Anda di halaman 1dari 14

 

23  

BAB II

KONSEP KEDUDUKAN DAN HAK-HAK HUKUM WARGA NEGARA

ASING DALAM NEGARA BERDAULAT

2.1 Konsep Negara Berdaulat

Asal kata kedaulatan dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah

souvereignity yang berasal dari kata latin superanus yang artinya teratas.

Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi, maka jika suatu negara dikatakan sebagai

negara yang berdaulat berarti negara tersebut memiliki kekuasaan yang tertinggi.

Adanya kekebalan suatu negara dipengaruhi oleh dua hal, yaitu kedaulatan

negara (state sovereignty) dan persamaan kedudukan antar negara (equality of

states). Berdasarkan ajaran kedaulatan ini maka dalam setiap wilayah atau Negara

hanya berlaku satu hukum, yaitu hukum dari negara yang memiliki kedaulatan di

wilayah tersebut. Hukum itu berlaku baik terhadap orang-orang, benda-benda

maupun perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan disana13.

Dalam pasal 1 ayat 2 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan

dasar hukum dari persamaan kedaulatan dan kedudukan negara yaitu, untuk

memajukan hubungan persahabatan antar bangsa-bangsa berdasarkan

penghargaan atas asas persamaan hak dan hak bangsa-bangsa untuk menentukan

nasibnya sendiri.

                                                                                                                       
13
Sudargo Gautama, Hukum Perdata Internasional Indonesia, Buku I, cet ke-7, Jakarta: Binacipta,
1988 hal. 141.

 
  24  

Negara berdaulat juga menurut Max Weber merupakan satu komuniti

masyarakat yang mempunyai monopoli menggunakan kekuasaan secara sah

dalam sesuatu wilayah.

Negara berdaulat memiliki konsep bentuk pemerintahan kerajaan atau

pemerintahan, memiliki bentuk negara unitaris, federalis, dan confederalis serta

memiliki sistem pemerintahan presidensil, parlementer dan campuran14.

Unsur-unsur yang diperlukan untuk membentuk sebuah negara adalah15:

1. Manusia

Negara sebagai organisasi mempunyai anggota organisasi yang terdiri

dari manusia yang ikut bernegara dan dinamakan warga negara. Tidak

setiap warga negara dari suatu negara selalu berada di dalam

negaranya, tetapi mereka sering berada di luar negara. Sebaliknya tidak

semua orang yang berada di dalam suatu negara merupakan warga

negara dari negara itu. Seseorang merupakan warga negara dari sebuah

negara kalau dirinya memenuhi syarat-syarat peraturan

kewarganegaraan dari negara itu. Sementara itu, yang tidak dan atau

belum memenuhi syarat-syarat peraturan kewarganegaraan dari negara

itu dinamakan orang asing. Orang asing disebut juga warga negara

asing. Untuk mengetahui siapa saja yang merupakan orang asing,

terlebih dahulu harus mengetahui siapa yang termasuk warga negara

sebagai rakyat dari suatu negara.


                                                                                                                       
14
 I Gede Pantja Astawa dan Suprin Na’a, 2009, Memahami Ilmu Negara dan Teori Negara,
Refika Aditama, Bandung, Hlm 106.  
15
 R.Abdoel Djamali, Pengantar Hukum Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, Hlm 83.  

 
  25  

2. Wilayah

Wilayah ialah bagian muka bumi tertentu yang dijadikan tempat

utama bagi warga negara untuk melaksanakan organisasi negara,

menjadi tempat untuk menjalankan tugas dalam usaha untuk mencapai

tujuannya. Di dalam wilayah itulah kegiatan bernegara sepenuhnya

dapat dilakukan oleh warga negaranya tanpa merasa diganggu oleh

kepentingan negara lain. Sebagai tempat untuk melaksanakan

organisasi negara dalam usaha mencapai tujuannya wilayah negara itu

terdiri dari hal-hal di bawah ini:

a) Darat

Wilayah darat suatu negara pada umumnya dibatasi oleh

wilayah darat dari negara lain atau wilayah lautnya. Batas

wilayah darat itu biasanya ditentukan dalam suatu perjanjian

dengan negara lain secara bilateral (antar dua negara) dan juga

multilateral (antar banyak negara). Perjanjian yang terjadi antar

dua negara untuk menetapkan batas wilayah darat (teritorial)

itu tidak ditentukan dalam waktu terbatas, melainkan untuk

selama-lamanya.

b) Laut

Laut yang termasuk wilayah suatu negara dinamakan perairan

teritorial negara. Batas perairan teritorial sebagai wilayah laut

negara itu semula tidak ditentukan. Hugo Grotius (1583 –

 
  26  

1645) menyatakan bahwa “laut itu adalah bebas tidak

mempunyai pemilik, tidak termasuk wilayah sesuatu negara”.

Kalau kemudian ada wilayah laut dan bahkan ditentukan batas

lebar tidak mil dari pantai dalam pasang-surut sebagai milik

negara yang bersangkutan, keadaan itu merupakan

pengecualian dari pendapat tadi. Di luar batas tiga mil laut

pasang-surut itu dinamakan laut yang dapat digunakan oleh

setiap orang dengan bebas untuk melakukan sesuatu yang

dikehendaki.

c) Udara

Ketentuan mengenai udara ini, semula diambil prinsip seperti

lat, yaitu bebas dan tidak termasuk dalam wilayah atau tidak

dimiliki oleh negara. Akan tetapi, kemudian diambil keputusan

bahwa udara yang berada di atas wilayah darat dan laut

merupakan wilayah negara itu tanpa batas luas vertikalnya.

Dengan demikian dapat dikatan bahwa sebuah Negara yang berhubungan

dengan darat, laut, dan udara yang ada di atasnya akan menjadi wilayah di

negaranya. Hal itu untuk melaksanakan organisasi dalam usaha mencapai

tujuannya.

3. Organsasi dan Pelaksanaan Tujuan Negara

Manusia selalu hidup dalam suatu kelompok sosial tertentu tidak akan

terlepas dari hubungan kerja sama antar manusia. Di dalam kerja sama

itulah terjadi pembagian tugas yang berkaitan satu sama lain. Hal itu

 
  27  

untuk mencapai tujuan masing-masing dan keseluruhannya merupakan

tujuan bersama. Demikian juga dengan Negara yang mempunyai

tujuan untuk kebahagiaan anggota negaranya. Ada dua pembagian

tugas yang perlu dilakukan supaya ada keseimbangan dalam

melaksanakan tugas sebagai bagiannya, seperti:

a) Pembagian horizontal

Petugas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kedudukan

sama dengan petugas lain yang ruang lingkup tugasnya

berbeda. Tugas-tugas itu dilakukan oleh setiap petugas yang

keseluruhan pekerjaan para petugas dalam kedudukan yang

sama itu merupakan tujuan yang hendak dicapai.

b) Pembagian vertikal

Pembagian secara vertikal merupakan tugas yang diserahkan

kepada setiap petugas dalam pembagian horizontal. Walaupun

hanya sebagian dari keseluruhan dalam pelaksanaannya

memerlukan tenaga petugas lebih di bawah tanggung jawab

seseorang, sedangkan tugasnya tidak bekerja sejajar melainkan

bertingkat atau dalam hierarki yang artinya pembagian tugas

tersebut menurun atau bertingkat.

2.2 Konsep Warga Negara Asing

AS Hikam mendefinisikan warga negara sebagai terjemahan dari citizenship,

yaitu anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri

sedangkan Koerniatmanto S. mendefinisikan warga negara dengan anggota

 
  28  

negara. Sebagai anggota negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan

yang khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban

yang bersifat timbal balik terhadap negaranya16 . Secara yuridis, berdasarkan

pasal 26 ayat (1) UUD 1945 Dan Perubahannya, istilah warga negara Indonesia

dibedakan menjadi dua golongan:

1. Warga Negara Indonesia, Misalnya, suku Jawa, Sunda, Madura,

Minang, Batak, Bugis, Dayak dan Etnis keturunan yang sejak

kelahirannya menjadi WNI, merupakan warga negara asli

Indonesia;

2. Warga negara asing (vreemdeling) yaitu suku bangsa keturunan

bukan asli Indonesia , misalnya, bangsa cina (Tionghoa), Timur

Tengah, India, Belanda, Eropa yang telah disahkan berdasarkan

peraturan Perundang- Undangan menjadi warga negara Indonesia.

Warga Negara asing atau yang biasa disebut dengan seseorang yang bukan

warga Negara adalah orang yang tinggal di suatu Negara namun secara hukum

bukan termasuk warga Negara Indonesia, yang membedakan warga Negara

Indonesia dengan yang Warga Negara Asing adalah hak-hak dan kewajiban yang

dimiliki oleh warga Negara Indonesia. Seseorang dapat dikatakan sebagai warga

Negara Indonesia apabila:

a) Penduduk asli Indonesia

b) Keturunan dari seorang ayah yang merupakan warga Negara


                                                                                                                       

16
A.S Muhammad Hikam . 2002. Kewarganegaraan dan Agenda Demokratisasi. Dalam Malian S
dan Marzuki, S, Pendidikan Kewarganegaran dan Hak Azasi Manusia. Yogyakarta, UII Press,
hlm.26  

 
  29  

c) Istri dari warga Negara

d) Anak yang lahir di daerah Indonesia

e) Menjadi warga Negara dengan cara naturalisasi

Apabila seseorang tidak memenuhi kelima syarat tersebut, maka orang itu

adalah bukan warga Negara Indonesia. Hak-hak yang tidak dimiliki oleh yang

bukan warga Negara antara lain seperti pemilu baik sebagai yang dipilih maupun

yang memilih, tidak bisa membeli tanah, serta hak atas pengakuan, perlindungan

dan kepastian hukum. Tetapi hak asasi manusia yang telah dimiliki sejak lahir

oleh yang bukan warga Negara tetap dilindungi oleh pemerintah.

Pengertian orang asing dalam beberapa peraturan perundang-undangan :

a) Pasal 1 Huruf a UU Nomor 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan Tenaga

Asing adalah ”tiap orang bukan warga negara Republik Indonesia”.

b) Orang Asing menurut Pasal 1 Angka 6 UU Nomor 9 Tahun 1992 Tentang

Keimigrasian adalah “orang bukan Warga Negara Republik Indonesia”.

c) Orang Asing menurut Pasal 1 Angka 4 UU Nomor 23 Tahun 2006

Tentang Administrasi Kependudukan adalah “orang bukan Warga Negara

Indonesia”.

d) Orang Asing menurut Pasal 1 Angka 9 UU Nomor 6 Tahun 2011 Tentang

Keimigrasian adalah “orang yang bukan warga Negara Indonesia”.

Seorang yang bukan warga Negara juga tidak memiliki kewajiban untuk ikut

serta dalam pembelaan Negara, ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan

Indonesia, dan ikut serta dalam menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.

Walaupun bukan warga Negara tidak berkewajiban terhadap Negara Indonesia

 
  30  

tetapi tetap memiliki kewajiban untuk membayar pajak bangsa asing atas usaha

yang dilakukan di Indonesia, serta melakukan wajib melapor kepada pihak

imigrasi agar tidak dianggap sebagai imigran gelap.

Dalam hal orang asing hukum Internasional ikut campur tangan, artinya orang

asing di dalam suatu negara itu dilindungi sekadarnya oleh hukum Internasional.

Tentang perlindungan orang asing ada dua macam:17

a) Secara positif, artinya negara tempat dimana orang asing itu berada harus

memberikan kepadanya beberapa hal-hak tertentu. Jadi, suatu hak

minimum itu dijamin; dan

b) Secara negatif, artinya suatu negara itu tidak dapat mewajibkan sesuatu

kepada orang asing yang berada di negaranya itu. Jadi orang asing itu di

suatu negara tidak dapat dibebani kewajiban tertentu, misalnya kewajiban

militer.

2.3 Konsep Kedudukan dan Hak-Hak Hukum

Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan

hak dan kewajiban warga Negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut,

antara lain sebagai berikut:

a) Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah

b) Hak negara untuk dibela

c) Hak negara untuk menguasai bumi, air , dan kekayaan untuk kepentingan

rakyat

d) Kewajiban negara untuk menajamin sistem hukum yang adil

                                                                                                                       
17
Hartono Hadi Suprapto, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Liberty, Cet.III, Yogyakarta: 1999,
hlm.48

 
  31  

e) Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga Negara

f) Kewajiban negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk

rakyat

g) Kewajiban negara meberi jaminan sosial

h) Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah

Unsur-unsur pembentuk dari sebuah Negara adalah rakyat, wilayah dan

pemerintahan. Rakyat yang tinggal di wilayah Negara menjadi penduduk Negara

yang bersangkutan. Kedudukannya sebagai warga Negara menciptakan hubungan

berupa peranan, hak, dan kewajiban yang bersifat timbal balik.

Warga Negara sebagai pendukung Negara dan memiliki arti penting bagi

Negara. Warga Negara beserta negaranya memiliki hubungan timbal balik saling

memiliki hak dan kewajiban terhadap masing-masing. Hubungan dan kedudukan

warga Negara ini bersifat khusus, sebab hanya mereka yang menjadi warga

negaralah yang memiliki hubungan timbal balik dengan negaranya. Orang-orang

yang tinggal di wilayah Negara, tetapi bukan warga Negara dari Negara itu tidak

memiliki hubungan timbal balik dengan Negara tersebut.

Hak dan kewajiban warga Negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan

pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain sebagai

berikut:

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

2. Hak membela Negara

3. Hak berpendapat

4. Hak kemerdekaan memeluk agama

 
  32  

5. Hak dan kewajiban dalam membela Negara

6. Hak untuk mendapat pengajaran

7. Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional

Indonesia.

8. Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial

9. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial

Beberapa hak-hak ini bersifat primer dan ada pula yang bersifat sekunder yang

artinya hak yang mutlak harus diterima oleh warga Negara dan hak yang

diturunkan dari hak utama tersebut.

2.4 Konsep Kedudukan Dan Hak Hukum Warga Negara Asing dan

Perseroan

Pada dasarnya status suatu kewarganegaraan seseorang memiliki dua aspek

yaitu18:

a) Aspek hukum, dimana kewarganegaraan merupakan suatu status

hukum kewarganegraan, suatu kompleks hak dan kewajiban,

khususnya dibidang hukum publik yang dimiliki oleh warga negara

dan tidak dimiliki oleh orang asing. Misalnya, hak warga negara antara

lain adalah hak pilih aktif dan pasif. Sedangkan kewajiban warga

negara misalnya wajib militer yakni kewajiban membela negara

menjaga kedaulatan negara dari serangan negara lain;

b) Aspek sosial, dimana kewarganegaraan merupakan keanggotaan suatu

bangsa tertentu, yakni sekumpulan manusia yang terikat suatu dengan

                                                                                                                       
18
 Rozikin Daman, Hukum Tata Negara: Suatu Pengantar. Cet. I. Jakarta: RajaGrafindo Persada,
1993. Hlm.45  

 
  33  

lainnya karena kesatuan bahasa, kehidupan sosial budaya serta

kesadaran nasional.

Pada asasnya orang asing itu diperlakukan sama dengan warga negara,

sedang isinya ada juga perbedaannya. Adapun perbedaan antara orang asing dan

warga negara terletak pada kedudukan hak dan kewajibannya yang mana isi

kedudukan (hak) sebagai warga negara:

1. Hanya warga negara mempunyai hak-hak politik, misalnya hak

memiih atau dipilih ; dan

2. Hanya warga negara mempunyai hak diangkat menduduki jabatan

negara.

Di Indonesia orang asing tidak punya hak-hak tertentu. Misalnya menjadi

pegawai negeri, menjadi anggota TNI, menjadi anggota partai, hak pilih dan

memilih. Kewajiban dan kewenangan warga Negara asing adalah sebagai berikut :

a) Memperoleh surat izin masuk dengan hak tinggal selama waktu

tertentu dan tinggal tetap di Indonesia

b) Mempunyai hak-hak selaku penduduk seperti yang tercantum

dalam Pasal 27, 28,29 UUD 1945

c) Wajib tunduk dan taat pata ketentuan yang berlaku bagi warga

Negara asing

d) Wajib membayar pajak bagi orang asing, bea dan cukai kecuali

untuk anggota perwakilan diplomatic

e) Wajib menghormati segala ketentuan hukum yang berlaku di

Negara RI dengan tidak melanggar ketentuan tsb

 
  34  

Status warga Negara suatu Negara yang berada di wilayah Negara lain

baik yang bersifat sementara, semi permanent maupun permanent berada di dalam

kewenangan atau yurisdiksi Negara setempat. Ketentuan ini dikecualikan bagi

diplomat dan konsul, harus tunduk pada hukum nasional Negara penerima.

Negara Penerima kecuali harus memberikan perlindungan dan perlakuan terhadap

Warga Negaranya sendiri menurut hukum nasionalnya juga harus melakukan hal

yang sama terhadap Warga Negara asing yang berada di wilayah yurisdiknya

tanpa adanya perbedaan-perbedaan (Non-Discriminatory Treatment). Tindakan

semacam ini bukan saja didasarkan atas hukum nasionalnya tetapi juga sesuai

dengan prinsip-prinsip mengenai tanggung jawab Negara yang diatur dalam

Hukum Internasional19. Menurut pasal 41 ayat 1 Konvensi Wina tahun 1961

Walaupun Perwakilan Diplomatik dan Konsuler mempunyai yurisdiksi ekstra

teritorial dalam memberikan perlindungan terhadap Warga Negaranya termasuk

kepentingannya di Negara Penerima, Perwakilan-Perwakilan tersebut harus tetap

menghormati hukum nasional atau peraturan perundang-undangan Negara

Penerima. Perwakilan Diplomatik suatu Negara Pengirim juga tidak dibenarkan

melakukan campur tangan terhadap urusan dalam negeri Negara Penerima.

Seorang asing yang memasuki wilayah suatu negara akan tunduk pada

hukum negara tersebut sebagaimana halnya warga negara itu sendiri. Namun,

sebagian besar negara menempatkan orang-orang asing di bawah semacam

ketidakmampuan atau pembatasan-pembatasan dengan tingkat keketatan yang

berlainan. Seringkali orang-orang asing tidak diberi hak suara atau hak untuk

                                                                                                                       
19
Jurnal Hukum Internasional, Vol.2, No.4, Juli 200. hlm. 688.
 

 
  35  

menjalankan profesi-profesi tertentu atau kekuasaan untuk memiliki barang yang

tidak bergerak.

Pada tahun 1924, Komite Ekonomi Liga Bangsa-Bangsa mengklasifikasikan

perlakuan terhadap orang-orang asing di luar negeri sebagai berikut:

a. Perlakuan fiscal, berkenaan dengan perpajakan

b. Hak untuk menjalankan profesi-profesi, industri-industri, atau mata

pencaharian

c. Perlakuan dalam hal-hal seperti tempat tinggal, pemilikan harta benda dan

keuntungan serta imunitas sipil

d. Syarat-syarat perizinan masuk dan keimigrasian

Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perseroan Terbatas,

Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum

yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan

pelaksanaannya. Dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Perseroan Terbatas

menegaskan bahwa perseroan merupakan badan hukum yang hidup karena

undang-undang menghendaki. Suatu perseoran terbatas sebagai badan hukum

menurut Ridwan Syahrani mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Adanya harta kekayaan yang terpisah

b. Mempunyai tujuan tertentu

c. Mempunyai kepentingan sendiri

d. Ada organisasi yang teratur

 
  36  

Ada ciri dan sifat yang membedakan antara perseroan terbatas dengan badan

hukum lainnya adalah sebagai berikut20:

a. Sebagai asosiasi modal

b. Kekayaan dan utang perseroan terbatas adalah terpisah dari kekayaan dan

utang pemegang saham

c. Pemegang saham

• Bertanggung jawab hanya pada apa yang disetorkan atau tanggung

jawab terbatas.

• Tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi nilai

saham yang telah diambil

• Tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat

atas nama perseroan

d. Adanya pemisahaan fungsi antara pemegang saham dan pengurus atau

direksi

e. Memiliki komisaris yang berfungsi sebagai pengawas

f. Kekuasaan tertinggi berada pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Perseroan Terbatas sebagai badan hukum mempunyai konsekuensi bahwa

Perseroaan Terbatas memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang sama

dengan subyek hukum lainnya.

                                                                                                                       
20
I.G. Ray Widjaja, Hukum Perusahaan, Cet. 1, Jakarta: Kasaint Blanc, 2000, hal. 132.
 

Anda mungkin juga menyukai