net/publication/320696821
CITATIONS READS
0 951
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Winda Harsanti on 28 October 2017.
PROKONS
JURNAL TEKNIK SIPIL
PR0K0![S
JURNAL TEKNIK SIPIL
Ketue Panyunting
lr. Yunaefi, MT
$ckrctnris Pcnyunting
Dr. Taufiq Rochman, ST., MT
Penyunting Pel*icmr
Dr. Nawir Rasidl ST., MT
Ratih lndri Hapsari, ST., MT., Ph.D
Dr. Akhmad Suryadi, BS.,MT
Teta l"ctrk
Imron Rosadi, ST
Ahmat Rcdeksi
d.a. Iurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang
Jl. Soekanro-Hatta No. 09, FO BOX 04 Malang 6514I
Telp./Far 03 4 I - 404424 40 4 420
Email : jumalprokons@polinema. ac. id
Penenggung Jewab
Direktur Politeknik Negeri Malang
Pcnerbit
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang
Jurnal Teknik Sipil PROKONS diterbitkan dua kali dalam setahun pada bulan Pebruari dan Agustus. Redrktur
mengundang para penulis dan perrcliti untuk menyumbangkan artikel hasil penclitian atau artikel konseptual kc Redaksi
PROKONS. Rcdaksi mcnentukan dirnuat atau tidaknya suatu artikel dan berhak mengubah atau memperbaiki tulisan
y*ng dinruat sejauh tidak nrengganggu maksud dan isinya. Artikel yang tidak dimuat tidak dikembalikan pada penulis.
ISSN t978-1784
Prokons Jurnal Teknik Stpil, Volune / 0, I'{omor 2, Agustus 20/ 6 - lJ.Il{ / 978-/ 784
DAFTAR ISI
Tata Guna Lahan Jalur Lintas Selatan (JLS) Untuk Penyelamatan Taman
Nasional Meru Betiri (TNMB) di Perbatasan Kabupaten Jember
dan Banyuwangi dengan Metode IRAP
Taufan Abadi,Irawati... ............. . 89-99
Abstract
Food is an important thing for huntans and this number vill be increased day by day because the number o/
humans increases. To fulfll this needs, good irrigation in farm is needed. Pelak C6kn is an itigation area in
Kepanjen, District of Malang v,hich is still operated. The purpose of this study is to determine whether the river
vater can provide irrigalion needs with lhe pallern of crop is rice-rice-corn. From the analysis, lhe maximum needs
of irrigation is 0,216t m3/s. A,tailability of river water (dependable discharge) throughout the year ranges 0, 163
mt/s to 0,245 m!/s. Front the calculation and analysis, it can be concluded thot lhe waler river canfulfilt irrigation
needed all year. In anolher vord, rolaliott wa), lo give irrigalion water is nol needed.
di sepanjang jaringan saluran irigasi utama. Petak ditanam selain dari golongan padi, maka faktor Pd dan
tersier mempunyai batas-batas yang jelas misalnya WLR tidak ada atau dianggap nol. Untuk mengubah
parit,jalan, batas desa dan sesar medan. satuan NFR dari mm/hari untuk menjadi ltldtlha maka
Untuk menentukan layout petak terseir, aspek- harus dikalikan dengan 0,1157.
aspek berikut perlu dipertimbangkan (Sidharta 1997:
5l): Kebutuhan Air Konsumtif
a. Luas petak persier Besamya nilai kebutuhan air konsumtif
b. Batas-batas petak tersier dipengaruhi oleh jenis tanaman yang ditanam dan
c. Bentuk petak tersier yang optimal besarnya penguapan atau evapotranspirasi yang terjadi
d. Kondisi medan di lokasi petak. Adapaun untuk menghitung kebutuhan
Kriteria umum untuk Pengembangan Petak Tersier air konsumtif dengan Persamaan 2.
adalah memiliki luas lahan antara 50 - 100 ha, dengan Etc:kxEt0 (2)
panjang saluran kurang dari 1500 m (KP-05, Dimana:
2010:31). Dalam satu petak tersier dapat dibagi Etc : kebutuhan air konsumtif (mm/hari)
menjadi beberapa petak kuarter, dengan ketentuan k : koefisien tanaman
nrasing-masing petak kuarter nremiliki luas lahan Ete : evapotranspirasi (rnm/hari)
antara 8 - 15 ha dengan panjang saluran kurang dari Untuk menghitung evapotranspirasi potensial di
500 m. sini akan menggunakan metode Penman. Data-data
yang diperlukan untuk metode ini antara lain
Pola Tata Tanam temperatur udara, kelembaban udara relatif lama
Pola tanam adalah kombinasi tanaman yang akan penyinaran matahari, kecepatan angin, letak lintang
ditanam selama satu tahun penuh. Kombinasi dari pola dan elevasi lokasi yang akan dihitung dengan
tanam tergantung dari ketersediaan air. Macam- Persamaan 3.
macam pola tanam seperti Tatrel l. EtO = B (Hi- H0) + (l + B) Ea (3)
Dimana:
Tabel l. Macam-macam pola tanam Etn evapotranspiras i (mm/hari)
Ketersediaan Air untuk Pola Tanam Dalam Satu B angka perbandingan perhitungan evaporasi
Jaringan Irigasi Tahun dengan energi budget
Tersedia air cukup Padi - Padi - Palawija H; faktor radiasi yang datang (mm/hari)
banyak Ho faktor radiasi yang keluar (mm/hari)
Tersedia air dalam Padi-Padi-Bera Ea faktor aerodinamik
jumlah cukup Padi- Palawija - Palawija
Daerah yang cenderung Padi-Palawija-Bera Perkolasi
kekurangan air Palawiia-Padi-Bera Perkolasi adalah kehilangan air di dalam tanah di
Sumber: (Sidharta, 1997 : 25) mana air meresap ke dalam tanah sampai melalui
batas lapisan tanah jenuh air. Besarnya nilai perkolasi
Kebutuhan Air di Sawah tergantung dari jenis tanahnya. Untuk tanah sandy
Kebutuhan air di sawah adalah jumlah volume air loam, loam (lanau), clay loam masing-masing
yang diperlukan untuk memenuhi kebutul.an memiliki angka perkolasi 3- 6 mm/hari, Z - 3
evapontranspirasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk mm,/hari dan I -2mmhari.
tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang
diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan
tanah. Besarnya kebutuhan air di sawah ini dapat Kebutuhan air untuk penyiapan lahan ini hanya
Ciperoleh dengan menghitung kebutuhan air sesuai dibutuhkan untuk jenis tanaman padi saja. Waktu yang
dengan pola tanam yang direncanakan. dibutuhkan untuk pengolahan ini antara 25 - 45 hari.
Besamya kebutuhan air dapat dihitung dengan Besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat
Persamaan l. dihitung menggunakan Persamaan 4, Persamaan 5
NFR:Etc+P+Pd+WLR_Re (I) dan Persamaan 6.
Dimana: M,'"*
NFR kebutuhan air bersih di sawah (mm/hari)
Pd = {4)
,
ex -1
Etc kebutuhan air konsumtif (mm/hari) |(=-MxT
s
(5)
P perkolasi (mm/hari) M =(l,l x EtO + P). (6)
Pd kebutuhan air untuk penyiapan lahan Dimana:
(mm/hari) M: penggantian air yang hilang karena evaporasi
WLR penggantian lapisan genangan air (mm/hari) dan perkolasi (mm/hari)
Re curah hujan efektif (mm/hari) T: waklu penyiapan lahan (hari)
Persamaan di
atas digunakan apabila tanaman S : air untuk penjenuhan (mm)
yang ditaman adalah padi. Apabila tanaman yang
I t.5
Penggantian Lapisan Air sebesar 20%. Untuk mengetahui besarnya Qss apabila
Penggantian lapisan air ini hanya dilakukan untuk data debit historis sudah diketahui dapat dilakukan
tanaman padi saja yang dilakukan dua kali selama dengan perhitungan metode Tahun Dasar
masa tanam. Penggantian lapisan air pertama Perencanaan. Langkah metode ini sama dengan untuk
dilakukan satu bulan setelah masa tanam. Untuk mencari curah hujan andalan, hanya saja data historis
penggantian yang kedua berjarak satu bulan setelah yang digunakan adalah data debit.
penggantian lapisan air yang pertama. Nilai kebutuhan
air ini ditentukan sebesar 3,33 mm./hari. Sistem Pemtlagian Air Irigasi
Sistem pemberian air irigasi dipengaruhi oleh
Curah Hujan Efektif kebutuhan air di saluran dan jumlah air yang tersedia.
Curah hujan efektif adalah sejumlah air hujan yang Cara pemberian air bisa dilakukan secara terus-
turun di lahan pertanian dan dimanfaatkan untuk menerus jika ketersediaan debit lebih besar atau sama
pertumbuhan tanaman. Untuk memperkirakan dengan kebutuhan air di saluran. Tetapi jika
besamya curah hujan efektif dapat diperkirakan ketersediaan air di bangunan utama lebih kecil dari
dengan metode PU dengan Persamaan 7. kebutuhan air irigasi, maka pembagiannya dilakukan
CHeff= R80 x 0,7 (7) dengan cara giliran atau rotasi.
Dimana:
CHs6 : curah hujan efektif (mm/hari) Metode
Re9 : curah hujan andalan dengan keandalan 80olo Metode yang digunakan dalam studi ini adalah:
(mm/hari) l. Menghitung kebutuhan air di saluran Petak Tersier
Curah hujan andalan didapatkan dari data historis C6kn Daerah Irigasi Molek
selama sepuluh tahun terakhir yang kemudian 2. Mengumpulkan data debit selama l0 tahun (dari
ditentukan untuk keandalan 80o/o dengan tahun 2006 - 2015) untuk Petak Tersier C6kn
menggunakan metode Tahun Dasar Perencan€um. Daerah Irigasi Motek
Langkah-langkah perhitungan metode ini adalah: 3. Membandingkan antara kebutuhan air dengan
- Urutkan data hujan dari kecil ke besar ketersedian air
- Tentukan letak curah hujan andalan Rse dengan 4. Menentukan cara pemberian air irigasi
Persamaan 8,
M=1+1
-s- (8) Hasil Dan Pembahasan
Dimana: Pola Tanam
M : nomor data untuk Rss Pola tanam yang digunakan pada studi ini
n : jumlah data
didasarkan pada kebiasaan masyarakat setempat. Pola
tanam yang digunakan yaitu padi-padi-jagung dan
Kebutuhan Air di Saluran dibuat dalam periode 15 harian. Pengerjaan lahan
Besamya kebutuhan air di saluran dapat dihitung pertanian dilakukan secara bertahap, hal ini
dengan Persamaan 9. dikarenakan terbatasnya jumlah petani pekerja. Usia
^ NFR xA tanaman padi masing-masing 3 bulan dengan masa
Q=-;- (e) pengolahan lahan selama satu bulan dan terdapat masa
Dimana: istirahat selama satu minggu diantara tanam padi
a debit di saluran (ltldt) pertama dan tanam padi kedu4 serta sisa waktu dalam
NFR kebutuhan air bersih di sawah (ltldt/ha) satu tahun ditanami jagung. Pengolahan tanah untuk
A luas lahan irigasi (ha) tanaman padi pertama dimulai pada bulan September
e efisiensi saluran dan akhir masa panen padi pertama pada bulan Januari
Efisiensi irigasi perlu diperhitungakan dalam periode kedua. Karena pengerjaan lahan dilakukan
perhitungan, karena dalam perjalanan dari awal secara bertahap, sehingga pada bulan Januari periode
saluran sampai ke petak sawah tidak semua air dapat kedua tersebut sebagian lahan sudah mulai diolah lagi
dimanfaatkan oleh tanaman. Hal tersebut dikarenakan untuk tanam padi yang kedua. Tanam padi kedua
adanya kehilangan air yang dapat disebabkan oleh berakhir pada bulan Juni periode kedu4 dan
penguapan, rembesan maupun penyadapan liar. dilanjutkan dengan tanaman jagung. Pola tanam
Besamya efisiensi irigasi di petak tersier sebesar 0,775 jagung I tahun seperti pada Gambar 1.
sampai 0,85.
lnP lFs IAII I'R IX II I IGS
\s- \
OKI FFN AM SFP
Debit Andalan
Debit andalan adalah ketersediaan air yang dapat
diandalkan sepanjang tahun. Umumnya untuk
xlI
Gambar
II
l.
tI
vY
Pola Tanam
lil ilr tllt rlr
I Tahun
lr tlilttr til
I l6
Sistem Pembagian Air Untuk ....
lt7
Perhitungan Kebutuhan Air Desember dan kemudian diurutkan dari data terkecil
-
Dari hasil perhitungan selama satu
-kebutuhan tahun, sampai terbesar. Berdasarkan persamaan 3, maka
air bersih di sawah berkisar antara 0 lt/dttha data terkecil ketiga yang menjadi debit andalan (ess),
yang terjadi pada bulan Januari periode satu sampai
yaitu debit pada tahun 2013.
1,729 lUdtlha pada Februari periode dua. Kebutuhan
air minimum pada Januari periode satu disebabkan Tabel 5. Jumlah debit dalam satu tahun dari tahun
pada saat itu curah hujan cukup tinggi, yaitu 4,527 2006 sampai 20t5
mm/hari, dan pada saat itu terjadi bero atau masa Tahun Debit satuGhun frTEil-
istirahat, sehingga air yang dibutuhkan tidak terlalu 2006 6.278
banyak. Pada periode tersebut, kebutuhan air irigasi 2007 6,322
dapat dipenuhi oleh air hujan. Kebutuhan air terbesar 2008 6,406
disebabkan pada periode tersebut curah hujan yang 2009 6,077
turun kecil, yaitu sebesar 0,233 mrn/hari, dan kegiatan 20t0 6,r80
yang sedang berlangsung adalah pengolahan lahan 20tt 5,979
2012 4,780
untuk persiapan tanam padi kedua. 2013 5,t46
Untuk menentukan nilai kebutuhan air di saluran 2014 5,257
maka nilai kebutuhan air di sawah harus dibagi 2015 4.927
9:ngrl efisieasi di petak rersier. Nilai efisiensi yu.,g
digunakan sebesar 802o. Hasil rekapitulasi kebutuhan Tabel 6. Debit yang sudah diurutkan
air di saluran seperti Tabel 4. - qn OeUit situ tatrun GTEO
Tqt
Tabel 4. Kebutuhan air di saluran
20t2 4,780
2015 4,927
_ sutan peri,oG-Ee6-iIG?ED- 2013 5,t46
Januafl I 0 2014 5,257
2 0.0594 20tt 5,979
Februari I 0,1212 2009 6,077
2 = 0,216t 2010 6,r80
Maret I 0,1858 -2006 6,278
2 0,1239 2007 6,322
April I '0,1008 2008 6.406
2 0,1144
Mei I 0,1120 Tabel 7. Debit andalan (tahun 2013)
Juni
2 0,0920
_ Bulan p"rioG--_Debitlmr/dt)
I 0,066r Januari I Ang
2 0,0441
Juli I
2 0,245
0,0572 Februari I 0,236
2 0,0647 2 0.236
Agustus I
2
0,0748
0,0073
Maret | 0,235
2 0,232
September I 0,0849 April I 0,225
2 0,1720 2 0,220
Oktober I 0,t296 Mei I 0,215
2 0,0530 2 0.220
November I 0,00r5 Juni I 0,222
2 0,0792 2 0,234
Desember I 0,0822 Juli I 0,222
2 0.0401 2 0,220
Agustus I 0,236
Pengumpulan Data Debit
2 0,228
Pengumpulan data debit dilakukan mulai tahun September I 0,206
2006 sampai 2015 (Tabel 5). Data diambil dari data
2 o,202
sekunder yang berasal dari Dinas pengairan Oktober I 0,176
J<1!,u-nagn
Matang untuk witayah Daerah kigasi 2 0, t66
Molek. Dari data sepuluh tahun terakhir, debit andalan November I 0,r63
807o ditentukan menggunakan metodeTahun Dasar
2 o,167
Perencanaan. Desember I 0,196
Dari data debit sepuluh tahun terakhir, data debit 2 0,20s
setiap tahun dijumlahkan dari butan Januari sampai
Jumlah debit 5,146
u8
-
Sistem Pembagian Air Untuk ....
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan pola tanam padi-padi
jagung, besarnya kebutuhan air maksimum di
saluran terjadi pada bulan Februari periode 2
sebesar 0,2161 m3/dt. Hal ini terjadi karena pada
periode ini sedang terjadi pengolahan lahan dan
curah hujan yang turun sedikit.
Berdasarkan data historis debit di Sungai Molek
untuk Petak C6kn, dengan menggunakan metode
Tahun Dasar Perencanaan, didapatkan data debit
andalan 80Vo terladi pada tahun 2013.
c. Dengan membandingkan antara kebutuhan air di
saluran dengan debit andalan selama sepuluh
tahun, nilai debit andalan masih lebih besar dari
kebutuhan air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
untuk kebutuhan air irigasi dengan pola padi-padi-
jagung masih bisa diberikan secara terus-menerus
sepanjang tahun tanpa adanya rotasi.
Daftar Pustaka
Anonim. 2O10. Standart Perencanaan Irigasi Kriteria
Perencanaant Bagian Petak Tersier KP-05.
Jakarta. Dep. PU, Dit. Jen. Pengairan
Sidharta. 1997. Irigasi dan Bangunan Air. lakarta.
Gunadarma
Suhartono. 2000. Irigasi /. Malang. Politeknik Negeri
Malang.
l19