Anda di halaman 1dari 29

5.

TRANSPOS MATRIKS
Pengertian Transpos Matriks
Transpos dari suatu matriks merupakan pengubahan
baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris.
Transpos dari matriks A dinotasikan dengan AT atau At
atau .
Jika matriks A dinyatakan
A dengan :

 a11 a12 ... a1m 


a a22 ... a2 m 
A  21

 ... ... ... ... 


 
an1 an 2 ... anm 
Maka tranpos dari matriks tersebut dinyatakan
dengan :

 a11 a21 ... am1 


a ... am 2 
AT =  12 a22
 ... ... ... ... 
 
a1n a2 n ... amn 

Contoh 12:
Jika 9 2 3
A 4 7 8
 

Tentukanlah transpos dari matriks diatas ( AT) ?


Jawab :
9 4 
9 2 3 maka AT = 2 7 
A 
 4 7 8  
3 8 
Jika A = AT maka A disebut matriks Simetri.
Contoh 13 :
Jika 1 2, Tentukanlah
3 AT ?
A  2 5 4
3 4 7
Jawab : 1 2 3 
AT =  2 5 4
 
3 4 7
Karena A = AT maka matriks A tersebut merupakan
matriks simetris.
5. KESAMAAN MATRIKS
Defenisi :
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama, Jika dan
hanya jika kedua matriks itu mempunyai ordo yang
sama dan elemen-lemen yang bersesuaian bernilai
sama.
a b   p q
Diketahui :A    dan B   r s 
c d   

a b   p q
Jika A = B maka c d  sama  r s
   
Contoh 13 :
Diantara matriks-matriks berikut ini manakah
yang sama ?
 1 3 3  4  1 3
A B C 
Jawab :     
 4 5
4 5
1 5 

 1 3 3  4
A  B 
  4 5 1 5 

Karena ada elemen yang bersesuaian tidak


sama maka matriks A tidak sama dengan
matriks B ( A  B )
 1 3  1 3
A  C 
 4 5  4 5

Jadi karena semua elemen yang bersesuaian bernilai sama


maka matriks A sama dengan matriks B ( A = B )

3  4  1 3
B  C 
1 5   4 5

Jadi karena ada elemen yang bersesuaian bernilai tidak


sama maka matriks A tidak sama dengan matriks B ( A  B )
6. DETERMINAN MATRIKS
Pengertian Determinan :
Determinan suatu matriks dinyatakan dengan
Selisih Jumlah hasil kali antara diagonal utama
dengan diagonal sekundernya.
Jadi matriks yang memiliki nilai determinan
hanyalah matriks yang berbentuk bujur
sangkar.
Jika nilai determinan suatu matriks bernilai
nol, maka matriks tersebut disebut matriks
Singuler.
Matriks singuler tidak memiliki invers /
kebalikan.
Determinan suatu matriks
A
A dinyatakan
dengan det (A) atau

Untuk matriks yang berordo 2x2 :


a b 
Jika A    maka determinan dari
c d 
matriks Tersebut dinyatakan dengan :
det (A) = (axd) – (bxc)
Contoh 14 :
Diketahui A  4 5, Tentukan determinan A?
6 7 
 

Jawab :

4 5
A  (4.7)  (5.6)  28  30  2
6 7
Untuk matriks yang berordo 3x3 :

Jika a b 
cmaka determinannya
A  d e f
 g h i 
dinyatakan dengan :

(-) (-) (-)


a b c a b
A = d e f d e
g h i g h
(+) (+) (+)

Dimana :
Det (A) = + (axexi) + (bxfxg) + (cxdxh) - (cxexg) - (axfxh) - (bxdxi)
Det (A) = ((axexi)+(bxfxg)+(cxdxh))-((cxexg)+(axfxh)+(bxdxi))
Contoh 15 :
 2 1 4
Diketahui A  4 2 1 ,Tentukan nilai
5 1 3
determinannya ?
Jawab:
( ) ( ) ( )
2 1 4 2 1
A 4 2 1 4 2
5 1 3 5 1
() () ()
Det (A) = (2.2.3)+(1.1.5)+(4.4.1)-(4.2.5)-(2.1.1)-(1.4.3)
= 12+5+16-40-2-12
= -21
Determinan dari Matriks-Matriks Khusus

1. Matriks diagonal :
Matriks berordo 2x2
a 0
 ab
0 b
Matriks berordo 3x3
a 0 0
0 b 0  abc
0 0 c
2. Matriks segitiga atas :
Matriks berordo 2x2

a b
 ac
0 c

Matriks berordo 3x3

a b c
0 d e  adf
0 0 f
3. Matriks segitiga bawah :
Matriks berordo 2x2
a 0
 ac
b c

Matriks berordo 3x3

a 0 0
b c 0  acf
d e f
4. Matriks Singuler :
Matriks berordo 2x2
a b
0
a b

Matriks berordo 3x3

a b c
ad bd cd  0
d e f
5. Matriks Simetri :
Defenisi : Matriks simetri adalah matriks bujursangkar
dimana nilai elemen-elemen yaitu eij=eji
Contoh :

 2 3 4
A  3 1 8
4 8 4
Dari matriks diatas dapat kita lihat bahwa :
e11 = 2, e12 = e21= 3, e13 = e31 = 4, e22 = 1, e33 =4
7. INVERS MATRIKS
1. Pengertian invers matriks.
Jika suatu matrik A dikalikan dengan matriks B
yang berordo sama sehingga diperoleh hasil
perkaliannya merupakan matriks identitas,
maka matriks B tersebut disebut invers dari
matriks A.
Invers dari matriks A dapat dituliskan dengan
bentuk A-1.
Untuk matriks berordo 2x2
Jika matriks A dinyatakan dengan :
a b 
A 
 c d 

Maka invers dari matriks tersebut dinyatakan


dengan :
1 1 d  b

det A  c a 
A

Jadi suatu matriks mempunyai invers jika matriks


tersebut bukan matriks singuler.
Contoh 16 :
Tentukanlah invers dari matriks :
 4 2
Jawab : A   
5 3 
Det (A) = 4.3 – 2.5= 12 – 10 = 2

1 1  d  b  1  3  2   1
3
A        2
 5 
det A  c a  2  5 4   2 2 
2. Dua Matriks saling Invers.
Defenisi :
Jika A dan B masing-masing adalah matriks
persegi dan mempunyai ordo yang sama,
serta berlaku hubungan
A B  B  A  I
maka B adalah invers dari A dan A juga
invers dari B, dengan demikian kedua
vektor disebut saling Invers.
Contoh 17 :
Diketahui matriks - matriks :
9 5 dan  4  5
B  7
A   9 
7 4 
Perlihatkanlah bahwa B adalah invers dari A dan A adalah
invers dari B ?
Jawab :

9 5  4  5 1 0
A B        I
7 4  7 9  0 1
 4  5 9 5 1 0
B A        I
 7 9  7 4 0 1
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa
A  B  B  A  I oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
matriks A invers dari B dan B juga invers dari A
SIFAT-SIFAT INVERS PADA MATRIKS
Jika A dan B adalah matriks persegi berordo
dua yang tak singuler, A-1 dan B-1 berturut-
turut adalah invers dari A dan B maka berlaku
:
i   A  B   B  A
1 1 1

ii  B  A  A  B
1 1 1
8. PERSAMAAN MATRIKS
Defenisi :
Jika A, B, dan X adalah matriks-matriks persegi
berordo dua, A adalah matriks tak-singuler
dengan invers A-1, maka penyelesaian
persamaan matriks :
1
A  X  B atau X  A  B
dan
1
X  A  B atau X  B  A
Contoh 18 :
Diketahui matriks-matriks :
3 2 dan 5 1
A  B
 7 5  2 3

Tentukanlah matriks X berordo (2x2) yang


memenuhi persamaan
a) A  X  B b) X  A  B

Jawab : 3 2  5  2
det A   15  14  1, sehingga A  
1

7 5   7 3 
a) Untuk persamaan matriks
A  X  B penyelesaiannya adalah :
1  5  2 5 1 25  (4) 5  (6) 
X  A B       
  
 7 3  2 3  (35)  6 (7)  9  
 21  1
X  
 29 2 
b) Untuk persamaan matriks ,
penyelesaiannya adalah : X  A  B
1 5 1  5  2  25  (7)  (10)  3
X  B A       

2 3  7 3   10  (21)   
(4)  9 
 18  7
X  
  11 5 
Contoh 19 :
Tentukanlah himpunan penyelesaian sistem
persamaan linier dua peubah berikut :

4 x  5 y  17

2 x  3 y  11
Jawab :
Untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem
persamaan linier itu, dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut :
1) ubah sistem linier kebentuk matriks,
2) selesaikan secara matriks.
Langkah 1)
4 x  5 y  17atau 4 5  x  17

2 x  3 y  11 2 3  y   11  A  X  B
    
Langkah 2)
det ( A ) = 4.3-5.2=12-10=2
4 5
A 
 2 3
1 1  3  5  3
 2
5
, A     2

2  2 4   1 2 

Jadi Himpunan penyelesaian =


   2  2     2  ( 2 )   2 x =- 2
x 3 5
17 51 55

 y    1 2  11  (17)  22   5  y = 5


        
Tugas dikumpulkam paling lambat besok jam 23.59 :

Tentukanlah nilai x dan nilai y dari persamaan linier


dua peubah berikut secara matriks:

3x – y =10
x – 2y = 0
• terimakasih

Anda mungkin juga menyukai