Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320696821

Sistem Pembagian Air Untuk Pola Tanam Padi-Padi-Jagung di Petak Tersier


C6kn Daerah lrigasi Molek, Desa Mangunrejo, Kabupaten Malang

Article · August 2016

CITATIONS READS

0 951

3 authors, including:

Winda Harsanti Moch. Khamim


Politeknik Negeri Malang Politeknik Negeri Malang
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

My Project View project

Construction Management View project

All content following this page was uploaded by Winda Harsanti on 28 October 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


l$$N: 1978-|78f

PROKONS
JURNAL TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

EKHIK NEGERI ISAI*ANE


Prokow Jurnal Teknik Sipil, \.rohme t0, Nomor 2, Agustus 2016 - IfJN t 978-1784

PR0K0![S
JURNAL TEKNIK SIPIL

Ketue Panyunting
lr. Yunaefi, MT

$ckrctnris Pcnyunting
Dr. Taufiq Rochman, ST., MT

Mitre Bcstrri (Peer Group) Peneleah Ahli


Dr.Eng.lr. Fauzri Fahimuddin, M.Eng. (Politeknik Negeri rrksrta)
Dr. lr. Agncs Hanna Patty, MT(Politeknik hlcgcri Malarg)

Penyunting Pel*icmr
Dr. Nawir Rasidl ST., MT
Ratih lndri Hapsari, ST., MT., Ph.D
Dr. Akhmad Suryadi, BS.,MT

Teta l"ctrk
Imron Rosadi, ST

Cetak drn Distribrrsi


Iman Wiyoga, A.Md

Ahmat Rcdeksi
d.a. Iurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang
Jl. Soekanro-Hatta No. 09, FO BOX 04 Malang 6514I
Telp./Far 03 4 I - 404424 40 4 420
Email : jumalprokons@polinema. ac. id

Penenggung Jewab
Direktur Politeknik Negeri Malang

Pcnerbit
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Jurnal Teknik Sipil PROKONS diterbitkan dua kali dalam setahun pada bulan Pebruari dan Agustus. Redrktur
mengundang para penulis dan perrcliti untuk menyumbangkan artikel hasil penclitian atau artikel konseptual kc Redaksi
PROKONS. Rcdaksi mcnentukan dirnuat atau tidaknya suatu artikel dan berhak mengubah atau memperbaiki tulisan
y*ng dinruat sejauh tidak nrengganggu maksud dan isinya. Artikel yang tidak dimuat tidak dikembalikan pada penulis.

ISSN t978-1784
Prokons Jurnal Teknik Stpil, Volune / 0, I'{omor 2, Agustus 20/ 6 - lJ.Il{ / 978-/ 784

DAFTAR ISI

Efisiensi Biaya Proyek Ditinjau dari Penjadualan Tenaga Kerja dengan


Menggunakan Jaringan Kerja
Susapto, Siti Safatus R ............ '... 69-74
Analisis Faktor Produktivitas Tenaga Kerja
terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Proyek Konstruksi
di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara 2014
Er,?y Haatltanti, Ad1nas Puho [Jtoml .............- 75-79

Kajian Audit Keselamatan Jalan pada Sebelas Ruas


Jalan Utama diWilayah Kabupaten Malang
Annur Ma'ruJ,, Harnen Sulistio, M. Railin Anwar ..... 80-88

Tata Guna Lahan Jalur Lintas Selatan (JLS) Untuk Penyelamatan Taman
Nasional Meru Betiri (TNMB) di Perbatasan Kabupaten Jember
dan Banyuwangi dengan Metode IRAP
Taufan Abadi,Irawati... ............. . 89-99

Tradisi Budaya pada Sistem Fisik Bangunan Rumah Sembau


Suku Bulungan di Tanjung Palas Kalimantan Utara
Sho/ehab, Ratna Dui Chisflanti ............ .... 100-108

Reflektansi Spektrum Tampak dan lnfra Merah dari Vegetasi Cengkeh


dengan Menggunakan Data Citra Landsat 8
Yuliara, Antha K. ............ ....'... 109-'113

Sistem Pembagian Air Untuk Pola Tanam Padi-Padi-Jagung di Petak Tersier


C6kn Daerah lrigasi Molek, Desa Mangunrejo, Kabupaten Malang
Agus Subardono,IYinda Hartani, Mocb. Kltamin 114-119

Penggunaan Blok Beton Segmental Sebagai Dinding Penahan


dengan Diperkuat Geosintetik
Moch. Sboleh, Yunaef 120'126

Analisis Kinerja Simpang Ciliwung Kota Malang

Efektivitas Bank Sampah Dalam Pengelolaan Sampah Komprehensif


Menuju Zero Waste Berbasis Masyarakat
NurA{ryb Afandl, Enik Isnaini .............. 132-137
PR0K0NS: furnal Teknik Sipil ISSN:1978-1784
Vol. 10, No. 2 (Agustus), Halaman I 14 - I l9

SISTEM PEMBAGTAN AIR TINTUK POLA TANAM PADI-PADI.JAGI.II\G


DI PETAK TERSIER C6Kn DAERAH IRIGASI MOLEK, DESA
MANGUNREJO, KABUPATEN MALANG
Agus Suhardonot, Winda Harsanti2, Moch. Khamim3

'''''Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang


lagussuhardono@yahoo.co.id, 2win-harsanti@rocketmail.com, 3moch.chamim@gmail.com

Abstract

Food is an important thing for huntans and this number vill be increased day by day because the number o/
humans increases. To fulfll this needs, good irrigation in farm is needed. Pelak C6kn is an itigation area in
Kepanjen, District of Malang v,hich is still operated. The purpose of this study is to determine whether the river
vater can provide irrigalion needs with lhe pallern of crop is rice-rice-corn. From the analysis, lhe maximum needs
of irrigation is 0,216t m3/s. A,tailability of river water (dependable discharge) throughout the year ranges 0, 163
mt/s to 0,245 m!/s. Front the calculation and analysis, it can be concluded thot lhe waler river canfulfilt irrigation
needed all year. In anolher vord, rolaliott wa), lo give irrigalion water is nol needed.

Keywords : irrigation, depe ndable discharge, rotation

Pendahutuan pengaliran selama satu tahun dengan pola tanam padi-


Pangan merupakan kebutuhan primer bagi padi-jagung.
manusia dan harus selalu dipenuhi agat
keberlangsungan hidup seseorang dapat terus berjalan. Tinjauan Pustaka
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, Irigasi
maka dapat dipastikan kebutuhan terhadap pangan Irigasi adalah pemberian air kepada tanah untuk
akan terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan menunjang curah hujan yang tidak cukup agar tersedia
pangan ini, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan lengas bagi pertumbuhan tanaman. Irigasi ini meliputi
mengembangkan pertanian yang ada, salah satunya irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah
dengan mengadakan irigasi di lahan pertanian untuk tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
menghasilkan bahan pangan dengan kualitas dan Secara umum, tujuan dari irigasi adalah:
kuantitas yang besar. a. Memupuk atau merabuk tanah
Daerah yang memiliki persediaan air yang b. Membilas air kotor
melimpah, yang bisa drsebabkan oleh curah hujan Memberantas hama, seperti tixus, wereng dan ulat
yang tinggi atau letak lahan pertanian yang dekat d. Mengatur suhu tanah
dengan sumber air, tidak akan mengalami kesulitan e. Membersihkan tanah dari racun-racun yang
untuk mengairi lahan pertanian. Tetapi untuk daerah terdapat dalam tanah
yang tidak cukup atau kurang memiliki sumber air f. Meninggikan permukaan air tanah
maka pemberian air irigasi perlu direncanakan dengan Adapun fungsi dari irigasi adalah:
baik agar semua lahan dapat terairi. a. Memasok kebutuhan air tanaman
Kota Kepanjen merupakan suatu wilayah di b. Menjamin ketersediaan air
Kabupaten Malang yang masih memiliki lahan c. Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah
pertanian yang cukup luas. Salah satu petak sawah Faklor yang mempengaruhi kebutuhan air irigasi
yang hingga saat ini masih diusahakan pertaniannya adalah jenis tanaman, iklim dan cuaca daerah
adalah Petak Tersier C6kn Daerah Irigasi Molek, Desa setempat, jenis tanah, cara pemberian air dan kondisi
Mangunrejo. Petak ini memiliki luas baku sawah 100 bangunan dan saluran padajaringan irigasi tersebut.
ha. Sumber utama air irigasi petak ini berasal dari
SungaiMolek. Petak lrigasi Tersier
Tujuan dari studi ini
adalah untuk mengetahui Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan
apakah debit yang tersedia di Kali Molek yang diukur pada bangunan sadap tersier. Petak tersier
dialirkan ke Petak C6kn masih mencukupi atau perlu harus terletak langsung berbatasan dengan saluran
dilakukan pemberian air secara bergilir untuk sekunder atau saluran primer, kecuali apabila petak-
petak tersier tidak secara langsung terletak
Sistem Pembagian Air Untuk ....

di sepanjang jaringan saluran irigasi utama. Petak ditanam selain dari golongan padi, maka faktor Pd dan
tersier mempunyai batas-batas yang jelas misalnya WLR tidak ada atau dianggap nol. Untuk mengubah
parit,jalan, batas desa dan sesar medan. satuan NFR dari mm/hari untuk menjadi ltldtlha maka
Untuk menentukan layout petak terseir, aspek- harus dikalikan dengan 0,1157.
aspek berikut perlu dipertimbangkan (Sidharta 1997:
5l): Kebutuhan Air Konsumtif
a. Luas petak persier Besamya nilai kebutuhan air konsumtif
b. Batas-batas petak tersier dipengaruhi oleh jenis tanaman yang ditanam dan
c. Bentuk petak tersier yang optimal besarnya penguapan atau evapotranspirasi yang terjadi
d. Kondisi medan di lokasi petak. Adapaun untuk menghitung kebutuhan
Kriteria umum untuk Pengembangan Petak Tersier air konsumtif dengan Persamaan 2.
adalah memiliki luas lahan antara 50 - 100 ha, dengan Etc:kxEt0 (2)
panjang saluran kurang dari 1500 m (KP-05, Dimana:
2010:31). Dalam satu petak tersier dapat dibagi Etc : kebutuhan air konsumtif (mm/hari)
menjadi beberapa petak kuarter, dengan ketentuan k : koefisien tanaman
nrasing-masing petak kuarter nremiliki luas lahan Ete : evapotranspirasi (rnm/hari)
antara 8 - 15 ha dengan panjang saluran kurang dari Untuk menghitung evapotranspirasi potensial di
500 m. sini akan menggunakan metode Penman. Data-data
yang diperlukan untuk metode ini antara lain
Pola Tata Tanam temperatur udara, kelembaban udara relatif lama
Pola tanam adalah kombinasi tanaman yang akan penyinaran matahari, kecepatan angin, letak lintang
ditanam selama satu tahun penuh. Kombinasi dari pola dan elevasi lokasi yang akan dihitung dengan
tanam tergantung dari ketersediaan air. Macam- Persamaan 3.
macam pola tanam seperti Tatrel l. EtO = B (Hi- H0) + (l + B) Ea (3)
Dimana:
Tabel l. Macam-macam pola tanam Etn evapotranspiras i (mm/hari)
Ketersediaan Air untuk Pola Tanam Dalam Satu B angka perbandingan perhitungan evaporasi
Jaringan Irigasi Tahun dengan energi budget
Tersedia air cukup Padi - Padi - Palawija H; faktor radiasi yang datang (mm/hari)
banyak Ho faktor radiasi yang keluar (mm/hari)
Tersedia air dalam Padi-Padi-Bera Ea faktor aerodinamik
jumlah cukup Padi- Palawija - Palawija
Daerah yang cenderung Padi-Palawija-Bera Perkolasi
kekurangan air Palawiia-Padi-Bera Perkolasi adalah kehilangan air di dalam tanah di
Sumber: (Sidharta, 1997 : 25) mana air meresap ke dalam tanah sampai melalui
batas lapisan tanah jenuh air. Besarnya nilai perkolasi
Kebutuhan Air di Sawah tergantung dari jenis tanahnya. Untuk tanah sandy
Kebutuhan air di sawah adalah jumlah volume air loam, loam (lanau), clay loam masing-masing
yang diperlukan untuk memenuhi kebutul.an memiliki angka perkolasi 3- 6 mm/hari, Z - 3
evapontranspirasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk mm,/hari dan I -2mmhari.
tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang
diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan
tanah. Besarnya kebutuhan air di sawah ini dapat Kebutuhan air untuk penyiapan lahan ini hanya
Ciperoleh dengan menghitung kebutuhan air sesuai dibutuhkan untuk jenis tanaman padi saja. Waktu yang
dengan pola tanam yang direncanakan. dibutuhkan untuk pengolahan ini antara 25 - 45 hari.
Besamya kebutuhan air dapat dihitung dengan Besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat
Persamaan l. dihitung menggunakan Persamaan 4, Persamaan 5
NFR:Etc+P+Pd+WLR_Re (I) dan Persamaan 6.
Dimana: M,'"*
NFR kebutuhan air bersih di sawah (mm/hari)
Pd = {4)
,
ex -1
Etc kebutuhan air konsumtif (mm/hari) |(=-MxT
s
(5)
P perkolasi (mm/hari) M =(l,l x EtO + P). (6)
Pd kebutuhan air untuk penyiapan lahan Dimana:
(mm/hari) M: penggantian air yang hilang karena evaporasi
WLR penggantian lapisan genangan air (mm/hari) dan perkolasi (mm/hari)
Re curah hujan efektif (mm/hari) T: waklu penyiapan lahan (hari)
Persamaan di
atas digunakan apabila tanaman S : air untuk penjenuhan (mm)
yang ditaman adalah padi. Apabila tanaman yang

I t.5
Penggantian Lapisan Air sebesar 20%. Untuk mengetahui besarnya Qss apabila
Penggantian lapisan air ini hanya dilakukan untuk data debit historis sudah diketahui dapat dilakukan
tanaman padi saja yang dilakukan dua kali selama dengan perhitungan metode Tahun Dasar
masa tanam. Penggantian lapisan air pertama Perencanaan. Langkah metode ini sama dengan untuk
dilakukan satu bulan setelah masa tanam. Untuk mencari curah hujan andalan, hanya saja data historis
penggantian yang kedua berjarak satu bulan setelah yang digunakan adalah data debit.
penggantian lapisan air yang pertama. Nilai kebutuhan
air ini ditentukan sebesar 3,33 mm./hari. Sistem Pemtlagian Air Irigasi
Sistem pemberian air irigasi dipengaruhi oleh
Curah Hujan Efektif kebutuhan air di saluran dan jumlah air yang tersedia.
Curah hujan efektif adalah sejumlah air hujan yang Cara pemberian air bisa dilakukan secara terus-
turun di lahan pertanian dan dimanfaatkan untuk menerus jika ketersediaan debit lebih besar atau sama
pertumbuhan tanaman. Untuk memperkirakan dengan kebutuhan air di saluran. Tetapi jika
besamya curah hujan efektif dapat diperkirakan ketersediaan air di bangunan utama lebih kecil dari
dengan metode PU dengan Persamaan 7. kebutuhan air irigasi, maka pembagiannya dilakukan
CHeff= R80 x 0,7 (7) dengan cara giliran atau rotasi.
Dimana:
CHs6 : curah hujan efektif (mm/hari) Metode
Re9 : curah hujan andalan dengan keandalan 80olo Metode yang digunakan dalam studi ini adalah:
(mm/hari) l. Menghitung kebutuhan air di saluran Petak Tersier
Curah hujan andalan didapatkan dari data historis C6kn Daerah Irigasi Molek
selama sepuluh tahun terakhir yang kemudian 2. Mengumpulkan data debit selama l0 tahun (dari
ditentukan untuk keandalan 80o/o dengan tahun 2006 - 2015) untuk Petak Tersier C6kn
menggunakan metode Tahun Dasar Perencan€um. Daerah Irigasi Motek
Langkah-langkah perhitungan metode ini adalah: 3. Membandingkan antara kebutuhan air dengan
- Urutkan data hujan dari kecil ke besar ketersedian air
- Tentukan letak curah hujan andalan Rse dengan 4. Menentukan cara pemberian air irigasi
Persamaan 8,
M=1+1
-s- (8) Hasil Dan Pembahasan
Dimana: Pola Tanam
M : nomor data untuk Rss Pola tanam yang digunakan pada studi ini
n : jumlah data
didasarkan pada kebiasaan masyarakat setempat. Pola
tanam yang digunakan yaitu padi-padi-jagung dan
Kebutuhan Air di Saluran dibuat dalam periode 15 harian. Pengerjaan lahan
Besamya kebutuhan air di saluran dapat dihitung pertanian dilakukan secara bertahap, hal ini
dengan Persamaan 9. dikarenakan terbatasnya jumlah petani pekerja. Usia
^ NFR xA tanaman padi masing-masing 3 bulan dengan masa
Q=-;- (e) pengolahan lahan selama satu bulan dan terdapat masa
Dimana: istirahat selama satu minggu diantara tanam padi
a debit di saluran (ltldt) pertama dan tanam padi kedu4 serta sisa waktu dalam
NFR kebutuhan air bersih di sawah (ltldt/ha) satu tahun ditanami jagung. Pengolahan tanah untuk
A luas lahan irigasi (ha) tanaman padi pertama dimulai pada bulan September
e efisiensi saluran dan akhir masa panen padi pertama pada bulan Januari
Efisiensi irigasi perlu diperhitungakan dalam periode kedua. Karena pengerjaan lahan dilakukan
perhitungan, karena dalam perjalanan dari awal secara bertahap, sehingga pada bulan Januari periode
saluran sampai ke petak sawah tidak semua air dapat kedua tersebut sebagian lahan sudah mulai diolah lagi
dimanfaatkan oleh tanaman. Hal tersebut dikarenakan untuk tanam padi yang kedua. Tanam padi kedua
adanya kehilangan air yang dapat disebabkan oleh berakhir pada bulan Juni periode kedu4 dan
penguapan, rembesan maupun penyadapan liar. dilanjutkan dengan tanaman jagung. Pola tanam
Besamya efisiensi irigasi di petak tersier sebesar 0,775 jagung I tahun seperti pada Gambar 1.
sampai 0,85.
lnP lFs IAII I'R IX II I IGS
\s- \
OKI FFN AM SFP
Debit Andalan
Debit andalan adalah ketersediaan air yang dapat
diandalkan sepanjang tahun. Umumnya untuk
xlI

Gambar
II

l.
tI
vY
Pola Tanam
lil ilr tllt rlr

I Tahun
lr tlilttr til

keperluan irigasi keandalan yang dibutuhkan adalah


80% (Q8o), artinya peluang terlampauinya debit
tersebut adalah 80o/o alau peluang kegagalannya

I l6
Sistem Pembagian Air Untuk ....

Kebutuhan Air Konsumtif Perkolasi


Perhitungan kebutuhan air konsumtif disesuaikan Untuk besamya perkolasi diambil
dengan jenis pola tanam yang dilakukan, yaitu padi-
2 mm/hari
(tanah lanau).
padi-jagung. Untuk hasil perhitungan besarnya
evaporasi potensial menggunakan metode penman Penyiapan Lahan
seperti diberikan pada Tabel 1. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan hanya
dilakukan untuk masa tanam padi saja. Dari hasil
Tq!4_LE"epglg!.t Jclgnriul perhitungan, besamya nilai kebutuhan untuk
_Bulun @ penyiapan lahan berkisar antara 3,016 mm/trari sampai
Januari 3,210 13,_17l mm/hari tergantung dari luas lahan yang
Februari 3,443
sedang disiapkan.
Maret 3,517
April 3,264
Mei 3,r09 Penggantian Lapisan Air
Juni 2,894 Sama halnya dengan penyiapan lahan, kebutuhan
Juli 2,856 air untuk penggantian lapisan air hanya diberikan
Agustus 3,246 untuk tanaman padi saja. Untuk masa tanam padi
September 3,672 pertama, penggantian lapisan air dilakukan pada bulan
Oktober 4,179 November periode I sampai Januari periode l. Untuk
November 3,725 mnsa tanam padi kedua, dimulai pada April periode I
Desember 3,544
sampai Juni periode l.
Dari hasil perhitungan evaporasi potensial dan Curah Hujan Efektif
koefisien tanaman sesuai dengan yang ditanam pada Untuk menghitung curah hujan efektif ini, data
bulan tersebut, didapatkan besarnya nilai kebutuhan hujan yang dikumpulkan dari tiga stasiun, yaitu
lil konsumtif seperti berikut ini (perhitungan Stasiun Kalipare, Stasiun UpTD Kepanjen dan Stasiun
dilakukan untuk periode l5 harian) dan dapar dilihat Condanglegi. Masin!-masing data yang digunakan
pada Tab'el 2. adalah l0 tahun, mulai tahun 2006 sampai 20iS. Oari
penentuan Rso (Persamaan 8) dan dengan
Tabel 2. Kebutuhan Air Konsumtif menggunakan Persamaan 7, maka didapatkan
besarnya curah hujan efektifseperti Tabel 3.
Januari I 2,0g6
2 0 Tabel3. Curah Huian Efektif
Februari I 0
2 0 Butan periode Curah Hujan Efektif
Maret I 4,220 mm/hari)
2
Januari I 3,344
4,343
April I 4,134 2 5,221
2 4,243 Februari I 7,451
Mei I 4,072 2 3,036
2 2,694 Maret I 2,629
Juni I 1,737 2 3,967
_2 1,052 April I
Juli -"
4,527
I t,952
2
2 I,l5l
2,475 Mei I
Agustus 3,500
I 3,278
2 0,233
2 3,267
Juni I . - .-.01124
Scptember i 3,617
2
2 0
3,489
Oktober I 5,0t4
Juli I 0
2 5,161 2 0
November I 4,719 Agustus I 0
2 4,843 2 0
Desember I 4.643 September I 0
, 2 3,071 2 o
Oktober I 0
Pada Januari periode dua sampai Februari periode 2 0
dua, kebutuhan air konsumtif bernilai 0, karena pada November I 0,I09
saat itu sebagian lahan sedang dalam kondisi istirahat. 2 4,760
Desember I 2,178
2 0,977

lt7
Perhitungan Kebutuhan Air Desember dan kemudian diurutkan dari data terkecil
-
Dari hasil perhitungan selama satu
-kebutuhan tahun, sampai terbesar. Berdasarkan persamaan 3, maka
air bersih di sawah berkisar antara 0 lt/dttha data terkecil ketiga yang menjadi debit andalan (ess),
yang terjadi pada bulan Januari periode satu sampai
yaitu debit pada tahun 2013.
1,729 lUdtlha pada Februari periode dua. Kebutuhan
air minimum pada Januari periode satu disebabkan Tabel 5. Jumlah debit dalam satu tahun dari tahun
pada saat itu curah hujan cukup tinggi, yaitu 4,527 2006 sampai 20t5
mm/hari, dan pada saat itu terjadi bero atau masa Tahun Debit satuGhun frTEil-
istirahat, sehingga air yang dibutuhkan tidak terlalu 2006 6.278
banyak. Pada periode tersebut, kebutuhan air irigasi 2007 6,322
dapat dipenuhi oleh air hujan. Kebutuhan air terbesar 2008 6,406
disebabkan pada periode tersebut curah hujan yang 2009 6,077
turun kecil, yaitu sebesar 0,233 mrn/hari, dan kegiatan 20t0 6,r80
yang sedang berlangsung adalah pengolahan lahan 20tt 5,979
2012 4,780
untuk persiapan tanam padi kedua. 2013 5,t46
Untuk menentukan nilai kebutuhan air di saluran 2014 5,257
maka nilai kebutuhan air di sawah harus dibagi 2015 4.927
9:ngrl efisieasi di petak rersier. Nilai efisiensi yu.,g
digunakan sebesar 802o. Hasil rekapitulasi kebutuhan Tabel 6. Debit yang sudah diurutkan
air di saluran seperti Tabel 4. - qn OeUit situ tatrun GTEO
Tqt
Tabel 4. Kebutuhan air di saluran
20t2 4,780
2015 4,927
_ sutan peri,oG-Ee6-iIG?ED- 2013 5,t46
Januafl I 0 2014 5,257
2 0.0594 20tt 5,979
Februari I 0,1212 2009 6,077
2 = 0,216t 2010 6,r80
Maret I 0,1858 -2006 6,278
2 0,1239 2007 6,322
April I '0,1008 2008 6.406
2 0,1144
Mei I 0,1120 Tabel 7. Debit andalan (tahun 2013)

Juni
2 0,0920
_ Bulan p"rioG--_Debitlmr/dt)
I 0,066r Januari I Ang
2 0,0441
Juli I
2 0,245
0,0572 Februari I 0,236
2 0,0647 2 0.236
Agustus I
2
0,0748
0,0073
Maret | 0,235
2 0,232
September I 0,0849 April I 0,225
2 0,1720 2 0,220
Oktober I 0,t296 Mei I 0,215
2 0,0530 2 0.220
November I 0,00r5 Juni I 0,222
2 0,0792 2 0,234
Desember I 0,0822 Juli I 0,222
2 0.0401 2 0,220
Agustus I 0,236
Pengumpulan Data Debit
2 0,228
Pengumpulan data debit dilakukan mulai tahun September I 0,206
2006 sampai 2015 (Tabel 5). Data diambil dari data
2 o,202
sekunder yang berasal dari Dinas pengairan Oktober I 0,176
J<1!,u-nagn
Matang untuk witayah Daerah kigasi 2 0, t66
Molek. Dari data sepuluh tahun terakhir, debit andalan November I 0,r63
807o ditentukan menggunakan metodeTahun Dasar
2 o,167
Perencanaan. Desember I 0,196
Dari data debit sepuluh tahun terakhir, data debit 2 0,20s
setiap tahun dijumlahkan dari butan Januari sampai
Jumlah debit 5,146

u8

-
Sistem Pembagian Air Untuk ....

Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan pola tanam padi-padi
jagung, besarnya kebutuhan air maksimum di
saluran terjadi pada bulan Februari periode 2
sebesar 0,2161 m3/dt. Hal ini terjadi karena pada
periode ini sedang terjadi pengolahan lahan dan
curah hujan yang turun sedikit.
Berdasarkan data historis debit di Sungai Molek
untuk Petak C6kn, dengan menggunakan metode
Tahun Dasar Perencanaan, didapatkan data debit
andalan 80Vo terladi pada tahun 2013.
c. Dengan membandingkan antara kebutuhan air di
saluran dengan debit andalan selama sepuluh
tahun, nilai debit andalan masih lebih besar dari
kebutuhan air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
untuk kebutuhan air irigasi dengan pola padi-padi-
jagung masih bisa diberikan secara terus-menerus
sepanjang tahun tanpa adanya rotasi.

Daftar Pustaka
Anonim. 2O10. Standart Perencanaan Irigasi Kriteria
Perencanaant Bagian Petak Tersier KP-05.
Jakarta. Dep. PU, Dit. Jen. Pengairan
Sidharta. 1997. Irigasi dan Bangunan Air. lakarta.
Gunadarma
Suhartono. 2000. Irigasi /. Malang. Politeknik Negeri
Malang.

l19

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai