FEGIYARTO
NIM. P07120118014
FEGIYARTO
NIM. P07120118014
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama : Fegiyarto
NIM : P07120118014
Menyatakan dengan sebanarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini
pengambil alih tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulisan ini hasil
Pembuat Pernyataan
Fegiyarto
NIM. P07120118014
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
Mengetahui
Rusmini,S.Kep.,Ns.,MM
Nip: 19701016198932001
iv
KATA PEGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
kompres hangat Untuk Menurunkan Nyeri Pada Remaja Putri kelas 3 smp
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
2. Ibu Rusmini, S.Kep. Ns., MM. selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik
Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan saran dan masukan yang
v
6. Bapak A’an Dwi Sentana, M.Kep. sebagai Pembimbing II yang telah banyak
7. Kedua Orang Tua, yaitu bapak usman dan ibu St. sandorayang telah
dan dukungan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
waktunya.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Karya Tulis Ilmiah ini dapat menambah wawasan serta dapat bermanfaat
Mataram,Januari2021
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................ v
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................x
BABIPENDAHULUAN....................................................................................1
BABIITINJAUAN PUSTAKA.........................................................................7
vii
5. Patway Disminorea............................................................21
6. Pengukuran Skala Nyeri.....................................................22
C. Terapi Kompres Hangat...........................................................24
1. Pengertian Kompres Hangat..............................................24
2. Manfaat Efek Kompres Hangat..........................................24
3. Mekanisme Kerja Panas.....................................................26
4. Prosedur Pemberian Kompres Hangat ..............................26
D. Asuhan Keperawatan Denga Disminorea................................28
1. Pengkajian..........................................................................28
2. Diagnosa............................................................................. 31
3. Perencanaan .......................................................................33
4. Pelaksanaan........................................................................43
5. Evaluasi.............................................................................. 44
BABIIIMETODE STUDI KASUS .................................................................45
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 Kusioner
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (2014) jumlah remaja putri di dunia yaitu 43.5 juta
remaja putri ingin tindakan yang segera agar tidak mengganggu aktivitas
dan dapat melanjutkan aktivitas lagi. Menurut remaja putri cara yang
rasa nyeri [ CITATION Anu11 \l 1033 ]. Obat pereda rasa nyeri merupakan
obat-obatan kimia, walaupun aman dan tanpa efek samping, tetapi bila
pereda nyeri. Dampak lain yang muncul adalah resistensi terhadap obat-
dosis yang lebih tinggi untuk mengatasi nyeri haid apabila telah
1
2
nyeri hebat pada bagian bawah perut yang terjadi saat wanita mengalami
seksual serta mampu melakukan proses produksi. Hal ini ditandai dengan
farmakologi yaitu dengan obat pereda rasa nyeri dan non farmakologi
3
dismenorea dan kompres hangat lebih aman dan tidak mengandung efek
menggunakan buli-buli panas atau botol air panas yangdi bungkus kain
kompres hangat terhadap penurunan nyeri saat menstruasi. Oleh karena itu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujan Umum
disminorea.
2. Tujuan Khusus
dapat :
D. Manfaat
1. Teoritis
2. Praktis
putri.
6
3. Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Disminorea
1. Pengertian Dismenorea
Dismenorea adalah rasa sakit atau nyeri hebat pada bagian bawah
Dismenorea adalah nyeri perut yangberasal dari kram rahim dan terjadi
2. Klasifikasi
a. Disminorea Primer
7
8
b. Dismenorea Skunder
pelvis.
keluarnya darah
3. Etiologi
yang hebat. Biasanya dismenorea primer timbul pada masa remaja, yaitu
Dismenorea sangat mirip dengan nyeri dirasakan oleh wanita hamil yang
lain :
a. Merokok
f. Memiliki adenomiosis
g. Kista ovarium
k. Leimioma submukosa
m. Malformasi kogenital
o. Utrine fibroid
Penyebab terjadinya dismenore yaitu keadaan psikis dan fisik seperti stres,
a. Faktor menstruasi
keparahan.
itu juga terlihat bahwa kejadian dismenorea pada atlet lebih rendah,
e. Endometriosis
4. Manifestasi klinis.
bagian bawah, pusing, mual hingga muntah, dan nyeri dibagian paha
berdasarkan derajatnya:
c. Derajat III : Penderita mengalami rasa nyeri yang luar biasa hingga
B. Konsep Nyeri
1. Definisi Nyeri
dialami setiap individu dan berbeda persepsi antara satu orang dengan
a. Budaya
diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini
b. Jenis kelamin
perempuan berbeda. Hal ini terjadi karena laki-laki lebih siap untuk
c. Usia
d. Makna nyeri
berespon dengan puts asa, ansietas, dan depresi kerena mereka tidak
e. Kepercayaan spiritual
f. Perhatian
menurun.
g. Ansietas
semakin tertekan.
i. Pengalaman sebelumnya
berarti bahwa individu akan mengalami nyeri yang lebih mudah pada
dari pasien. Secara umum orang yang mengalami nyeri akan dapat respon
psikologis berupa:
sebagai nosisepsi. ada empat proses yang terlibat dalam mekanisme nyeri
sebagai berikut :
a. Transduksi
reaksi inflamasi.
saraf.
b. Transmisi
Implus nyeri berjalan dari serabut saraf tepi ke medula spinalis. Zat
c. Persepsi
frontalis, dan sistem limbik. ada sel-sel didalam limbik yang diyakini
d. Modulasi
persepsi nyeri.
5. Pathway disminore
1.
Gangguan Menstruasi
Penyakit adenometritis,
Gangguan susunan saraf Penyakit,alergi obat kista ovarium, kalinan
obatan dll
disminorhea
Kegagalan fungsi Siklus menstruaasi
hipotaklamus-hipofiaia terganggu
Nyeri Intoleransi aktivitas
akut
Ovarium tidak terganggu Tidak terjadi siklus
menstruasi
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
BERAT
gambar 1.2. (Numeric Rating Scale)
terasa nyeri.
7-9 Terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri
C. TerapiKompres Hangat
pada daerah tertentu (Uliyah and Hidayat, 2010). Kompres hangat adalah
suatu prosedur menggunakan kain atau handuk yang telah dibasahi dengan
air hangat dan ditempelkan pada bagian tubuh tertentu (Yulian, 2010).
rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yag
manfaat efek kompres hangat adalah: efek fisik, efek kimia, efek biologis.
a. Efekfisik
Panas dapat menyebabkan zat cair, padat, dan gas mengalami pemuaian
ke segala arah.
b. Efekkimia
c.Efek biologis
3. Mekanisme KerjaPanas
kulit dengan empat cara yaitu: secara konduksi, konveksi, radiasi, dan
buli panas yang dibungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi
wanita yang disminore ini mengalami kontraksi uterus dan kontraksi otot
1. Perlengkapan
b. Sarungbotol
2. Pelaksanaan
bekerjasama.
yangtepat.
c. Berikan privasiklien.
27
d. Berikan komprespanas.
kondisinya sedanglemah.
sedangdikompres.
g. Keringkanbotol.
menyangga jikaperlu.
1. Pengkajian
b. Sumber data bisa didapat dari pasien, keluarga, atau orang yang
Hut10 \l 1033 ].
sebagai berikut:
pekerjaan.
29
dismenorea, dan kaji riwayat nyeri yang serupa timul pada saat
endometritosis.
atau pusing, badan terasa lemas atau rasa letih, mual, muntah, sakit
3) Banyaknya : normal
30
h. Riwayat menikah
2. Diagnosis
medis.
problem).
a. Problem (P)
b. Etiologi (E)
masalah.
32
c. Symtom (S)
dismenorea.
3. Perencanaan
Hut10 \l 1033 ].
status kesehatan.
2) Kriteria hasil:
3) Intervensi
ansietas.
disemangati
menghilangkan setress.
kecemasan pasien.
perutkarena dismenorea.
2) Kriteria hasil:
meliputi;
3) Intervensi
pernafasan.
oksigenasi.
nyaman.
nyeri.
infeksi.
kenyamanan.
0-1
2) Kriteria hasil:
meliputi;
3) Intervensi
putri
yang cukup.
2) Kriteria hasil:
3) Intervensi
mengkonsumsi suplemen.
adekuat.
yang diantisifasi.
efekif.
42
darihormon.
2) Kriteria hasil:
3) Intervensi
yang dideritanya.
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
yang teramati dan tujuan atau criteria hasil yang dibuat pada tahap
dengan kompres hanga tuntuk mengurangi nyeri pada remaja putri dengan
dismenorea.
kasus.
45
Berdasarkan ketetapan teori tentang subyek studi kasus diatas, maka
jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 1 (satu) orang remaja putri yang
menderia dismenorea. Dalam studi kasus ini terdapat kriteria inklusi dan
eksklusi yaitu:
1. Kriteria inklusi
b. Usia15 - 16tahun.
penelitian.
2. Kriteria Esklusi
Keperawatan, 2012)
kompres hangat
C. Fokus Studi
D. Definisi Oprasional
Dismenorea (nyeri haid) adalah rasa tidak nyaman yang paling sering
saat siklus menstruasi dengan nyeri sedang, berusia usia 15-16 tahun.
(NRS).
2. Kompres hangat
Instrumen yang digunakan dalam studi kasus ini adalah fom asuhan
kompres hangat.
F. Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Kuesioner
2008).
H. Penyajian Data
yang dipilih untuk studi kasus.Data disajikan secara terstruktur atau narasi
dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi
observasi dan kusioner tentang tindakan kompres hangat pada remaja putri
Etika studi kasus adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan studi kasus yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak
saja.
52
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
sebagai berikut:
53
54
berjumlah 539 dan siswa laki-laki berjumblah 619, dan julah siswa
tahun 2019 berjumlah 40 orang dan dalam penelitian ini mengunakan hanya 1
Bagian ini terdiri dari dua bagian yaitu, bagian pertama berisikan
tentang uraian hasil yang diperoleh dari studi kasus.Bagian kedua memuat
uraian tentang pembahasan atas temuan-temuan studi kasus atau studi kasus
teori. Bagian ini juga dilengkapi dengan keterbatasan dari studi kasus yang
I. Pengkajian Keperawatan
b. Riwayat Keperawatan
timbul
payudara terasa kencang dan setelah keluar haid hari pertama ini
terlilit.
SMP kelas 2.
56
derita.
c. Riwayat Bio-psiko-Sosial-Spiritual
nasi, sayur, tahu, tempe dan ayam. Saat sakit : pasien mengatakan
sejak sakit saat haid, nafsu makan klien berkurang karena nyeri
hari dan malam hari pasien mengatakan jarang makan lewat dari
jam 7.
2. Pola eliminasi
kuning bening jernih dan bau khas urine. Tidak ada gangguan
dalam eliminasi.
Saat sakit : BAB : pasien mengatakan biasa BAB satu kali sehari
bening jernih dan bau khas urine. ada gangguan dalam eliminasi
8 jam dalam sehari. Tidur malam pukul 22.00 WITA dan bagun
Saat sakit : pasien mengatakan susah tidur saat haid ini karna sakit
seperti menyapu.
di tempat tidur dan hanya pergi ke toilet untuk BAB dan BAK saja
58
dan peran sebagai anak terggangu dan di gantikan oleh sang adik
keadaan baik dan tidak merasakan nyeri pada bagian perut bawah.
dan siklusnya 7 hari dan tanggal haid berubah ubah kadang maju
keadaan menstruasi.
rambut rontok. tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa
60
d) Mulut : tidak ada luka pada mulut atau bibir, gigi tampak bersih
tampak kering. tidak ada nyeri tekan di area mulut dan tidak
teraba massa
e) Telinga : simetris kiri dan kanan, tampak bersih, tidak ada luka
dan tidak ada benjolan. tidak ada nyeri tekan dan tidak terba
tampak kemerahan, tidak ada luka, massa pada wajah dan pada
dagu terdapat bekas luka jahitan. tidak ada nyeri tekan dan
h) Dada : bentuk dada simetris tak tampak lesi pada dada. tidak
teraba massa dan tidak ada nyeri tekan pada dada. suara nafas
61
tidak ada luka. akral hangat tidak ada nyeri tekan dan tidak
benjolan. CRT < 2 detik tidak ada edema dan tidak ada nyeri
5.
ada kemerahan, benjolan atau pun massa. tidak ada nyeri tekan.
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Terapi Obat
1. Analisa Data
O : Keadaan umum
sedang nyeri haid
• Kesadaran
composmentis
• nyeri yang dirasakan Nyeri
pad skala 7 (0-10)
• Pasien Tampak
meringis
• Pasien tampak
memegangi perut
• immobilisasi
2 S : pasien mengatakan meningkatnya Intoleransi
sulit beraktifitas kontraksi dan aktivitas
karena sakit perut distremia uterus
yang dirasakan hilang
timbul, pasien
mengatakan hanya iskemia
berbaring di tempat
tidur dan hanya pergi
ke toilet untuk BAB dismi
dan BAK saja enore primer
melakukan aktifitas di
luar kamar apalagi di
luar rumah aktifitas nyeri haid
yang dia lakukan
63
sangat terbatas.
O : pasien tampak Intoleransi
berbaring di atas aktivitas
tempat tidu
3 S : pasien mengatakan kurang Ansietas
mengatakan takut dan informasi
cemas dengan nyeri
yang di rasakan pada
perut bagian bawah dismenore
yang di alami pada skunder
saat ia menstruasi
dirasakan seperti
terpelintir dan nyeri dismenore
hilang timbul, karna primer
informasi yang di
dapat dari temanya
bahwa tidak nyeri haid
mengalami nyeri saat
haid, pasien tidak
mengetahui tentang ansietas
penyakit yang di
alami dan pasien
mengatakan terkadang
saat nyeri haid datang
melakukan kompres
air hangat.
O : pasien terlihat
binggung dan cemas.
sebagai berikut :
dan immobilisasi
hangat.
1. Prioritas Masalah
dismenore
2. Rencana keperawatan.
kecemasan
klein.
3 Senin 5 II Setelah 1. Jangan 1. Kelehan
April I dilakukan lakukan dapat
2021 tindakan intervensi meningka
keperawatan yang tidak tkan
3x6 jam penting stress dan
diharapkan yang akan membuat
pasien membuat klien
memperlihatk pasien merasa
an perbaikan Lelah tidak
toleransi 2. Lakukan nyaman
aktivitas pemantauan 3. Toleransi
hingga mengenai memeiliki
meningkat respon jenisnya
secara fisiologis masing
optimum terhadap masing
Dengan aktivitasnya semua
kriteria hasil: , seperti bergantun
1. Pasien berubahnya g pada
akan tekanan tahap
Kembali darah dan proses
melakuka frekuensi penyakit,
n jantung status
aktivitas serta nutrisi,
seperti pernafasan keseimba
biasanya 3. Beri ngan
tanpa Tindakan cairan dan
bantuan kenyamana oksigenasi
perawat n seperti 4. Demi
atau mengatur menuruny
orang posisi tidur a
terdekat dan tegangan
2. Klien penuruanan pada otot
mengatak stimulus dan
an dalam mengatasi
marasa ruangan. Lelah
lebih 4. Sarankan yang akan
baik dan dan meningkat
bertenaga membantu kan rasa
klien nyaman
mendapat 5. Pola tidur
istirahat yang
atau waktu berkualita
tidur yang s dapat
cukup dan mengatasi
69
berkualitas kelelahan
(selama 8- dan
10 jam meningkat
permalam). an
5. Observasi resistensi
adanya terhadap
faktor stress infeksi
yang 6. Agar
menggangu perawat
kenyamana dapat
n mencegah
terjadinya
efek
kumulatif
terhadap
kondisi
fisik
RR:16x/meni
t
Tampak
wajah
07:36 meringi
3. Melakukan kompres 3. pasien
air hangat pada perut mengatak
bagian bawah yang an perut
mengalami nyeri hal terasa
yang pertama hangat
dilakukan adalah dan
mencuci tangan, nyaman
mengunakan hand nyeri
scoon (jika yang
diperlukan), dirasakan
menyiapkan baskom belum
dan menuang kan air berkurang
hangat ke dalam .
baskom, mengukur
suhu air 45-50,5 ˚C
dengan termoeter air,
mengisi buli-buli ½ -
¾, mengeringkan,
mengatur posisi
pasien terlentang dan
07:39 meletakan buli-buli di
atas perut pasien yang
mengalami nyeri.
4. Mengajarkan pasien 4. Pasien
07:4 untuk berolahraga belum
5 ringan seperti berjalan mau
dan mengerakan berolahra
badanya. ga ringan
5. Mengajarkan pasien
07:5 untuk melakukan 5. Pasien
0 relaksasi nafas dalam bersedia
yang membuat pasien dan
rileks mencoba
6. Mengarur posisi melaksan
pasien senyaman akanya
mungkin saat 6. Pasien
07:59 pengkajian tampak
maupun pemeriksaan. nyaman
7. Menganjurkan pasien dengan
untuk istirahat dan posisi
tidur yang cukup semi
71
nyeri
dapat
berkuran
g
13. Pasien
mengata
kan
berkuran
g
menjadi
skala 6
Selasa 08:45 II 14. Memberikan 13. Pasien
6 April informasi lengkap tampak
2021 kepada pasien tentang mendenga
penyakitnya seperti rkan
pengertian, tanda dan
gejala dismenore atau
08:5 nyeri haid yang
0 dialaminya 14. Pasien
15. Menjelaskan mengataka
bagaimana cara n akan
penaganan mandiri mencoba
yang harus dilakukan tindakan
saat pertama kali yang
seperti melakuakan mudah dan
kompres air hangat, cepat
08:5 distraksi dan istirahat
5 yang cukup. 15. Kelua
16. Mengajak rga tidak
keluarga atau orang ikut
terdekat untuk ikut berpartisip
berpartisipasi dalam asi dalam
penanganan dan penangana
Tindakan keperawatan n nyeri
09:00 haid.
17. Mejelaskan secara 16. Pasien
rinci alat yang mengetahu
diperlukan, prosedur i alat apa
penanganan yang akan saja yang
dilakukan dan harus ada
bagaimana reaksi dari ketika
prosedur kompres air akan
hangat melakukan
kompres
air hangat
pasien dan
73
mengetahu
i
prosedurn
09:10 ya.
17. Pasien
18. Mengajarkan mencoba
tehnik relaksasi nafas menerapka
dalam n relaksasi
nafas
09:15 dalam
18. TD:9
19. Melakukan
pemantauan tanda- 19. /
09:3 tanda vital 60mmhg
0 N :
79x/menit S
:36,3˚C
20. Memberikan RR :
informasi Kembali 16x/men
terkait dengan 20. Pasien
pengertian, tanda dan tampak
gejala dismenore mengerti
dengan
yang di
jelaskan
perawat
09:45 dan dapat
menjawab
tentang
apa itu
21. Menjelaskan dismenore
ulang cara penanganan 21. Pasien
mandiri yang bisa mengataka
dilakukan pasien n
mengetahu
i Tindakan
yang bisa
ia lakukan
secara
mandiri
Pasien
09:50 tampak
mengerti
dan akan
melaksana
74
dan solusi
yang di
berikan
untuk
memaksim
alkan
proses
penyembu
han dari
nyeri haid
yang
dialami
dan tidur
11:0 hanya 5-6
0 8. menyakan aktivitas jam
apa saja yang 8. Pasien
dilakukan mengataka
n belum
melakukan
aktivitas
selain
tidur dan
ke toile
Rabu 7 7:30 I 1. Mengkaji tingkat 1. P: nyeri
april nyeri perut
2021 karena
menstruas
i
Q: seperti
di pelintir
R: perut
bagian
bawah
S: skala 4
T: hilang
timbul
07:35 2. Mengkaji tanda-tanda 2. TD:90/60
vital pasien mmhg
N:72x/me
nit S:
36˚C
RR:16x/
menit
ekspresi
wajah
pasien
77
tidak
meringis
lagi,
kerutan
pada dahi
berkurang
3. Pasien
3. Melakukan kompres mengatak
07:10 air hangat pada perut an, perut
bagian bawah yang terasa
mengalami nyeri hal hangat,
yang pertama nyeri
dilakukan adalah sedikit
mencuci tangan, berkurang
mengunakan hand
scoon (jika
diperlukan),
menyiapkan
baskomdan menuang
kan air hangat ke
dalam baskom,
mengukur suhu air
45-50,5 ˚C dengan
termoeter air, mengisi
buli-buli ½ - ¾,
mengeringkan,
mengatur posisi
pasien terlentang dan
meletakan buli-buli di
atas perut pasien yang
mengalami nyeri.
4. Mengajarkan pasien
07:30 untuk berolahraga
ringan seperti berjalan
dan mengerakan
badanya.
melakuka
11. Menganjurkan n gerakan
klien untuk istirahat ringan
dan tidur yang cukup walau
08:05 tidak
banyak
12. Pasien
mengatak
an posisi
12. Melanjutkan Kembali terlentang
Tindakan kompres nyaman
hangat seperti untuk
Tindakan dipagi hari sekaran
13. Pasien
08:1 mengatak
0 13. Mengajak pasien an sudah
untuk melakukan melakuka
olahraga ringan n
14. Mengatur posisi tindakan
pasien senyaman kompres
mungkin dan
merasaka
n nyeri
08:50 15. Mengobservasi berkuran
Tindakan kompres g
hangat yang dilakukan 14. Pasien
malam ini yang mengatak
dilakukan secara an skala
mandidri danbantuan nyeri
keluarga yang
dirasakan
pada
skala 3
dengan
faktor
penyebab,
faktor
resiko dan
juga
komplika
08:30 2. Menjelaskan si dari
bagaimana cara dismenor
penaganan mandiri e
yang harus dilakukan 2. Pasien
saat pertama kali mengatak
seperti melakuakan an akan
kompres air hangat mencoba
menerapk
an tehnik
kompres
08:40 3. Mejelaskan secara air hangat
rinci prosedur dan
penanganan yang tenhik
akan dilakukan dan distraksi
bagaimana reaksi dari 3. Pasien
prosedur kompres air mengetah
hangat ui
08:5 langkah-
0 4. Mengajak keluarga langkah
atau orang terdekat dan tahu
untuk ikut manfaat
berpartisipasi dalam kompres
penanganan dalam air hangat
Tindakan 4. Keluarga
keperawatan tampak
antusias
menyaksi
09:00 5. Memberikan ulang kan
informasi lengkap tindakan
pasien tentang yang
penayakitnya seperti dilakukan
pengertian, faktor perawat
penyebab, faktor kepada
resiko dan juga pasien
komplikasi dari 5. Pasien
dismenore atau haid dapat
yang dialami menyebut
kan faktor
penyebab
81
dismenor
e salah
09:10 6. Mejelaskan ulang satunya
secara rinci prosedur anemia
penanganan yang dan umur
akan dilakukan dan saat
bagaimana reaksi menstruas
dari prosedur i pertama
kompres air hangat kurang
dari 12
tahun
6. Pasien
09:20 7. Mengajak klien untuk mengatak
berdiskusi tentang an akan
penyakitnya dan melakuka
mendegarkan nya
keluhan pasien secara
dengan seksama mandiri
sebagai
tindakan
pertama
yang di
lakukann
09:3 ya karna
0 8. Bertanya terkait mudah
dengan penyakitnya untuk
yang belum bisa iya dilakukan
pahami 7. Pasien
tampak
membuka
diri dan
bercerita
kepada
09:4 perawat
5 9. Observasi apakah tentang
pasien cemas setiap kali
menstruas
i
mengala
mi nyeri
8. Pasien
mengatak
an
memaha
mi
dengan
82
materi
yang di
berikan
terutama
faktor
penyebab
dismenor
e
9. Pasien
tampak
tidak
murung
lagi
akan
masalah
yang
diderita
mulai
berkurang
10:25 5. Pantau aktivitas yang 5. Pasien
di lakukan pasien mulai
melakuka
gerakan
namun
tidak
10:3 banyak
0 6. Tanyakan apakah 6. Pasien
aktivitas yang dia bisa mengataka
lakukan hari ini n
mengambil
nasi secara
10:4 mandiri
0 7. Tanyakan apakah bisa 7. Pasien
tertidur mengataka
n tidur
sebentar
hanya 30
menit siang
10:5 tadi.
0 8. Apa saja aktifitas 8. Pasien
yang bisa di lakukan mampu
malam ini mengambil
makanan
dan
merapikan
tempat
tidur
11:00 9. Apakah banyak 9. Pasien
bergerak mengataka
n aktivitas
yang
dilakukan
tidak
banyak
Rabu 8 0730 I 1. Mengkaji tingkat 1. P: nyeri
april nyeri perut
2021 karna
menstruas
i Q:
84
seperti di
pelintir R:
perut
bagian
bawah
S: skala 3
07:35 2. Mengkaji tanda-tanda T: hilang
vital pasien timbul
2.
TD:90/60m
mhg N:70
x/menit S:
07:40 3. Melakukan kompres 36˚C
air hangat pada perut RR:17
bagian bawah yang x/menit
mengalami nyeri hal pasien
yang pertama sudah tidak
dilakukan adalah meringis
mencuci tangan, lagi
mengunakan hand 2. Pasien
scoon (jika menyataka
diperlukan), n nyeri
menyiapkan baskom perut
dan menuang kan air sangat
hangat ke dalam berkurang
baskom, mengukur perut terasa
suhu air 45-50,5 ˚C nyaman
dengan termoeter air, pasien
mengisi buli-buli ½ - tampak
¾, mengeringkan, tidak
mengatur posisi memegangi
pasien terlentang dan perut lagi.
meletakan buli-buli di
atas perut pasien yang
mengalami nyeri.
4. Mengajarkan pasien
07:45 untuk berolahraga
ringan seperti berjalan
dan mengerakan
badanya.
/ringan
08:00 6. Mengarur posisi walaupun
pasien senyaman tidak
mungkin saat banyak
pengkajian semi 4. Pasien
fowler maupun saat menerapka
pemeriksaa. n tehnik
08:1 reklaksasi
0 7. Melanjutkan Kembali dan
Tindakan kompres mengataka
hangat seperti n merasa
Tindakan dipagi hari rileks dan
08:20 8. Ajarkan Kembali tenang.
tentang olahraga 5. Pasien
ringan tampaknya
bisa
mengatur
posisi
08:25 9. Lakukan tehnik dengan
relaksasi bebas
6. Pasien
mengataka
n perut
08:30 10. Mengatur posisi tersa
pasien hangat,
nyaman
dan nyeri
sangat
berkurang
dari hari
8:40 11. Menganjurkan kemarin
klien untuk istirahat 7. Pasien
dan tidur yang cukup dapat
melakukan
08:50 12. Bertanya terkait gerakan
dengan penerapan olah raga
kompres hangat yang ringan
dilakukan malam ini 8. Pasien
dan apa yang tampak
dirasakan menerapka
n tehnik
09:00 13. Berapakah tingkat relaksasi
nyeri yang dirasakan nafas
setelah kompres dalam
9. pasien
mampu
86
mengatur
posisi yang
nyaman
secara
mandiri
10. Pasien
mengataka
n mampu
melakukan
tindakan
kompres
hangat
secara
mandiri
11. Pasien
09:1 mengataka
0 n nyeri
skala 2.
ng
pengetahua
n
dismenore
mulai
daripengerti
an, tanda
gejala,
faktor
penebab,
faktor
resiko dan
juga
komplikasi.
tentang
pengetahua
n
dismenore
mulai
daripengerti
an, tanda
gejala,
faktor
penebab,
faktor
resiko dan
juga
komplikasi.
90
10:45 7. Tanyakan
berapa jam
istirahat
09:00 3. Mengobservas
i waktu
istirahat pasien
V. Evaluasi Keperawatan
sendiri, menyapu,
membersihkan dan
merapikan tempat
tidur.
O:
1. pasien tampak rileks
2. pasien tampak
beraktivitas kembali
3. kamar tidur tampak
bersih dan rapi
4. pasien mengatakan
sudah lebih baik dari
hari kemarin
5. pasien mengatakan
istirahat tidur
membaik menjadi
8jam.
A : Masalah teratasi
P: Intervensi di
dihentikan
4. Pembahasan
1. Pengkajian
dari pasien (sumber data primer), data yang di dapat dari orang lain
saat haid yang terasa di perut bagian bawah dan muncul sebelum, selama
yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri ringan hingga
berat pada perut bagian bawah, daerah pantat dan sisi medial paha (lestari
nyeri pada perut bagian bawah seperti di pelintir, nyeri hilang timbul.
Skala nyeri yang dialami yaitu skala 7 ( skala 0-10 ), intoleransi aktivitas
karna saat sakit pasien melakukan aktivitas yang terbatas dan hanya
penyakit yang dideritanya dan untuk tanda gejala yang lain responden
tenang dan tidak di temukan juga masalah pada pasien yaitu mual dan
kepada Nn.E.
2. Diagnosa keperawatan
diagnosa yang didapatkan dari analisa data berdasarkan data subjektif dan
nyeri pada perut bagian bawah terasa seperti di pelintir, hilang timbul
mengatakan takut dan cemas dengan keadaanya yang setiap kali haid
mengalami nyeri
di lapangan yaitu :
99
pasien
kurang sehat.
3. Perencanaan keperawatan
lampu yang agak redup, pasien istirahat 7-8 jam dan mengobservasi
4. Impelentasi keperawatan
cara penanganan sendiri dan secara mandiri bila nyeri haid datang lagi
rumah Nn. E pada tanggal 5 - 8 maret 2021, kompres air hangat dilakukan
103
selama 10-15 menit satu kali Tindakan kompres dan dilakukan 3x dalam
yang didapat kurang maksimal oleh karena itu terapi harus dilakukan
hangat ini. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori
5. Evaluasi
tidak banyak, dan nyeri yang dialami Pasien berkurang dari skala 7
menjadi skala 6 pada tanggal 6 april 2021 nyeri yang dialami Pasien
berkurang dari skala 4 menjadi 3 dan pada tanggal april Maret 2021 nyeri
yang dialami Pasien berkurang dari skala 3 menjadi skala 2 dan pada
104
tanggal 8 april 2021 menjadi skala 1. Tindakan ini bisa dilanjutkan oleh
otot dan memberikan rasa rasa hangat pada daerah tertentu Sesuai dengan
5. Keterbatasan
3. Pada saat melakukan implementasi peneliti meminta air hangat kepada ibu
pasien
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
disminorea primer didapatkan data subjektif dan data objektif. Data subjektif
responden nyeri yang dirasakan responden dari nyeri berat ke nyeri sedang.
B. Saran
55
56
5. Bagi Penulis
berkualitas.
58
DAFTAR PUSTAKA
Adrews, G. (2009). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta: EGC.
AIPViKI. (2017). PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PENDIDIKAN
DIPLOMA
III KEPERAWATAN INDONESIA. Jakarta Pusat.
Alimul, H. A. (2008). Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Alter, M. J. (2008). Sport Stretch. Floride International Univwesity.
Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Anugroho, D., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
Andi.
Anurogo, D., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
Penerbit
ANDI.
Bnde, F. M., & Mocingka, M. Pengarug Kompres Panas Terhadap Penurunan Derajat
Nyeri Haid Pada Siswi SMA Dan SMK yadika Kopandakan II. Jurnal e Biomedik.2014
Ishak, R., Monayo, E. R., & Mursyidah, A. Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap
Penurunan Disminore Primer Pada Siswi Di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten
Gorontalo.KIM Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Nuha Medika.
Nugroho, T. B. (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Prawirohardjo.S. (2005). Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan Keenam. . Jakarta:
Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Potter,P. A., & Perry, A. G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep dan
Praktik,Edisi 4.Jakarta : EGC.2005.
Lampiran 1
(PSP)
Peneliti
…………………………
107
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan
dilakukan oleh Fegiyarto dengan judul Asuhan Keperawatan Dengan Pemberia
Kompres Hangat Untuk Menurunkan Nyeri pada Remaja Putri Kelas 3 SMP
dengan Dismenore.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela tanpa paksaan.Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi
apapun.
Mataram………………21.
……………………….. ………………………..
Mataram………………21.
Peneliti
108
………………………
108
Lampiran 3
Nama Mahasiswa :
NIM :
Ruang :
No. Register :
Tanggal Masuk :
Tanggal pengkajian :
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Suku/bangsa :
Agama :
Status marietal :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
Kiriman dari :
109
Cara masuk :
Diagnose medis :
Alasan dirawat :
Umur :
Jenis Kelamin :
Suku/bangsa :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
2. Keluhan saat dikaji
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram :
D. RIWAYAT BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1. Pola nutrisi dan metabolism
Sebelum sakit :
Saat sakit :
2. Pola eliminasi
Sebelum sakit :
Saat sakit :
Saat sakit :
Saat sakit :
Saat sakit :
Saat sakit :
Saat sakit :
Saat sakit :
111
Suhu :
Nadi : Atropometri
RR : TB :
BB :
IMT : LILA :
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
b. Mata
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
c. Hidung
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
112
d. Mulut
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
e. Telinga
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
f. Wajah
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
g. Leher
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
h. Dada
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
113
i. Abdomen
-Auskultasi
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
j. Integument
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
k. Ekstermitas
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
l. Genetalia
-Inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboraturium
2. Ct-scan
3. Rongen
4. Terapi
Dll
114
G. TERAPI OBAT
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : No. RM :
Umur : Ruangan :
1. Analisa Data
No. Data Penunjang (SYMPTOM) ETIOLOGI PROBLEM
2.
115
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : No. RM :
Umur : Ruangan :
1. Prioritas Masalah
1.
2.
J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : No. RM :
Umur : Ruangan :
K. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : No. RM :
Umur : Ruangan :
Lampiran 4
CHECKLIST
Tahap orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja
1. Siapkan baskom tuangkan air hangat kedalam buli - buli
yang sudah di ukur suhu airnya 45-50,5˚C
2. Isi buli-buli di isi air panas ½ - ¾ ( saat mengisi air buli-
buli diletakan rata dengan kepala, kemudian buli-buli di
tekuk sampai permukaan air kelihatan agar udara tidak
masuk.
3. Tutup dengan rapat dan membalik kepala buli-buli
dibawah untuk meyakinkan bahwa air tidak tupah
4. Mengeringkan buli-buli dengan lap kerja/HPC agar tidak
basah lalu bungkus dengan sarung buli-buli.
Siapkan klien
1. Atur posisi klien terlentang jika memungkinkan
2. Letakan pengalas di bawah daerah perut bagian
bawah yang akan di pasang buli-buli
3. Letakan buli-buli pada perut bagian bawah yang
mengalami nyeri haid dan kompres selama 20
menit.
118
Tahap terminasi
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan tindakan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
1. No.responden :
2. Nama :
3. Jenis kelamin : laki – laki / perempuan
4. Tempat / tgl.lahir :
5. Umur :
B. Dismenore
Berilah tanda () pada salah satu pilihan yang kamu anggap benar
No Pertanyaan Ya Tidak
Lampiran 6
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
1. No.responden :
2. Nama :
3. Jenis kelamin : laki – laki / perempuan
4. Tempat / tgl.lahir :
5. Umur :
B. Dismenore
Berilah tanda () pada salah satu pilihan yang kamu anggap benar
No Pertanyaan Ya Tidak