Anda di halaman 1dari 15

AGAMA DAN MASYARAKAT

KELAS : 1EA03
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8

Alya Putri (17219261)


Finna Dwierika (12219462)
Muhamad Ferdy Ramadhan (13219886)

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Agama dan Masyrakat” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak Fatchullah Zarkasi pada bidang studi Pendidika Agama Islam.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang agama
yang ada pada masyarakat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fatchullah Zarkasi, selaku
dosen bidang studi Pendidika Agama Islam. Yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ......................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
1.3 Tujuan ....................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Agama dan Masyarakat .......................................
2.2 Pembentukan Keluarga dalam Islam......................................
2.3 Mawarits.................................................................................
2.4 Pembentukan Masyarakat Islam.............................................
BAB III Penutup
3.1Kesimpulan .............................................................................
Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia berasal dari satu diri yang kemudian berkembang menjadi suku-
suku dan berbangsa-bangsa. Semua manusia berasal dari sumber yang satu,
kemudian berkembang menjadi berbagai macam warna,ras,budaya, dan
bangsa. Mereka harus tetap saling mendekati, saling menghormati dalam
interaksi sosial. Asal-usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah
manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain.
Agama dan manusia tidak akan bisa jauh keterkaitannya. Alasannya
karena manusia itu sangat membutuhkan agama. Dengan adanya agama
manusia akan hidup teratur dan juga bisa memiliki pengangan hidup.
Sehingga ilmu akan bisa lebih bermakna.
Berkat adanya ilmu hidup akan lebih berkualitas, dengan adanya agama
hidup manusia akan lebih teratur. Maka dengan adanya ilmu dan agama,
kehidupan manusia akan jauh lebih bahagia dan sempurna.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Agama dan Masyarakat?
2. Bagaimana Dasar Pembentukan Keluarga dalam Islam?
3. Mawarits?
4. Bagaimana Pembentukan Masyarakat Islam?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Agama dan Masyarakat
2. Untuk mengetahui Pembentukan Keluarga dalam Islam
3. Untuk mengetahui apa itu Mawarits
4. Untuk mengetahui Pembentukan Masyarakat Islam

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama dan Masyarakat


Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama
lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan
kepercayaan tersebut. Berikut pengertian agama menurut beberapa ahli ;

1. Pengertian Agama Menurut Parsons & Bellah: Agama adalah tingkat


yang paling tinggi dan paling umum dari budaya manusia.
2. Pengertian Agama Menurut Luckmann: Agama adalah kemampuan
organisme manusia untuk mengangkat alam biologisnya melalui
pembentukan alam-alam makna yang objektig, memiliki daya ikat
moral dan serba meliputi.
3. Menurut prof Dr.m. Drikarya definisi Agama adalah kenyakinan
adanya suatu kekuatan supranatural yang mengatur danmenciptakan
alam dan isinya.
4. Menurut H. Moenawar Chalil definisi Agama adalah perlibatan yang
merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan
kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas
pengakuannya.
5. Menurut Hendro Puspito definisi Agama adalah sistem nilai yang
mengatur hubungan manusia dan alam semesta yang berkaitan
dengan keyakinan.

Masyarakat sebagai terjemahan istilah society adalah sekelompok orang yang


membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan hubungan antar
entitasentitas. Berikut pengertian masyarakat menurut beberapa ahli ;
1. Menurut Selo Soemardjan, mengatakan bahwa masyarakat sebagai
orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx, mengatakan bahwa masyarakat sebagai suatu
struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun
perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-
kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.

5
3. Menurut Emile Durkheim, mengatakan bahwa masyarakat adalah
suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-
anggotanya.
4. Menurut Max Weber, mengatakan masyarakat adalah sebagai suatu
struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan
nilai-nilai yang dominan pada warganya.
5. Menurut Mack Ever, mengatakan masyarakat sebagai suatu sistem
dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan saling bantu-membantu
yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial,
sistem pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang
kompleks dan selalu berubah dari relasi sosial.

Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung


satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
2.2 Dasar Pembentukan Keluarga dalam Islam
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal satu atap dalam keadaan
salin ketergantungan. Pembentukan keluarga berarti proses untuk membangun
lembaga hidup terkecil yang memiliki ikatan kuat, terdiri dari suami, istri, anak-
anak, serta interaksinya dengan orang-orang terdekat yang memiliki hubungan
nasab maupun menjadi tanggungannya.
Dasar pembentukan rumah tangga bahagia yang Islami sbb :
1. Adanya kesamaan agama antara calon suami istri untuk mewujudkan
kehormatan dalam lingkungan keluarga.
2. Adanya keseimbangan/keserasian antara calon suami istri.
3. Adanya kemampuan calon suami istri (al ba'ah).
Rosulullah SAW bersabda :
"Wahai para pemuda, barang siapa diantara kamu telah mampu (Alba'ah)
memikul beban keluarga, hendaklah ia kawin, itu akan lebih dapat menundukkan
pandangan dan lebih dapat mampu menjaga kehormatan.Barang siapa yang
belum mampu, hendaklah berpuasa. sesungguhnya berpuasa itu akan menjadi
benteng yang menjaganya (dari perbuatan zina)". (HR. Bukhori dan Muslim).
Rumah tangga bahagia adalah rumah tangga yang berkualitas dan agar
mendapatkan rahmat Allah SWT, maka ada lima aspek pokok kehidupan yang
harus dipenuhi, yaitu :

6
1. Terwujudnya suasana kehidupan yang Islami, antara lain dengan
melaksanakan:
 Membiasakan membaca, menulis Al Qur'an dan memahami isinya secara
rutin.
 Membudayakan Sholat berjamaah dalam berkeluarga.
 Melaksanakan amalan ubudiyah yaumiyah (ibadah harian) dalam keluarga,
misalkan do'a-do'a, ucapan basmalah (Bismillahhirrohmaanirrohim) setiap
mulai pekerjaan dan ucapan hamdalah (alhamdulillah) setiap selesai
pekerjaan serta mengucapkan salam.
2. Terlaksananya pendidikan dalam keluarga, seperti yang dituntunkan
oleh Lukman Al Hakim kepada putranya (QS. Lukman : 12-19) antara
lain :
 Pendidikan ke Esaan Tuhan (Tauhid).
 Pendidikan pengetahuan dan keilmuan.
 Pendidikan akhlaq.
 Pendidikan ketrampilan.
 Pendidikan kemandirian.
3. Terwujudnya kesehatan keluarga dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
 Kebersihan rumah dan lingkungan.
 Olah raga keluarga yang rutin.
 Kebersihan, kesehatan dan gizi keluarga (empat sehat lima sempurna enam
halal).
4. Terwujudnya ekonomi keluarga yang sehat, antara lain :
 Mengusahakan memiliki yang halal dan baik.
 Mengendalikan keuangan keluarga, hemat dan tidak kikir.
 Membiasakan menabung.
 Memanfaatkan perkarangan dan atau home industri (industri rumah
tangga) untuk menunjang ekonomi keluarga.
5. Terwujudnya hubungan keluarga yang selaras, serasi, seimbang
dengan jalan antara lain :
 Membina sopan santun, etika dan akhlaq sesuai dengan kedudukan
masing-masing isi keluarga.
 Menciptakan suasana keakraban antara anggota keluarga, seperti waktu-
waktu sesudah Sholat berjama'ah, waktu makan bersama dan waktu
rekreasi.
 Menciptakan suasana keterbukaan, rasa saling memiliki dan rasa tanggung
jawab satu sama lain diantara anggota keluarga.

7
 Menumbuhkan rasa saling menghargai, saling menghormati, saling
memaafkan kesalahan satu sama lain diantara anggota keluarga.
 Melaksanakan kehidupan bertengga, berteman dan bermasyarakat, sesuai
ajaran Islam.
Rosulullah bersabda :
"Bahwa kebahagiaan keluarga dapat tercapai apabila terpenuhi empat perkara :
yaitu keserasian antara suami istri, mempunyai anak yang terdidik, bergaul
dengan orang yang sholeh, dan memiliki ketrampilan yang dapat menambah
penghasilan." (HR. Dailami).
Keluarga dalam arti kehidupan rumah tangga diawali dari adanya ikatan
pernikahan yang disebut sebagai mitsaqan ghaliza (ikatan yang kokoh). Allah
SWT menganjurkan pernikahan lewat firman-Nya ;

‫َوأَ ْن ِكحُوا اأْل َيَا َم ٰى ِم ْن ُك ْم َوالصَّالِ ِحينَ ِم ْن ِعبَا ِد ُك ْم َوإِ َمائِ ُك ْم ۚ ِإ ْن يَ ُكونُوا فُقَ َرا َء يُ ْغنِ ِه ُم هَّللا ُ ِم ْن فَضْ لِ ِه ۗ َوهَّللا ُ َوا ِس ٌع َع‬
Artinya :
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-
hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan
mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui.” (Q.S An-Nur {32})

Dalam ayat di atas, Allah SWT. menyeru para wali agar mengawinkan
orang-orang yang masih sendirian (laki-laki yang belum beristri dan perempuan
yang belum bersuami yang ada di bawah perwaliannya). Begitu pula terhadap
hamba sahaya. Selain itu, Allah SWT. juga berfirman:

َ‫ت ۚ أَفَبِ ْالبَا ِط ِل ي ُْؤ ِمنُون‬


ِ ‫َوهَّللا ُ َج َع َل لَ ُك ْم ِم ْن أَ ْنفُ ِس ُك ْم أَ ْز َواجًا َو َج َع َل لَ ُك ْم ِم ْن أَ ْز َوا ِج ُك ْم بَنِينَ َو َحفَ َدةً َو َر َزقَ ُك ْم ِمنَ الطَّيِّبَا‬
َ‫ت هَّللا ِ هُ ْم يَ ْكفُرُون‬ ِ ‫َوبِنِ ْع َم‬
Artinya :
“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan
bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu
rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang
bathil dan mengingkari nikmat Allah" (Q.S An-Nahl {72})

8
2.3 Mawarits
a. Pengertian Mawarits
“Warisan” atau mawarits menurut sebagian besar ahli fiqh Islam ialah
semua harta benda yang ditinggalkan oleh seorang yang meninggal dunia baik
barang bergerak maupun barang tidak bergerak,termasuk barang atau uang
pinjaman yang ada sangkut pautnya dengan orang lain.
Ilmu agama yang mempelajari dan membahas masalah warisan dinamakan
ilmu Faraid.Kata Faraid berasal dari kata “Faridah” yang artinya suatu ketentuan
yang telah ditentukan.
Mengingat pentingnya Ilmu Faraid ini dipahami ,dihayati dan diamalkan
oleh setiap keluarga muslim,maka islam mewajibkan (fardu kifayah) kepada umat
Islam agar mempelajari Ilmu Faraid dan menyebarluaskan kepada masyarakat.
Sebagai hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-nasai dan al-Dara
Qutni dari Ibnu mas’ud :

“Pelajarilah Al-Qur’an dan ajarkanlah itu kepada manusia. Karena


sesungguhnya aku seorang manusia yang akan dicabut nyawaku dan ilmu itupun
akan terangkat/tercabut pula. Hampir – hampir dua orang berselisih tentang
bagian warisan dan kedua orang tsb tidak menemukan seorangpun yang dapat
memberi keterangan(tentang pembagian warisan yang benar).”

b. Hak dan kewajiban yang berkaitan dengan warisan.


Ada empat macam hak dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan
adanya harta warisan :
1. Menyelenggarakan Pemakaman Jenazah.
2. Pelunasan Semua Hutangnya.
3. Pelaksanaan wasiat- wasiatnya.
4. Membagikan Harta peninggalan.

c. Sifat Hukum Faraid.

Sifat Hukum Faraid (Hukum Waris Islam) adalah ijbari,artinya merupakan


ketentuan Allah dan Rasulnya yang menjadi kewajiban setiap muslim untuk
mematuhinya.
Namum demikian dalam pelaksanannya dimungkini adanya “perdamaian”
diantara ahlli waris. Karena itu ,sesuai pula dengan fleksibelitas Hukum Islam
termasuk hukum faraidnya dan sesuai budaya dan toleransi bangsa Indonesia.

9
Maka pada umumnya umat Islam di Indonesia dalam menghadapi harta
bendanya khusus harta peninggalan menempuh satu atau lebih alternative antara
lain. :
1. Dengan hukum Hibah.
2. Dengan sistem warisan.
3. Dengan hukum faraid yang telah ditetapkan dalam Al-quran dan
Hadist.

2.4 Pembentukan Masyarakat Islam

a. Pengertian masyarakat[14]
Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut “society” dari kata socius yang
berarti berkawan. Dalam bahasa arab masyarakat berasal dari kata “syirk’ yang
artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk aturan
hidup,yang bukan disebabkan oleh manusia perseorangan,melainkan oleh unsur –
unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
Masyarakat disebut pula kesatuan sosial,karena mempunyai ikatan –ikatan
kasih sayang yang erat. Mirip jiwa manusia,yang dapat diketahui pertama melalui
kelakuan dan perbuatannya sebagai penjelmaannya yang lahir,dan kedua melalui
pengalaman batin dalam roh manusia perseorangan sendiri.
Agama dalam kaitannya dalam masyarakat,mempunyai dampak positif
berupa daya penyatu (sentripetal) dan dampak negative berupa daya pemecah
(sentrifugal). Agama yang mempunyai system kepercayaan dimulai dengan
penciptaan pandangan dunia baru yang didalamnya konsepsi lama dan
pelembagaanya bisa kehilangan dasar adanya.
Keberadaan agama tetap harus dilihat peranan positifnya dalam
membangun masayarakat sebab agama dihadirkan kepada umat manusia untuk
petunjuk, dan kalau konflik itu ada,jadikanlah rahmat bagi penganutnya.
b. Masyarakat Madani.
Masyarakat Madani dari pandangan teori Ibnu Khaldun[15],dapat
mewujudkan ketaqwaan dengan alasan karena dapat memisahkan antara sakral
dan bukan sakral, sehingga dengan perilaku sekurel ini mereka dapat mewujudkan
ketaqwaan yang hakiki seperti yang pernah dicontohkan Nabi Muhammad
SAW.ketika membangun masyarakat madinah.
Teori Ibnu Khaldun ini berpedoman kepada Al-Qur’an pada surah:
•‫ض• َ•و•ٰ•لَ• ِك• ْ•ن‬
ِ •‫ت• ِم• َ•ن• ا•ل•س•َّ َم• ا• ِء• َو• ا•أْل َ• ْ•ر‬
ٍ •‫ن أَ• ْه• َل• ا• ْل• قُ• َر• ٰ•ى• آ• َم• نُ• و•ا• َو• ا•ت•َّ قَ• ْ•و• ا• لَ• فَ• تَ• ْ•ح• نَ• ا• َع• لَ• ْي• ِه• ْم• بَ• َر• َك• ا‬ َّ• •َ‫َ•و• لَ• ْ•و• أ‬
•‫َك• ذ•َّ بُ• و•ا• فَ• أَ• َ•خ• ْذ• نَ• ا•هُ• ْم• بِ• َم• ا• َك• ا•نُ• و•ا• يَ• ْك• ِس• بُ• و• َن‬

10
Artinya:
“ Dan sekiranya penduduk negeri – negeri beriman dan bertakwa,pastilah Kami
(Allah) melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi,tetapi
merekaitu mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami (Allah) siksa mereka
disebabkan perbuatannya “. (QS Al-A’raf ayat 96).
Secara umum pada dasarnya konsep masyarakat madani adalah sebuah tatanan
komonitas masyarakat yang mengedepankan toleransi,demokrasi,berkeadapan
serta menghargai akan adanya perbedaan untuk mencapai titik persamaan serta
tidak bertentangan dengan nilai – nilai agama.
c. Ciri dengan Sistem Masyarakat Islam.

Ada beberapa ciri atau sendi pokok masyarakat islam yang disebut dalam Al-
Qur’an :
1. Islam adalah Persaudaraan.

َ‫إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا بَ ْينَ أَ َخ َو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,karena itu damaikanlah


antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwlah kepada Allah agar
kamu mendapat rahmat.(QS Al-Hujurat ayat 10)
“Seorang mukmin dengan mekmin yang lain laksana bagian satu bangunan yang
saling mwngokohkan bagian bangunan yang lain. (HR. Muslim)
2. Masyarakat islam adalah persamaan (musawah).
•ُ •‫س• إِ• ن•َّ ا• َخ• لَ• ْق• ن•َ•• ا• ُك• ْم• ِم• ْ•ن• َذ• َك••• ٍر• َو• أُ• ْن• ثَ• ٰ•ى• َو• َ•ج• َع• ْل• ن•َ•• ا• ُك• ْم‬
•َّ‫ش•• ُع• و•بً• ا• َ•و• قَ• بَ• ا•ئِ••• َل• لِ• تَ• َع••• ا• َ•ر• فُ• و•ا• ۚ• إِ• ن‬ •ُ •‫يَ••• ا• أَ• ي•ُّ• هَ••• ا• ا•ل•ن•َّ ا‬
َّ •ِ‫أَ• ْك• َ•ر• َم• ُك• ْ•م• ِع• ْن• َد• هَّللا ِ• أَ• ْت• قَ• ا• ُك• ْم• ۚ• إ‬
•‫ن• هَّللا َ• َع• لِ• ي• ٌم• َخ• بِ• ي• ٌر‬

“Wahai manusia, Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan perempuan ,kemudian Kami jadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku
– suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui
Maha Teliti.(QS Al-Hujurat ayat 13)

11
3. Islam adalah Toleransi.
‫لَ ُك ْم ِدينُ ُك ْم َولِ َي ِدي ِن‬
“ Untukmu Agamamu, dan untukku Agamaku (QS Al-Kafirun ayat 6)”
‫ك بِ ْالعُرْ َو ِة ْال ُو ْثقَ ٰى اَل‬ ِ ‫اَل إِ ْك َراهَ فِي الدِّي ِن ۖ قَ ْد تَبَيَّنَ الرُّ ْش ُد ِمنَ ْال َغ ِّي ۚ فَ َم ْن يَ ْكفُرْ بِالطَّا ُغو‬
َ ‫ت َوي ُْؤ ِم ْن بِاهَّلل ِ فَقَ ِد ا ْستَ ْم َس‬
‫صا َم لَهَا ۗ َوهَّللا ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬
َ ِ‫ا ْنف‬

“ Tidak ada paksaan dalam menganut agama (Islam),sesungguhnya telah jelas


(perbedaan )antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. (QS AL-Baqoroh
ayat 256).”
4. Islam adalah amar ma’ruf nahi munkar.
“menganjurkan berbuat baik mencegah berbuat jahat”
5. Musyawarah
•‫َ•و• ا•ل•َّ ِذ• ي• َ•ن• ا• ْس• تَ• َج• ا•بُ• و•ا• لِ• َر• ب•ِّ• ِه• ْم• َو• أَ• قَ• ا• ُم• و•ا• ا•ل•صَّ• اَل ةَ• َو• أَ• ْ•م• ُر• هُ• ْم• ُش• و• َر• ٰ•ى• بَ• ْي• نَ• هُ• ْم• َ•و• ِم• م•َّ ا• َر• َ•ز• ْق• نَ• ا•هُ• ْم• يُ• ْن• فِ• قُ• و• َن‬
“ Dan bagi orang orang yang mematuhi seruan Tuhan dan melaksankan
sholat,sedang urusan mereka(diputuskan)dengan musyawarah antara mereka…..
(QS Asy-Syura ayat 38).”
‫ب اَل ْنفَضُّ وا ِم ْن َحوْ لِكَ ۖ فَاعْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۖ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل‬
َ‫اورْ هُ ْم فِي اأْل َ ْم ِر ۖ فَإ ِ َذا َع َز ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ۚ إِ َّن هَّللا َ يُ ِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِين‬
ِ ‫َو َش‬
“……dan musyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu……(QS Ali ‘Imran
ayat 159)”
6. Masyarakat Islam adalah keadlian dan menegakkan keadilan.

•‫•س • ُك• ْ•م• أَ• ِو• ا• ْل• َو• ا•لِ•• َد• ْي• ِن‬
•ِ •ُ‫•س • ِط• ُش• • هَ• َد• ا• َء• هَّلِل ِ• َو• لَ•• ْ•و• َع• لَ• ٰ•ى• أَ• ْن• ف‬•ْ •ِ‫يَ• ا• أَ• ي•ُّ• هَ• ا• ا•ل•َّ ِذ• ي• َ•ن• آ• َم• نُ•• و•ا• ُك• و•نُ•• و•ا• قَ•• وَّ• ا• ِم• ي• َ•ن• بِ• ا• ْل• ق‬
•‫َ•و• ا•أْل َ• ْق• َ•ر• بِ• ي• َ•ن• ۚ• إِ• ْ•ن• يَ• ُك• ْ•ن• َغ• نِ• يًّ• ا• أَ• ْ•و• فَ• قِ• ي• ًر• ا• فَ• ا•هَّلل ُ• أَ• ْ•و• لَ• ٰ•ى• بِ• ِه• َم• ا• ۖ• فَ• اَل تَ• ت•َّ بِ• ُع• و•ا• ا• ْل• هَ• َ•و• ٰ•ى• أَ• ْ•ن• تَ• •ْع• ِد• لُ• و•ا• ۚ• َو• إِ• ْ•ن‬
•‫ن• هَّللا َ• َك• ا• َ•ن• بِ• َم• ا• تَ• ْ•ع• َم• لُ• و• َ•ن• َخ• بِ• ي• ًر• ا‬ •ُ •‫تَ• ْل• ُ•و• و•ا• أَ• ْ•و• تُ• ْع• ِر‬
َّ •ِ‫ض• و•ا• فَ• إ‬
“Wahai orang – orang yang beriman! Jadikanlah kamu penegak
keadilan,menjadi saksi karena Allah, …….(QS An-Nisa’ ayat 135)”

ُ‫ْط ۖ َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشنَآنُ قَوْ ٍم َعلَ ٰى أَاَّل تَ ْع ِدلُوا ۚ ا ْع ِدلُوا هُ َو أَ ْق َرب‬
ِ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكونُوا قَوَّا ِمينَ هَّلِل ِ ُشهَدَا َء بِ ْالقِس‬
َ‫لِلتَّ ْق َو ٰى ۖ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ ِإ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬

12
“Wahai orang – orang yang beriman ! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan
karena Allah,(ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencian kamu
terhadap suatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adilah.Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah,sungguh Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Maidah ayat 8).
7. Keseimbangan
Kesimbangan antara hak dan kewajiban,antara kewajiban individu,antara
kewajiban masyarakat dengan hak masyarakat dan antara kepentingan
masyarakat.
Ciri – ciri diatas adalah ciri – ciri masyarakat yang ideal yang ditentukan
oleh Allah dan dijelaskan oleh Nabi –Nya. Bagaimana kenyataannya sekarang
adalah soal lain yang justru menarik untuk kita kaji dan kita instropeksi baik dari
segi masyarakat muslim sendiri maupun dari dari orangnya.
Masyarakat Islam adalah pergaulan hidup umat Islam mengamalkan
agama dan ajaran Islam sesungguhnya,sedang masyarakat muslim dalah pergaulan
hidup manusia yang beragama Islam atau mengaku Islam,tetapi tidak atau belum
mengamalkan agama dan ajaran Islam sebagai mana mestinya.
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dicita-citakan,sedang
masyarakat muslim adalah kenyataan. Yang perlu diusahakan adalah
mengembangkan masyarakat muslim menjadi masyarkat Islam. Caranya dengan
memasyarakatkan agama dan ajaran Islam secara baik dan benar agar terbentuk
pola pikir ,sikap, dan tingkah laku Islami dalam masyarakat.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat,dengan kata


lain adanya masyarakat dimulai dari sebuah keluarga.Untuk mewujudkan
masyarkat yang baik menurut ajaran Islam atau dengan kata lain
Masyrakat yang Islami, perlu di awali dari sebuah pembentukan keluarga
yang baik pula,yaitu pembentukan keluarga secara Islami.
Pembentukan keluarga dalam masyarakat Islam dimulai dari
perkenalan secara Islam(Ta’aruf) sampai dengan mendidik anak
(Keluarga) secara islami sebagaimana yang disyariatkan ataupun
dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad SAW.
Masyarakat Islam adalah pergaulan hidup umat Islam
mengamalkan agama dan ajaran Islam sesungguhnya,sedang masyarakat
muslim dalah pergaulan hidup manusia yang beragama Islam atau
mengaku Islam,tetapi tidak atau belum mengamalkan agama dan ajaran
Islam sebagai mana mestinya. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang
dicita-citakan,sedang masyarakat muslim adalah kenyataan. Yang perlu
diusahakan adalah mengembangkan masyarakat muslim menjadi
masyarkat Islam. Caranya dengan memasyarakatkan agama dan ajaran
Islam secara baik dan benar agar terbentuk pola pikir ,sikap, dan tingkah
laku Islami dalam masyarakat.
Oleh sebab itu, ada beberapa peran yang bisa dilakukan
agama,bukan berarti agama adalah pribadi yang bisa melakukan sesuatu,
melainkan peran yang dilakukan oleh institusi agama atau umat beragama,
terutama mereka yang berfungsi sebagai pemimpin – pemimpin
keagamaan. Karena banyak peran agama dan umat beragama dalam
lingkup agamanya serta pada masyarakat.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31659969/MAKALAH_AGAMA_DAN_MASYA
RAKAT.docx
https://tafsirq.com/5-al-maidah/ayat-8
https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-135
https://tafsirq.com/topik/Ali+imron+ayat+159
https://eza-rhafiz.blogspot.com/2012/06/makalahpendidikan-agama-islam-
agamadan.html

15

Anda mungkin juga menyukai