Anda di halaman 1dari 2

Thomas Hobbes

Beliau ini berasal dari inggris dan hidup pada tahun 1588 sampai 1679. Jadi Thomas
Hobbes ini hidup pada masa system pemerintahan absolute dibawah kekuasaan Charles 1 dan
Charles 2. Pemikirannya mengenai Negara dan hukum juga tidak luput dari pengaruh kondisi
pemerintahan dimasa beliau hidup. . Sehingga dalam teorinya Thomas Hobbes kemudian
menerima keadaan dan kenyataan yang terjadi pdaa saat itu dan malah menerangkan dan
memberikan dasar dasar hukum untuk menguatkan keaadaan tersebut. lalu pada tahun 1649
terdapat konflik antara Raja Charles I dengan parlemen yang berakhir dengan kekalahan raja.
Akibatnya, Raja Inggris tersebut terpaksa harus menerima hukuman dengan cara dipenggal.
Konflik inilah yang mempengaruhi pemikirann Thomas Hobbes bahwasanya Negara itu harus
kuat dan beliau mengambil perumpamaan Negara sebagai leviathan. Leviathan ini diambil
karena leviathan sendiri berarti monster laut yang besar, kuat, dan ditakuti, Thomas Hobbes
beranggapan bahwa Negara haruslah kuat dan ditakuti agar tujuan dari Negara tersebut dapat
tercapai.

Thomas Hobbes ini menerangkan bahwa keadaan manusia sebelum adanya Negara atau
keaadaan alamiah mereka ini disebut sebagai manusia in abstrakto. Dalam keadaan ini manusia
saling bermusuhan selayaknya hewan dihutan. Keadaan ini dapat disebut sebagai Bellum
omnium contra omnes, yang artinya perang antar segala melawan semua. Hal ini diakibatkan
karena manusia akan cenderung bersikap egoistis dan hanya mengandalkan nafsu belaka dalam
mencapai keinginannya. Mereka secara alamiah memiliki sifat-sifat tertentu seperti kompetisi
yang berarti masing masing manusia berlomba memenuhi keinginan dan tujuannya masing
masing. Sehingga muncullah sifat yang kedua yaitu defend atau membela diri, karena dalam
memenuhi keinginannya manusia akan melakukan berbagai upaya, mereka juga akan
mempunyai keinginan untuk menguasai orang lain, sifat membela diri ini merupakan jaminan
bagi keselamatannya. Dan sifat yang terakhir adalah Gloria atau sifat keinginan untuk dihormati.

Tetapi untungnya selain memiliki ketiga sifat itu tadi, manusia juga mempunyai sifat-sifat
lainnya yaitu sifat takut mati, sifat ingin memiliki sesuatu dan sifat ingin mempunyai kesempatan
bekerja agar memiliki sesuatu itu tadi atau manusia ingin berusaha dengan cara yang benar agar
memperoleh sesuatu.

Dan ketiga sifat ini hanya dapat terwujud jika terdapat kondisi yang damai. Dan agar
terjadi kondisi yang damai atau terjadi sebuah perdamaian, maka manusia-manusia itu
melakukan sebuah perjanjian untuk membentuk suatu Negara atau disebut perjanjian
masyarakat. Dimana dengan terbentuknya Negara dapat diciptakan peraturan yang mengatur
segala hal agar tujuan hidup itu dapat tercapai.

Thomas Hobbes ini berpendapat bahwa yang menjadi tujuan hidup ialah kebahagiaan dan
alat untuk mencapai kebahagiaan adalah kekuasaan, kekayaan, nama baik atau keagungan
pribadi dan kawan.
Dan dengan terbentuknya Negara maka kekuasaan terbesar akan berada di tangan
Negara. Dengan begitu Negara diharapkan dapat mengatur segalanya dengan bijak sehingga
setiap orang yang ada dinegara itu dapat bekerja untuk memiliki sesuatu dan tidak selalu
terancam jiwanya.

Dan Thomas Hobbes ini juga berpendapat bahwa kekuasaan Negara haruslah absolute karena
jika dibatasi maka akan timbul persoalan tentang batas itu sendiri seperti.

1. Dengan apa kekuasaan itu dibatasi


2. Dan sampai dimanakah pembatasan kekuasaan itu

Persoalan seperti ini nantinya dapat menyebabkan perdebatan dan bisa bisa muncul
pertentangan atau peperangan oleh kerena itu kekuasaan Negara biarlah bersifat mutlak dan
absolute saja.

Anda mungkin juga menyukai