Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19

Disusun Oleh :
NAMA : RAY PAMUNGKAS WICAKSONO
NIM : 180614914401061

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES TUJUH BELAS KARANGANYAR
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Latar Belakang

COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama


SARS-COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona (Satgas COVID-19 UGM, 2020).

COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan ditetapkan


Pemerintah sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan
langkah-langkah penanggulangan terpadu termasuk keterlibatan seluruh komponen
masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2020).

Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel


coronavirus pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19).
COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar
coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis
virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih
tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus
COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran
yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SAR (Safrizal, Putra, D. A.,
Sofyan, S., Bimo, 2020).

Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah


terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Sampai dengan 16
Februari 2020, secara global dilaporkan 51.857 kasus konfimasi di 25 negara dengan
1.669 kematian (CFR 3,2%). Rincian negara dan jumlah kasus sebagai berikut: China
51.174 kasus konfirmasi dengan 1.666 kematian, Jepang (53 kasus, 1 Kematian dan
355 kasus di cruise ship Pelabuhan Jepang), Thailand (34 kasus), Korea Selatan (29
kasus), Vietnam (16 kasus), Singapura (72 kasus), Amerika Serikat (15 kasus),
Kamboja (1 kasus), Nepal (1 kasus), Perancis (12 kasus), Australia (15 kasus),
Malaysia (22 ka- sus), Filipina (3 kasus, 1 kematian), Sri Lanka (1 kasus), Kanada (7
kasus), Jerman (16 kasus), Perancis (12 kasus), Italia (3 kasus), Rusia (2 kasus),
United Kingdom (9 kasus), Belgia (1 kasus), Finlandia (1 kasus), Spanyol (2 kasus),
Swedia (1 kasus), UEA (8 kasus), dan Mesir (1 Kasus) (World Health Organization,
2020).
Menurut Kementerian Kesehatan RI. 2020. Kematian COVID-19 pada 10
Provinsi dengan Kasus Positif Tertinggi di Indonesia pada tanggal 3 Juni 2020
yaitunya Kalimantan Selatan dengan kasus 1.033 kematian 90, Jawa Timur dengan
kasus 5.318 kematian 429, Banten dengan kasus 954 kematian 69, DKI Jakarta
dengan kasus 7.623 kematian 523, Jawa Barat dengan kasus 2.319 kematian 154,
Jawa Tengah dengan kasus 1.455 kematian 71, Sulawesi Selatan dengan kasus 1.668
kematian 75, Sumatera Selatan dengan kasus 1.029 kematian 35, Nusa Tenggara
Barat dengan kasus 685 dan kematian 13, Papua dengan kasus 858 kematian 7.

COVID-19 jika dibiarkan saja akan berdampak penurunan fungsi paru-paru


bahkan berakibat kematian. Oleh karena itu perlunya pemberdayaan masyarakat
dalam pencegahan COVID-19. Pemberian informasi dengan mengedukasi supaya
masyarakat mampu berperan serta dalam melakukan pencegahan terhadap penularan
COVID-19.

Oleh karena itu, saya mengambil promosi kesehatan tentang pencegahan penularan
covid 19 di Keluarga Tn M di daerah Tawangmangu

Pokok bahasan : Pencegahan penularan Covid 19


Sub pokok bahasan : Gambaran Covid 19
Hari / tanggal : Sabtu , 20 November 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : rumah pak RT 04 RW 04,kebon dalem pemalang
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Penyuluh : Ray pamungkas wicaksono
A. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan pada pasien dan
keluarga selama 30 menit, diharapkan dapat memahami tentang “Gambaran
pencegahan covid 19”

B. Tujuan Instruksional Khusus:


Setelah dilakukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan pada keluarga selama
30 menit, diharapkan keluarga Tn. M dapat menjelaskan:
1. Mengetahui Pengertian COVID-19
2. Mengetahui Penularan COVID-19
3. Mengetahui Masa inkubasi COVID-19
4. Mengetahui Tanda gejala COVID-19
5. Mengetahui Cara Pencegahan Penularan COVID-19
C. Materi
Terlampir

D. Metode : Ceramah, Diskusi

E. Media : Leaflet

F. Strategi Penyuluhan :

No Kegiatan
Tahap Waktu
. Penyuluh Pasien

1. Pembukaa 1. Penyuluh membuka 1. Mendengarkan 5 menit


n pembicaraan,
2. Menyampaikan salam, 2. Menjawab salam
3. Menyapa pasien dan berkenalan 3. Kooperatif
4. Menyampaikan tujuan.
4. Mendengarkan
1. Menggali pengetahuan peserta ten 1. Mengemukakan 
2. Inti tang Pengertian COVID-19 pendapat 15 menit
2. Memberikan reinforcement 2. Memperhatikan
positif atas tanggapan peserta
3. Menjelaskan Pengertian COVID- 3. Mendengar kan 
19 dan memperhati
kan
4. Menggali pengetahuan peserta 4. Mengemukakan 
tentang Penularan COVID-19 pendapat
5. Memberikan reinforcement 5. Memperhatikan
positif atas tanggapan peserta
6. Menjelaskan Penularan COVID- 6. Mendengarkan 
19 dan memperhati
No Kegiatan
Tahap Waktu
Penyuluh Pasien
.
kan
7. Menggali pengetahuan peserta ten 7. Mengemukakan 
tang Masa inkubasi COVID-19 pendapat
8. Memberikan reinforcement 8. Memperhatikan
positif atas tanggapan peserta
9. Menjelaskan Masa inkubasi 9. Mendengarkan 
COVID-19 dan memperhati
kan
10. Menggali pengetahuan peser 10. Mengemukakan 
ta tentang Tanda gejala COVID- pendapat
19
11. Memberikan reinforcement 11. Memperhatikan
positif atas tanggapan peserta
12. Menjelaskan Tanda gejala 12. Mendengarkan 
COVID-19 dan memperhati
kan
13. Menggali pengetahuan peser 13. Mengemukakan 
ta tentang Cara Pencegahan pendapat
COVID-19

3. Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan 10 menit


telah disampaikan
2. Memberikan kesempatan pasien 2. Mengajukan
untuk bertanya pertanyaan
3. Penyaji mengajukan pertanyaan 3. Menjawab
4. Menutup pertemuan dan pertanyaan
mengucapkan salam 4. Menjawab salam

G. Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi Proses
Klien dan keluarga berpartisipasi selama kegiatan, lingkungan tidak bising dan
pelaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Evaluasi Akhir
Klien dan keluarga mampu menyebutkan :
a. Mengetahui Pengertian COVID-19
b. Mengetahui Penularan COVID-19
c. Mengetahui Masa inkubasi COVID-19
d. Mengetahui Tanda gejala COVID-19
e. Mengetahui Cara Pencegahan Penularan COVID-19

LAMPIRAN MATERI TENTANG COVID 19


A. Pengertian COVID-19

COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama


SARS-COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona (Satgas COVID-19 UGM, 2020).

COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan ditetapkan


Peme- rintah sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan
langkah-langkah penanggu- langan terpadu termasuk keterlibatan seluruh komponen
masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2020)

B. Penularan COVID-19

Menurut Satgas COVID-19 UGM. 2020 ada beberapa cara penularan COVID-
19 sebagai berikut :

1. Droplet : COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan ketika orang


batuk/bersin/berbicara) orang dengan COVID-19.
2. Kontak erat : Seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan, cipika-cipiki.
3. Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi :Virus Corona dapat bertahan
pada permukaan benda mati selama berjam-jam sampai berhari-hari

C. Masa inkubasi COVID-19

Masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 1 hingga 14 hari, dan umumnya


akan terjadi dalam 3 hingga 7 hari (Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020).

D. Tanda gejala COVID-19

Demam, kelelahan dan batuk kering dianggap sebagai manifestasi klinis


utama. Gejala seperti hidung tersumbat, pilek, pharyngalgia, mialgia dan diare relatif
jarang terjadi pada kasus yang parah, dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi
setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan cepat
berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik, asidosis
metabolik sulit untuk dikoreksi dan disfungsi perdarahan dan batuk (Safrizal, Putra,
D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020).
Menurut Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020. Beberapa gejala yang
mungkin terjadi, antara lain:

1. Penyakit Sederhana (ringan) Pasien-pasien ini biasanya hadir dengan gejala


infeksi virus saluran pernapasan bagian atas, termasuk demam ringan, batuk
(kering), sakit tenggorokan, hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri otot,
atau malaise. Tanda dan gejala pen- yakit yang lebih serius, seperti dispnea, tidak
ada. Dibandingkan dengan infeksi HCoV sebelumnya, gejala non-pernapasan
seperti diare sulit ditemukan.
2. Pneumonia Sedang Gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas (atau
takipnea pada anak-anak) hadir tanpa tanda-tanda pneumonia berat.
3. Pneumonia Parah Demam berhubungan dengan dispnea berat, gangguan
pernapasan, takipnea (> 30 napas / menit), dan hipoksia (SpO2 <90% pada udara
kamar). Namun, gejala demam harus ditafsirkan dengan hati-hati karena bahkan
dalam bentuk penyakit yang parah, bisa sedang atau bahkan tidak ada. Sianosis
dapat terjadi pada anak- anak. Dalam definisi ini, diagnosis adalah klinis, dan
pencitraan radiologis digu- nakan untuk mengecualikan komplikasi.
4. Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS) Diagnosis memerlukan kriteria
klinis dan ventilasi. Sindrom ini menunjukkan keg- agalan pernapasan baru-awal
yang serius atau memburuknya gambaran perna- pasan yang sudah diidentifikasi.
Berbagai bentuk ARDS dibedakan berdasarkan derajat hipoksia.

E. Cara Pencegahan COVID-19

Menururt Kementerian Kesehatan RI. 2020 didalam Pedoman Pemberdayaan


Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 Di RT/RW/DESA. ada cara penegahan
yang dapat dilakukan seperti :

1. Kebersihan personal dan rumah


a. Lebih sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau gunakan
hand sanitizer
b. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum di cuci
c. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit
d. Menerapkan etika batuk dan bersin
2. Peningkatan imunitas diri
a. Memakai masker
b. Tetap di rumah dan menjaga jarak sosial/fisik (social/ physical distancing)
c. Tidak berjabat tangan
d. Segera mengganti baju/mandi sesampai di rumah setelah bepergian
e. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda yang sering
disentuh
f. Konsumsi gizi seimbang
g. Lakukan aktifitas fisik/senam ringan
h. Berjemur di pagi hari selama 15 menit
i. Istirahat cukup
j. Tidak merokok
k. Suplemen vitamin (jika diperlukan)
l. Kendalikan penyakit penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, asma
m. Tetap tenang menyikapi informasi dan situasi

LEAFLET COVID 19
PENCEGAHAN COVID-19

( VIRUS CORONA ) PROGRAM STUDI D3


KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI
ILMU
KESEHATAN

2020

Disusun oleh : APA ITU COVID 19?

RAY PAMUNGKAS
WICAKSONO

180614914401061
Syn PENYEBAB
dro COVID 19
me
- Tidak sengaja
cor
menghirup
ona
percikian ludah
viru
( droplet ) yang
s 2
keluar saat
(SA penderita COVID 19
RS- batuk atau bersin.
CoV - Memgang mulut
-2 ) bisa
atau hidung sampa
ada me
mencuci tangan
lah nye terlebih dahulu
viru bab setelah menyentuh
s kan benda yang terkena
yan gan cipratan ludah
g ggu penderita COVID
me an 19.
nye ring - Jaga jarak dengan
an penderita COVID
ran
pad 19.
g
syst a
em syst
per em
naf per
asa naf
n. asa
Pen n,
yaki infe
t eksi
kar par
ena par
infe u
ksi yan
viru g
s ini ber
dise at,
but hin
CO gga
VID ke
19. ma
Viru tian
s .
cor
ona
TANDA DAN

GEJALA COVID 19

CARA PERAWATAN COVID


19

 Karantina dirumah
selama 14hari
 Melakukan pisah
alat makan
 Ruangan non AC
 Bersihkan tiap hari :
ruangan, sprei, dan
pakaian.
 Sediakan handsrub
dan alcohol
minimum 75%
untuk
membersihkan
benda benda
dirumah.
 Menjaga jarak fisik,
sekitar 1 meter.

CARA
PENCEGAHAN
COVID 19

 Terapkan physical
distancing, yaitu
menjaga jarak
minimal 1 meter
dari orang lain,
dan jangan dulu rumah atau COVID 19,orang
ke luar rumah ditempat umum. yang di curaigai
kecuali ada positif terinfeksi
keperluan  Jangan virus corona, atau
mendesak. menyentuh orang yang
 Gunakan masker mata,mulut,dan sedang sakit
saat beraktivitas hidung sebelum demam,batuk dan
di tempat umum mencuci tangan. pilek.
atau keramaian  Tingkatkan daya  Tutup mulut dan
termasuk saat tahan tubuh hidung dengan tiu
pergi berbelanja dengan pola saat batuk atau
bahan makan. hidup sehat, bersin, kemudian
 Rutin mencuci sepertimengkonsu buang tisu ke
tangan dengan air msi makana tempat sampah.
mengalir dengan bergizi  Jaga kebersihan
sabun datu hand ,berolahraga benda yang sring
sanitizer yang secara rtin, disentuh dan
menganduk beristirahat yang kebersihan
alcohol minimal cukup,dan ligkungan
60%, terutama mencegah stress. termasuk
setelah  Hindari kontak kebersihan
beraktivitas diluar dengan penderita rumah.

Anda mungkin juga menyukai