Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerap kali kehidupan manusia selalu di kaitkan dengan derajad yang


tinggi, tidak pernah berfikir arti sebuah kehidupan mahluk selain dirinya. Salah
satunya adalah tanaman yang juga menjadi faktor penting dalam menyambung
tatanan kehidupan manusia di jagad ini. Namun, pembahasan arti sebuah rentetan
dari tanaman tidak hanya dibahas dengan sekumpulan kabar dan berita semata,
namun harus juga dikembangkan kehidupan dan kelestariannya dengan media. Di
sesi pembahasan pada praktikum ini akan lebih di kupas penunjang kehidupan
dari tanaman yang kaitannya dengan hidroponik. Arti dasar yang mengembang
luas dikehidupan publik bahkan berkenaan dengan refrensi buku, hidroponik
adalah metode bercocok tanam tanpa tanah. Hal ini disebabkan dengan adanya
faktor yang mendominasi diproses pembentukan dan kelangsungan pada
hidroponik. bukan hanya dengan air sebagai media pertumbuhannya, seperti
makna leksikal dari kata hidro yang berarti air, tapi juga dapat menggunakan
media-media tanam selain tanah seperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat,
pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa.
Harapan dari khalayak dalam mempertahankan eksistensi dari tanaman
adalah dengan cara yang telah diuraikan diatas. Yakni, membudidayakan tanaman
dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru.
Akan tetapi hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas
bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Dalam kajian bahasa,
Hidroponik berasal dari kata Hydro yang berarti air dan Ponos yang berarti kerja.
Jadi, Hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan
menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam
pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat
bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin
tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Bercocok tanam dengan menggunakan sistematika hidroponik dianggap
akan menggocek penghasilan yang efektif pada setiap tanaman. Hal itu disebakan
karena adannya ketentuan dalam poros pertumbuhannya, yang dalam hal ini
menggunakan beberapa teknik, ini diharapakan dapat mengatasi masalah
kurangnya lahan untuk bercocok tanam, Sehingga dapat meningkatkan potensi
yang ada, dengan hasil yang tidak kalahnya dengan tehnik bercocok tanaman
seperti biasanya yaitu menggunakan tanah. Selain itu, metode hidroponik ini
sangat menguntungkan pada saat panen dikarenakan area yang sempit sehingga
memudahkan dalam memanen. Tetapi metode ini sanagt membutuhkan ketelitian
dan ketelatenan demi keberhasilan dari teknik semua ini. Dimanapun tumbuhnya
sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (hara) yang
dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk
penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut unsur hara (nutrisi),
untuk kemudian bisa diserap tanamanan. Dari pola pikir inilah yang akhirnya
melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, dimana yang ditekankan adalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Di instruksikan dalam ilmu kepertanian adalah bekal dan intensitas yang
penuh dengan feeling antusias, untuk lebih menjadikan industri kehidupan mahluk
disekitarnya lebih bermakna dan terjamin.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu tentang Pembuatan Media Cair dan Padat
untuk Hidroponik, agar mahasiswa mengerti dan memahami cara pembuatan
media tanam non tanah dalam bentuk cair dan padat untuk budidaya sistem
hidroponik.  
II. TINJAUAN PUSTAKA

Sebenarnya hidroponik dengan sistematikanya itu lebih leluasa untuk


memberikan kontrol terhadap lingkungan sebuah pertumbuhannya, yang pada
pengembanganya dibekali terknologi gabungan antara hidroponik dengan
sistemnya dan membran yang dapat memperdayakan nutrisi,air peptisida secara
nyata dapat lebih ringan dibandingkan yang lain termasuk kultur tanah yang
digadang gadang dapat lebih berefisien dibandingkan bahan media lainnya.
Kemudahan yang akan kita dapat dari hidroponik adalah kita bisa bercocok
dengan situasi dan kondisi lingkungan tidak harus menunggu lahan guna
menghasilkan produk yang kita harapkan. (Lonardy, 2006 at al mas’ud hidayati,
2009)
Hidroponik merupakan prosedure yang kerap diketahui revansinya dalam
mengatasi berbagai situasi yang mencekam pada tanaman dan kelebihan serta
kekurangan dari itu semua dapat dianalisis dengan keberhasilan dan tingkat yang
tidak diharapkan sesolusinya, hidroponik juga adalah keselelarasan tingkat
keamanan pada tanaman yang tidak menegantungkan dengan musim dan waktu
tanaman dan pula tidak tergantung degan lebar atau sempit sebuah penanaman
karena yang pasti lebih meberikan produktivitas yang berkuallitas dan tanpa
adanya keraguan kuantitas karena kontrol dan tanaman lebih mudah untuk
dikendalikan. (Dwi joko, 2009)
. dengaan adanya pemberian pada nutrisi tumbuhan buatan dengan pola
yang sedemikian rupa akan media tanam pasir terbukti hasil optimal dan
peningkatan terus terjadi pada tanaman, entah tinggi atau tidaknya yang
kesimpulannya mengalami pembaikan drastis panjang serta lebar pada daun,
tinggi, hal ini diperkirakan sebagai hasil akhir akan nutrisi yang diberikan setelah
kebutuhan tanaman terpenuhi dengan seksama dan disertai unsur hara serta
konsentrasi yang ada pada pemberian guna sebagai pengembangan pada tanaman.
Dan banyak dan lebihnya hara juga akan mengakibatkan rusak atau tidaknya
sebuah tanaman dengan keracunan juga terkadang terjadi.
Nutrisi yang dikandunng hidroponik adalah kebutuhan mendasar dari
tanaman dengan unsur yang sejalan tanpa adanya ketidak cocokan antara tanaman
dengan hara yang dikandungnya karena tidak menutup kemungkinan makro dan
mikro pada tanaman akan mengakibatkan fatal atau tidaknya sebuah tanaman
karena pada hakikatnya tanaman mempunyai porsi dalam menggalangi situasi dan
kondisi didalamnya lebih spesifikasi lagi adalah perkembangannya. (Pairun, 1997
at al mas’ud hidayati, 2009)
Dalam sebuah pernyataan bahasa luar indonesia, dapat diartikan
hidroponik adalah sebagai budidaya yang sama sekali tidak terlalu banyak
menggunakan tanah, karena disebabkan beberapa dasar yang mendasar pada
pernyataan tersebut dapat diprediksi mungkin karena tidak ada kesenjangan antara
keduanya. Karena jika tidak akan lebih memberatkan karena disini akan lebih
memperbanyak pengganggu seperti gulma dan jenis pengganggu lainnya.
Memang secara hakikat praktek hidroponik dilakukan dengan menggunakan
adanya media namun tidak sepenuhnya dilakukan. Karena antara kedua belah
pihak sama sama mendapat keselerasan. (subrianto, 2009)
III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu


            Praktikum Pembuatan Media Cair dan Padat untuk Hidroponik
dilaksanakan di laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Jember
pada tanggal 14 Maret 2011 pada pukul 14.00- selesai.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan
1. Larutan nutrisi A,B Mix  
2. Pupuk Gandasil B
3. Pupuk NPK, Urea, KCL dan SP-36
4. Arang sekam
5. Pasir
3.2.2 Alat
1. Pot plastic
2. Pipa paralon
3. Gelas ukur
4. Cetok atau alat pengaduk
5. Penggaris
3.3 Cara Kerja
1. Menyiapkan media padat dengan formulasi dari arang sekam dan pasir steril
dalam perbandingan (50% : 50%) dan memasukkan kedalam pot plastic yang
telah disediakan dengan berat total media 5 kg per pot.
2. Menyiapkan media cair hidroponik system NFT dengan menggunakan bak atau
talang paralon yang telah disediakan dengan volume air sesuai kebutuhan.
3. Menyiapkan larutan nutrisi A B Mix dalam 30liter air.
4. Menyiapkan pupuk NPK, Urea, KCL, dan SP-36.
5. Menyiapkan nutrisi Gandasil B, insektisida dan fungisida.
6. Menambahkan semua larutan poin 3,4, dan 5 masing-masing pada media padat
dan media cair yang telah disiapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Haryoto, 2008. Bertanam seledri secara hidroponik.kereative disekitar


rumah,bahan dengan hak cipta.Hidroponik.

Said,Ahmad.2010. budidaya mentimun dan tanaman musim secara hidroponik.


Buku pengayaan.Azka press.

Lutfi. 2011. IPA Terpadu SMP Dan MTs.KTSP Standart isi. Esis the creator
learning.3A

Pinus, Lingga. 2011. Bercocok tanam tanpa tanah. Edisi revisi. seri agroteknologi.
Hidroponik pinus lingga.

Champbell,reece-mitchell. 2008. Biologi. Edisi ke lima jilid 2. Interktive study


prtner.surabaya

Dwiharjoko, 2009. Studimacammediadan debitaliran terhadap Pertumbuhan dan


hasil tanaman sawi (brassica juncea l.) Secarahidroponiknft. Study of
medium and flowrate on
Subriyanto. 2009. Prospek pengembangan optek dalam budidaya semusim.BPP
Teknologi .budidaya tanaman.
Hidayati mas’ud. 2009 sistem hidroponik dengan nutrisi dan media tanam berbeda

Anda mungkin juga menyukai