Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aga Erly Saputra

Npm : 301180001
Makul : Tes dan Pengukuran
Dosen : Jack Suman Rulis manurung, M.Pd
Jawaban UTS

1. Hubungan dari tes, pengukuran dan evaluasi


Tes adalah bagian integral dari pengukuran. Dengan demikian, tes dan pengukuran
adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Pengukuran menyediakan sarana yang
dapat digunakan untuk mmengumpulkan informasi yang diperlukan. Tes adalah alat
yang digunakan untuk mengumpulkan informasi. Sedangkan Evaluasi adalah proses
memberikan nilai atau harga dari data yang terkumpul. Melalui pengukuran data
kuantitatif diproses dan dinilai hingga menjadi nilai yang bersifat kualitatif. Data yang
terkumpul digunakan sebagai bahan informasi untuk mengambil keputusan

2. Bagaimana cara mengukur


a. kekuatan otot lengan
kekutan otot lengan dapat diukur dengan seberapa mampu melakukan full up
dengan waktu yang sudah ditentukan, serta berpatokan dengan peraturan yang
sudah di buat, seperti contoh peraturan, Dengan bantuan tolakan kedua kaki,
peserta mengangkat tubuh ke atas sampai mencapai sikap bergantung siku di
tekuk, dagu harus berada di atas palang yang sudah ditentukan, dan sikap
tersebut di ukur menggunakan waktu (stopwatch), dan kekuatan lengan dapat
diukur dengan seberapa lama peserta tersebut mampu bertahan dengan waktu
yang sudah ditentukan.
b. power tungkai
mengukur kekuatan power tungkai dapat diukur dengana Vertical jump,
vertical jump merupakan cara mengukur power tungkai dengan melompat
lurus ke atas untuk meraih raihan tertinggi yang bertujuan untuk mengetahui
power otot tungkai yang dimiliki, teknik ini dilakuak secara berulang-ulang,
sampai batas kemampuan yang dimiliki.
c. Kemampuan afektif
kemampuan afektif dapat diukur dengan Metode, metode yang digunakan
untuk mengukur ranah afektif ada dua macam, yaitu metode observasi dan
metode laporan diri. Penggunaan metode observasi berdasarkan asumsi bahwa
karakteristik afektif dapat dilihat dari perbuatan atau tingkah laku yang
ditampilkan dan atau reaksi psikologi, dengan begitu kita bisa mengukur atau
mengetahui sifat, tingkah laku dan karakteristik seseorang.

3. 5 prinsip dalam melakukan pengukuran dan evaluasi


a. kontinuitas
Pengukuran dan evaluasi tidak boleh dilakukan secara insedental karena
pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinyu. Oleh sebab itu
pengukuran dan evaluasi pun harus dilakukan secara kontinyu pula.
b. komprehensif
Dalam melakukan pengukuran dan evaluasi terhadap suatu obyek, guru harus
mengambil seluruh obyek itu sebagai bahan pengukuran dan evaluasi
c. adil dan obyektif
Dalam melaksanakan pengukuran dan evaluasi guru harus berlaku adil dan
tanpa pilih kasih kepada semua peserta didik. Guru juga hendaknya bertindak
secara obyektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.
d. kooperatif
Dalam kegiatan pengukuran dan evaluasi hendaknya guru bekerjasama dengan
semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah,
termasuk dengan peserta didk itu sendiri.
e. praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan baik oleh guru itu sendiri yang
menyusun alat pengukuran dan evaluasi maupun orang lain yang akan
menggunakan alat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai