Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

MAKALAH

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Dosen Pengampu: Norma Yunani, M.Pd

Kelas/Semester: F/6

Di Susun Oleh:

Siti Melani 1811100059

Matkul : Microteaching

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2020 /2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karna pada kesempatan ini Saya
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Mengembangkan Ketrampilan dasar mengajar”.
Makalah yang Saya susun ini untuk memahami dan memperdalam wawasan kita mengenai Instrumen
Poses Pembelajaran.

Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna baik dalam penulisan maupun materi
yang dibahas, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Saya harapan demi
meningkatkan kualitas mahasiswa sekolah tinggi ilmu tarbiyah yang akan datang. Saya ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga kerja sama yang terjalin diantara kita
semakin erat dan semakin indah.

Bandar Lampung, 06 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Microteaching......................................................................................5
2. Fungsi dan Tujuan Microteaching.........................................................................6
3. Karakteristik Microteaching..................................................................................8
4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Microteaching.........................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru atau pendidik yang baik adalah, mereka yang berhasil membawa peserta didik
mencapai tujuan dan hasil yang baik sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam suatu
pendidikan. Untuk mencapai efektifitas suatu pembelajaran, tentunya dibutuhkan seorang
guru profesional yang betul-betul memahami tentang bagaimana melaksanakan suatu
pembelajaran dengan baik, serta memiliki ketrampilan (skill) dasar mengajar yang baik
sebelum melaksankan tugas sebagai seorang pendidik atau guru .
Keprofesionalisme seorang pendidik dapat diperoleh dari pelatihan serta pengalaman
belajar. Pelatihan dan pengalaman itu sendiri dapat diperoleh antara lain dengan mengikuti
pembelajaran micro (micro teaching).
Pembelajaran micro memiliki tujuan untuk membekali para calon pendidik (guru)
agar memiliki beberapa keterampilan dasar dalam mengajar, serta dapat mendalami makna
dan strategi yang akan digunakan pada suatu proses pembelajaran. Tenaga pendidik (guru)
tentunya harus terus berlatih keterampilan tersebut satu demi satu.
Oleh karena itu, pembelajaran mikro sangat dibutuhkan oleh seorang calon tenaga
pendidik (guru) dalam  bentuk peer teaching dengan harapan agar para calon pendidik
sekalius dapat menjadi pengamat bagi teman sesama calon pendidik, untuk saling
memberikan koreksi dan masukan mengenai penguasaan keterampilan dasar mengajar yang
dimilikinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Microteaching?
2. Apa saja Fungsi dan Tujuan dari Microteaching?
3. Apa Prinsip-prinsip dalam pembelajaran Microteaching?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Maksud dari Microteaching.
2. Untuk Mengetahui Fungsi dan Tujuan dari Microteaching.
3. Untuk Mengetahui Prinsip-prinsip Pembelajaran Microteaching.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Microteaching
Secara etimologis, micro teaching berasal dari dua kata yaitu micro berarti kecil,
terbatas, sempit dan teaching berarti pembelajaran. Secara terminologis, micro
teaching adalah redaksi  yang berbeda-beda namun mempunyai subtansi makna yang sama.
Berikut definisi dan pengertian micro teaching dari beberapa sumber buku:
Menurut Sukirman (2012), micro teaching adalah sebuah pembelajaran dengan salah
satu pendekatan atau cara untuk melatih penampilan mengajar yang dilakukan secara micro
atau disederhanakan. Penyederhanaan disini terkait dengan setiap komponen pembelajaran,
misalnya dari segi waktu, materi, jumlah siswa, jenis keterampilan dasar mengajar yang
dilatihkan, penggunaan metode dan media pembelajaran, dan unsur-unsur pembelajaran
lainnya. 
Menurut Barnawi dan Arifin (2016), micro teaching adalah metode yang digunakan
di lingkungan pendidikan guru dan lingkungan belajar mengajar lainnya. Dalam micro
teaching sekelompok calon guru berlatih untuk menguasai keterampilan-keterampilan dasar
mengajar, mempraktikan kegiatan mengajar, dan berdiskusi untuk membahas tentang
masalah-masalah yang ditemukan. Proses belajar mengajar direkam dalam sebuah video
dengan pantauan dosen pembimbing. Calon guru saling bertukar peran, ada suatu saat
menjadi guru dan ada pula yang suatu saat menjadi siswa. Cara seperti ini telah digunakan di
banyak lembaga pendidikan guru. 
Menurut Asril (2011), micro teaching adalah sebuah model pengajaran yang
dikecilkan atau disebut juga dengan real teaching. Jumlah pesertanya berkisar antara 5 - 10
orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaannya berkisar antara 10 dan 15 menit,
terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok bahasannya disederhanakan. 
Menurut Helmiati (2013), micro teaching adalah penguasaan ketrampilan dasar
mengajar, guru perlu berlatih secara parsial artinya tiap-tiap komponen keterampilan dasar
mengajar perlu dikuasai secara terpisah-pisah. Adapun yang dikecilkan dan disederhanakan
adalah jumlah siswa 5 - 10 orang, waktu mengajar 5 - 10 menit, bahan pelajaran hanya
mencakup satu atau dua hal yang sederhana dan ketrampilan mengajar difokuskan beberapa
ketrampilan khusus saja. 1
Menurut Hasibuan, Ibrahim dan Toemial (2014), micro teaching adalah metode
latihan penampilan dasar mengajar yang dirancang secara jelas mengisolasi bagian-bagian
komponen dan proses mengajar sehingga guru atau calon guru dapat menguasai satu persatu
ketrampilan dasar mengajar dalam situasi yang disederhanakan.
1
https://www.kajianpustaka.com/2020/04/micro-teaching-pengertian-fungsi-tujuan-aspek-dan-tahapan.html

5
2. Fungsi dan Tujuan Microteaching 
Menurut Barnawi dan Arifin (2016), micro teaching berfungsi untuk memberikan
pengalaman baru dalam belajar mengajar, sedangkan bagi guru micro teaching berfungsi
memberi penyegaran keterampilan dan sebagai sarana umpan balik atas kinerja mengajarnya.
Melalui micro teaching, baik calon guru maupun guru dapat memperoleh informasi tentang
kekurangan dan kelebihannya dalam mengajar. Apa saja kelebihan yang perlu dipertahankan
dan apa saja kekurangan yang dapat diperbaiki. Selain itu, melalui micro teaching guru dapat
mencoba metode atau model pembelajaran baru sebelum digunakan pada kelas yang
sebenarnya.2
Menurut Helmiati (2013), micro Teaching berfungsi untuk membina calon
guru/tenaga kependidikan melalui keterampilan kognitif, psikomotorik, reaktif dan interaktif.
Adapun fungsi-fungsi pembelajaran mikro atau micro teaching adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Intruksional, sebagai penyedia fasilitas praktek latihan bagi calon guru untuk berlatih
dan memperbaiki dan meningkatkan keterampilan pembelajaran juga latihan penerapan
pengetahuan metode dan teknik mengajar dan ilmu keguruan yang telah dipelajari secara
teoritik. Pengajaran mikro berfungsi sebagai praktek keguruan, baik dalam pre-service
maupun in-service. Dengan hal ini maka jelas bahwa fungsi intruksional sebagai tempat untuk
mengasah kompetensi dan keterampilan mengajar. 
b. Fungsi Pembinaan, sebagai tempat pembinaan dan pembekalan para calon guru dibina
sebelum terjun ke pengajaran sebenarnya. Micro teaching dijadikan tempat membekali calon
guru dengan memperbaiki komponen-komponen mengajar sebelum terjun ke kelas tempat
pengajaran. 
c. Fungsi Integralistik, sebagai program yang merupakan bagian integral program pengalaman
lapangan serta merupakan mata kuliah prasyarat PPL dan berstatus sebagai mata kuliah wajib
nyata. 
d. Fungsi Eksperimen, sebagai bahan uji coba bagi calon guru pakar di bidang pembelajaran.
Contohnya seorang guru berdasarkan penelitiannya menemukan suatu model pembelajaran,
maka sebelum penemuan itu dipraktekkan di lapangan, maka terlebih dahulu diujicobakan di
dalam micro teaching ini. Dengan hal ini hasil dapat dievaluasi di mana letak kelemahannya
untuk segera dilakukan perbaikan-perbaikan. Dengan kata lain bahwa fungsi micro teaching
adalah sarana dalam latihan mempraktekkan mengajar, juga salah satu syarat bagi mahasiswa
yang akan mengikuti praktek mengajar di lapangan. 
e. Peka terhadap fenomena yang terjadi di dalam proses pembelajaran ketika menjadi
kolaborator yang mengkritisi teman yang tampil praktik mengajar. 

2
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/19510508198
0031 A._SUHERMAN/BAHAN_PEMBELAJARAN/MICRO-TEACHING.pdf

6
f. Lebih siap melakukan kegiatan praktik mengajar di lembaga dan sekolah.
g. Dapat menilai kekurangan yang ada dalam dirinya yang berkaitan dengan kompetensi dasar
mengajar melalui refleksi diri setelah praktik ke depan.
h. Sadar bagaimana membentuk profil pendidik yang baik ditinjau dari kompetensi penampilan,
sikap dan perilaku. Melalui micro teaching seorang calon pendidik akan memiliki rasa
percaya diri yang tinggi, karena telah dilatih secara baik dan dibekali kompetensi demi
kompetensi baik secara terpisah maupun terpadu dalam satu kesatuan proses pembelajaran.

Menurut Barnawi dan Arifin (2016), tujuan micro teaching adalah untuk membekali
dan atau meningkatkan performance calon guru atau guru dalam mengadakan kegiatan belajar
mengajar melalui pelatihan keterampilan mengajar. Micro teaching digunakan untuk
mempertemukan antara teori dan praktik pengajaran pada mahasiswa calon guru. Selain itu,
micro teaching digunakan untuk menyiapkan calon guru sebelum praktik mengajar di
sekolah.
Micro teaching merupakan salah satu penunjang pengalaman lapangan bagi calon
guru. Micro teaching menjadi salah satu latihan terbatas mengenai keterampilan-keterampilan
tertentu. Menurut Hasibuan, Ibrahim dan Toemial (2014), tujuan yang diharapkan dari
pembelajaran micro teaching antara lain adalah sebagai berikut:
a. Membantu calon guru atau guru menguasai ketrampilan-ketrampilan khusus, agar dalam
latihan tidak mengalami kesulitan. 
b. Meningkatkan taraf kompetensi mengajar bagi calon guru secara bertahap, dengan
penguasaan ketrampilan-ketrampilan yang akhirnya dapat diintegrasikan dalam mengajar
yang sesungguhnya. 
c. Dalam in service training bagi guru atau dosen, diharapkan yang bersangkutan bisa
menemukan sendiri kekurangannya dalam mengajar dan usaha memperbaikinya. 
d. Memberi kemungkinan dalam latihan pembelajaran mikro agar calon guru atau guru
menguasai ketrampilan (khusus) mengajar, agar dalam penampilan mengajar (dalam proses
belajar-mengajar) mantap, terampil, dan kompeten. 
e. Sebagai penunjang usaha peningkatan ketrampilan, kemampuan serta efektivitas dan efisiensi
penampilan calon guru atau guru dalam proses belajar mengajar. 3
3. Karakteristik Microteaching
Seperti yang telah kita ketahui bahwa definisi dari Micro Teaching adalah
pembelajaran yang di sederhanakan atau diperkecil. Hal yang disederhanakan atau diperkecil
itu merupakan komponen-komponen dalam pembelajaran seperti waktu, jumlah siswa, bahan

3
https://www.kajianpustaka.com/2020/04/micro-teaching-pengertian-fungsi-tujuan-aspek-dan-tahapan.html

7
ajar, dan media pembelajaran yang digunakan. Itulah karakteristik yang dimiliki oleh Micro
Teaching, karakteristik tersebut dapat kita lihat secara jelas pada perbandingan Micro
Teaching dan Real Teaching. Real Teaching
1. Waktu pembelajaran 35 s.d 40 menit
2. Jumlah siswa 30 s.d 35
3. Materi pembelajaran luas
4. Keterampilan mengajar terintegrasi Micro Teaching Waktu pembelajaran 10 s.d 15
menit
5. Jumlah siswa 5 s.d 10 orang siswa Materi pembelajaran dibatasi Katerampilan
mengajar terisolasi.

4. Prinsip Microteaching
Selain memiliki ciri atau karakteristik, Micro Teaching juga memiliki prinsip-prinsip
yang perlu diperhatikan dan ditaati dalam pelaksanaannya. Prinsip merupakan hukum, aturan,
atau ketentuan yang mengatur segala aktivitas agar dapat berjalan secara sistematis, logis,
dan dapat membawa manfaat yang optimal.
Pembelajaran yang merupakan poses interaksi antara guru dengan siswa juga lingkungannya,
tentu harus memiliki kaidah atau aturan yang mengatur berjalannya pembelajaran tersebut.
Begitupun dengan pembelajaran mikro, berikut ini adalah perbedaan prinsip-prinsip
pada Real Teaching atau prinsip pembelajaran pada umumnya dan prinsip-prinsip Micro
Teaching.4

Prinsip Pembelajaran Umum


1. Prinsip Perhatian dan Motivasi.
Prinsip ini memusatkan pada perhatian dan motivasi yang dilakukan oleh seorang pendidik
untuk mampu memberikan perhatian dan motivasi kepada para peserta didiknya, karena tanpa
motivasi yang kuat, akan sulit untuk mencapai pembelajaran yang maksimal.
2. Aktivitas
Merupakan proses kegiatan yang aktif baik aktivitas pikiran, fisik, sosial, maupun emosional.
Dalam aktivitas, pendidik perlu memiliki keterampilan untuk mengelola kelas agar aktivitas
pembelajaran dapat terus berlangsung.
3. Balikan dan Penguatan

4
https://www.academia.edu/6995801/Mikro_Teaching

8
Yaitu pemberian respon terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah ditunjukkan oleh
siswa. Misalnya dengan pemberian reward kepada siswa yang melakukan kebaikan dan
pemberian funishment pada siswa yang melanggar aturan.
4. Tantantangan
Tantangan merupakan pemberian stimulus agar muncul keinginan dari siswa untuk mencoba
dan melakukan kegiatan pembelajaran di kelas seperti bertanya dan menanggapi.
5. Perbedaan Individual
Setiap siswa itu unik dan memiliki karakteristik masing-masing dalam belajar, maka dari itu
seorang pendidik perlu memperhatikan prinsip perbedaan individual dalam pembelajaran,
agar dapat menerapkan berbagai model pembelajaran untuk mengatasi keragaman siswanya.

Prinsip Microteaching
1. Fokus pada penampilan Yang menjadi sasaran utama pada Micro Teaching  adalah
penampilan setiap peserta pada saat berlatih. Penampilan yang dimakusd disini adalah
perilaku peserta dalam memperagakan setiap jenis keteramiplan mengajar seperti membuka
dan menutup pembelajaran.
2. Spesifik dan konkrit Maksudnya adalah jenis keterampilan dalam mengajar dilakukan secara
spesifik bagian perbagian seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Jadi ketika peserta
melakukanMicro Teaching harus terlihat mana bagian pembuka, mana bagian ketika
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mana bagian ketika menutup pembelajaran.
3. Umpan balik Yaitu proses dimana ada seorang observer yang memberikan komentar, saran
atau masukannya dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh peserta yang
melakukanMicro Teaching.
4. Keseimbangan Prinsip keseimbangan ini berhubungan dengan prinsip umpan balik, pada
prinsip keseimbangan ini observer tidak boleh hanya menyebutkan kekurangan-kekurangan
yang dimiliki oleh peserta Micro teaching, melainkan harus menyebutkan kelebihan-
kelebihannya pula
5. Ketuntasan Jika dalam pembelajaran mikro masih terdapat kekurangan, maka perlu
diadakan latihan ulang agar kekurangan-kekurangan yang masih ada dapat diperbaiki.
6. Maju berkelanjutan Siapapun yang berlatih dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
mikro, ia harus mau belajar secara terus menerus, tanpa ada batasnya (life long of education).5
BAB III
PENUTUP

5
https://geeniuss.blogspot.com/2017/03/karakteristik-dan-prinsip-micro-teaching.html

9
A. Kesimpulan

Menurut Sukirman (2012), micro teaching adalah sebuah pembelajaran dengan salah
satu pendekatan atau cara untuk melatih penampilan mengajar yang dilakukan secara micro
atau disederhanakan. Penyederhanaan disini terkait dengan setiap komponen pembelajaran,
misalnya dari segi waktu, materi, jumlah siswa, Menurut Barnawi dan Arifin (2016), micro
teaching berfungsi untuk memberikan pengalaman baru dalam belajar mengajar, sedangkan
bagi guru micro teaching berfungsi memberi penyegaran keterampilan dan sebagai sarana
umpan balik atas kinerja mengajarnya. Menurut Barnawi dan Arifin (2016), tujuan micro
teaching adalah untuk membekali dan atau meningkatkan performance calon guru atau guru
dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui pelatihan keterampilan mengajar.
Prinsip Pembelajaran Umum : Prinsip Perhatian dan Motivasi, Aktivitas, Balikan dan
Penguatan, Tantantangan, Perbedaan Individual.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan melalui makalah ini yaitu agar pembaca dapat
memahami dan mempelajari isi dari makalah yang berjudul Instrumen Proses Pembelajaran.
Yang nantinya kita sebagai calon guru sekolah dasar dapat memahami Instrumen Proses
Pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

https://adimasbayu.wordpress.com/2014/04/20/makalah-pembelajaran-
micro-teaching/

10
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/19510508198
0031-A._SUHERMAN/BAHAN_PEMBELAJARAN/MICRO-
TEACHING.pdf
https://geeniuss.blogspot.com/2017/03/karakteristik-dan-prinsip-micro-teaching.html
https://www.kajianpustaka.com/2020/04/micro-teaching-pengertian-fungsi tujuan-
aspek-dan-tahapan.html
https://www.academia.edu/6995801/Mikro_Teaching

11

Anda mungkin juga menyukai