55-60
Abstract: Relay is one of several products that is produced by PT. Schneider Electric Manufac-
turing Batam. The biggest reject in relay is operating voltage reject (5.18%). Relay’s operating
voltage is related to the movement of armature to ferrite core, and moving terminal to fixed ter-
minal. The movement is measured undirrectly by four characteristics in relay product. They are
flatness, height, length, and allignment. The problem is operating voltage reject is still occured in
relay product eventhough the four characteristics are within specification limit. Those character-
istic are analyzed with linear regression in order to know the correlation between each character-
istic with operating voltage. There are only three characteristics that have correlation with oper-
ating voltage. New spesification limit for each characteristic which is correlated with operating
voltage is searched. Wilcoxon test is used as a tools to find the new spesification limit. The final
result is operating voltage can be decreased by 4.88%.
55
Susilo., et al. /Evaluasi Spesifikasi Produk Relay di PT Schneider Electric Manufacturing Batam/ JTI, Vol. 3, No. 2, Juni 2015, pp. 55-60
regresi linear sederhana. Regresi linear dengan dua karakteristik. Kelompok karakteristik yang meng-
atau lebih variabel bebas dinamakan regresi linear hasilkan operating voltage dibawah 16 volt dipilih
berganda. Menurut Montgomery dan Peck [1], regre- menjadi rentang nilai yang baru. Pemilihan rentang
si linear memiliki beberapa asumsi yang harus dipe- nilai karakteristik yang baru tersebut menggunakan
nuhi agar model regresi linear dapat digunakan. A- metode one sample wilcoxon median test.
sumsi tersebut adalah asumsi linearitas, data error
harus independen, berdistribusi normal, dan memili- One sample wilcoxon median test adalah salah satu
ki varians yang konstan (homoskedastisitas). Regre- metode nonparametrik untuk pengujian satu
si linear berganda memiliki asumsi tambahan yaitu kelompok sample. Enns [4] mengatakan metode ini
multikolinearitas, atau tiap variabel bebas tidak bo- dipakai saat data yang didapat tidak berdistribusi
leh saling berkorelasi. Multikolinearitas dapat dia- normal, karena one sample wilcoxon median test
nalisis dengan menggunakan metode variance infla- tidak memerlukan asumsi distribusi normal.
tion factor (VIF). Nilai VIF yang semakin besar me- Kazmier [5] menunjukkan bahwa pengujian one
nandakan korelasi antar variabel bebas yang sema- sample wilcoxon median test dilakukan dengan
kin besar juga. Freund et. al. [2] mengatakan bahwa mencari nilai selisih data dengan nilai yang
batas nilai VIF yang digunakan adalah 10. diujikan. Nilai absolut dari selisih tersebut diubah
menjadi nilai ranking. Nilai ranking yang ada ke-
Data yang didapat dari tahap pengumpulan data mudian dikelompokan menjadi dua kelompok, posi-
terkadang tidak dapat langsung memenuhi asumsi tif dan negatif, sesuai dengan hasil selisih data de-
regresi linear. Salah satu cara untuk mengatasi per- ngan nilai uji. Nilai total kedua kelompok tersebut
masalahan tersebut adalah dengan melakukan kemudian digunakan untuk pengujian data. Pe-
transformasi data. Salah satu metode transformasi ngambilan keputusan tolak H0 (median data ≠ nilai
data adalah metode johnson transformation. Menu- uji) dilakukan ketika total rank paling kecil dari dua
rut George [3], metode johnson transformation dapat kelompok kurang dari nilai tabel wilcoxon.
digunakan untuk menstabilkan varians, membuat
data ke bentuk normal, dan memperbaiki nilai fit Hasil dan Pembahasan
dari model data yang diambil. Johnson transformati-
on memiliki bentuk umum sebagai berikut. Hasil tes operating voltage pada 162 sample yang
(1) sudah diambil menunjukkan bahwa operating
Dimana γ dan δ adalah parameter bentuk, λ adalah voltage yang dihasilkan relay ada pada batas atas
parameter skala, dan ξ adalah parameter lokasi. spesifikasi operating voltage. Data operating voltage
Bentuk umum tersebut kemudian dikembangkan yang sudah didapat dapat dilihat pada Gambar 1.
menjadi tiga bentuk lain. Ketiga bentuk tersebut
adalah bentuk lognormal, bounded system, dan un-
bounded system. Rumus dari bentuk lognormal ada-
lah sebagai berikut.
(2)
Rumus dari bounded system adalah sebagai berikut.
(3)
Rumus dari unbounded system adalah sebagai beri-
kut.
(4)
Gambar 1. Hasil tes operating voltage
Penelitian kemudian dilanjutkan dengan mencari Data tersebut kemudian diolah dengan mengguna-
rentang nilai spesifikasi empat karakteristik yang kan regresi linear untuk mengetahui hubungan an-
dapat menghasilkan operating voltage yang baik. tara empat karakteristik dengan operating voltage.
Cara yang dilakukan adalah membagi nilai spesifi-
kasi empat karakteristik ke dalam tiga kelompok, Hasil Regresi Linear
yaitu kelompok minimum, nominal, dan maksimum.
Data operating voltage yang sudah diambil kemudi- Pengolahan data menjadi model regresi linear dila-
an juga digolongkan ke dalam kelompok empat ka- kukan dengan bantuan software minitab. Hasil
rakteristik tersebut, sesuai dengan nilai karakteris- regresi linear yang didapat terlebih dahulu dilihat
tik yang dimiliki oleh data operating voltage. Penca- pemenuhan asumsinya supaya model regresi linear
rian rentang nilai yang baru dilakukan dengan me- dapat digunakan. Semua pengujian asumsi yang di-
nguji data operating voltage pada tiap kelompok
56
Susilo, et al./Evaluasi Spesifikasi Produk Relay di PT. SEMB/ Jurnal Titra, Vol 3, No. 2, Juni 2015, pp. 55-60
lakukan lolos uji kecuali pengujian asumsi homoske- jukkan bahwa tidak ada pola pada plot residual
dastisitas. Hasil uji homoskedastisitas menunjuk- versus fit seperti pengujian pertama. Hal tersebut
kan bahwa varians dari data residual tidak bersifat membuktikan bahwa transformasi data berhasil di-
konstan. Hasil uji homoskedastisitas daat dilihat pa- lakukan. Asumsi lain juga terpenuhi dengan baik,
da Gambar 2. sehingga model regresi linear dapat digunakan.
Hubungan linear yang ada dari empat karakteristik
Residuals Versus the Fitted Values secara keseluruhan dapat dilihat dari hasil ANOVA
2
(response is OV_DC)
model regresi linear. Rumusan hipotesa yang digu-
nakan adalah sebagai berikut.
1
H0: empat karakteristik secara bersama-sama tidak
memiliki hubungan linear dengan operating voltage
secara signifikan pada alfa 5%.
Residual
0
H1: empat karakteristik secara bersama-sama me-
-1
miliki hubungan dengan linear operating voltage se-
cara signifikan pada alfa 5%.
-2
Hasil pengujian ANOVA model regresi linear dapat
14.0 14.5 15.0 15.5
Fitted Value
16.0 16.5 17.0
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 2. Hasil uji homoskedastisitas
1
Residual
-1
57
Susilo., et al. /Evaluasi Spesifikasi Produk Relay di PT Schneider Electric Manufacturing Batam/ JTI, Vol. 3, No. 2, Juni 2015, pp. 55-60
nilai height ada pada nilai 27,5 mm sampai 27,7 H1: Kelompok karakteristik menghasilkan opera-
mm. Nilai P-value karakteristik lain kurang dari ni- ting voltage kurang dari 16 volt secara signifikan
lai alfa 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa ka- pada alfa 5%
rakteristik lain memiliki hubungan signifikan
dengan operating voltage. Nilai R2 yang didapat dari
model adalah 35,4%. Hal tersebut menunjukkan
bahwa 35,4% variasi data operating voltage dapat di-
jelaskan oleh empat karakteristik. Model akhir re-
gresi linear adalah sebagai berikut.
(6)
58
Susilo, et al./Evaluasi Spesifikasi Produk Relay di PT. SEMB/ Jurnal Titra, Vol 3, No. 2, Juni 2015, pp. 55-60
59
Susilo., et al. /Evaluasi Spesifikasi Produk Relay di PT Schneider Electric Manufacturing Batam/ JTI, Vol. 3, No. 2, Juni 2015, pp. 55-60
60