Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH LINGKUNGAN PEMASARAN

(untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran I)

Dosen Pengampu : Muhammad Buswari

Oleh :
1. Dini Widyastuti (201410160311521)
2. Nur Aisya Rahmawati Arinda (201410160311524)
3. Dessy Nur Hazizah (201410160311538)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANNG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2015

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan p puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Lingkungan
Pemasaran”

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Malang, 6 Oktober 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 2

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Lingkungan Pemasaran.................................................................................. 3

2.2 Ruang Lingkup Lingkungan Pemasaran ......................................................................... 4

2.2.1 Lingkungan Mikro....................................................................................................... 4

2.2.2 Lingkungan Makro........................................................................................................ 6

2.3 Analisis Lingkungan Pemasaran..................................................................................... 10

2.3.1 Analisis dan pengertian SWOT.................................................................................... 10

2.3.2. Manfaat Analisis SWOT.............................................................................................. 13

BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 14

3.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 14

3.2 Pendapat Kelompok........................................................................................................ 14

Daftar Pustaka............................................................................................................................... 15

Studi Kasus................................................................................................................................... 16

Lampiran....................................................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang di lakukan oleh organisasi dan bisnis guna untuk
mencapai tujuan yang telah dan akan ditetapkan, kegiatan pemasaran sangat luas mulai dari
sebelum di lakukanya proses produksi dalam upaya merumuskan perencanaan (planning) produk
dengan mempelajari potensi-potensi yang dapat di eksplorasi menjadi sebuah tujuan organisasi baik
berupa keuntungan lembaga (profit) maupun manfaat sosial (benefit) untuk meningkatkan kualitas
hidup dan memenuhi kebutuhan dan keinginan (proses mengubah keinginan menjadi kebutuhan).
hingga memasuki proses produksi dan penjualan (organizing dan actuating) sampai pada proses
pelayanan jual (controling) untuk memastikan bahwa produk yang telah diciptakan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan.
Namun untuk mencapai tujuan tersebut, dan produk dari perusahaan dapat diterima oleh
masyrakat sebelum memasarkan produknya setiap perusahaan harus mengenali lingkungan
pemasaran terlebih dahulu. Lingkungan pemasaran merupakan salah satu faktor terpenting terhadap
keberhasilan perusahaan memasarkan produk atau jasa.
Ruang lingkup pasaran dibagi menjadi dua yaitu mikro dan makro. Lingkungan mikro yang
menyangkut dari dalam perusahaan sedangkan makro menyangkut diluar perusahaan.
Lingkungan pemasaran selalu berubah tidak dapat diramakan dan dapat terjadi kejutan-kejutan
lainnya, oleh Karena itu untuk mengantisipasi perusahaan harus menganalisa hal-hal apa saja yang
nantinya mungkin terjadi terhadap keberlangsungan perusahaan.
Dalam gambaran global yang cepat berubah, pemasar harus mengamati kekuatan
lingkungan yang utama yaitu : lingkungan demogafis, lingkungan social budala, lingkungan
alam,lingkungan teknologi, dan lingkungan politik hukum.
Konsumen sering terlihat menentang keputusan produk yang memepengaruhi lingkungan
alam. Namun salah satu studi riset memeperlihatkan bahwa meskipun 80% konsumen AS
menyatakan bahwa keamanan lingkungan memepengaruhi keputusan mereka untuk membeli
sebuah produk, hanya setengah lebih menyatakan bahwa mereka memebeli produk daur ulang atau
produk yang aman lingkungan. Dengan meningkatkan jumlah produk hijau yang mereka beli,
konsumen harus mengubah kebiasaan loyalitas mereka, menghadapi sikap skeptis tentang motif

1
peluncuran dibelakang produk dan tingkat kualitasnya, dan mengubah sikap mereka terhadap peran
yang dimainkan produk-produk semacam itu dalam perlindungan lingkungan.
Environmentalisme korporat adalah pengakuan akan pentingnya masalah lingkungan yang
dihadapi perusahaan dan pengintegrasian masalah-masalah itu kedalam rencana strategis
perusahaan. Pemasar yang paham akan lingkungan ini harus paham bahwa ini harus menyadari
berbagai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan empat tren terutama di lingkungan alam
yaitu : kelangkaan bahan mentah terutama air, peningkatan biaya energi, peningkatan tingkat polusi
dan perubahan peran pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari lingkungan pemasaran ?
2. Apa itu lingkungan mikro perusahaan?
3. Apa itu lingkungan makro perusahaan ?
4. Bagaimana cara menganalisa lingkungan pemasaran ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut kita dapat mengetahui :
1. Mengetahui pengertian dari lingkungan pemasaran
2. Mengetahui lingkungan mikro perusahaan
3. Mengetahui lingkungan makro perusahaan
4. Mengetahui cara menganalisa lingkungan pemasaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Pemasaran


Memonitor dan menyelediki keadaan lingkungan pemasaran adalah salah satu tanggung
jawab utama dari pemasar suatu perusahaan karena lingkungan pemasaran terdiri dari para pelaku
pemasar dan kekuatan-kekuatan yang di luar kendali perusahaan.
Menurut definisi dari Philip Khotler mengenai lingkungan pemasaran sebagai berikut :
“Lingkungan pemasaran perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan yang berasal
dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen
pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahnkan transaksi yang sukses dengan para
pelanggan sasaran”.
Lingkungan pemasaran sangat mempengaruhi perusahaan , karena lingkungan pemasaran
sangat menentukan berhasil atau tidaknya barang dan jasa yang diproduksi oleh sebuah perusahaan
dapat diterima oleh konsumen dan perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Lingkungan pemasaran senantiasa berubah dan serba tidak pasti dan juga lingkungan
pemasaran juga bisa memberikan peluang dan ancaman.
Peluang dapat ditemukan hampir di mana saja, Salah satu cara untuk mengidentifikasi
peluang yang ada adalah mengikuti trend baru dan perubahan dari lingkungan. Peluang dapat
ditemukan dalam diskusi dengan pelanggan, melalui membaca majalah dan surat kabar, dan
memeriksa literatur perdagangan. Peluang harus dinilai sebagai keinginan dan kemungkinan
keberhasilan mereka. Peluang yang sangat diinginkan adalah yang paling mungkin menghasilkan
keuntungan atau membuat beberapa kontribusi terhadap tujuan organisasi. Kemungkinan
keberhasilan didasarkan pada kemampuan organisasi, kemampuan pesaing, dan sifat perubahan
pasar. Ancaman mengidentifikasi situasi yang dapat dipengaruhi oleh tindakan pemasaran dan yang
tidak dapat dipengaruhi. Dengan situasi yang dapat dipengaruhi, seperti masuknya pesaing utama ke
wilayah, masalah dapat diminimalkan atau bahkan berubah menjadi peluang jika waktu yang cukup
tersedia.

3
2.2 Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan
kekuatan di luar pemasaran yang memepengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil denganpelanggan sasaran.
Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan beradap tasi
dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari
lingkungan pemasaran, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk
memenuhi tantangan dan peluan pasar yang baru.
Lingkungan pemasaran merupakan komponen kekuatan-kekuatan diluar aspek
pemasaran yang dapat mempengaruhi kemampuan manajemen dalam membangun dan
memelihara hubungan dengan pelanggan. Ruang lingkup pemasaran dibagi dua yaitu
lingkungan Makro dan Mikro. Berikut penjelasannya.

2.2.2. Lingkungan Mikro Perusahaan


Lingkungan mikro Perusahaan dalah lingkungan perusahaan itu sendiri yang nantinya
akan menjadi kekuatan atau mungkin kelemahan perusahaan itu sendiri.
Lingkungan ini terdiri dari perusahaan, pemasok, pesaing, perantara, pelanggan, dan
masyarakat.
1. Perusahaan.
Manajemen pemasaran di perusahaan harus memperhitungkan kelompok lain dalam
merumuskan rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak, keuangan, penelitian, dan
pengembangan, pembelian, produksi dan akuntasi. Sekelompok ini membangun sebuah
lingkungan mikro perusahaan bagi para perencana pemasaran.
2. Pemasok
Para pemasok adalah perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan dan pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.
Perkembangan dalam lingkungan pemasok dapat memberikan pengaruh yang amat besar
bagi pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan karena pemasok yang menyediakan bahan
yang nantinya akan diolah atau diproduksi oleh perusahaan untuk dijadikan sebuah produk.
3. Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu dalam kegiatan
promosi , penjualan, distribusi kepada pembeli akhir. Perantara ini meliputi middlemen,
perusahaan distribusi fisik, agen jasa, pemasaran, dan perantara keuangan.

4
a. Middlemen
Middlemen adalah perusahaan yang membantu mendapatkan pelanggan atau
mendekatkan penjual dengan pelanggan. Dalam hal ini termasuk pedagang grosiran dan
pedagang eceran yang membeli dan menjual ulang barang dagangan (mereka sering
diseebut reseller atau penjual barang)
b. Perusahaan distribusi fisik
Perusahaan distribusi fisik membantu perusahaan dalam menyediakan dan
memindahkan barang dari tempat asal ke tempat tujuan. Pergudangan adalah
perusahaan yang menyimpan dam melindungi barang sebelum berpindah ke tempat
tujuan selanjutnya. Perusahaan angkutan terdiri dari kereta api, angkutan truk,
perusahaan penerbangan, tongkang, dan perusahaan lainnya yang berspesialisasi dalam
mengangkut barang dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya. Namun disisi lain
perusahaan harus memutuskan cara mana yang terbaik untuk menyimpan dan
mengangkur barang, menyeimbangkan faktor-faktor seperti biaya, pemyerahan,
kecepatan, dan keamanan.
c. Biro jasa Pemasaran
Biro jasa pemasaran yang meliputi perusahaan riset, biro iklan, perusahaan media, dan
perusahaan konsultan pemasaran membantu perusahaan mencari sasaran dan
mempromosikan produknya ke pasar yang tepat.
d. Perantara Keuangan
Perantara keuangan meliputo bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan
perusahaan lainnya yang membantu transaksi keuangan atau menanggung risiko
sehubungan dengan pembelian dan penjual barang.

4. Pelanggan
Perusahaan berhubungan dengan para pemasok dan para perantara agar perusahaan dapat
menyediakan barang dan jasa secara efisien kepada pasar sasaran. Terdapat lima macam
pasar pelanggan :
1. Pasar Konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membelibarang dan jasa
untuk konsumsi pribadi.
2. Pasar Bisnis membeli barang dan jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk
digunakan dalam proses produksi perusahaan.

5
3. Pasar Penjual Perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi
mendapatkan laba.
4. Pasar Pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang membeli barang dan jasa
untuk menghasilkan pelayanan umum.
5. Pasar Internasional terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen,
produsen, penjual perantara, dan pemerintah.
5. Pesaing
System pemasaran perusahaan di kelilingi dan dipengaruhi oleh kelompok pesaing. Para
pesaing ini perlu di monitoring, diidentifikasi, dan dikalahkan untuk memperoleh dan
mempertahankan kesehatiaan pelanggan kepada perusahaan. Cara terbaik bagi perusahaan
untuk memenangkan persaingan tersebut dengan mengambil sudut pandang pelanggan.
Keberhasilan pemasaran merupakan masalah yang bagaimana mencapai keterpaduan yang
efektif dari pihak perusahaan dengan para pelanggan, saluran-saluran, dan para pesaing.

6. Masyarakat Umum
Masyarakat merupakan sekelompok peminat nyata atau yang masih terpendam atau
memberikan dampak terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan. Masyarakat
juga bisa memperlancar atau menghambat kemampuan organisasi, oleh karena itu suatu
perusahaan atau organisasi harus mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat.

2.2.3 Lingkungan Makro Perusahaan


Lingkungan mako perusahaan adalah lingkungan diluar yang berkaitan dan berpengaruh erat
dengan kegiatan perusahaan. Limgkungan ini dapat mrnjadi peluang dan ancaman bagi
perusahaan pada umumnya. Faktor –faktor lingkungan makro terdiri dari :
1. Demografis
Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia,
jenis kelamin, ras, lapangan kerja, dan data statistic lain. Lingkungan demografi menjadi
minat utama perusahaan karena lingkungan demografis menyangkut masyarakat, dan
masyarakat membentuk pasar.
a) Perubahan penduduk. Kalau jumlah penduduk berubah maka permintaan terhadap
barang dan jasa akan berubah pula. Jika lebih seidkit orang yang membeli barang dan
jasa, maka ini akan mempengaruhi kebutuhan pokok terhadap produk dan jasa.

6
b) Pergeseran umur penduduk. Kalau jumlah penduduk berubah maka distribusi umurpun
ikut berubah pula. Jika angka kelahiran menurun dan jaminan kesejahteraan menignkat
maka lebih banyak orang tua dan lebih sedikit bayi yang menepati daerah tersebut. Hal
ini berhubungan dengan sasaran pasar dari segi usia.
c) Distribusi Pendapatan. Di beberapa daerah di dunia sebagian besar pendapatan berada
dalam tangan segelintir orang, sementara sebagian besar rakyat hanya mempunyai uang
sedikit aja. Kalau kelompok berpenghasilan menengah lebih kecil jumlahnya dari
sepuluh tahun yang lalu akan mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa yang
bersifat khusus dan mewah.
d) Perpindahan Geografis penduduk. Angka perpindahan geografis juga mempengaruhi
konsumsi penduduk akan barang dan jasa. Semakin tinggi angka perpindahan maka
barang dan jasa yang bersifat praktis akan cenderung diminati
e) Tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka kesadaran dan
pola pikir mereka akan barang dan jasa akan semakin tinggi pula. Demikian pula dengan
tanggapan mereka akan barang dan jasa.
2. Lingkungan ekonomi
Keadaan ekonomi di masa sekarang dan di masa yang akan datang akan mempengaruhi
keberhasilan strategi pemasaran. Faktor-faktor ekonomi yag perlu di analisis adalah :
a) Tahapan siklus bisnis. Perekonomian dapat diklasifikasikan seperti dalam keadaan
resesi, depresi, kebangkitan, dan kemakmuran
b) Gejala inflasi dan deflasi harga barang dan jasa. Kalau inflasi sangat tajam, mungkin
diadakan pengendalian upah dan harga.
c) Kebijakan keuangan, tingkat suku bunga dan devaulasi atau revaulasi uang dalam
hunbungannya dengan uang asing atau valas
d) Kebijakan fiscal, berupa tingkat pajak unutk perusahaan dan perorangan.
e) Neraca pembayaran internasional yang mungkin surplus atau deficit dalam hubungannya
dengan perdagangan luar negeri.
3. Lingkungan fisik alamiah
Lingkungan alam memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu, biaya
energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau” yang
berkembang untuk melindungi lingkungan.
a) Kekurangan bahan mentah tertentu di masa yang akan datang. Ada tiga criteria yang
berhubungan dengan sumber daya sehubungan dengan eksploitasi sumber daya alam yaitu

7
sumber daya yang terbatas dan dapat diperbaharui kembali dan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui kembali
b) Peningkatkan biaya energy. Sumber daya energy memang beragam jenisnya tetapi
sehubungan dengan pembiayaan pengguanannya dapat dlihat dari sisi kelengkaannya dan
nilainya secara umum.
c) Kenaikkan tingkat pencemaran. Beberapa kegiatan industry tak dapat dihindari telah sedikit
banyak merusak kualitas lingkungan secara alamiah. Perhatian masyarakat mengenai maslah
tersebut telah menciptakan opini khusus di kalangan masyarakat.
d) Campur tangan pemerintah yang kuat dalam Sumber Daya Alam
Berbagai lembaga pemerintah telah menaikkan peran aktif dalam perlindungan lingkungan.
Manajemen pemasaran perlu memberikan perhatian terhadap lingkungan fisik dalam hal
mendapatkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan, dan juga menghindari perusakan
lingkungan fisik. Perusahaan dapat memperkirakan adanya pengawasan yang ketat, baik
dari pemerintah maupun tekanan dari kelompok-kelompok pecinta kelestarian lingkungan
hidup.
4. Lingkungan teknologi
Kekuatan yang paling membentuk nasib manusia adalah teknologi, karena teknologi telah
menghasilkan :
a) Karya yang mengagumkan (contoh : Pembedah jantung),
b) Sesuatu yang mengerikan (contoh : bom hydrogen, senapan otomatis),
c) Berkah (contoh : mobil, video)
Contoh : Foto copy melumpuhkan perusahaan kertas karbon, TV dan Video melumpuhkan
bioskop.
Tingkat pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh seberapa banyak teknologi baru telah
ditemukan, tetapi penemuan teknologi tidak muncul secara mulus dan mantap sepanjang waktu.
Setiap teknologi menimbulkan akibat-akibat jangka panjang yang besar, yang tidak selalu dapat
diramalkan lebih dahulu.
Para pemasar perlu mengamati kecenderungan berikut dalam teknologi :
a. Laju percepatan perubahan teknologi
Revolusi di bidang teknologi akan memberikan dampak yang amat berarti terhadap pola
konsumsi dan sistem pemasaran.
b. Peluang pembaharuan yang tak terbatas

8
Tantangan dalam setiap kasus bukan saja berhubungan dengan masalah teknik, tetapi juga
masalah dagang, yaitu mengembangkan bentuk-bentuk prkatis yang dapat disediakan dari
produk-produk tersebut.
c. Anggaran biaya penelitian & pengembangan yang besar
Sekarang kebanyakan penelitian dilaksanakan oleh tim peneliti laboratorium ketimbang
penelitian individual (sepert Thomas Edison)
d. Konsentrasi pada penyempurnaan kecil dan bukan penemuan yang besar
Sebagai akibat biaya yang tinggi, banyak perusahaan yang lebih suka melakukan
penyempurnaan kecil pada produknya ketimbang mencoba-coba dalam penemuan produk
yang tampaknya lebih besar dan penting. Banyak perusahaan yang lebih suka
menginvestasikan uangnya dalam produk yang juga dikembangkan oleh pesaingnya dengan
cara membuat perbaikan kecil-kecil di sana-sini baik dalam hal ciri-ciri maupun gaya
produk tersebut.
Banyak penelitian yang ditujukan untuk memantapkan kedudukan yang sudah ada
ketimbang mengeksplorasi peluang-peluang baru.

e. Pengaturan perubahan teknologi yang meningkat


Perubahan teknologi menghadapi tantangan bagi perusahaan yang melihatnya sebagai
ancaman terhadap alam, kebebasan pribadi, kesederhanaan, dan bahkan terhadap ras
manusia. Para pemasar perlu memahami lingkungan teknologi yang berubah-ubah dan
bagaimana teknologi baru itu dapat melayani berbagai kebutuhan manusia.
f. Lingkungan Politik dan hukum
Keputusan-keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan
politik/hukum. Lingkungan ini terbetuk oleh :
a) hukum-hukum,
b) lembaga pemerintah,
c) kelompok penentang.
Kecenderungan politik yang utama dan implikasinya bagi manajemen pemasaran :
a. Jumlah perudang-undangan pokok yang mengatur bisnis
Perundang-undangan mempunyai sejumlah tujuan :
1). Pertama, untuk melindungi perusahaan dari ancaman persaingan yang tidak sehat
diantara sesamanya,
2). Kedua, untuk melindungi konsumen dari praktek-praktek perusahaan yang tidak jujur,

9
3). Ketiga, untuk melindungi minat masyarakat yang lebih besar terhadap tingkah laku
perusahaan yang tak terkendali.
b. Pelaksanaan Undang-undang oleh Biro Pemerintah yang Berubah-ubah
c. Pertumbuhan Kelompok-kelompok Kepentingan Masyarakat
Para pemasar perlu menyelesaikan perencanaannya bersama-sama dengan bagian hubungan
masyarakat dan bagian hukum perusahaan
g. Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari institusi dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai dasar,
persepsi, selera, dan perilaku masyarakat. Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang
membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi
pengambilan keputusan pemasaran adalah: Keteguhan pada nilai-nilai budaya dan
perubahan dalam nilai budaya sekunder.
Ciri-ciri kebudayaan :
a) Nilai-nilai budaya dengan pokok bertahan kuat. Orang yang hidup di kelompok
masyarakat memiliki beberapa kepercayaan dan nilai-nilai inti yang diwarisi dan
kecenderungan bertahannya secara mantap. Tetapi kepercayaan sekunder umumnya
lebih mudah berubah dibandingkan kepercayaan inti.
b) Setiap budaya mempunyai sub budaya. Setiap masyarakat mempunyai sub-budaya,
terdapat sekelompok orang yang mentaati sistem nilai yang muncul dari pengalaman
hidup umum di lingkungan mereka. Sejauh kelompok-kelompok sub-budaya ini
menunujukkan keinginan dari perilaku konsumsi yang berbeda, para pemasar dapat
memilih sub-budaya tertentu sebagai pasar sasaran mereka
c) Nilai-nilai budaya sekunder berubah dari waktu ke waktu. para pemasar perlu
memberikan perhatian besar dalam menentukan secara tepat peluang-peluang atau
ancamanpemasaran baru. Nilai-nilai budaya pokok dari suatu masyarakat dinyatakan
dalam hubungan orang dengan sesamanya, orang lain, lembaga, masyarakat, alam.

2.3 Analisis Lingkungan Pemasaran

2.3.1 Pengertian SWOT


Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam
organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana
yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan

10
panjang. Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan
kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan
akan membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan.
Perkiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau
mengganti program-program yang tidak relevan dengan program yang lebih inovatif dan
relevan
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Menurut Johnson (1989) dan Bartol (1991), SWOT adalah perangkat umum yang didesain
dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai
perencanaan strategis dalam berbagai terapan.
Analisa SWOT adalah analisa yang sangat dikenal dalam proses pembuatan strategi bisnis.
Analisa SWOT antara lain :

a. Strenghts (S)
Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah
setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan
dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam
teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang
membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

b. Weaknesses (W)
Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan
dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan
suatu perusahaan atau organisasi.

c. Opportunities (O)
Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.

11
Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan
ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

d. Threats (T)
Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang
menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi
penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan
datang.

12
2.3.2 Manfaat Analisis SWOT
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar,
yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi
yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada,
sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan
benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat
selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang
bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk
meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta
menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

13
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Lingkungan selalu mengalami perubahan perubahan dan serba tidak pasti, sedang yang pasti
adalah perubahan itu sendriri. Untuk itu seorang pemasar harus senantiasa memonitor perubahan
lingkungan, memprediksi, mengatisipasi, dan mengadakan aksi nyata dan realities.Perubahan terdiri
dari para pelaku, dan kekuatan uang berasal dari luar fungsi manajemen, pemasaran, perusahaan
yang mempengaruhi kemampuannya untuk mengembangkan dan memepertahankan transaksi yang
sukses dengan para pelanggan.
Lingkugan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan makro. Linfkungan mikro terdiri dari
pemasok, perusahaan, distributor, pelanggan, pesaing, dan public. Lingkungan makeo terdiri dari
aspek hukum, politik, ekonomi, demografi, teknologi, budaya, dan fisik/alam.
Dengan menegetahui lingkungan pemasaran kita dapat melakukan analisi SWOT, dari analisis
lingkungan mikro kita dapat mngetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dengan analisis
makro kita dapat mengetahui peluang dan ancaman perusahaan.

1.2 Pendapat Kelompok


1. Banyaknya perusahaan yang belum memahami cara memasarkan produk mereka ke
lingkungan pemasaran yang tepat, dalam arti produk mereka berada pada lingkungan yang
mayarakatnya membutuhkan produk dari perusahaan tersebut. Seharusnya perusahaan harus
mampu menganalisa lingkungan mana yang akan dipasarkan.
2. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap konsumen memilki tingkat kebutuhan yang berbeda-
beda. Di lingkungan yang sama pun biasanya timbul perbedaan tingkat kebutuhan
masyarakat, oleh sebab itu perusahaan harus pintar-pintar mengetahui tingkat kebutuhan
konsumennya di lingkungan yang tertenu pula.
3. Peran pemerintah juga sangat penting dalam menganalisa lingkungan pemasarn yang tepat
bagi suatu perusahaan baik itu perusahaan negeri maupun swasta.

14
DAFTAR PUSTAKA

Irawan dkk, Pemasaran Prinsip dan Kasus, Edisi 2, BPFE-YOGYAKARTA,


Yogyakarta, 1996.

Tim Mitra Bestari, Dasar-Dasar Pemasaran, UPFE UMY, Yogyakarta, 2003.

Philip Kotler, Kevin Lanne Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, alih bahasa
Bob Sabran, Erlangga, Jakarta, 2009.

15
Studi Kasus
Embargo 1973

Pembentukan negara Israel pada tanggal 14 Mei 1948, membuat dunia Arab marah karena
negara Yahudi yang baru itu mencakup tanah yang diklaim kedua belah pihak yaitu Arab dan
Yahudi. Israel berhasil memukul mundur sebuah serangan negara-negara Liga Arab — terutama
Suriah, Jordania dan Mesir — di tahun 1948. Isreal juga melancarkan serangan balik atas Mesir
pada tahun 1956.
Pada tanggal 5 Juni 1967, pihak Arab memulai sebuah serbuan besar-besaran dengan tujuan
menghancurkan Israel secara total — dikemudian hari serangan ini disebut sebagai Perang Enam
Hari. Rencana Arab ini menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, ketika Israel bukan hanya mampu
memukul mundur serangan itu, melainkan juga berhasil mencaplok wilayah Arab seluas 2 kali dari
luas Israel sebelumnya. Diantaranya termasuk semenanjung Mesir, Kota Tua Jerusalem yang
dikontrol Jordania, Tepi Barat, serta Dataran Tinggi Golan.
Berikutnya pada hari suci orang Yahudi, Yom Kippur, tanggal 6 Oktober 1973, Liga Arab kembali
melancarkan serangan yang berhasil membuat Israel nyaris tak berdaya. Israel hampir musnah di
tahun itu, jika saja tidak dibantu pesawat-pesawat tempur Amerika.
Marah atas tindakan Amerika tersebut, negara-negara Arab untuk pertama kalinya kembali bersatu
sejak Kekaisaran Ottoman, mengumumkan apa yang disebut Embargo Minyak pada tanggal 17
Oktober 1973. Embargo minyak ini ditujukan untuk pengiriman ke Eropa dan Amerika Utara.
Kemudian negara itu kebingungan dan nyaris kolaps. Embargo minyak ini dihentikan pada tanggal
18 Maret 1974. Bahkan setelah embargo ini dihentikan, harga minyak dunia tetap tinggi. Tahun
1973, dua negara yang beberapa puluh tahun kemudian sering buat onar, hampir punah hanya
karena bersatunya negara-negara Arab. Berpuluh-puluh tahun kemudian, 2004-an keatas,
perlawanan kepada mereka hanya dalam bentuk merusak sistem informasi. Jauh sebelum itu ada
cara yang paling efektif, yang saya yakin jika diterapkan saat ini tidak terlalu ketinggalan zaman.
Bukan embargo, melainkan bersatunya negara-negara yang selama ini mereka acak-acak.

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai