Anda di halaman 1dari 33

Perihal : Laporan Pengabdian Bogor, Februari 2020

Lampiran :-

Kepada Yth.
Direktur Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren
u.p. Pengelola PBSB Kementerian Agama RI
Jakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, terkait penyelenggaraan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) oleh
Kementerian Agama RI dimana saya termasuk santri penerima manfaatnya, merasa bangga
dan menmyampaikan terimakasih kepada Menteri Agama RI, Direktur Jendral Pendidikan
Islam, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kasubdit Pendidikan Pesantren,
dan Pengelola PBSB terkait.

Atas rasa syukur dan penuh tanggung jawab telah menjadi peserta PBSB tersebut, saya susun
laporan kewajiban pengabdian terdiri dari:
1. Profil Santri
2. Profil Tempat Mengabdi (Pesantren/ Lembaga)
3. Gambaran Umum
4. Deskripsi Tugas dan Wewenang
5. Analisa Pengabdian
6. Hasil Pengabdian
7. Kesimpulan
8. Kesan
9. Saran dan Kritikan
10. Penutup
11. Lampiran

Demikian disampaikan atas perhatian dan kebijakannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


A. PROFIL SANTRI

1. Santri

Nama : Ngadiyono
Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 05 Mei 1993
Alamat : Weru B RT 019/008 Jetak, Kec. Getasan, Kab.

Semarang 50774 Jawa Tengah


No. HP : 085794670748
Email : ngadiyono05@gmail.com
Tahun Masuk PBSB : 2012
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung
NIM : 1204829
Fakultas : FPMIPA
Program Studi : Pendidikan Matematika
Tahun Lulus : 2016
IPK : 3,38
Gelar : S.Pd

2. Orang Tua/ Wali Santri

Nama Ayah Kandung : Ngatemin


Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 01 November 1956
Hidup/ Almarhum : Hidup
Pekerjaan : Petani
Alamat : Weru B, RT 19/08 Jetak, Kec. Getasan, Kab.

Semarang 50774 Jawa Tengah


No. HP : -

Nama Ibu Kandung : Mujiyati


Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 11 Maret 1966
Hidup/ Almarhumah : Hidup
Pekerjaan : Petani
Alamat : Weru B, RT 19/08 Jetak, Kec. Getasan, Kab.

Semarang 50774 Jawa Tengah


No. HP : -

3. Asal Pondok Pesantren

Nama Pesantren : Darul Muttaqien


NSPP : 510032010123
Alamat : Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 41, Jabon Mekar, Kec.

Parung, Kab. Bogor, Jawa Barat


No Hp/ Telp : 0878-1807-1988
4. Asal Madrasah/ Sekolah

Nama Pesantren : MAS Darul Muttaqien


Nomor Statistik : 20280141
Alamat : Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 41, Jabon Mekar, Kec.

Parung, Kab. Bogor, Jawa Barat


No Hp/ Telp : 0878-1807-1988
B. PROFIL TEMPAT MENGABDI (PESANTREN/ LEMBAGA)

1. Pesantren/ Lembaga

Nama : Pondok Pesantren Darul Muttaqien


Nama Pendiri : KH. Sholeh Iskandar, KH. Abdul Manaf

Mukhayyar dan KH Mahrus Amin


Nama Pimpinan : Drs. K.H. Mad Rodja Sukarta
Tahun Berdiri : 1988
Nomor Statistik : 510032010123
Klasik/ Modern/ Kombinasi : Modern
Alamat : Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 41, Jabon Mekar, Kec.

Parung
Kabupaten/Kota : Kab. Bogor
Provinsi : Jawa Barat
No. Hp/ Tlp : 0878-1807-1988

2. Keterangan

Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon Mekar


Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi berdiri sebagai lembaga
pesantren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988. Sejarah berdirinya Darul
Muttaqien terkait erat dengan dengan pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha oleh
pemiliknya H. Mohamad Nahar (alm.), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita
Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (alm) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok
Pesantren se Indonesia) pada tahun 1987. Dan sampai sekarang luas lahan Pesantren
Darul Muttaqien + 16 ha.
Niat pemberian tanah wakaf sebagaimana pernah disampaikan Alm. H.
Mohamad Nahar agar didirikan lembaga pendidikan Islam (pondok pesantren) yang
standar, baik dari segi kualitas pendidikannya, pelayanan maupun manajemen
pengelolaannya. Niat ini muncul sebagai rasa keprihatinan dan keterpanggilan melihat
kenyataan lulusan pesantren belum memiliki kualitas yang standar, masih jauh dari
harapan.
Banyak tokoh dan para ulama yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung menjadi founding father lahirnya Darul Muttaqien, diantaranya adalah KH.
Sholeh Iskandar (Ketua BKSPPI), KH. Rosyad Nurdin (MUI Jawa Barat), KH. TB.
Hasan Basri (BKSPPI Bogor) dan KH. Abdul Manaf Mukhayyar (Pesantren
Darunnajah Jakarta). Sebab dari tahun 1980 H. Mohamad Nahar telah melakukan
berbagai konsultasi dengan tokoh-tokoh diatas yang pada akhirnya tahun1988
berdirilah Pondok Pesantren Darul Muttaqien dengan KH. Mad Rodja Sukarta diberi
amanah untuk menjadi pimpinan.
Dari rangkaian sejarah berdirinya, awalnya Darul Muttaqien berafiliasi pada
Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Namun berdasarkan pertimbangan dan
kepentingan yang lebih luas, terkait dengan kemandirian dan efektifitas organisasi,
maka didirikanlah Yayasan Darul Muttaqien pada tanggal 29 Januari 1992, dengan H.
Mohamad Nahar sebagai ketua.
Terkait dengan pengunduran diri H. Mohamad Nahar, maka berdasarkan rapat
anggota yayasan M. Lutfi Nahar, SE resmi menjadi ketua yayasan yang baru
menggantikan ketua lama terhitung sejak tanggal 27 Oktober 2002 sampai sekarang.
Sejak berdirinya, dari tahun ke tahun Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah
mengalami kemajuan yang cukup signifikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Hingga saat ini kegiatan pendidikan yang diselenggarakan Pesantren Darul Muttaqien
meliputi : TK Islam, SD Islam Terpadu, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah,
SMP Islam Terpadu, Pesantren Salafiyah, TPA serta madrasah Diniyah. Semoga
harapan wakif menjadi kenyataan, bahwa Darul Muttaqien menjadi lembaga pesantren
yang berkhidmat kepada ummat dengan mendidik generasi bangsa.

C. GAMBARAN UMUM

1. Arti Penting Pengabdian

Pengabdian menurut surat perjanjian komitmen kementetian Agama dengan santri

Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) disebutkan adalah program usaha

kemandirian santri PBSB yang dilakukan dengan hukum wajib untuk meningkatkan

kualitas ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan di lingkungan lembaga/ organisasi epndidikan

agama dan keagamaan islam, melalui eksplorasi, kreasi, inovasi, dengan terkad jiwa

nasionalisme tanpa menghilangkan karakter santri, serta jauh dari unsur praktik eksploitasi

atau beban semua pihak terkait.

Pengabdian akan menjadi beban sosial jika tidak melaksanakannya, terlebih bagi kami

yang memiliki basic kesehatan yang pasti juga akan ditawarkan pekerjaan yang

menjanjikan dan melupakan pengabdian. Namun, perlu diingat adanya kita sekarang ini

adalah karena adanya campur tangan pesantren jadi tepat jika kita kembali ke pesantren
dan masyarakat untuk mengabdi yang merupakan salah satu butir sebagai mahasiswa aat

itu.

Pengabdian adalah bentuk tanggung jawab santri PBSB dalam perjanjian awal saat

menerima beasiswa PBSB Kementerian Agama dan sebagai bentuk pengamalan ilmu

untuk kembali lagi ke pasantren. Melalui PBSB, santri di pondok pesantren diberikan

kesempatan menimba ilmu ke perguruan tinggi terkemuka di Indonesia sehingga untuk

mengingtkan kembali perjuangan dan jasa pesantren dan Kementetian Agama RI

dibutuhkan satu program untuk mewadahi santri PBSB agar kembali mengembangkan dan

membesarkan pesantren.

2. Tujuan Pengabdian

1. Menerapkan keilmuan dari sekolah tinggi ke pesantren

2. Meningkatkan rasa kepedulian kepada pesantren

3. Membantu pembelajaran di tingkat Madrasah Tsanawiyah

3. Target Pengabdian

Target pengabdian adalah mengenai sasaran yang diinginkan oleh santri

pengabdian PBSB. Sasaran utamanya tentu ingin mengembangkan dan menerakan ilmu

pyang telah didapat dari perguruan tinggi untuk dapat diimplementasikan di dalam

pesantren asal dalam upaya meningkatkan pendidikan dunia pesantren. Adapun di dalam

prakteknya santri pengabdian diberikan tugas dan amanah sebagai berikut;

a. Wali Asrama Santri

. Di awal tahun pengabdian santri pengabdian memperoleh amanah sebagai wali

asrama santri di gedung Baghdad yakni untuk sebagian santri kelas 2 MTs Darul

Muttaqien. Gedung Baghdad terdiri dari 10 kamar, masing-masing kamar terdiri dari 15
santri dan 1 mudabbir, jadi kurang lebih ada 160 santri. Di tahun kedua, menjadi wali

asrama gedung palestina yang terdiri dari 10 kamar juga dan juga santri kelas 2 putra , di

tahun ketiga kembali ke gedung Baghdad, namun ada pengurangan jumlah santri, karena

hanya ada 9 kamar, sementara 1 kamar dialih fungsikan sebagai kamar asatidz. Sebagai

wali asrama memiliki tugas dan tanggung jawab dalam membina seluruh kegiatan santri

dari bangun tidur sampai tidur lagi, mendata kehadiran santri, mencatat santri sakit dan

izin, memberikan perizinan keluar maupun perizinan pulang, dan menangani masalah yang

terjadi di asrama.

b. Wali Kelas MTs Darul Muttaqien

Di tahun kedua dan ketiga pengabdian mendapatkan amanah untuk menjadi wali

kelas di kelas putra 2 E dan 2F MTs Darul Muttaqien. Tugas dari wali kelas adalah

membina dan memberikan arahan atau sebagai orang tua santri di sekolah. wali kelas ini

terkait dengan perkembangan akademik santri di kelas. Selain itu juga memiliki tugas

menyelesaikan administrasi dan masalah di kelas.

c. Ketua Panitia Penerimaan Santri Baru Terpadu (PPSB-T)

Target besar sebagai panitia adalah ujung tombak dalam penerimaan santri baru. Di

awal tahun pengabdian langsung diberikan amanah dan tugas sebagai ketua PPSBT dan

dilanjutkan dua tahun selanjutnya. Alhamdulillah dari tahun ketahun target penerimaan

selalu terlampaui dan ada peningkatan dan perbaikan baik secara organisasi maupun

pelayanan. Di tahun ketiga seluruh system penerimaan santri baru berbasis online dari

pendaftaran, pembayaran formulir dan pembayaran daftar ulang dilakukan melalui online

atau virtual account.

d. Guru Matematika MTs Darul Muttaqien


Sebagai seorang lulusan dari jurusan pendidikan matematika, santri pengabdian

memperoleh tugas untuk menjadi guru matematika di MTs Darul Muttaqien. Adapun kelas

yang diampu adalah kelas 2 dan 3 MTs putra.

e. Pembimbing OPDM bagian kommas dan penerimaan tamu

Organisasi Pelajar Darul Muttaqien (OPDM) memili berbagai bidang dan cakupan.

Santri pengabdian PBSB mendapat tugas untuk membimbing OPDM bagian kommas dan

penerimaan tamu. Tugas utama dari kommas adalah memberikan informasi kepada seluruh

santri maupun ke masyarakat. Diantara program bagian kommas adalah membuat buletin

ad-dzikr dalam rangka menumbuhkan dan mewadahi santri di bidang jurnalistik atau tulis

menulis. Bagian kommas menyeleksi tulisan santri untuk dicetak dan dibagikan kepada

seluruh santri setiap dua pekan sekali. Program lain dari kommas adalah menghidupkan

mading, baik itu mading kamar, mading asrama, maupun mading utama sebagai info

gambaran terkait seluruh program yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan di

pesantren.

Adapun tugas dari bagian bapenta atau penerimaan tamu adalah memberikan

pelayanan seluruh tamu yang hadir. Baik itu tamu harian, atau wali santri yang datang saat

kunjungan ataupun tamu dari instansi atau lembaga lain yang memiliki tujuan untuk

mengadakan acara di dalam pesantren, misalnya untuk studi banding atau kegiatan lainnya.

Dengan demikian apabila ada tamu yang menginap maka bagian tamu juga memberikan

pelayanan bagi tamu untuk bermalam.

Dalam membimbing OPDM bagian kommas dan bapenta, santri pengabdian

mengawal pengurus dari mulai merumuskan program kerja (Proker) dan juga mengawal

jalannya proker tersebut. Santri pengabdian memberikan evaluasi rutinan dan kondisional

terhadap pengurus dalam upaya mengevaluasi dan meningkatkan kinerja pengurus di

dalam organisasi.

f. Bagian Humas Pesantren


Sebagai bagian Humas mendapat tugas untuk menjalin komunikasi terhadap seluruh

civitas pesantren dan juga masyarakat.salah satu tugas rutin dari hummas adalah membuat

jadwal bulis malam atau ronda bagi para asatidz dan tenaga kependidikan yang tinggal di

dalam maupun di sekitar pesantren, hal ini dalam upaya untuk menjaga keamanan dan

ketertiban pesantren terutama di malam hari. Selain membuat jadwal dan lembar absensi

juga memastikan setiap malam ada yang jaga dan mengingatkan jadwal piketnya.

Selain itu hal penting yang menjadi tugas adalah menerima dan mengkomunikasikan

apabila ada tamu atau instansi atau lembaga yang ingin berkunjung ke pesantren dalam

upaya penyambutan maka bagian humas menjadi coordinator untuk memastikan seluruh

bagian di pesantren baik itu pengasuhan, sekolah maupun dapur apabila ada tamu yang

hadir.

4. Ruang Lingkup Pengabdian

Pengabdian ini dilakukan oleh santri PBSB dengan basic keilmuan di bidang

pendidikan dan berada di lingkungan pesantren yang memilik santri setara pendidikan MTs

dan MA. Ruang lingkup yang paling besar adalah berkirah langsung di lapangan baik

sebagi guru matematika di kelas maupun guru di asrama atau pengasuhan.

Cakupan lain pengabdian yang santri PBSB lakukan adalah dengan bisa melakukan

apapun yang sekiranya bisa dikerjakan meskipun bukan berada di bidangnya. Siap siaga

dipanggil jika pondok membutuhkan di segala kondisi yang bisa kita lakukan dengan

belajar ataupun berdasarkan pengalaman perkuliahan selama ini. Dalam hal ini contohnya

dengan ditunjuk menjadi ketua PPSB-T selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu santri

pangabdian juga terlibat aktif dalam setiap kegiatan baik di sekolah maupun di asrama.

Kegiatan tersebut yakni; panitia idul adha, panitia maulid nabi, panitia filtrip, panitia

Lomba Pidato Tiga Bahasa (LPTB), panitia amaliyah tadris, panitia fathul kutub, dan

banyak kegiatan pesantren lainnya.


5. Sasaran Pengabdian

1. Pondok Pesantren Darul Muttaqien sebagai pesantren utama pengabdian

2. Semua Santri Pondok Pesantren Darul Muttaqien

3. Civitas Akademika Pondok Pesantren Darul Muttaqien

4. Madrasah Tsanawiyah Darul Muttaqien

5. Siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Muttaqien

D. TUGAS DAN WEWENANG

1. Jabatan

1. Wali Asrama gedung Baghdad dan Palestina

2. Wali Kelas VIII E pada tahun pendidikan 2017/2018 dan VIII F pada tahun

pendidikan 2018/2019

3. Guru matematika MTs 2016-2019

4. Ketua PPSBT selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2016 s/d 2019

5. Pembimbing OPDM bagian kommas dan bapenta

6. Bagian Humas Pesantren

2. Kewenangan

1. Sebagai wali asrama bertanggungjawab jawab penuh terhadap seluruh santri di asrama

baghdad dan palestin

2. Mendata seluruh santri secara berkala baik harian maupun mingguan

3. Memberikan izin keluar atau santri bagi santri di asrama Baghdad dan palestin

4. Berkomunikasi dengan wali santri terkait keadaan santri

5. Menyelesaikan permasalahan yang terjadi di asrama

6. Memberikan sanksi terhadap santri di asrama yang melanggar

7. Memberikan arahan kepada para santri baik harian maupun mingguan


8. Sebagai wali kelas mendata dan mengecek kehadiran santri di kelas

9. Berkomunikasi dengan wali santri terkait perkembangan atau keadaan santri di kelas

10. Memberikan arahan terhadap santri di kelas

11. Menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kelas

12. Memberikan sanksi bagi santri yang melanggar di kelas

13. Membagikan raport di setiap akhir semester

14. Sebagai ketua Panitia Penerimaan Santri Baru Terpadu (PPSBT) berwenang untuk

mengadakan rapat terkait persiapan PSB

15. Melakukan perencanaan terkait PSB

16. Melakukan evaluasi terkait PSB

17. Memberikan laporan kepada pimpinan pesantren terkait jumlah pendaftar secara

berkala

18. Menyiapkan tes masuk santri baru

19. Berkoordinasi dengan setiap lini terkait Kegiatan PSB

20. Sebagai guru matematika membuat dan menyiapkan program serta perangkat

pembelajaran

21. Menyampaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Kriteria Kelulusan Minimal,

sistem dan prosedur penilaian siswa di awal pertemuan dalam proses pembelajaran

22. Melaksanakan kegiatan penilaian berkesinambungan

23. Membimbing siswa dalam proses pembelajaran

24. Menyiapkan bahan ajar, alat peraga dan pengembangan media

25. Mengadakan pengembangan setiap bidang pelajaran yang menjadi tanggungjawabnya

26. Membuat catatan kemajuan hasil belajar siswa

27. Sebagai pembimbing OPDM melakukan pendampingan pengurus dalam membuat

program kerja selama satu tahun

28. Mengadakan rapat rutinan bagi pengurus OPDM bagian kommas dan bapenta
29. Memberikan arahan kepada pengurus OPDM

30. Memberikan teguran dan evaluasi kepada pengurus OPDM

31. Sebagai bagian Humas pesantren berwenang untuk membuat jadwal bulis malam atau

ronda bagi para asatidz yang bermukim di dalam dan sekitar pesantren

32. Memastikan kehadiran petugas bulis malam

33. Memastikan tersedianya konsumsi bulis malam

34. Menerima surat masuk terkait kunjungan dari lembaga atau instansi lain ke pesantren

35. Berkoordinasi dengan sekolah, pengasuhan, dan dapur apabila ada tamu yang hadir

36. Menyiapkan tempat bagi tamu yang menginap di pesantren

37. Menunjuk santri yang bertugas dalam penyambutan tamu

3. Jadwal

1. Harian:

a. Wali asrama

- Membangunkan santri sholat subuh berjamaah

- Mengawasi kegiatan pembacaan alquran setelah subuh dan penyampaian

mufrodat oleh para mudabbir

- Mendata santri sakit dan izin tidak masuk sekolah pada hari itu

- Berkeliling asrama untuk memastikan seluruh anggota asrama telah berangkat

ke sekolah

- Memberikan arahan kepada bulis atau piket kebersihan asrama

- Memastikan bulis membersihkan asrama dengan benar

- Menyuruh bulis untuk mengambil atau membelikan makanan bagi santri yang

sakit di asrama

- Memastikan lampu dan kipas di setiap kamar sudah mati

- Mengontrol makan siang santri


- Berkeliling untuk memastikan santri sudah berangkat kegiatan siang

- Mengabsen sholat berjamaah santri

- Menyuruh mudabbir untuk mengantar santri sakit berobat ke klinik

- Memberikan arahan kepada santri sebelum tidur

- Mengontrol santri untuk tidur

b. Wali kelas

- Mendata kehadiran santri di kelas

- Memastikan piket kelas sudah membersihkan kelas

c. Guru matematika

- Membuat I’dad atau rencana pembelajaran

- Mengajar di kelas

- Memberikan evaluasi atau penilaian

- Mencatat kehadiran santri

d. Ketua PPSBT

- Menge-share jadwal piket jaga frontdesk PPSBT

- Mengecek kehadiran penjaga frontdesk

- Memastikan kebersihan tempat jaga frontdesk

- Mengecek perkembangan jumlah pendaftar

- Melaporkan perkembangan jumlah pendaftar

e. Pembimbing OPDM

f. Bagian Humas

- Menge-share jadwal piket bulis malam

- Mengecek kehadiran piket bulis malam

- Memastikan adanya konsumsi bulis malam

- Mencatat kejadian penting


2. Mingguan:

a. Wali asrama

- Mengevaluasi mudabbir pada selasa malam

- Melaporkan santri sakit dalam seminggu ke kepala pengasuhan

- Melaporkan santri yang izin pulang dalam seminggu ke kepala pengasuhan

- Melaporkan pelanggaran yang terjadi di asrama selama satu minggu

- Melaporkan perkembangan asrama selama satu minggu ke kepala pengasuhan

b. Wali kelas

- Menulis jurnal mingguan kelas ke kepala sekolah

- Melaporkan santri yang sakit dalam seminggu ke kepala sekolah

- Melaporkan santri yang izin tidak masuk kelas dalam seminggu

- Melaporkan kejadian penting ke kepala sekolah

- Menghadiri upacara mingguan

c. Ketua PPSBT

- Memberikan laporan jumlah pendaftar saat pengajian mingguan

d. Guru Matematika

- Mengumpulkan I’dad atau RPP setiap kamis siang

- Mengikuti rapat mingguan di sekolah pada hari kamis

- Mengikuti kegiatan kumpul MGMP Matematika

- Mengikuti kegiatan pembinaan bahasa arab bagi guru

- Mengikuti kegiatan pembinaan baca alquran metode qiroati

e. Pembimbing OPDM

- Melakukan evaluasi terhadap pengurus OPDM

- Memberikan pengarahan kepada pengurus OPDM

- Bertanggung jawab terlaksananya program kerja mingguan


- Memeriksa hasil karya santri untuk bulletin adzikr

- Menyelesksi film edukatif untuk ditonton pada kamis malam

f. Bagian Humas

3. Bulanan:

a. Wali asrama

- Mendata jumlah pelanggaran santri di asrama

- Melaporkan jumlah SP di asrama

- Mendata inventaris asrama

- Melaporkan inventaris asrama yang rusak

- Memantau kunjungan wali santri sesuai jadwal kunjungan

- Memberikan sanksi bagi santri yang tidak sesuai jadwal kunjungan

b. Wali kelas

- Menulis jurnal bulanan kelas

- Melaporkan kejadian penting ke kepala sekolah

- Berkomunikasi dengan orang tua terkait perkembangan akademik santri di

kelas

c. Ketua PPSB

- Melakukan evaluasi bulanan

- Melaporkan jumlah pendaftar perbulan

- Mengecek kehadiran frontdesk

d. Guru Matematika

e. Bagian Humas

4. Kondisional:
a. Wali asrama

- Memberikan sanksi bagi santri yang melanggar

- Memanggil wali santri yang anaknya melanggar

- Menyelesaikan masalah yang terjadi di asrama

- Menghubungi wali santri jika ada santri yang sakit dan harus di bawa pulang

b. Wali kelas

- Menyelesaikan masalah yang terjadi di kelas

- Memanggil atau berkomunikasi apabila santri bermasalah di kelas

- Membimbing kagiatan outbond

- Membimbing kegiatan filtrip ke Bandung

c. Ketua PPSBT

- Menyiapkan tes seleksi masuk santri baru

- Memberikan data pendaftar ke sekolah

d. Guru Matematika

e. Pembimbing OPDM

f. Bagian Humas

- Menyiapkan ruangan jika ada tamu

- Menyiapkan tempat bagi tamu yang menginap

E. ANALISA PENGABDIAN

1. Kondisi Faktual Lingkungan Sebelum Pengabdian

a. Lingkungan Asrama santri

Asrama sebagai rumah kedua bagi santri haruslah nyaman sehingga santri dapat

optimal dalam menuntut ilmu di pesantren. Sehingga sudah selayaknya asrama bersih dan
tertib. Bersih dari sampah dan juga rapi, baik dari ketertiban fisik maupun pergerakan.

Memang pesantren darul muttaqien terkenal dengan kebersihannya, namun demikian

ternyata hal tersebut bukan berawal dari diri santri, artinya santri menjaga kebersihan

karena ada ustad atau ada pengurus bukan melekat di dalam diri masing-masing.

Selain itu, banyak pelanggaran yang terjadi di asrama akibat kurangnya kontrol dari

wali asrama, misalnya kumpul do’a yang terlalu lama sampai larut malam sehingga

istirahat santri terganggu. Selain itu kadang banyak sanksi yang diberikan oleh mudabir

atau pengurus asrama yang tidak sesuai dengan aturan pesantren.

b. Lingkungan sekolah atau madrasah

Sebagai tempat belajar santri tentu ruang kelas menjadi penting baik dari segi

kenyamanan, keamanan maupun ketertiban. Lingkungan kelas kadang secara umum

terlihat bersih, namun apabila dilihat lebih dalam dan lebih teliti masih banyak sampah di

kolong meja, di laci, tembok kelas yang banyak coretan, tembok kamar mandi yang juga

banyak coretan, dan masih banyak lagi. Hal tersebut dikarenakan belum adanya kesadaran

dari diri santri untuk selalu menjaga kebersihan dan ketertiban kelas maupun sekolah,

sering alat kebersihan hilang padahal baru.

Banyak santri yang tidak masuk kelas dengan tidak ada alasan sakit atau izin

pulang. Hal tersebut tidak terkontrol bahkan ada santri yang tidak masuk kelas tanpa

keterangan dan tidak dikatehui oleh wali kelasnya.

c. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas cenderung teacher center

atau berpusat ke guru, santri kurang berperan aktif di dalam proses pembelajaran. Sehingga

tidak jarang ditemukan santri yang tidur di dalam kelas, meskipun tidak bisa kita nafikan

bahwa dengan kegiatan santri yang banyak mungkin santri merasa lelah dan kurang

istirahat sehingga kadang menjadi kewajaran jika santri tidur di kelas.


Seorang guru haruslah mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan,

yang memudahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menerapkan

pembelajaran yang membuat siswa aktif di dalam pembelajaran, selain memberikan

pengalaman bagi siswa di dalam proses menemukan pengetahuan baru sehingga akan lebih

melekat ilmu yang di dapat, namun demikian juga dapat meningkatkan partisipasi santri

sehingga santri bisa lebih menikmati dan nyaman di dalam kelas.

Tidak jauh dari sekolah-sekolah lain, barangkali matematika merupakan pelajaran

yang menjadi momok bagi para siswa, demikian pula di Darul Muttaqien. Matematika

merupakan pembelajaran yang sulit, sulit dipelajari dan juga sulit diajarkan. Namun

demikian tentu hal tersebut membuat guru harus lebih kreatif di dalam kelas, dalam

menyampaikan pembelajaran kepada santri.

d. Penerimaan Santri Baru

Penerimaan santri baru harusnya dikelola dengan baik dan benar. Karena akan

menjadi pelayanan terdepan bagi para santri dan perkembangan pesantren selanjutnya.

Penerimaan santri baru belum dikelola dengan benar, belum bisa mendaftar secara online,

sehingga bagi calon santri dan wali santri yang jauh atau sibuk tidak ada kesempatan untuk

mendaftar dengan lebih mudah dan harus ke pesantren. Selain itu pembayaran pendaftaran

dan daftar ulang masih manual artinya harus datang ke bagian keuangan di pesantren.

Bagian jaga pendaftaran juga kadang datang kadang tidak karena tidak ada kontrok

atau yang mengingatkan, sehingga apabila ada calon santri mendaftar harus menunggu

dulu karena tidak ada yang stand by di tempat pendaftaran. Pengelolaan tes santri juga

belum rapi dalam pelaksanaan maupun administrasi.

e. Humas Pesantren

Humas pesantren merupakan bagian penting yang ada di dalam pesantren, humas

menjadi sentral dari koordinasi internal pondok maupun pondok dengan pihak luar. Di

antaranya banyak tugas dari humas yang terpenting adalah menjaga keamanan pondok
melalui bulis malam dan menjamu tamu atau lembaga yang berkunjung ke dalam

pesantren.

Jadwal bulis tidak rapid an tidak kadang tidak disosialisakan dengan benar, karena

kurangnya koordinasi dengan semua bagian. Sehingga, banyak yang harusnya malam itu

dia piket bulis, tapi tidak datang dengan alas an karena tidak tau atau lupa jadwal. Dan

konsumsi yang harusnya tersedia setiap malam kadang ada namun kadang tidak ada.

Penyambutan tamu kurang tertata dan diorganisir, karena surat yang masuk tidak

jelas dan tidak terdata. Pernah ada tamu yang datang tiba-tiba dan tidak ada kesiapan untuk

menyambut karena kurangnya komunikasi. Selain itu, karena tidak terogranisir bila ada

tamu menginap kadang bingung akan ditempatkan di mana.

2. Kondisi Faktual Lingkungan Sesudah Pengabdian

a. Lingkungan Asrama santri

Pengelolaan asrama menjadi lebih rapi baik dari ketertiban kebersihan maupun

ketertiban pergerakan santri. Bulis atau piket asrama setiap pagi diberikan arahan atau

briefing sehingga mereka lebih maksimal dalam membersihkan area asrama. Selain itu

santri diberikan arahan secara berkala oleh wali asrama atau mudabbir terkait dengan

pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan asrama. Dengan adanya arahan dan terguran

bagi para santri yang belum sadar menjaga kebersihan asrama diharapkan seluruh santri

memiliki kesadaran penuh dalam menjaga kebersihan dan ketertiban asrama.

Di masing-masing kamar, diberikan tugas piket setiap pagi, siang dan sore untuk

membersihkan asrama. Dan juga setiap kamar ada bagian kebersihan, yang bertanggung

jawab terkait kebersihan di kamar tersebut. Dengan adanya amanah tersebut maka santri

belajar untuk bertanggung jawab terhadap kebersihan masing-masing kamar.

Mudabbir diberikan arahan dan evaluasi secara berkala seminggu sekali setiap

selasa malam, terkait dengan pergerakan asrama selama seminggu. Dengan adanya arahan
dan evaluasi tersebut, memberikan peringatan bagi para mudabbir untuk selalu

bertanggung jawab terhadap amanah yang mereka emban untuk membimbing adik-

adiknya.

Selain itu wali asrama juga melakukan controlling setiap pergerakan dan ketika

malam hari sehingga para mudabbir tidak bertindak seenaknya atau memberikan sanksi di

luar aturan pesantren, hal tersebut untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan demikian ketertiban asrama akan tercipta dan pada alhirnya seluruh santri bisa

menuntut ilmu di pesantren dengan nyaman.

b. Lingkungan sekolah atau madrasah

Dalam menciptakan ruang kelas sebagai tempat belajar santri yang memiliki

kenyamanan, keamanan maupun ketertiban. Wali kelas mengecek setiap pagi apakah piket

kelas berjalan atau tidak. Selain itu wali kelas memberikan arahan secara berkala di kelas

terkait kebersihan dan ketertiban sehingga diharapkan munculnya kesadaran santri dalam

menjaga kebersihan dan ketertiban kelas.

Wali kelas juga mengecek secara berkala baik harian maupun mingguan atau saat

mengajar di kelas, santri yang tidak masuk baik dikarenakan sakit, izin maupun tanpa

keterangan. Wali kelas juga memberikan sanksi apabila ada santri yang tidak masuk kelas

tanpa keterangan. Hal tersebut berdampak pada berkurangnya jumlah santri yang tidak

masuk tanpa keterangan bahkan hampir tidak ada lagi.

c. Kegiatan Pembelajaran

Dalam upaya meningkatkan partisipasi santri di dalam kelas maka guru

mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan

adalah yang memudahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran

matematika sebagai salah satu pelajaran yang wajib dipelajari oleh santri tentu menjadi

beban tersendiri bagi santri. Dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan santri ikut

berperan aktif di dalam pembelajaran.


Salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi santri yakni dengan

mengembangkan media pembelajaran atau game pembelajaran. Dalam hal ini guru

menciptakan media pembelajaran berupa uno stacko untuk materi pangkat dan akar.

Dengan adanya media pembelajaran tersebut, santri menjadi lebih aktif lagi di dalam kelas,

dan santri tidak ada yang tidur ketika pembelajaran.

Selain itu guru juga membuat rencana pembelajaran atau I’dad sebagai upaya agara

seluruh kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dapat disampaikan seluruhnya oleh

guru, I’dad merupakan bagian penting dalam mengajar dengan adanya I’dad guru memiliki

persiapakan akan materi yang akan diajarkan di kelas.

d. Penerimaan Santri Baru

Pengelolaan penerimaan santri baru (PSB) online membuat panitia dan calon santri

lebih mudah. Bagi panitia mengurangi pengarsipan data-data, karena selama ini banyak

data calon santri yang hilang atau tidak terdata rapi dikarenakan panjaga atau petugas piket

yang berbeda-beda. Bagi calon santri dengan adanya pendaftaran online mereka tidak perlu

lagi bolak-balik ke pesantren terkait dengan pendaftaran karena semuanya dilakukan secara

online. Selain itu dengan adanya pendaftaran online maka data perkembangan pendaftar

bisa diakses oleh seluruh panitia sehingga bisa dipantau dimanapun dan kapanpun

diperlukan.

Selain pendaftaran online, seluruh system pembayaran baik itu pembayaran

pendaftaran maupun daftar ulang dilakukan juga melalui internet dengan system virtual

account. Sehingga calon santri tidak bisa membayar secara cash atau tunai di bagian

keuangan ataupun di bagian pendaftaran. Hal tersebut meminimalisir banyaknya uang

hilang atau tidak terdata karena sudah masuk system online. Dengan system online juga

wali santri tidak perlu ke pesantren untuk melakukan pembayaran karena bisa dilakukan

kapanpun dan dimanapun, apalagi wali santri yang memiliki m-banking tentu akan sangat

memudahkan.
Selain system pendaftaran online dan juga pembayaran yang online juga, untuk

penjaga frontdesk atau piket jaga kantor pendaftaran diingatkan setiap pagi melalui grup

WA dengan demikian tidak ada alasan lagi kantor pendaftaran kosong tidak ada yang

menjaga. Selain itu komunikasi melalui grup menjadikan evaluasi dan kontrol lebih cepat

dan bisa segera direspon. Hal tersebut membuat kepanitian selalu berkembang menuju kea

rah perbaikan.

e. Humas Pesantren

Humas pesantren merupakan bagian penting yang ada di dalam pesantren, humas

menjadi sentral dari koordinasi internal pondok maupun pondok dengan pihak luar. Di

antaranya banyak tugas dari humas yang terpenting adalah menjaga keamanan pondok

melalui bulis malam dan menjamu tamu atau lembaga yang berkunjung ke dalam

pesantren.

Jadwal bulis tidak rapid an tidak kadang tidak disosialisakan dengan benar, karena

kurangnya koordinasi dengan semua bagian. Sehingga, banyak yang harusnya malam itu

dia piket bulis, tapi tidak datang dengan alas an karena tidak tau atau lupa jadwal. Dan

konsumsi yang harusnya tersedia setiap malam kadang ada namun kadang tidak ada. Hal

tersebut diselesaikan dengan membuat jadwal bulis yang dibagikan setiap awal bulan dan

di-share setiap malam untuk mengingtkan yang bertuga malam tersebut.

Penyambutan tamu kurang tertata dan diorganisir, karena surat yang masuk tidak

jelas dan tidak terdata. Pernah ada tamu yang datang tiba-tiba dan tidak ada kesiapan untuk

menyambut karena kurangnya komunikasi. Selain itu, karena tidak terogranisir bila ada

tamu menginap kadang bingung akan ditempatkan di mana. Dalam upaya untuk

mengurangi hal tersebut bagian humas selalu berkoordinasi dengan seluruh pihak dan

seluruh lini pesantren agar setiap tamu yang berkunjungan baik lembaga maupun instansi
dapat terlayani dengan baik apapun keperluan dan kepentingannya, baik menginap maupun

tidak.

3. Tindakan Yang Dilakukan Pada Kondisi Fakta lingkungan Tempat Tugas

a. Wali asrama gedung Baghdad dan Palestin

1. Melakukan pemilihan mudabbir atau pembimbing kamar

2. Berkoordinasi denga wali kamar terkait organisasi asrama

3. Memberikan arahan dan wejangan bagi para santri

4. Melakukan evaluasi mudabbir mingguan

5. Melakukan kontrol pergerakan santri

6. Mengontrol makan santri

7. Memberikan sanksi bagi santri yang melanggar

8. Mendata santri yang sakit

9. Memberikan izin bagi santri keluar asrama atau izin pulang

10. Berkomunikasi dengan wali santri terkait perkembangan santri di asrama

b. Wali Kelas 2E dan 2F

1. Membuat organisasi kelas

2. Memberikan tanggung jawab bagi ketua dan wali ketua kelas

3. Memberikan arahan bagi para santri di kelas

4. Mengontrol piket kelas

5. Mendata santri yang tidak masuk kelas

6. Memberikan sanksi bagi santri yang melanggar

7. Berkomunikasi denga wali santri terkait perkembangan santri di sekolah

8. Memanggil wali santri yang anaknya membuat masalah di sekolah

c. Ketua PPSB-T

1. Membuat struktur kepanitiaan


2. Mengadakan rapat persiapan

3. Memberikan evaluasi secara berkala

4. Menge-share jadwal piket jaga kantor pendaftaran

5. Mengingatkan guru yang tidak menjaga kantor pendaftaran

d. Guru Matematika

1. Mendesain pembelajaran yang menyenangkan

2. Menciptakan atau membuat alat permainan matematika

3. Menulis I’dad persiapan pembelajaran

4. Memberikan evaluasi pembelajaran

e. Bagian Humas Pesantren

1. Membuat jadwal piket bulis malam

2. Membagikan jadwal piket malem setiap awal bulan

3. Menge-share jadwal piket bulis malam setiap hari

4. Mengontrol piket bulis malam

5. Menunjuk pj santri untuk penyambutan tamu

6. Menyiapkan tempat tamu

7. Berkoordinasi dengan lini atau bagian terkait tamu yang datang

F. HASIL PENGABDIAN

a. Wali asrama gedung Baghdad dan Palestin

- Adanya evaluasi rutin mudabbir atau ketua kamar secara berkala seminggu

sekali

- Terdatanya santri yang sakit secara harian

- Terdatanya perizinan pulang santri

- Terdatanya pelanggaran santri dan sanksi yang diberikan


- Kerapihan dan kebersihan asrama terjaga

- Struktur organisasi asrama yang jelas

- Kesadaran santri akan pentingnya kebersihan

b. Wali Kelas 2E dan 2F

- Terdatanya santri yang tidak masuk karena sakit dan izin

- Terdatanya santri yang tidak masuk kelas tanpa keterangan

- Terdatanya pelanggaran santri di kelas

- Komunikasi antara wali kelas dan wali santri terjalin

- Kerapihan dan kebersihan kelas terjaga

c. Ketua PPSB-T

- System pendaftaran online yang memberikan banyak kemudahan dan manfaat

- System pembayaran pendaftaran dan bayar ulang melalui virtual account

sehingga memudahkan wali santri dan juga bagian keuangan

- jadwal jaga forntdesk pendaftaran yang lebih rapi dan tertb

d. Guru Matematika

- Alat pembelajaran matematka yang menyenangkan

- Rencana pembelajaran yang matang

- Metode pembelajaran yang menyenangkan sehngga santr berperan aktf dalam

kelas

e. Bagian Humas Pesantren

- Jadwal jaga malam pondok yang tertb dan rap

- Penyambutan tamu yang lebh optmal


- Adanya buku tamu yang datang ke pesantren

G. KESIMPULAN PENGABDIAN

Pengabdian merupakan salah satu bakti kita kepada pesantren yang telah

memberikan pendidikan ketika kita santri sehingga kita dapat berkesempatan untuk kuliah

di PTN. Sehingga pengabdian merupakan aktualisasi dari ilmu dan pengalaman yang telah

kita peroleh di dunia kampus, selain itu pengabdian juga menjadi modal awal kita kembali

kepada masyarakat. Pengabdian sejatinya bukan penghambat kita sukses dalam kehidupan

profesionalitas kita, kita bisa tetap melakukan pekerjaan profesional kita namun juga tetap

bisa mengembangkan pesantren yang membantu kita dalam melanjutkan studi.

Pengabdian yang baik adalah pengabdian yang sesuai bidang agar apa yang

disampaikan tidak keluar jauh dari ilmu yang di dapatkan dan bisa menyampaikan

pengalaman saat kuliah di kehiudpan pengabdian pesantren. Namun pengabdian juga tidak

harus sesuai bidang kita, tapi yang memberikan manfaat adalah pengabdian yang

sebenarnya. Minimal dengan hadirnya kita di tengah-tengah pesantren dan memberikan

perubahan yang sebelumnya tak pernah ada adalah salah satu kesuksesan tersendiri,

meskipun tak pernah ada yang tiba-tiba berhasil secara instan.

Jadi, setinggi apapun kita jangan lupa kembali ke pesantren yang membesarkan kita

karena meninggalkan tanggung jawab pengabdian adalah bukan sifat seorang kesatria,

yang terpenting tetap menjaga komunikasi dengan pihak pesantren dan bersedia di panggil

24 jam jika terkait kemajuan pesantren.

H. KESAN PENGABDIAN

1. Memberikan kita wadah untuk sebuah kesibukan pasca lulus

2. Menjadi miniatur masyarakat untuk bekal kedepan


3. Mengenal banyak orang-orang hebat di pesantren dan bisa meniru kealiman kiai, ustadz,

ustadzah maupun santri

4. Menjadi pribadi yang bermanfaat karena mencurahkan seluruh apa yang kita miliki

untuk kemajuan pesantren

5. Membuka mata terhadap realitas sosial yang terjadi dan jauh berbeda dengan gambaran

saat di bangku kuliah

6. Banyak kenal dengan orang baru dan mengetahui karakter pribadi orang yang berbeda-

beda sehingga bisa menjadi gambaran untuk proses bermasyarakat kelak

7. Memiliki banyak channel baru yang bisa membantu kita baik di bidang profesional

maupun non-profesional ke depannya

I. SARAN DAN KRITIK PROGRAM PENGABDIAN

1. Perlu adanya pembekala yang dsampakn oleh Kementerian Agama sehngga santr

pengabdan memham betul apa tu pengabdan

2. Adanya satu format yang jelas terhadap pengabdian dan harus disampaikan di awal

masuk kuliah dan menjelang lulus

3. Pengabdian seharusnya bisa lebih ditempatkan di bidang yang benar-benar sesuai agar

proses pengabdian lebih baik dan profesional

4. Diberikan bantuan berupa materiil juga untuk segala kebutuhan pesantren agar tidak full

dibebankan kepada santri pengabdian, supaya Kementerian Agama juga bisa membantu

5. Pengabdian harusnya diberitahukan kepada Kementerian Agama Kabupaten agar bisa

berkonsultasi terkait program yang diinginkan Kemenag RI juga supaya meminimalkan

pengabdian yang bersifat fiktif

6. Melakukan evaluasi minimal sekali dalam melakukan program

7. Bisa melakukan pekerjaan profesional di luar pesantren agar tetap bisa mengembangkan

diri sesuai bidangnya dan tidak terpaku hanya pada pesantren saja namun harus
meluangkan waktu untuk pesantren (misalnya 2 hari dalam seminggu di pesantren dan

selebihnya melakukan profesional pekerjaan sesuai bidangnya)

8. Melakukan kolaborasi aktif dengan stakeholder pemegang kebijakan yang sesuai

dengan bidang santri pengabdian

9. Tetap menjaga silaturrahim kepada pesantren meskipun program pengabdian atau waktu

pengabdian sudah selesai agar menambah keberkahan hidup


L. LAMPIRAN

Pemberian pengarahan santri sebelum tidur Pemberian evaluasi dan arahan bagi santri

Membimbing kegiatan filtrip ke kawah putih Membimbing kagiatan filtrip ke Trans Studio
Bandung

Membimbing kegiatan outbond Membimbing kegiatan jalan sehat


Menjadi pembimbing The Language Festival Membimbing kegiatan D’Lafest

Perfotoan dengan pendidik dan tenaga kependidikan Upacara mingguan di hari sabtu

Membimbing ke acara islamic bookfair Menjadi pembimbing acara bookfair


Tes seleksi calon santri putri Tes seleksi calon santri putra

Tes kesehatan calon santri putri Tes kesehatan calon santri putra

Mengikuti kegiatan pramuka Membimbing olahraga mingguan


Membuat media pembelajaran matematika Mendesain pembelajaran matematika yang
menyenangkan

Pembelajaran matematika yang seru dan Santri terlibat aktif di dalam pembelajaran melalui
menyenangkan game matematika

Menemani para tamu berkeliling pesantren dengan Menemani lembaga atau instansi yang melakukan
Kyai dan para pimpinan kunjungan

Anda mungkin juga menyukai