Sop - Gizi 2
Sop - Gizi 2
KLINIK
RAWAT INAP
WAHYU HUSADA
Besuk – Gurah - Kediri
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah selesai menuyusun Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan untuk Pelayanan
Kebidanan di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada, oleh :
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dibuatnya SOP Pelyanan Kebidanan adalah tersedianya acuan dalam
melaksanakan pelayanan kebidanan di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada dan jejaringannya.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan kebidanan, peran dan fungsi ketenagaan,
sarana dan prasarana di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada
b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan kebidanan yang bermutu di Klinik
Rawat Inap Wahyu Husada dan jejaringannya.
c. Tersedianya acuan bagi tenaga bidan Klinik Rawat Inap Wahyu Husada untuk bekerja
secara profesional memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu kepada pasien/ klien
di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada
d. Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di Klinik Rawat Inap
Wahyu Husada
B. Sasaran
1. Tenaga Bidan di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada dan tenaga kesehatan lainnya
2. Pengelola Program Kesehatan Lintas Sektor terkait
Menyetujui,
Kepala Klinik Rawat Inap Wahyu Husada
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan karunia yang
telah diberikan-Nya sehingga Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini dapat terselseikan.
Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk acuan
Terseleseikannya Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini tidak lepas atas
dukungan dan semangat dari berbagai pihak, oleh karena itu saya mengucapkan terimaksih kepada :
1. dr. Anang Indriatno, selaku Kepala Klinik Rawat Inap Wahyu Husada yang telah memberi
kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk menyusun Standart Operasional Prosedur (SOP)
Kebidanan ini.
2. Semua pihak yang terkait dalam penulisan Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT membalas segala kebaikan seluruh pihak yang telah
membantu. Semoga Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak dan dapat meningkatkan mutu pelayanan di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada
khususnya Kebidanan.
1. Pengertian Mencuci tangan adalah tindakan mencuci tangan dengan larutan desinfektan,
khususnya bagi petugas yang berhubungan dengan pasien berpenyakit menular.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan untuk mencuci tangan dengan
larutan disinfektan, khususnya bagi petugas yang berhubungan dengan pasien
berpenyakit menular.
5. Prosedur /
1. Petugas membasuh tangan dengan air mengalir
Langkah-langkah
2. Petugas menuangkan cairan sabun antiseptik ke salah satu telapak tangan
3. Petugas meratakan antiseptik keseluruh permukaan telapak tangan
4. Petugas menggosok bagian telapak tangan dan sela – sela jari
5. Petugas menggosok bagian punggung tangan dan sela – sela jari kiri posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri, lakukan sebaliknya.
6. Petugas menggosok punggung jari tangan dengan cara ujung jari saling
mengunci
7. Petugas menggosok ibu jari kiri dengan cara memutar oleh telapak tangan
kanan, lakukan sebaliknya secara bergantian
8. Petugas mengosok ujung jari tangan kanan pada telapak tangan dengan cara
memutar ke arah bagian tubuh dan lakukan sebaliknya.
9. Petugas membasuh dengan air mengalir
10. Petugas mengeringkan dengan handuk atau tissue
11. Petugas menggunakan handuk atau tissue untuk menutup air.
6. Digram alir
Petugas menggosok bagian punggung tangan dan sela – sela jari kiri posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri, lakukan sebaliknya.
Petugas menggosok punggung jari tangan dengan cara ujung jari saling
mengunci
Petugas menggosok ibu jari kiri dengan cara memutar oleh telapak tangan
kanan, lakukan sebaliknya secara bergantian
Petugas mengosok ujung jari tangan kanan pada telapak tangan dengan cara
memutar ke arah bagian tubuh dan lakukan sebaliknya.
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : .....................
1. Pengertian Pelayanan gizi rawat inap merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari kegiatan
asuhan gizi pasien ranap yg meliputi kegiatan pengelolaan makanan ranap dan
konsultasi gizi serta kegiatan penyuluhan kelompok /missal pasien ranap sebagai
tindak lanjut fungsi kegiatan pengadaan atau penyediaan makanan pasien guna
mencapai tujuan pelayanan gizi
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA
1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara ahli gizi dan pasien atau keluarga pasien
sebagai upaya untuk membantu pasien memahami masalah, menetapkan
alternatif pemecahan masalah dan mengamil keputisan untuk mengatasi masalah
melalui pengaturan makanan dan minuman terkait dengan kondisi penyakit yang
diderita.
2. Tujuan Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga terhadap diet yang
diberikan
Menambah pengetahuan pasien dan keluarga terhadap makanan dan gizi
3. Prosedur 1. Ahli Gizi menerima surat permintaan konsultasi gizi dari dokter
Pelyanan 2. Ahli Gizi menyiapkan media yang akan digunakan sesuai dengan diet pasien
3. Ahli gizi mencatat identitas pasien dan menyiapkan materi edukasi yang akan
diberikan kepada pasien dan keluarga pasien.
4. Ahli Gizi mendatangi ruang konsultasi
5. Sebelum melakukan konsultasi pelajari masalah gizi pasien yang tertulis
dalam rekam medik pasien
6. Ahli Gizi mempersilakan pasien untuk masuk keruangan, memperkenalkan
diri, dan mempersilakan duduk.
7. Ahli Gizi memberikan edukasi kepada pasien dengan jenis penyakit dan
diitnya. Saat berlangsung edukasi, pasien harus didampingi oleh pihak
keluarga.
8. Berikan penjelasan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
Menjelaskan cara mengatur diet dan cara-cara memasak yang dianjurkan.
9. Setelah selesai melakukan edukasi, ahli gizi melakukan evaluasi dengan
menanyakan kepada pasien hal-hal yang sudah disampaikan dengan
pertanyaan terbuka dan tertutup untuk memastikan pasien atau keluarga pasien
memahami.
10.Jika pasien sudah memahami materi edukasi pasien diberikan leaflet sesuai
dengan diit penyakitnya, namunjika pasien belum memahami materi edukasi,
ahli gizi akan menjelaskan ulang tentang materi yang belum dipahami pasien.
11.Ahli Gizi berdiskusi dengan pasien untuk menyusun rencana tindak lanjutnya,
seperti menawarkan rencana kunjungan ulang datang ke poli gizi untuk
memonitoring acak, namun jika pasien menolak kunjungan ke poli gizi, maka
petugas gizi akan mendatangi langsung kerumah pasien.
12.Memberikan ucapan terima kasih kepada pasien setelah selesai memberi
edukasi.
13.Kegiatan dan hasil edukasi dicatat dan didokumentasikan dalam rekam medik
pasien. Lakukan pencatatan dan pelaporan harian tindakan konsul gizi.
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA
1. Pengertian Petugas gizi melakukan konsultasi gizi dan memberikan diet rendah garam
kepada pasien hipertensi
3. Kebijakan Pasien memperoleh pelayanan gizi sesuai dengan protap gizi sebagai standart
pelayanan gizi
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
1. Pengertian Petugas gizi melakukan konsultasi gizi dan memberikan diet DM.
3. Kebijakan Pasien memperoleh pelayanan gizi sesuai dengan protap gizi sebagai standart
pelayanan gizi
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
3. Prosedur Prasyarat
Tersediannya Siklus Menu
Tersediannya peraturan penggunaan bahan Tambahan Pangan( BTP )
Tersediannya bahan makanan yg akan diolah
Tersediannya peralatan pengolahan bahan makanan
Tersedia aturan penilaian
Tersedianya Protap Pengolahan
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA
1. Pengertian Serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan Konsumen yang dilayani,khususnya pasien tergantung jenis
diitnya.
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA
1. Pengertian Petugas gizi memberikan konsultasi dan memberikan Diet Asam Urat kepada pasien
dengan kadar asam urat tinggi ( > 7,5 mg/dl )
2. Tujuan Memberikan konsultasi gizi pada pasien dengan kadar asam urat tinggi ( > 7,5
mg/dl )
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA
4. Prosedur Ahli gizi menerima surat permintaan konsultasi gizi dari dokter
Pelyanan Ahli gizi menyiapkan sesuai dengan diet permintaan dokter
Ahli gizi mendatangi ruangan pasien memberikan konsultasi secara lengkap
kepada pasien dan keluarganya
Ahli gizi memberikan kesempatan pada pasien atau keluarga untuk bertanya
Ahli gizi menyimpulkan isi penjelasan tentang diet pasien dan memberikan
leaflet.
5. Unit terkait Pojok Gizi
Instalasi Rawat Inap
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
1. Pengertian Kegiatan persiapan pendistribusian makanan pasien rawat inap pada tempat /
4. Prosedur Makanan yang telah dipesan di instansi gizi atau unit penyelenggaraan
pengawasan
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
2. Tujuan Agar setiap waktu diperlukan dapat melayani dengan tepat, cepat dan aman
digunakan dengan cara yang efisien.
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
1. Pengertian Proses penyebaran luasan informasi ( Termasuk Pesan – Pesan ) gizi yang
disampaikan kepada sasaran yang datang ke Klinik
2. Tujuan Menyebarluaskan pesan – pesan gizi dengan benar sehingga sasaran paham
tentang pentingnya gizi dan menerapkan perilaku gizi yang baik ( sesuai
norma KADARZI ) atas kesadaran dan kemauan sendiri
4. Prosedur Memberikan penyuluhan diposyandu sesuai dengan materti metode dan media
yang telah dipersiapkan.
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
2. Tujuan Tersedianya makanan untuk pasien rawat inap secara reguler berdasarkan
waktu pemberian makan dan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
2. Tujuan Serangkaian kegiatan dalam penanganan sampah kering dan basah dari sisa-
sisa setelah proses pengolahan makanan.
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
2. Tujuan Memperpanjang masa pakai alat lebih lama dan terbebas dari kotoran ataupun
mikroorganisme
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
2. Tujuan Memperpanjang masa pakai alat lebih lama dan terbebas dari kotoran ataupun
mikroorganisme
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
Cara pembersihan :
3. Bila lantai teras wastafel terasa licin, air sabun dicampur dengan
air hangat
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
1. Pengertian Serangkaian kegiatan pembersihan lantai dapur yang dilakukan dengan cara
mengepel
2. Tujuan Untuk meminimalisir bahaya (terpeleset)
Bersihankan lantai yang sudah dituangi sabun lantai dengan pel hingga
bersih.
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
3. Prosedur 1. Pastikan selang kompor gas jauh dari permukan panas, seluruh
bagian selang dalam kondisi baik seperti tidak terlihat retak dan
tidak ada yang tertekuk. Langka ini dilakukan untuk menjaga
terjadinya kebocoran gas dari selang.
2. Periksalah regulator secara berkala, apakah regulator tersebut sudah
terpasang dengan benar. Karena kesalahan pada pemasangan
regulator akan menyebabkan keluarnya gas dari tabung dan
meningkatkan resiko tabung gas meledak.
3. Bersihkan secara rutin lubang tempat keluarnya api pada kompor
gas, hal ini dibutuhkan untuk menghilangkan kotoran yang
menyumbat, karena kotoran ini dapat membuat api kompor gas
kemerahan. Cara membersihkannya dapat dengan menusuk-nusuk
lubang kompor dengan meggunakan jarum atau dengan sikat kawat.
4. Selalu bersihkan bodi kompor setelah memasak. Kotoran bekas
masakan ketika menempel pada bodi kompor gas jika tidak
langsung dibersihkan akan menjadi kerak dan akan sulit
membersihkannya sangat sederhana, anda cukup mengelap kompor
gas dengan kain lap basah hingga kotorannya terangkat.
5. Cucilah bagian-bagian kompor yang dilapisi pernekel atau krom.
Caranya dengan menggunakan air hangat yang dicampuri dengan
sabun. Sedangkan untuk membersihkan tungku pada kompor gas
caranya adalah dengan melepaskan seluruh bagian tungku, lap
komponen – komponen tersebut dengan kain lap, sedangkan untuk
bagian yang bergerigi atau sulit dijangkau kain lap , anda dapat
menggunakan sikat gigi bekas.
6. Ketika membeli kompor gas, pilihlah yang bagian atasnya
mempunyai lapisan inti karat, rata dan tidak bermotif macam-
macam (tidak berlubang) ini dimaksudkan agar mudah dalam proses
pembersihan.
Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................