Anda di halaman 1dari 4

Namaku adalah Kanaria, aku adalah seorang traveler, hidupku… ya bisa dibilang biasa saja,

bangun tidur, mereview tempat wisata, berjalan jalan. Yah… begitulah kira kira
kehidupanku.

Kali ini aku sedang berada di desa lindu dipulau jawa. aku mendengar bahwa didesa ini
memiliki suasana hutan yang sangat menenangkan,dan juga air terjun yang baru ditemukan.
dikarenakan tidak adanya penginapan diwilayah ini, aku menumpang dirumah pak tommy
andika. Tidak terlalu besar sih. Tetapi sebagai traveler itu hal yang sepele. Pak tommy ini
memiliki seorang anak perempuan, ia bernama aurel dia adalah anak yang riang dan cantik.
Usianya baru menginjak 12 tahun tetapi ia sudah terpaksa untuk berhenti sekolah dikarenakan
kondisi ekonomi pak tommy yang kurang memadai dan juga kurangnya sarana pembelajaran
di desa terpencil.

Hari selasa

“hah pagi yang sangat indah, didesa ini cuacanya segar”. Kataku sembari beranjak dari
Kasur.

Aku berjalan kearah ruang keluarga, disana ada pak tommy dan anaknya yang sedang
sarapan.

“dah bangun dek, monggo dimakan sarapannya,sudah disiapkan”.kata pak tommy


“iya kak! Masakan buatan bapak ueeeenaak loh! Cepat makan!”. Aurel mengatakannya
sembari tersenyum lebar.

“baiklah, maaf sudah merepotkan, sudah menumpang, makan dibuatkan pula, setidaknya
izinkan saya mencuci piringnya”. Kataku
“ohoho, mbak tidak usah repot repot mencuci piring, lagipula kan mbak adalah tamu didesa
kami, dengan datangnya blogger seperti mbak, wisata di desa kami akan semakin
berkembang…. Itulah yang dikatakan oleh pak kepala desa, hehehe”.kata pak tommy dengan
ketawa kecil.
“hei kakak, bagaimana dengan keadaan diluar desa!. Apakah indah disana?, adakah putri
duyung dipantai?, pernahkah kakak bertemu dengan putri dari kerajaan seperti dibuku yang
pernah aku baca?. Hei kak! Apa kakak senang bisa dating kesini?! Aku senang karena pada
akhirnya ada orang yang berkunjung ke desa terpencil ini! Te~he~”, kata Aurelia dengan
semangat.
“Aurelia, jangan begitu, kau membuat kakak Kanaria bingung”, pak tommy terlihat sedikit
memarahi anaknya.”maafkan Aurelia yah, dia memang masih anak anak, walaupun dia
berumur 12 tahun, karena tidak adanya sekolah didekat sini, sangat sulit untuk mengajari
anak anak seumurannya, semoga dengan kedatangan mbak Kanaria disini akan merubah
kondisi desa ini menjadi lebih baik”.

Aku terkejut mendengar yang dikatakan pak tommy. Aku tak menyangka masih ada saja
daerah dimana anak anak tidak bisa menimba ilmu.

“tidak apa apa pak, tidak perlu memarahi Aurel, lagipula dia kan cuman anak kecil, selain itu
aku masih tidak tahu apakah dengan blog yang kumiliki bisa merubah kondisi desa ini tetapi
akan kuusahakan, dengan begitu aurel yang imut ini akan tersenyum lebih lebar” jawabku
sembari tersenyum.

Disaat kami bertiga sedang makan, datanglah bapak kepala desa lindu, ia bernama rikma
agustus.

“permisi pak tommy, bisakah saya masuk?”.kata pak rikma dari depan pintu
“oh silahkan masuk pak rikma! Monggo ikut makan”. Sambut pak tommy
“tidak perlu repor repot kok. Tadi saya sudah sarapan sebelum kesini”. Pak rikma membalas

Pak rikma berjalan masuk kedalam rumah lalu ikut duduk di meja makan

“halo pak tommy, dan juga mbak Kanaria, maaf telah mengganggu jam makan kalian, ada
yang harus kita bicarakan”.kata pak rikma, wajahnya terlihat serius ketika mengatakannya.

Aku merasa bahwa mereka akan membicarakan sesuatu yang serius, dengan segera aku
berfikir untuk meninggalkan rumah ini dan lanjut ke tujuan utamaku, air terjun yang baru
ditemukan.

“baiklah, terimakasih banyak pak tommy, telah menyediakan tempat untuk ku tidur semalam,
dan terimakasih juga untuk makanannya”. Aku mengatakannya sembari beranjak keluar,
membawa barang bawaanku yang tidak banyak.
“tunggu sebentar”. pak tommy menahanku “ajaklah aurel, dia tahu lokasi air terjun yang kau
bicarakan”. Pak tommy mengatakannya sembari tersenyum.
“baiklah”. Kataku “aurel, kau mau ikut?”. Tanyaku kepada aurel

“yak! Aku mau!, ayah, aku boleh ikut kan!. Boleh kan!. Iya kan!” Tanya aurel dengan penuh
semangat.

“yahahaha, iya ndak apa apa, asal kamu berhati hati, dan jangan pulang terlalu sore”.
Setelah pak tommy mengizinkan kami pergi, kami berdua berjalan menuju ketempat air
terjun yang dibicarakan.
ditengah perjalanan aku melihat banyak sekali pemandangan anak anak yang bermain, mulai
dari yang masih kecil, sampai yang sudah remaja, disana aku melihat seorang anak
perempuan yang menyendiri, dia terlihat diasingkan, dikucilkan, dan tidak diajak bermain
oleh anak anak yang ada disana.
“hei aurel, mengapa anak yang disana tidak diajak bermain? Apa ada masalah tentang
dirinya?”.tanya ku kepada aurel.

“oh dia, dia adalah sri rahayu, dahulu kami sering bermain bersama, tapi beberapa tahun ini
dia selalu berkata ia tidak ingin bermain bersama lagi, ia berkata bahwa ia punya teman yang
tidak bisa dilihat, sejak saat itu, ia mulai dikucilkan oleh orang orang disini, ta- tapi aku tidak
mengucilkannya kok! Aurel kan anak yang baik! Tehe~”.

“bagaimana dengan orang dewasa disini? Apakah ada yang memberikan bantuan kepada
sri?”. Tanyaku

“hmm? Selama ini sih nggak ada yang membantu, bahkan terkadang orang tuanya
memarahinya tanpa alasan, aku terkadang berfikir bahwa dia punya kekuatan superrrr ato
sesuatu seperti itu, dia hebat kan! Bisa bicara dengan yang tidak terlihat”.

Sembari berjalan lagi aku melihat seorang anak dan ibunya


“hei buk, apa ibu bisa mengajari ku tentang aritmatika dasar?”.tanya anaknya
“hehehe~ ibu mana tau to ndok, coba nanti Tanya bapakmu, tau sendiri kan ibu tidak sekolah
pas dahulu, sekarang kamu harus belajar yang rajin, biar tidak seperti ibukmu ini,”.

Dan masih banyak lagi hal hal unik yang tidak dapat kuceritakan didesa ini, warganya baik
dan ramah, saling membantu satu sama lain, mungkin kekurangan didesa ini hanya dalam
masalah pendidikan dan juga kepercayaan atas takhayul yang tinggi.

Ketika kami sudah sampai di air terjun, disana sudah ada beberapa anak kecil dan orang
dewasa yang ikut berenang, mereka terlihat sangat menikmati berenang di air.

“nah kita sudah sampai di air terjunnya kak! Indah kan! Keren kan! Air nya dingin loh! Asyik
kayaknya kalo kita berenang disini! Ayo kak! Ayo kita nyemplung kak!”. Kata Aurelia
dengan penuh semangat, ia langsung lompat ke air tanpa pikir panjang, shessh memang anak
yang sangat bersemangat.
“aku gak bisa langsung ke air dek aurel, aku harus memfoto beberapa hal terlebih dahulu,
sebelum aku ikut terjun ke air”. Kataku “ kalau begitu tolong berhati hati, jangan sampai
berenang ditempat yang dalam”.

Aku memfoto banyak hal yang menurutku keren dan indah, mulai dari air terjunnya, pohon
pohonnya, kesenangan anak anak dan orang dewasa ketika berendam di dekat air terjun, dan
yang lainnya, setelah aku selesai memfoto hal yang menurutku indah, aku pun turut
berendam di air untuk merasakan kesejukan yang mereka bilang, memang sih sangat sejuk
karena ini berada di daerah dataran tinggi.

Setelah semua hal itu selesai, aku berpamitan ke semua orang yang telah membantuku di desa
tersebut, lalu kembali ke rumahku yang tidak terlalu besar di kota tanngerang.
“hah, sangat menyenangkan bisa berada di desa tersebut selama sehari” kataku “ mungkin
saja aku akan kembali dimasa yang akan datang, tidak untuk mereview, tapi hanya untuk
bersenang senang.

Beberapa bulan setelah aku berkunjung ke desa itu, nampaknya pemerintah mulai
memperhatikan infrastruktur yang berada di desa tersebut, mulai dari mengaspal jalan,
membangun sekolah dasar, dan memfasilitasi sementara anak anak yang ingin belajar, aku
melihat didalam foto yang diambil pemerintah, bahwa aurel tetap tersenyum lebar seperti
biasanya, yahh, aku bersyukur hasil blog ku memberikan dampak yang bagus untuk desa
tersebut.

Fin~

Anda mungkin juga menyukai