang.

 Iklim dataran tinggi

Jenis iklim fisis yang ketiga ialah iklim dataran tinggi. sesuai dengan namanya, iklim
ini terletak di wilayah dataran tinggi.

 Iklim gunung

Selanjutnya ialah iklim gunung. Iklim gunung adalah iklim yang terletak di wilayah
gunung atau pegunungan.

 Iklim muson

Iklim muson adalah iklim yang dapat berganti- ganti setiap setengah tahun satu kali.

2.2 Pengertian efek rumah kaca

Efek rumah kaca merupakan sebuah proses dari suatu pemanasan. Pemanasan
disini yang dimaksud adalah kondisi bumi yang mengalami pemanasan dan suhunya akan
terus mengalami peningkatan yang di mana keadaan suhu bumi bisa nyaris tidak ada

7
bedanya dengan suhu pada malam ataupun siang hari. Kondisi tersebut tentunya bisa
menimbulkan ketidakseimbangan pada alam dan ekosistem yang ada di sekitarnya

Efek rumah kaca sendiri dapat diartikan sebagai proses yang terdiri dari berbagai tahap
pemanasan permukaan berbagai benda langit seperti planet ataupun satelit yang akan bisa
mempengaruhi keadaan suatu tempat yang disebabkan oleh keadaan atmosfernya. Petani
yang berada pada daerah 4 musim sendiri sebenarnya mengandalkan rumah kaca untuk
melakukan bercocok tanam dengan mudah. Kondisi di dalam rumah kaca jauh lebih
stabil dan cenderung tidak akan berubah yang membuatnya sangat cocok untuk
pertumbuhan tanaman dengan baik. Anda juga tidak akan merasa sesak ketika dihirup
dan bernapas.

2.3 Pengertian Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca merupakan gas yang berada di atmosfer dan biasanya bisa
muncul secara alami di lingkungan dan ada juga yang timbul akibat aktivitas manusia
yang terlalu banyak.

Gas rumah kaca yang timbul secara alami biasanya berasal dari letusan vulkanik,
pernapasan dan hasil dari sekresi hewan hingga pembakaran berbagai material organik
seperti tumbuh – tumbuhan. Gas rumah kaca sendiri ada banyak ragamnya. Di bawah ini
merupakan beberapa jenis gas rumah kaca yang bisa menimbulkan efek rumah kaca jika
jumlahnya terlalu banyak.

8
1. Uap air, merupakan salah satu gas rumah kaca yang sudah ada dan timbul secara
alamiah. Uap air ini merupakan salah satu gas yang bertanggung jawab dalam
menimbulkan efek rumah kaca karena konsentrasi jumlahnya yang banyak dan
selalu berfluktuasi secara regional.
2. Karbon dioksida, adalah gas rumah kaca berikutnya yang dihasilkan dari bahan
bakar fosil dan limbah padat lainnya. Hasil emisi dari kendaraan yang dipakai
oleh manusia juga bisa meningkatkan kadar karbon dioksida di udara.

3. Metana, termasuk ke dalam kategori gas alam yang bisa menimbulkan efek rumah
kaca. Metana adalah salah satu gas yang bisa menjadi sebuah insulator paling
efektif karena mampu menangkap panas sekitar 20 kali lebih efektif dari karbon
dioksida. Jika gas metana yang dihasilkan oleh batu bara dan minyak bumi terus
meningkat maka dapat dipastikan suhu permukaan bumi akan meningkat secara
drastis.
4. Hidrofluorokarbon, adalah salah satu gas yang terbentuk dari manufaktur
beberapa produk seperti pendingin ruangan. Meskipun tidak separah
kloroflorokarbon (CFC), gas tersebut masih bisa merusak lapisan ozon dan
berkontribusi dalam meningkatkan suhu bumi.

2.4. Pengertian Emisi karbon

Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang
mengandung karbon. Contoh dari emisi karbon ialah CO2, gas pembuangan dari
pembakaran bensin, solar, kayu, daun, gas LPG, dan bahan bakar lainnya yang
mengandung hidrokarbon.

Emisi karbon merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara yang


berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan. 

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Dampak perubahan iklim


Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan
suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah
sistem iklim yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan
manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan
ekosistem wilayah pesisir.

1. Menurunnya Kualitas Air

Terlalu tingginya curah hujan akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber


air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih.

2. Berkurangnya Kuantitas Air

Pemanasan global akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian
meningkatkan curah hujan. Meski kenaikkan curah hujan sebetulnya dapat
meningkatkan jumlah sumber air bersih, namun curah hujan yang terlalu tinggi
mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa
sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.

3. Perubahan Habitat

10
Pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan juga badai
karena perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai
rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme
lain.

4. Punahnya Spesies

Perubahan habitat akan menyebabkan punahnya berbagai spesies, baik binatang


maupun tanaman, seperti pohon-pohon besar di hutan yang menjadi penyerap
utama karbondioksida. Hal ini disebabkan karena mereka tidak sempat
beradaptasi terhadap perubahan suhu dan perubahan alam yang terjadi terlalu
cepat. Punahnya berbagai spesies ini,akan berdampak lebih besar lagi pada
ekosistem dan rantai makanan.

5. Menurunnya Kualitas dan Kuantitas Hutan

Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim, sebagai
paru paru bumi hutan merupakan produsen Oksigen (O2), selain itu, hutan juga
membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya
pemanasan global.

6. Meningkatnya Gas Rumah Kaca karena Deforestasi

Pohon-pohon yang mati karena perubahan tata guna hutan, ataupun karena
mengering dengan sendirinya akibat meningkatnya suhu dalam perubahan iklim,
akan melepaskan karbondioksida. Selain itu, kematian pohon-pohon
menyebabkan berkurangnya penyerap karbondioksida itu sendiri. Dengan
demikian, karbondioksida dan gas rumah kaca lain akan meningkat drastis.

7. Meningkatnya Wabah Penyakit

Kenaikan suhu curah hujan dapat meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang
mematikan, seperti malaria, kolera dan demam berdarah. Hal ini disebabkan karena
nyamuk pembawa virus-virus tersebut hidup dan berkembang bijak pada cuaca yang
panas dan lembab, dimana kondisi demikian akan secara umum disebabkan oleh
perubahan iklim.

11
8. Kasus Kanker Kulit, Katarak dan Penurunan Daya Tahan Tubuh

Penipisan ozon menyebabkan peningkatan intesitas sinar ultra violet yang mencapai
permukaan bumi yang menyebabkan kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan
tubuh sehingga manusia menjadi rentan terhadap penyakit. Manusia menjadi lebih
rentan terhadap asma dan alergi, penyakit kardiovaskular, jantung dan stroke.

9. Berkurangnya Area Pertanian

Suhu yang terlalu panas, berkurangnya ketersediaan air, dan bencana alam yang
disebabkan perubahan cuaca dapat merusak lahan pertanian.

10. Menurunnya Produktivitas Pertanian

Suhu yang terlalu panas dan berkurangnya ketersediaan air akan menghambat
produktivitas pertanian. Perubahan iklim juga akan menyebabkan perubahan masa
tanam dan panen ataupun menyebabkan munculnya hama dan wabah penyakit
pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.

11. Tenggelamnya Sebagian Daerah Pesisir

Peningkatan permukaan air laut menyebabkan bergesernya batas daratan di


daerah pesisir yang kemudian menenggelamkan sebagian daerah pesisir ataupun
pemukiman di daerah pesisir

12. Tenggelamnya Pulau-pulau Kecil

Kenaikan suhu bumi yang menyebabkan mencairnya es pada dataran kutub-kutub


bumi, kemudian menyebabkan peningkatan permukaan air laut yang
menenggelamkan pulau-pulau kecil.

3.2 Penyebab terjadinya perubahan iklim

12
 Perubahan iklim sebagai perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung
atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah kompoisi dari atmosfer
global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat
diperbandingkan. Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material
atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon
Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.

Penyebab terjadinya perubahan iklim dipengaruhi oleh perbuatan manusia yang


tidak memperhatikan lingkungannya. Penyebab terjadinya perubahan iklim ini
dipengaruhi oleh perbuatan manusia yang melepaskan Gas Rumah Kaca ke atmosfer.

Contoh penyebab terjadinya perubahan iklim karena perbuatan manusia ini seperti
pembakaran bahan bahan bakar fosil dan deforestasi. Selain itu, ada juga berbagai
penyebab terjadinya perubahan iklim yang dipengaruhi perbuatan manusia lainnya,
seperti:

 Mengendarai mobil.

Bensin termasuk dari bahan bakar fosil, Pembuangan gas pada mobil juga
mengandung banyak polusi gas kimia lainnya. Hal ini tentunya menjadi salah satu
penyebab terjadinya perubahan iklim yang tidak terbantahkan lagi.

 Tempat pembuangan sampah. 

Saat kamu membuang makanan dan sampah taman ke dalam tempat sampah, sampah-
sampah tersebut akan dibawa dan terkubur di tempat-tempat pembuangan sampah.
Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Saat sampah
yang berada paling bawah mengalami pembusukan, terbentuklah gas methan.

 CFC untuk kulkas dan aerosol.

CFC atau chloro-fluoro-carbo' tidak terbentuk secara alami. Kamu memakainya untuk
keseluruhan proses industri. CFC digunakan sebagai pendingin di lemari es dan bahan
pembakar pada aerosol.Hal ini merupakan penyebab terjadinya perubahan iklim yang
menimbulkan sekitar 10.000 kali 'efek rumah kaca' dari CO2. CFC juga
menghancurkan ozon, bagian penting yang berada di lapisan atas atmosfer.

13
 Pertanian dan peternakan

Saat petani menambah pupuk penyubur nitrogen ke dalam tanah, beberapa dari
nitrogen tersebut berubah menjadi Nitro Oksida (N2O), gas rumah kaca yang sangat
kuat. Sapi menciptakan gas methan saat rumput mengalami peragian di perutnya. Ada
sekitar 1.2 miliar ternak sapi didunia, semuanya menambah kadar gas rumah kaca
yang menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim di seluruh dunia.

3.3 Perkembangan iklim di Indonesia saat ini

Anomali Suhu Udara Rata-Rata Bulan Mei 2021

Berdasarkan data dari 85 stasiun pengamatan BMKG, normal suhu udara bulan Mei
periode 1981-2010 di Indonesia adalah sebesar 27.0 oC (dalam range normal 21.7 oC -
28.8 oC) dan suhu udara rata-rata bulan Mei 2021 adalah sebesar 27.5 oC. Berdasarkan
nilai-nilai tersebut, anomali suhu udara rata-rata pada bulan Mei 2021 merupakan
anomali positif dengan nilai sebesar 0.5 oC. Anomali suhu udara Indonesia pada bulan
Mei 2021 ini merupakan nilai anomali tertinggi ke-6 sepanjang periode data pengamatan
sejak 1981

Anomali suhu udara rata-rata per-stasiun pada bulan Mei 2021 yang diperoleh dari 85
stasiun pengamatan BMKG di Indonesia umumnya menunjukkan nilai positif. Anomali
maksimum tercatat di Stasiun Meteorologi Maritim Serang - Banten (sebesar 1.3 oC),
sedangkan anomali minimum tercatat di Stasiun Meteorologi Karel Sadsuitubun -
Maluku Tenggara (sebesar -0.1 oC)

Perbedaan (selisih) suhu udara rata-rata bulan Mei 2021 dengan bulan April 2021 yang
diperoleh dari 84 stasiun pengamatan BMKG di Indonesia umumnya menunjukkan nilai
positif yang dominan, dengan hanya sebagian kecil yang bernilai negatif. Perbedaan
positif terbesar tercatat di Stasiun Meteorologi Citeko - Bogor (sebesar 1.0 °C),

14
sedangkan perbedaan negatif terbesar tercatat di Stasiun Meteorologi Pattimura - Ambon
(sebesar -0.9 °C).

  Anomali Suhu Udara Rata-rata Tahunan

Anomali suhu udara tahunan adalah perbandingan suhu udara pada tahun tertentu, relatif
terhadap rata-rata periode normal (dalam hal ini adalah rentang waktu tahun 1981-2010).
Berdasarkan data dari 91 stasiun pengamatan BMKG, normal suhu udara periode 1981-
2010 di Indonesia adalah sebesar 26.6 oC dan suhu udara rata-rata tahun 2020 adalah
sebesar 27.3 oC.

Untuk wilayah Indonesia secara keseluruhan, tahun 2016 merupakan tahun terpanas
dengan nilai anomali sebesar 0.8 °C sepanjang periode pengamatan 1981 hingga
2020. Tahun 2020 sendiri menempati urutan kedua tahun terpanas dengan nilai anomali
sebesar 0.7 °C, dengan tahun 2019 berada di peringkat ketiga dengan nilai anomali
sebesar 0.6 °C. Sebagai perbandingan, informasi suhu rata-rata global yang dirilis World
Meteorological Organization (WMO) di laporan terakhirnya pada awal Desember 2020
juga menempatkan tahun 2016 sebagai tahun terpanas (peringkat pertama), dengan tahun
2020 sedang on-the-track menuju salah satu dari tiga tahun terpanas yang pernah dicatat.

Anomali suhu udara rata-rata per-stasiun pada tahun 2020 yang diperoleh dari 91 stasiun
pengamatan BMKG di Indonesia hampir seluruhnya menunjukkan nilai anomali positif,
dengan hanya sebagian kecil yang memiliki nilai anomali negatif. Anomali maksimum
tercatat di Stasiun Klimatologi Seram Bagian Barat (sebesar 1.6 oC), sedangkan anomali
minimum tercatat di Stasiun Meteorologi Karel Sadsuitubun - Maluku Tenggara (sebesar
-0.2 oC).

Perbedaan (selisih) suhu udara rata-rata tahun 2020 dengan tahun 2019 yang diperoleh
dari 91 stasiun pengamatan BMKG di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup beragam
dengan komposisi perbandingan yang relatif seimbang antara jenis perbedaan positif dan
jenis perbedaan negatif. Perbedaan positif terbesar tercatat di Stasiun Klimatologi Seram
Bagian Barat (sebesar 1.3 °C), sedangkan perbedaan negatif terbesar tercatat di Stasiun
Meteorologi Mozez Kilangin - Mimika (sebesar -0.4 °C).

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Perubahan iklim atau climate change adalah fenomena global yang disebabkan
oleh kegiatan manusia dalam penggunaan bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna lahan
dan kehutanan. Kegiatan tersebut merupakan sumber utama Gas Rumah Kaca (GRK)
terutama karbondioksida (CO2) yang kontribusi terbesar berasal dari negara industri. Gas
ini memiliki kemampuan menyerap panas yang berasal dari radiasi matahari yang
dipancarkan kembali oleh bumi.

Sebagai warga Negara yang baik kita haruslah menjadi agen dalam hal menjaga
Negara kita agar tetap terjaga iklim nya dan terhindar dari perubahan iklim, karena
seperti yang telah dijelaskan diatas banyak sekali dampak dampak yang dapat dihasilkan
bila terjadinya perubahan iklim. Karena iklim itu sendiri merupakan suatu hal yang harus
sangat kita jaga kelangsungannya agar masih dapat kita rasakan segala manfaat dari ilim
yang terus terjaga bahkan hingga ke generasi selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

www.bmkg.go.id

https://hot.liputan6.com/read/4275334/penyebab-terjadinya-perubahan-iklim-dan-dampaknya-
pada-kehidupan

http://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-perubahan-iklim-faktor-dan-dampaknya

http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/perubahan-iklim

https://duniapendidikan.co.id/pengertian-iklim/

https://www.suara.com/tekno/2021/03/09/151454

https://www.rumah.com/panduan-properti/pengertian-gas-rumah-kaca-fungsi-dan-dampak-
negatif-yang-bisa-ditimbulkannya-27493

17
18

Anda mungkin juga menyukai