TUGAS KULIAH ONLINE HUKUM PIDANA PERTEMUAN KE-4

NAMA : DENI SETIADI

NIM : 20190401263

1. Dalam sebuah penerbangan pesawat lion air dari surabaya ke bali tiba-tiba terjadi
turbulensi pesawat pada ketinggian 50 mil, pada kondisi tersebut ada seorang
penumpang bernama adi mahesa siregar yang ketakutan dan panik bukan main,
dengan seketika ia memecahkan jendela pesawat tersebut dan berniat hendak keluar
dangan tujuan menyelamatkan diri, melihat aksi adi mahesa, penumpang lainya
terlihat makin panik karena di anggap bisa membahayakan keselamatan penumpang
lainya, dengan kondisi yang serba mencekam akhirnya pilot memutuskan untuk
mendarat darururat di bandara banyuwangi, dan akhirnya semua penumpang dapat di
selamatkan, termasuk Adi Mahesa Siregar. Sesampainya semua penumpang di
selamatkan, Adi Mahesa yang tiba bandara selanjutnya di amankan oleh otoritas
bandara karena di anggap melakukan pelanggaran undang-undang penerbangan,
dengan memecahkan kaca jendela pesawat. Atas perbuatan tersebut Adi Mahesa dk
tuntut ke pengadilan, disisi lain terungkap pengakuan dari keluarga dan pengacara
hkum terdakwa bahwa Adi Mahesa mempunyai riwayat akrofobia, dan itu juga di
jelaskan dalam rekam medisnya. Tapi penuntut umum bersikukuh membawa perkara
tersebut ke pengadilan dengan alasan perbuatanya tersebut jelas-jelas melanggar uu
penerbangan.
a. Bagaimana pertanggung-jawaban pidana terhadap si adi mahesa siregar?
b. Apakah dia dapat di jatuhi sanksi pidana?
c. Apa dasar hukumnya?

Jawaban

a. Penderita wajib mendapatkan pengobatan dan perawatan, bukan dipidanakan.

b. Tidak, karena Apabila penyakit tersebut merupakan penyakit kejiwaan yang
membahayakan, maka terhadap penderita wajib mendapatkan pengobatan dan
perawatan, bukan dipidanakan
c. Mengacu pada Pasal 44 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (“KUHP”) yang berbunyi:
“Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan
kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena
penyakit, tidak dipidana.”