Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nun Faiz Habibullah Ahmad

Nim : 165060600111029
Kelas/angkatan : A / 2016

Kreatifitas Kelompok Industri Kecil Dalam Mengolah Limbah Otomotif Sebagai Aset
Sumberdaya Manusia Di Desa Sasakpanjang-Bogor

Banyaknya limbah otomotif di desa Sasakpanjang Bogor membuat warga setempat


geram melihat tumpukan sampah otomotif tersebut yang tidak dimanfaatkan sehingga
menjadi pemandangan yang tak indah. Selain itu, di daerah tersebut juga sebagai pusat
perbelanjaan bagian motor (sparepart) yang murah. Warga setempat tidak tinggal diam
melihat kondisi desa tersebut. Berbekal ide kreatif dan kekompakan warga sasakpanjang
terbentuklah kelompok-kelompok indutri kecil guna mengolah limbah tersebut.

Kelompok kecil ini mengolah limbah otomotif tersebut menjadi barang atau benda
yang memilik nilai jual tinggi. Dari bahan yang tidak berguna (limbah) oleh kelompok
tersebut diolah menjadi benda yang indah dan memiliki daya jual tinggi, minimal 4 kali lipat
dari barang semula bahkan 10 kali lipat harganya.

Berdasarkan rujukan jurnal penulis, Para pekerjanya berjumlah 51 laki-laki tanpa


perempuan. Terdapat 7 orang berusia <20, 27 orang berusia 20-30, 13 orang berusia 30-40, 4
orang berusia 40-50. Para pekerja tersebut merupakan sumberdaya manusia yang merupakan
sumber dan potensi yang bagus untuk dikembang-lanjutkan dalam segi pengembangan skill,
pemasaran dan penjualan.

Untuk bahan mentah yang diolah berasal dari limbah otomotif di desa sasakpanjang
dan menyuplai dari beberapa penyuplai. Dalam hal ini, kelompok industri kecil tidak
kekurangan bahan dan tidak menjadi masalah. Bahan yang digunakan adalah limbah ban
karet, plastik, dan metal. Adapun harga karet yang dapat dibeli seharga Rp.1.000/pcs, plastik
seharga Rp. 2.000/kg, metal seharga Rp. 4.000/kg.

Kelompok-kelompok industri kecil tersebut telah membentuk beberapa divisi


penanggung jawab untuk diolah. Ada bagian pemasaran, Research & Development (R&D),
bagian peralatan (mesin pengolah plastik,metal dan ban), pengelompok bahan (plastik, ban
bekas, metal), dan Partner (bank, perusahaan, pemerintahan,dll)

Hasil dari proses tersebut menjadi produk yang dapat dipasarkan dan memiliki daya
jual tinggi. Produk tersebut sebagai berikut: 1) bahan dari ban bekas di jual ke suatu tempat di
bogor dan diproses lebih lanjut menjadi produk yang lebih bagus yaitu: pot bunga, timba,
ayunan karet, meja dan kursi, bubuk ban,dll. 2) bahan dari metal bekas yaitu: bubuk metal,
souvenir (oleh-oleh). 3) bahan dari plastik bekas yaitu: bubuk plastik, mainan anak kecil.

Kini, ban bekas yang harganya Rp.1.000/pcs bisa memiliki nilai jual tinggi kisaran
Rp.5.000-50.000, bahan metal bekas yang harganya Rp. 4. 000/kg bisa memiliki harga
kisaran Rp. 16.000-50.000, bahan plastik bekas yang harganya Rp. 2.000/kg bisa memiliki
harga kisaran Rp. 10.000-50.000.

Benangmerah tulisan ini adalah kreatifitas kelompok industri kecil di desa


Sasakpanjang-Bogor tersebut merupakan aset sumberdaya manusia yang perlu didukung oleh
pemerintah untuk dikembangkan. Betapa tidak, berdasarkan ilmu yang penulis dapatkan pada
mata kuliah Pengembangan Berbasis Masyarakat (PBM) di PWK FT UB, suatu aset
masyarakat harus dikembangkan agar dapat mensejahterakan masyarakat tersebut baik di
bidang ekonomi maupun sosial.

Anda mungkin juga menyukai