Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN

Salah Satu Kelebihan daerah pesisir Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu
Raya adalah banyaknya parit-parit yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Adapun
ikan yang dapat dibudidayakan diantaranya ialah ikan nila. Ikan nila sangat berpotensi untuk
di budidayakan karena selain di gemari masyarakat, cara pembudidayaan ikan ini tidak terlalu
sulit dan juga memiliki tingkat pengembangan yang cukup berpotensi meningkatkan
perekonomian masyarakat ditengah kondisi covid 19 sekarang ini. Ikan nila sudah banyak di
budidayakan masyarakat pesisir Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya untuk saat
ini.
Permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan nila di Kecamatan Sungai Kakap,
Kabupaten Kubu Raya salah satunya ialah mahalnya pakan ikan sehingga tidak jarang
pembudidaya harus mengurangi jumlah ikan dan bahkan ada yang berhenti membudidayakan
ikan nila tersebut akibat pakan pelet olahan pabrik yang semakin hari semakin mahal
sehingga pembudidaya mengalami keuntungan yang minimal bahkan mengalami kerugian.
Selain pakan permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya ikan nila di kecamatan sungai
kakap adalah limbah sabut kelapa yang berserakan di sungai serta terseangkut di keramba
budiaya ikan yang menjadikan keramba terganggu bahkan rusak.
Oleh sebab itu kami berkomitmen selain mengatasi permasalahan tentang pangan
ternak nila, kami juga ingin mengatasi permasalahan limbah, Untuk mengatasi permasalahan
pakan yang mahal ialah mencari pengganti pakan pelet olahan pabrik dengan pakan yang
lebih murah dan dapat diolah sendiri oleh pembudidaya ikan nila itu sendiri. Salah satu
sumber daya yang melimpah dan belum pernah diolah oleh masyarakat sebagai pakan ialah
kangkung air dan bekatul dimana kedua bahan ini dari beberapa info biasa digunakan dan
sangat baik untuk pakan ikan nila. Untuk itulah kedua bahan ini akan diolah menjadi pakan
pelet ikan nila bagi masyarakat Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya untuk
menekan biaya pakan karna kedua bahan tersebut sangat mudah didapat dan murah. untuk
menagtasi limbah sabut kelapa dan sampah di sungai ialah dengan pembuatan jaring
penangkap limbah pada setiap pintu-pintu air. Pengolahan pakan serta pembuatan jaring
penangkap limbah sabut kelapa ini berdasarkan pengembangan bisnis serta memberdayakan
masyarakat untuk membudidayakan ikan nila tentunya melibatkan masyarakat setempat
sehingga pengolahan pakan dapat langsung diterapkan oleh pembudidaya ikan nila.
Adapun rencana detail dari Bina desa ini adalah dapat dijelaskan dalam beberapa
tahap: 1). Melakukan kelompok diskusi masyarakat (forum group discussion/FGD) untuk
memberikan penjelasan dan membuat langkah perancangan dan pengolahan bersama-sama.
2) Melakukan survey lokasi untuk penyuluhan dan pemberdayaan pengolahan pakan ikan nila
dan pembuatan jaring penangkap limbah sabut kelapa 3) Melakukan worshop Penyuluhan
dan pemberdayaan pengolahan pakan ikan nila dan jaring penagkap limbah sabut kelapa
4)Pembutan pakan ikan nila bersama-sama dengan masyarakat setempat. 5) Perencanaan
perintisan bisnis usaha pakan ikan nila 6) rencana keberlanjutan dan pengembangan pakan
ikan dan jaring penangkap limbah sungai
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya
merupakan Kawasan yang banyak terdapat parit-parit.Parit-parit tersebut
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membudidayakan ikan salah satu ikan yang
banyak di budidayakan adalah ikan nila. Ikan nila selain digemari masyarakat dari
segi rasa ikannya, ikan nila juga mudah dalam pembudidayaannya. Namun
pembudidaya ikan nila di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten
Kubu Raya dihadapai dengan permasalahan yaitu pakan pelet yang mahal dan sampah
limbah sabut kelapa yang sering merusak keramba masyarakat. Pakan merupakan
faktor utama keberhasilan dalam budidaya ikan, selain dibutuhkan pakan yang baik
untuk pertumbuhan ikan juga harus mampu mengurangi biaya pembudidayaan
sedangkan keramba juga faktor yang mendukung keberhasilan dalam budidaya ikan.
Limbah sabut kelapa dan sampah lainnya yang banyak di sungai ketika air pasang dan
surut akan membuat sampah ini terbawa dan kerap kali tersangkut di keramba
sehingga menyebabkan keramba terganggu dan rusak . Limbah sabut kelapa dan
sampah yang tersangkut di keramba pastinya akan menimbulkan kerugian bagi
pembudidaya ikan nila selain ikan yang ada dikeramba berkemungkinan terlepas juga
membuat pembudidaya harus memperbaiki dan membuang sampah yang tersangkut di
keramba sehingga ini akan menjadikan penambahan biaya budidaya dan
menyebabkan kerugian pada pembudidaya ikan nila..
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya ikan nila
tersebut maka diperlukan sebuah pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan
kangkung liar dan pembutaan Jaring penangkap limbah sabut kelapa dan sampah di
parit. Diketahui bahwa di Desa sungai Itik,Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten
Kubu Raya terdapat banyak kangkung liar yang tumbuh di parit-parit maupun di
disawah-sawah dan parit mati dan limbah padi berupa dedak atau bekatul yang selama
ini masih belum diketahui oleh masyarakat bahwa kedua bahan tersebut dapat diolah
menjadi pakan ikan nila karena ikan nila merupakan ikan pemakan segala bahan
makanan (omnivora).
Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk salah satu jenis ikan yang amat
potensial untuk dibudidayakan secara intensif karena ikan nila memiliki sifat biologi
yang menguntungkan antara lain mudah dikembangbiakkan, pertumbuhannya cepat,
pemakan segala bahan makanan (omnivora), daya adaptasinya luas, dan toleransinya
tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai