Anda di halaman 1dari 5

1

Injil Lukas

Pendahuluan

Kitab Lukas adalah satu bagian diantara Injil Sinoptik dalam Perjanjian Baru yang
dipercaya ditulis oleh Lukas sekitar tahun 90 M di Roma. Lukas adalah salah satu rekan kerja
Paulus (2 Tim. 4:11, Fil. 1:24) yang juga dipercaya sebagai tabib (Kol. 4:14) dan sejarawan
yang terpelajar (Luk. 1:1-4). 1 Bisa dikatakan bahwa Injil Lukas bersifat historis dan juga
terdapat biografi di dalamnya yang bertumpang tindih serta mengandung narasi tentang
Yesus dalam berbagai macam bentuk sastra. 2

Authorship

Penulis Injil ini diindikasikan bahwa dia adalah orang Kristen generasi kedua yang
menginvestigasi Yesus. Tradisi gereja mula-mula konsisten dalam menghubungkan Injil yang
ketiga ini dengan Lukas. Pada tahun 135 M, Marcion sudah mengakui bahwa Lukas adalah
penulis dari Injil ketiga. Tradisi ini dilanjutkan dalam Muratorian Canon dan ditegaskan oleh
Irenaeus (180 M) serta penulis-penulis lainnya.

Bagian dari Alkitab yang mengindikasikan bahwa Lukas adalah seorang tabib, hanya
pada saat dia bersama Paulus selama hukuman penjara yang terakhir, dan kelihatannya dia
adalah seorang yang kafir (Kol. 4:10-11). Tradisi juga memberitahukan juga bahwa Lukas
berasal dari Antiokia di Siria. Hal ini diterima secara umum, bukan karena otoritasnya
sendiri, melainkan karena keterlibatannya dengan gereja di Antiokia.3

Purpose

Lukas mungkin memiliki beberapa tujuan antara lain yang paling jelas yaitu
penginjilan dalam Luk. 1:1-4. Tema dan teologi sentral dalam Injil ini adalah keselamatan
dan seringnya proklamasi tentang ‘kabar baik’. Lukas kelihatannya prihatin dengan mencatat
sejarah kekristenan mula-mula dengan maksud untuk mendorong pergerakan Kristen. Satu
tujuan yang mungkin terdapat dalam pikirannya adalah untuk mempertahankan kekristenan
sebagai agama yang ditetapkan di kekaisaran Roma. Yahudi mempunyai beberapa hak-hak
legal yang jelas dibawah kekaisaran Roma, dan Lukas mungkin menuliskan Injil ini untuk

1
Udo Schnelle, The History and Theology of the New Testament Writings (Minneapolis, MN: Fortress Press,
1998), 240-43.
2
Barbara Shellard, Journal for the Study of the New Testament. Supplement Series, vol. 215, New Light On
Luke: Its Purpose, Sources, and Literary Context (London: Sheffield Academic Press, 2002), 17-19.
3
Kenneth L. Barker and John R. Kohlenberger, The Expositor's Bible Commentary: Abridged Edition (Grand
Rapids, Mich.: Zondervan Pub. House, 1994), 206.
2

mendemonstrasikan bahwa kekristenan juga seharusnya mempunyai hak yang sama seperti
Pharisaism dan sekte-sekte lain dari Yudaisme.4

Intended Readership

Dari bagian sebelumnya bisa kita indikasikan bahwa tulisan Lukas dalam hal ini
ditujukan kepada orang non-Kristen atau bisa dibilang kafir. Akan tetapi Lukas juga
menginginkan dibaca oleh orang-orang Kristen terutama yang baru bertobat.5 Injil Lukas
biasa disebut dengan istilah ‘Gentile Gospel’ karena tema utama dari Injil ini adalah
‘salvation of the Gentiles’. 6

Pada bagian awal Injil Lukas tertulis ditujukan untuk Teofilus yang mulia, namun
identitasnya tidak diketahui. Nama tersebut atau ‘friend of God’ bisa saja sebagai simbol atau
pengganti untuk nama yang tepat, dan ‘yang mulia’ secara natural memberi kesan seseorang
secara nyata dengan keistimewaan. 7

Outline

1. Pengantar (1:1-4)
2. Kelahiran Yohanes Pembaptis dan Kelahiran Tuhan Yesus (1:5-2:52)
3. Persiapan Pelayanan (3:1-4:13)
a. Awal mula pelayanan di Galilea (4:14-44)
b. Pemanggilan para murid (5:1-6:16)
c. Khotbah di padang (1:39-56)
d. Di Kapernaum dan wilayah sekitarnya (7:1-8:56)
e. Peristiwa yang berpusat pada kedua belas murid. (9:1-50)
4. Perjalanan Tuhan Yesus ke Yerusalem (9:51-19:27)
5. Pelayanan Tuhan Yesus di Yerusalem (19:28-21:38)
6. Penderitaan Tuhan Yesus dan kematiannya. (22:1-23:56)
7. Narasi kebangkitan (24:1-53)8

Themes & Theology

4
Kenneth L. Barker and John R. Kohlenberger, The Expositor's Bible Commentary, 206.
5
Kenneth L. Barker and John R. Kohlenberger, The Expositor's Bible Commentary, 207.
6
Barbara Shellard, Journal for the Study of the New Testament, 37.
7
Kenneth L. Barker and John R. Kohlenberger, The Expositor's Bible Commentary, 211.
8
Udo Schnelle, The History and Theology of the New Testament Writings, 247-49.
3

Tema keselamatan yang ditulis secara historis menjadi tema utama Injil Lukas.
Dimana di dalamnya terdapat tema-tema seperti keagamaan, ekonomi, dan kondisi politik
yang adalah keperluan untuk penyebaran Injil di seluruh dunia.9

Berikut adalah beberapa teologi yang terdapat dalam Injil Lukas berdasarkan kata-
kata yang lebih banyak ditulis secara spesifik dibanding Injil yang lain.

a. Christology
Injil dibuka dengan rangkaian narasi kelahiran antara Yesus dan Yohanes pembaptis
secara begantian. Dari bagian awal jelas kelihatan bahwa Yesus adalah anak Allah
yang lahir dari anak dara (1:26-33). Atmosfir dari pasal satu sampai dua adalah dari
Perjanjian Lama dimana Yesus diperkenalkan dengan istilah Mesias (1:32b-33, 68-
75). Simeon dan Hana bahkan memberikan kesaksian pada bayi Yesus di Bait Allah
dan mengatakan bahwa hari penebusan Tuhan sudah kelihatan, sejak datangnya
Juruselamat yang berarti terang bagi orang-orang kafir dan kemuliaan Israel (2:25-
38). Pada umur 12 tahun Yesus menyatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya (2:49).
Ada beberapa petunjuk melalui Injil bahwa Kristus adalah ‘Nabi’ (4:24, 13:33,
24:19). Tidak seperti Injil lainnya, naratif Lukas menyimpulkan dengan kenaikan
Yesus Kristus (9:51) di awal bagian sentralnya. 10
b. Doxology
Hal yang menonjol dari kebangkitan dan kenaikan dalam Lukas berkontribusi pada
‘theology of glory’ miliknya. Istilah ‘glory’ secara deskriptif juga sesuai karena
terdapat sense of doxology melalui yang dikerjakan Lukas. “Those who observe or
benefit from the healing power of Christ are filled with wonder and bring glory to
God. (5:25-26)”11
c. Soteriology
Meskipun Lukas memiliki theology of glory, bukan berarti tidak memiliki teologi
Salib. Terdapat bayangan penderitaan Yesus (2:35, 5:35) dan juga prediksi (9:22).
Yesus dengan jelas bergerak menuju Salib (13:33). Perkataan-Nya mengadakan
perjamuan terakhir juga membuktikan bahwa Dia memahami arti Salib (22:19-20).
d. Salvation
Tulisan Lukas yang bertema sentral keselamatan ini berfokus pada seseorang dengan
pekerjaan yang menyelamakan oleh Tuhan Yesus Kristus. Kata kerja “save” berada
9
Udo Schnelle, Theology of the New Testament (Grand Rapids, Mich.: Baker Academic, 2009), 463.
10
Joel B. Green, The Theology of the Gospel of Luke, 50-58.
11
Kenneth L. Barker and John R. Kohlenberger, The Expositor's Bible Commentary, 208.
4

dalam 6:9, 7:50, 8:12, 36, 48, 50, 9:24, 13:23, 17:19, 18:26, 42, 19:10, 23:35, 37, 39.
Sedangkan kata benda “Savior” dalam 1:47, 2:11; dan “salvation” pada 1:69, 71, 77,
2:30, 3:6, 19:9. “One of the key passages is 19:1-10, which concludes with the
statement that the Son of Man ‘came to seek and to save what was lost’.”12
Keseluruhan Injil Lukas menggambarkan Yesus sebagai penjangkau yang terhilang
dalam pengampunan (7:36-50, 15:3-32). Juruselamat yang diberikan oleh Lukas
adalah yang hidup di antara orang-orang dan memperhatikan mereka, Dia disiksa dan
benar-benar bangkit dari kematian.13
e. The Holy Spirit
Roh Kudus mendapat perhatian besar dalam Injil Lukas. Dapat dilihat melalui Maria
yang diberitahukan bahwa akan melahirkan Anak Allah (1:35), Roh yang sama juga
mengisi Yohanes pembaptis dan ibunya yaitu Elisabet (1:15, 41). Roh yang berada
pada Simeon yang membuat dia bersaksi tentang Mesias (2:25-35), Yesus yang penuh
dengan Roh dan dipimpin oleh Roh kepada pencobaan-Nya (4:1). Juga ada kutipan
Yesus dari Yesaya (4:18) serta Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai jawaban dari
doa (11:13).14
f. Prayer
Hanya Lukas yang mencatat bahwa Yesus sedang berdoa ketika Dia dibaptis saat Roh
Kudus turun ke atas-Nya (3:21). Dia juga berdoa sebelum memilih kedua belas rasul
(6:12) dan sebelum bertransfigurasi (9:29). Dalam Lukas 11:1-13 berisi pengajaran
khusus dan perumpamaan tentang berdoa. (5:16, 9:18, 11:1).15
g. Sense of destiny
Yesus “harus” berada di rumah Bapa (2:49), Dia “harus memberitakan Injil Kerajaaan
Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” (4:43). Dia harus menderita (9:22), harus
menyelesaikan jalan yang diberikan untuk-Nya (13:33), dan penting Anak Manusia
untuk disangkal dan disiksa, menderita sebelum masuk kemuliaan (24:7, 26, 44-47).
Dalam hal ini Yesus menempati posisi sentral dalam sejarah keselamatan,
menggenapi rencana Allah seperti yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama.16
h. Eschatology

12
Kenneth L. Barker and John R. Kohlenberger, The Expositor's Bible Commentary, 209.
13
Udo Schnelle, Theology of the New Testament, 485.
14
Udo Schnelle, Theology of the New Testament, 492-95.
15
Joel B. Green, The Theology of the Gospel of Luke, New Testament Theology (Cambridge: Cambridge
University Press, 1995), 58-60.
16
Joel B. Green, The Theology of the Gospel of Luke, 29-31.
5

Pembukaan pasal Lukas menekankan janji Mesias khususnya melalui pujian Maria
dan Zakaria (1:46-55, 1:68-79). Lukas yang sama seperti Injil sinoptik lainnya berisi
tentang kembalinya Yesus dan tentang kemuliaan Anak Manusia. Penulis mencatat
peringatan yang jelas tentang datangnya penghakiman, dorongan untuk berjaga-jaga
(12:40) dan tentang deskripsi kedatangan Anak Manusia (17:22-37).17
i. Discipleship and the Christian in the world
Topik umum yang di catat oleh Lukas dari perkataan Yesus adalah kekayaan dan
kemiskinan. Lukas memasukkan kesengsaraan Yesus sama seperti berkat (6:24-26)
dimana menyatakan dengan keras melawan kekayaan. Selain itu juga terdapat
perhatian Yesus terhadap orang-orang yang terbuang seperti wanita (8:1-3), orang
Samaria (10:30-37), yang dikatakan sebagai ‘pendosa’ (7:36-50), dan pemungut cukai
(19:1-10).18
j. The word of God
Hal ini penting dalam tema Lukas. Kata ‘logos’ pertama terdapat dalam bagian 1:2
yaitu “pelayan Firman.”19 Lukas menekankan keanggunan dan efektivitas perkataan
Yesus dalam 4:22, 32, 36. Istilah ini menonjol dalam perumpamaan tentang seorang
penabur (8:14-15). 20

Penutup

Dengan melihat Injil Lukas secara keseluruhan bisa diambil kesimpulan bahwa
perhatian utama dari Lukas adalah teologi yang dinarasikan secara historis dengan tema
utama keselamatan yang sudah dinubuatkan di Perjanjian Lama yang kemudian digenapi oleh
Yesus sebagai Anak Manusia.

17
Joel B. Green, The Theology of the Gospel of Luke, 94-101.
18
Udo Schnelle, Theology of the New Testament , 503-06.
19
Udo Schnelle, Theology of the New Testament, 515.
20
Kenneth L. Barker and John R. Kohlenberger, The Expositor's Bible Commentary, 210.

Anda mungkin juga menyukai