Anda di halaman 1dari 10

VISI PROGAM STUDI PGMI

Terwujudnya Program Studi yang unggul dan kompetitif di tingkat nasional dalam
menghasilkan guru kelas MI/SD yang profesional dan berakhlak mulia pada tahun 2035

MISI PROGAM STUDI PGMI

1. Menyelenggarakan Program Studi PGMI yang berorientasi pada kurikulum yang


terintegrasi antara wawasan IPTEK dan IMTAQ
2. Melakukan penelitian bidang Pendidikan Dasar sebagai upaya pengembangan
Program Studi PGMI dan terapannya
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui kegiatan magang
kependidikan dalam upaya menerapkan ilmu Pendidikan Dasar kepada tenaga
pendidik dan masyarakat luas
4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menjami kemutakhiran ilmu
pengetahuan, ketrampilan dan teknologi yang dapat diimplementasikan oleh dosen
dan mahasiswa dengan cepat dan tepat sasaran serta bermanfaat untuk orang banyak

TUJUAN PROGAM STUDI PGMI

1. Menghasilkan pendidik dalam bidang Pendidikan Dasar yang berakhlak mulia,


berkemampuan akademis profesional, berjiwa pemimpin kreatif-inovatif, dan mandiri
berlandaskan karakter kebangsaan dan berorientasi global
2. Menghasilkan penelitian dalam bidang Pendidikan Dasar yang berakhlak mulia,
berkemampuan akademis profesional, berjiwa pemimpin, kreatif-inovatif, dan mandiri
berlandaskan karakter kebangsaan dan berorientasi global
3. Menghasilkan konsultan dan praktisi dalam bidang Pendidikan Dasar yang berakhlak
mulia, berkemampuan akademis profesional, berjiwa pemimpin, kreatif-inovatif, dan
mandiri berlandaskan karakter kebangsaan dan berorientasi global
4. Kerjasama dengan berbagai pihak lembaga pendidikan dan non pendidikan dalam dan
luar negeri

https://pgmi.tarbiyah.radenintan.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/
Tahapan Penyusunan Kurikulum Program Studi

Penyusunan kurikulum di Program Studi PGMI mengacu pada pedomanPenyusunan


Kurikulum Pendidikan Tinggi2016 yang terdiri dari 7 tahapan,dengan tahapan penyusunan
kurikulum program studi

Berikut tahapan program studi PGMI dalam menyusun kurikulum yang mengacu KKNI:

1.Penetapan ProfilLulusan;dilakukan dengan kajian akademis

Tentang orientasi output prodi PGMI dilingkungan UIN RIL Dengan mengumpul kandata
dan informasi dari asosias juga kementerian agama. Kajian profil ini didasarkan pada
kebijakan institute dan Prodi,masukan dari asosiasi terkait dan stakeholders.

2.Merumuskan Standar Kompetensi Lulusan dan LearningOutcomes;

Berdasar ProfilL ulusan yang telah ditetapkan .SKL Prodi ini juga merupakan deskripsi dari
KKNI nasional sesuai dengan level terkait,karena itu dalam rumusan kalimatnya harus
mengacu pada standar KKNI tersebut. SKL prodi PGMI juga sudah di sepakati pada asosiasi
PGMI pada Desember 2016 di Belitung.

3.Merumuskan bahan kajian dari rumusan Learning Outcomes Prodi

Yang adas elanjutnya dilakukan analisis bahan kajian. Bahan kajian ini kemudian menjadi
peta yang memberkan informasi secara menyeluruh kajian-kajian apa saja yang harus
diberikan kepada mahasiswa agar Learning Outcomes yang ditetapkan oleh prodibi
satercapai. Prodi PGMI Memiliki 10 bahan kajian yang telah dipetakan.

4.Pemetaan Learning Outcomes

Bahan kajian untuk mengetahui signifikansi masing-masing bahan kajian dipetakan terlebihd
ahulu Learning Outcomes setiap bahan kajian.Setiap bahan kajian memiliki Learning
Outcomes yang spesifik dan memiliki keterkaitan dengan Learning Outcomes prodi.

5.Pengemasan matakuliah

Bahan kajian kemudian dikemas dengan bahasa-bahasa umum sebagai nama matakuliah.

6.Penyusunan kerangka kurikulum


Dengan tersusunnya nama-nama matakuliah Prodi maka dapat disusun struktur kurikulum
prodi yang meliputi: kode matakuliah,nama-nama matakuliah,bobotsks, dan distribusi
persemester.

7.Penyusunan Rencana Perkuliahan

Setiap konsorsium bidang ilmu terkait berkewajiban mengembangkan lebih lanjut kurikulum
di atas kedalam Rencana Pembelajaran Semester(RPS).

B.Analisis Kebutuhan

Penyusunan kurikulum tidak lepas dari proses penyesuaian output lulusan dengan kebutuhan
para pengguna lulusan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melibatkan peranasosiasi
,pengguna lulusan dan seluruh dosen yang terlibat dalam pelaksanaan kurikulum diperguruan
tinggi. Asosiasi memberikan masukan terkait kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa
untuk siap menghadapi eranya dengan penyajian matakuliah yang relevan dengan tuntutan
era tersebut.Pengguna lulusan diwakili oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas
pendidikan dasar .Mereka member masukan terkait kondisi riil pembelajaran disekolah.
Informasi ini member gambaran kebutuhan lapangan terhadap kompetensi lulusan dari prodi
PGMI. Seluruh dosen PGMI juga hadi runtuk memberikan gambaran pengembagan keilmuan
yang dapat mengembangkan kompetesi mahasiswa untuk dapat memenuhi kebutuhan
stakeholder. Pimpinan institusi dan fakultas juga mendukung upaya pengembangan
kurikulum prodi dengan tidak meninggalkan penciri keilmuan institusi.

A.Profil Lulusan

Berdasarkan visi yang telah tertulis maka profil lulusan PGMI adalah sebagai berikut:

1 Guru SD/MI

Sarjana pendidikan yang memiliki kemampuan kerja,penguasaan pengetahuan, kemampuan


manajerial dan tanggung jawab sebagai pendidik pada sekolah dasar/madrasahibtidiyah
(SD/MI) yang berkepribadian baik,berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta
mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan etika
keislaman,keilmuan dan keahlian.
2 Asisten Peneliti

Sarjana pendidikan yang memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan ,kemampuan


manajerial dan tanggung jawab sebagai asisten peneliti dalam bidang pendidikan dasar yang
berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta mampu
melaksanakan tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan etika
keislaman,keilmuandan keahlian

3 Edupreneurship

Sarjana pendidikan yang memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan


manajerial dan tanggung jawab sebagai Edupreneurshipr dalam bidang pendidikan dasar pada
sekolah/madrasah (SD/MI) yang berkepribadian baik,berpengetahuan luas dan Mutakhir
dibidangnya serta mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran
dan etikakei slaman,keilmuan dan keahlian.

B.CapaianPembelajaran

Deskripsi Capaian Pembelajaran Bidang Sikap dan Tata Nilai

1.Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius

2.Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral


dan etika

3.Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,


dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;

4.Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air,memiliki nasionalisme
serta rasa tanggung jawab pada Negara dan bangsa;

5.Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,agama, dan kepercayaan, serta pendapat


atau temuan orisinal oranglain;

6.Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;

7.Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat danbernegara;

8.Menginternalisasi nilai,norma,dan etika akademik;


9.Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang

Keahlian nyasecara mandiri;

10.Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;

11.Memahami dirinya secara utuh sebagai Sarjana Pendidikan;

12.Mampu beradaptasi,bekerjasama,berkreasi,berkontribusi,danberinovasi

dalam menerapkan ilmu pengetahuan padakehidupan bermasyarakat

serta memiliki wawasan global dalam perannya sebagai warga dunia;dan

13.Memiliki integritas akademik,antara lain kemampuan memahami arti

plagiarisme, jenis-jenisnya, dan upaya pencegahannya, serta konsekuensinya apabila


melakukan plagiarisme.

14.Menampilkan diris ebagai pribadi yang stabil,dewasa,arif dan berwibawa

serta berkemampuan adaptasi(adaptability),fleksibiltas (flexibility),

pengendaliandiri,(selfdirection),secara baik dan penuh inisitaif ditempat tugas;

15.Bersikap inklusif,bertindak obyektif dan tidak deskriminatif berdasarkan pertimbangan


jenis kelamin,agama,ras,kondisifisik,latar belakang Keluarga dan status sosial ekonomi;

16.Menunjukkan etos kerja,tanggungjawab,rasa bangga,percaya diri dan cinta menjadi


pendidik bidang pendidikan dasarMI/SD

17.Menunjukkan sikap kepemimpinan (leadership), bertanggungjawab (accountability)dan


responsibilitas (responsibility)atas pekerjaan di bidang pendidikan dasar MI/SD secara
mandiri

18.Menginternalisasi semangat kemandirian/kewirausahaan dan inovasi dalam pembelajaran


bidang pendidikan dasarMI/SD.

http://pgmi.iainkediri.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/PGMI-DOKUMEN-KKNI.pdf
Syarat-syarat Profesi Guru

Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang
berjiwa pancasila dan setia pada Undang-Undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas
terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Khusus untuk jabatan
guru, National Education Association (NEA) tahun 1948, maka profesi guru memerlukan
persyaratan/kriteria khusus yaitu:
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
Jabatan guru memenuhi kriteria ini, karena mengajar melibatkan upaya yang sifatnya sangat
didominasi kegiatan intelektual. Selanjutnya, kegiatan yang dilakukan anggota profesi adalah
dasar bagi persiapan dari semua kegiatan profesional lainnya.
2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
Anggota suatu profesi menguasai bidang ilmu yang membangun keahlian mereka dan
melindungi masyarakat dari penyalahgunaan, amatiran yang tidak terdidik, dan kelompok
tertentu yang ingin mencari keuntungan. Namun, belum ada kesepakatan tentang bidang ilmu
khusus yang melatari pendidikan atau keguruan (Ornstein dan Levine, dalam Soetjipto dan
Kosasi, 2004:19).
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan dengan
pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka)
Terdapat perselisihan pendapat mengenai hal yang membedakan jabatan profesional dan non-
profesional yaitu dalam penyelesaian pendidikan melalui kurikulum. Pertama, yakni
pendidikan melalui perguruan tinggi disediakan untuk jabatan profesional, sedangkan yang
kedua yakni pendidikan melalui pengalaman praktek bagi jabatan non-profesional (Ornstein
dan Levine, 2004:21)
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan profesional, sebab
hampir tiap tahun guru melakukan kegiatan latihan profesional, baik yang mendapatkan
penghargaan kredit maupun tidak. Justru disaat sekarang ini bermacam-macam pendidikan
profesional tambahan diikuti guru dalam menyetarakan dirinya dengan kualifikasi yang
ditetapkan.
5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.
Diluar negeri barangkali syarat jabatan guru sebagai karier permanen merupakan titik yang
paling lemah dalam menuntut bahwa mengajar adalah jabatan profesional. Banyak guru baru
yang hanya bertahan selama satu atau dua tahun saja pada profesi mengajar, setelah itu
mereka pindah kerja kebidang lain yang lebih menjanjikan bayaran yang lebih tinggi.
6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri
Karena jabatan guru menyangkut hajat orang banyak, maka baku untuk jabatan guru ini
sering tidak diciptakan oleh anggota profesi sendiri. Baku jabatan guru masih sangat banyak
diatur oleh pihak pemerintah, atau pihak lain yang menggunakan tenaga guru tersebut seperti
yayasan pendidikan swasta.
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi
Jabatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai sosial yang tinggi. Guru yang baik
akan sangat berperan dalam mempengaruhi kehidupan yang lebih baik dari warga Negara
masa depan. Jabatan guru telah terkenal secara universal sebagai suatu jabatan yang
anggotanya termotivasi oleh keinginan untuk membantu orang lain, bukan disebabkan oleh
keuntungan ekonomi ataupun keuangan.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Semua profesi yang dikenal mempunyai organisasi profesional yang kuat untuk dapat
mewadahi tujuan bersama dan melindungi anggotanya. Dalam beberapa hal, jabatan guru
telah memenuhi kriteria ini dan dalam hal lain belum dapat dicapai. Di Indonesia telah ada
Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI) yang merupakan wadah seluruh guru mulai dari
guru taman kanak-kanak sampai guru sekolah lanjutan tingkat atas, dan ada pula Ikatan
Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang mewadahi seluruh sarjana pendidikan.

https://imammalik11.wordpress.com/makalah-mhs-2015/profesi-guru-syaratnya/

Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki
oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Adapun
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, terdiri dari empat yaitu ; kompetensi
pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional serta kompetensi pedagogik.
Keberhasilan guru dalam menjalankan profesinya sangat ditentukan oleh ketiganya dengan
penekanan pada kemampuan mengajar.

Dengan demikian, bahwa untuk menjadi guru profesional yang memiliki akuntabilitas dalam
melaksanakan ketiga kompetensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam
diri setiap guru atau calon guru untuk mewujudkannya. Sebagai seorang guru perlu
mengetahui dan menerapkan beberapa prinsip mengajar agar seorang guru dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut:

1.      Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi mata pelajaran
yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.

2.      Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta
mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.

3.      Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan
penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.

4.      Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi mudah dalam
memahami pelajarannya yang diterimanya.

5.      Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat
menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi
jelas.

6.      Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata
pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

7.      Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan
menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.

8.      Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik
dalam kelas maupun diluar kelas.

9.      Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat
melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.

10.  Guru juga dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk
mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui
prestasi dan kemajuan siswa serta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat, guru tidak lagi hanya
bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator,
motivator, dan pembimbing serta dapat mendidik yang lebih banyak memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi. Dengan demikian
keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip
mengajar seperti yang telah diuraikan di atas. Bertitik tolak dari pendapat para ahli tersebut
diatas, maka yang dimaksud “Kompetensi Profesionalisme Guru” adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya sehingga ia mampu menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai seorang guru dengan hasil yang baik.

Berdasarkan P3G (Proyek Pembinaan Pendidikan Guru)yang melihat seorang guru dikatakan
profesional atau tidak berasal dari dua perspektif. Pertama, dilihat dari tingkat pendidikan
minimal dari latar belakang pendidikan untuk jenjang sekolah tempat dia menjadi
guru. Kedua, penguasaan guru terhadap materi bahan ajar, mengelola proses pembelajaran,
dan mengelola siswa. Yang bertujuan untukmenganalisis tugas seorang guru, baik sebagai
pengajar, pembimbing, maupun sebagai administrator kelas, membagi kompetensi guru
dalam sepuluh kompetensi, yaitu :

1.      Menguasai bahan

2.      Mengelola program belajar-mengajar

3.      Mengelola kelas

4.      Menggunakan media atau sumber belajar

5.      Menguasai landasan kependidikan

6.      Mengelola interaksi belajar-mengajar

7.      Menilai prestasi belajar

8.      Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan

9.      Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10.  Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.


Kompetensi-kompetensi penting jabatan guru meliputi yaitu kompetensi bidang substansi
atau bidang studi, kompetensi bidang pembelajaran, kompetensi bidang pendidikan, nilai dan
bimbingan serta kompetensi bidang hubungan dan pelayanan/pengabdian masyarakat.
Kompetensi-kompetensi tersebut kini menjadi standar kompetensi guru yang nota-bone
sekaligus menjadi profil guru profesional.

http://muhammad-imran-tira.blogspot.com/2018/11/10-kompetensi-dasar-gur.html

Anda mungkin juga menyukai