Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PATOLOGI ANATOMI “TIMOMA” BLOK 4.

1 “SISTEM HEMATOLOGI
DAN IMUNOLOGI”

DEFINISI

Timoma merupakan tumor mediastinum anterior yang berasal dari kelenjar timus dimana
tumor ini dari sel epitel timus.

TIPE-TIPE TIMOMA

Klasifikasi histopatologi timoma menurut WHO:

Tipe A Terdiri dari sel epitel timik neoplastik yang berbentuk


oval atau gelondong (spindel)
Tipe B1 Tumor yang mirip dengan timus fungsional normal yang
berkombinasi dengan ekspansi luas yang memiliki
gambaran yang secara praktis sukar dibedakan dari
korteks timik normal dengan area menyerupai medulla
timus
Tipe B2 Tumor dengan komponen epithelial neoplastik yang
nampak sebagai sel bulat yang bercerai berai dengan
nukleus vesikuler dan nukleoli yang berbeda di antara
populasi padat limfosit. Ruang perivaskuler jamak terjadi
dan kadang tampak prominen. Susunan perivaskuler dari
sel tumor menghasilkan bentukan palisade.
Tipe B3 Tipe timoma yang predominan tersusun atas sel epitel
yang memiliki bentuk bulat atau polygonal dan tidak
menunjukkan atipia atau terdapat atipia ringan. Sel
tersebut bercampur dengan sedikit limfosit yang
membentuk pertumbuhan sheetlike dari sel epithelial
neoplastik
Tipe AB Tipe campuran, bentuknya kombinasi sel pada tipe A dan
tipe B
Tipe C Tumor timik (karsinoma timik) yang menunjukkan atipia
sitologik yang jelas dan sekumpulan gambaran
sitoarsitektural yang tidak lagi spesifik timus, namun
analog seperti gambaran karsinoma dari organ lain.
Timoma tipe C terdiri dari sedikit sekali limfosit imatur
dan biasanya bercampur dengan sel plasma

EPIDEMIOLOGI
Pada semua usia, terutama pada dewasa pertengahan. Timoma dan karsinoma timik terjadi
hampir pada semua usia (7-89 tahun) dengan insidensi puncak antara 55-65 tahun.
Neoplasma ini sangat jarang terjadi pada anak dan remaja. Pada pasien berusia lebih muda
dari 20 tahun atau lebih tua dari 40 tahun, lebih kurang sepertiga dari kanker timus yang
diderita merupakan tumor ganas. Sementara itu, pada pasien yang berusia 20-49 tahun,
sekitar setengah dari kanker timus yang diderita merupakan tumor ganas.

GEJALA KLINIS

- Sekitar 30% bersifat asimtomatik (tanpa gejala)


- 30% sampai 40% menimbulkan gejala lokal seperti batuk, sesak napas, dan sindrom
vena cava superior dan sisanya disertai penyakit sistemik terutama miastemia gravis,
yang secara bersamaan ditemukan juga pada timoma pada 15% - 20& penderita.
- Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat :
a) Batuk terus menerus, sesak muncul bila terjadi penekanan atau invasi pada
trakea dan/atau bronkus utama,
b) Disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke esofagus
c) Sindrom vena cava superior lebih sering terjadi pada tumor mediastinum yang
ganas dibandingkan dengan tumor jinak,
d) Suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel terlibat, paralisis
diafragma timbul apabila penekanan nervus frenikus
e) Nyeri dinding dada terjadi bila tumor terlalu besar dan terjadi penekanan pada
jaringan sekitar.
f) Kelemahan otot  (terutama pada mata, leher, dada)
g) Kelelahan
h) Kehilangan nafsu makan
i) Pembengkakan lengan atau wajah
j) Kesulitan menelan
k) Anemia (jumlah eritrisit rendah)
l) Peningkatan risiko infeksi

GAMBARAN MIKROSKOPIS

Tipe A Terdiri dari sel epitel timik neoplastik yang berbentuk


oval atau gelondong, inti sel atipia, dan disertai dengan
sedikit limfosit nonneoplastik

Tipe B1 Tumor yang mirip dengan timus fungsional normal


yang berkombinasi dengan ekspansi luas yang memiliki
gambaran yang secara praktis sukar dibedakan dari
korteks timik normal dengan area menyerupai medulla
timus. Sel T yang belum matang (panah), epitel sel tumor
dengan besar inti (panah).
Tipe B2 Tumor dengan komponen epithelial neoplastik yang
nampak sebagai sel bulat yang bercerai berai dengan
nukleus vesikuler dan nukleoli yang berbeda di antara
populasi padat limfosit. Ruang perivaskuler jamak
terjadi dan kadang tampak prominen. Susunan
perivaskuler dari sel tumor menghasilkan bentukan
palisade. Sel epitel melimpah dengan nukleus tidak
beraturan (panah) dan lebih sedikit limfosit (panah)
daripada B1.
Tipe B3 Tipe timoma yang predominan tersusun atas sel epitel
yang memiliki bentuk bulat atau polygonal dan tidak
menunjukkan atipia atau terdapat atipia ringan. Sel
tersebut bercampur dengan sedikit limfosit yang
membentuk pertumbuhan sheetlike dari sel epithelial
neoplastik. Sel epitel poligonal (panah) dengan nukleus
tidak beraturan.

Tipe AB Tipe campuran, bentuknya kombinasi sel pada tipe A


dan tipe B
Lobus A: asterisk, Lobus B: Bintang

Tipe C Tumor timik (karsinoma timik) yang menunjukkan


atipia sitologik yang jelas dan sekumpulan gambaran
sitoarsitektural yang tidak lagi spesifik timus, namun
analog seperti gambaran karsinoma dari organ lain.
Timoma tipe C terdiri dari sedikit sekali limfosit imatur
dan biasanya bercampur dengan sel plasma
 Terapi
Terapi timoma berdasarkan histopatologi dan staging menurut Masoka.
- Stage timoma berdasarkan Masaoka

Stadium I Mikroskopis berkumpul (tumor masih dalam kapsul intak).


Mikroskopis tidak tampak inasi ke kapsul.
Stadium II Makroskopis tumor telah invasi ke jaringan lemak atau pleura
mediastinum. Mikroskopis invasi hanya sampai kapsul
Stadium III Makroskopis tumor telah invasi ke organ sekitar, pericardium,
pembuluh darah besar dan paru
Stadium IV A Penyebaran ke pleura atau perikardium
Stadium IV B Metastasis limfogen & hematogen

- Penatalaksanaan timoma sesuai dengan stage Masaoka

Stadium I Operasi (Ectended Thymoma Thymectomy/ETT)


Stadium II Operasi (ETT) dilanjutkan dengan radioterapi
Stadium III Operasi dan extended resection (ETT) dilanjutkan dengan
radioterapi dan kemoterapi
Stadium IV A De bulking dilanjutkan dengan kemoterapi dan radiasi
Stadium IV B Kemoterapi dan radioterapi dilanjutkan dengan de bulking

Anda mungkin juga menyukai