NIM : 1818221
KELAS : III B ANKIM
I. TUJUAN
II. PRINSIP
Radiasi dari sumber radiasi inframerah dipecah oleh pencacah sinar menjadi
dua bagian yang sama dengan arah yang saling tegak lurus, kemudian kedua
radiasi tersebut dipantulkan kembali oleh kedua cermin sehingga bertemu kembali
cuplikan baik kerosin, gliserol, maupun urea yang dapat menyerap energy.
Setelah itu terjadilah transisi diantara tingkat energi vibrasi dasar dan tingkat
vibrasi tereksitasi berupa berkas radiasi inframerah yang ditangkap oleh detector,
inframerah yang berbentuk puncak – puncak adsorpsi berupa garis. Sebagian sinar
dilakukan dengan menganalisis vektor yang dihasilkan sesuai dengan puncak yang
dari pentrasmisian cahaya yang melewati sampel, pengukuran intensitas cahaya dengan
detektor dan dibandingkan dengan intensitas tanpa sampel sebagai fungsi panjang
Ikatan kimia pada Panjang tertentu akan menyerap sinar ini dan akan bervibrasi.
Vibrasi ini dapat berupa vibrasi tekuk atau vibrasi ulur. Absorbans atau vibrasi ini
dihubungkan dengan ikatan tunggal atau gugus fungsi dari molekul untuk identifikasi
senyawa yang tidak diketahui. Komponen penting dari FTIR terdiri atas sumber – sumber
sinar yang terbuat dari filamen Ners atau Globar, beam spilter berupa material transparan
akan diteruskan menuju detector, daerah cuplikan, dan detector yang merupakan piranti
untuk mengukur energi pancara yang lewat akibat panas yang dihasilkan.
✓ Preparasi Sampel
✓ Pengukuran
Dibandingkan dengan
spektrum IR pada
setiap bilangan
gelombang
V. DATA PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
. Spektroskopi FTIR memiliki kelebihan analisis yang cepat dan mudah serta
tidak memerlukan standar sebagai acuanya karena alat tersebut sudah dapat mengetahui
senyawa yang terkandung dalam sampel secara langsung. Senyawa utama yang kita
analisis adalah (PET) Polietilen Tereftalat yang terkandung dalam kemasan plastik pada
makanan ringan.. Biasanya plastik yang kuat dan kaku memiliki susunan kristalin
(teratur) yang banyak, sementara plastik yang lentur dan lemah memiliki susunan amorf
(tidak beraturan) yang banyak. Oleh karena itu, komponen penyusun amorf dan kristalin
pada plastik PET yang dapat terurai dan tidak dapat terurai memiliki susunan yang
berbeda.
Penelitian ini diukur spektranya menggunakan attenuated total reflectance
(ATR) dengan kristal ZnSe. Secara umum terdapat tiga pasangan pita signifikan yang
menggambarkan sifat kristalin dan amorf PET yaitu pada pasangan 898-973 cm-1, 1100-
1250 cm-1, dan 1340-1370 cm-1. Pada bilangan gelombang 898-973 cm-1 merupakan
Wagging band yaitu konformasi gauche dan trans dari gugus oksi-etilena, dan juga pada
bilangan gelombang 1340-1370 cm-1 yaitu konformasi dari –CH2 di gugus ester PET.
Sampel PET yang dapat terurai ataupun tidak terdiri dari interaksi utama diantaranya
(1740, 1250, 1120, dan 1000) cm-1. Dalam PET yang dapat terurai secara hayati,
interaksinya relevan dan ini menunjukkan variabilitas tinggi pada struktur amorf serta
dan kristalin, sementara pada PET yang tidak dapat terurai kurang relevan.
Terdapat perbedaan pada struktur Sampel PET yang dapat terurai dan tidak
dapat terurai diantaranya pada Sampel PET yang dapat terurai memiliki panjang
gelombang 1740-1470 cm-1 yang menggambarkan proses oksidatif dalam plastik daur
ulang serta pada bilangan gelombang 898-973 cm-1 dan 1340-1370 cm-1 adalah daerah
sidik jari yang menunjukkan rasio yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan
Sampel PET yang tidak dapat terurai, sementara bilangan gelombang pada 1100-1250
cm-1 dan 1470-1740 cm-1 lebih sebanding diantara semua tipologi PET. Lalu bentuk
spectrum di sampel PET yang dapat terurai pada bilangan gelombang 1100-1250 cm-1
memiliki bentuk yang lebih banyak terpisah dibandingkan bentuk spketrum pada
sampel PET yang tidak dapat terurai, dikarenakan penyusun kristalin pada Sampel PET
yang dapat terurai lebih sedikit dibanding Sampel PET yang tidak dapat terurai. Selain
itu dalam Sampel PET yang dapat terurai pada bilangan gelombang 898-973 cm-1 dan
1340-1370 cm-1 dibandingkan dengan Sampel PET yang tidak dapat terurai memiliki
kontribusi struktur amorf yang lebih tinggi dibanding PET yang tidak dapat terurai
VII. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dalam penelitian perbedaan struktur pada sampel PET yang dapat
terurai dan tidak dapat terurai dipengaruhi oleh susunan kristal dan fasa amorf yang
terdapat pada sampel PET yang perbedaanya dapat dilihat dari daerah sidik jari kedua
spectrum tersebut
Edition.Brooks/Cole. Kanada.
IX. LAMPIRAN
Gambar 2.(B) Pita spectrum daerah sidik jari plastic PET non-biodegradable