Anda di halaman 1dari 28

BAHAN BACAAN UNTUK UAS IPA (YUSUF IBRAHIM)

SEL

Sel adalah unit struktural dan unit fungsional dasar dari setiap organisme. Kata sel
berasal dari penemuan Robert Hooke, seorang ahli botani dari inggris pada tahun 1665. Ia
mengamati irisan tipis dari gabus dengan mikroskop sederhana yang kelihatannya seperti
sarang laba-laba, lalu ia memberi nama sel untuk ruang-ruang kecil tersebut (L, sellula =
ruang kecil) yang dilihat oleh Hooke pada waktu itu adalah dinding selnya saja.
Pada tahun 1835, Felix Dujardin seorang ilmuan Prancis meneliti bahwa sel-sel
tersebut tersusun atas substansi berupa cairan. Cairan tersebutdikenal dengan istilah
protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dikemukakan oleh Johannes Purkinje.
Teori sel menyatakan bahwa sel adalah unit dasar dari tubuh makhluk hidup. Teori
sel berasal dari dua orang ahli bangsa Jerman, yaitu Matthias Schleiden seorang ahli botani
dan Theodor Schwann seorang ahli zoologi pada tahun 1839. Menurut mereka sel adalah
sebagai unit dasar secara morfologi dan fisiologi. Mengenai pembentukan sel, P. Virchow
pada tahun 1855 menyatakan bahwa sel beasal dari sel yang telah ada sebelumnya (Omnis
cellula e cellula).
Sel mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi serta mempunyai struktur
tertentu. Tiap bagian sel mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

A. Sel Prokariotik dan Eukariotik

Sel prokariotik ( pro = primitive, karyon=inti) adalah sel yang tidak memiliki
membran/selaput inti. Contoh sel prokariotik terdapat pada bakteri dan ganggang biru.
Sedangkan sel eukariotik (eu = baik, kariotik = berinti) adalah sel yang mempunyai
membran/selaput inti. Sel eukariotik terdiri dari bagian-bagian : membrane plasma,
sitoplasma, inti sel, dan organel-organel sel yang terdapat pada sitoplasma.

B. Bentuk dan ukuran Sel

Bentuk sel bermacam-macam sesuai dengan jenisnya. Ada yang berbentuk bulat (sel
darah merah), berbentuk batang (sel epitel), berbentuk seperti kumparan (sel-sel otot polos),
berbentuk seperti bintang (sel-sel jaring pengikat), berbentuk seperti laba-laba (sel syaraf).
Beberapa sel tertentu dapat berubah bentuknya. Sel yang demikian disebut sel ameboid.
Misalnya sel Amoeba dan sel-sel darah putih (leukosit).
Ukuran sel bervariasi tergantung ukuran organismenya. Kebanyakan sel tumbuhan
dan hewan mempunyai ukuran berkisar antara 1-100 µ. (1µ = 1 mikron = 0,001 mm). 1 mm
= 1000 mikron, 1 mikron = 1000 milimikron/nanometer, 1 nanometer = 10 Angstrom unit.

C. Struktur Sel

Sel terdiri atas protoplasma dan selaput plasma.Protoplasma dapat dibedakan lagi
atas sioplasma dan nucleus (inti). Selaput plasma ada yang di bungkus oleh lapisan bahan
mati (selulosa) ada yang tidak. Bagian-bagian itu dapat dituliskan secara singkat sebagai
berikut:

1. Membran plasma

Membran plasma merupakan selaput sel di sebelah luar sitoplasma. Selaput ini tidak
terlihat dengan mikroskop biasa, tebalnya hanya 0,11 mikron. Padas sel tumbuhan selaput
plasma ini dibungkus lagi oleh bahan mati yang kaku terutama terdiri atas selulose dan
disebut dinding sel.

2. Sitoplasma

Merupakan bagian sel yang hidup, sifatnya jernih, berbutir-butir halus, dan
berselaput halus. Di dalamnya terlarut enzim, garam, protein, lemak, dan hidrat arang. Selain
zat-zat tersebut di dalam sitoplasma terdapat benda-benda: mitochondrion, plastida,
sentrosoma, lisosoma, mikrosoma, endoplasma, ribosoma, alat golgi, vakuola, dan nukleas.

3. Mitokondria
Mitokondrion (jamak : mitokondria) ialah organel sel yang bentuknya seperti batang
pendek atau bundar. Sel tumbuhan hijau mempunyai mitokondria lebih sedikit daripada sel
hewan. Jumlah mitokondria pada sel hewan bervariasi, mulai beberapa ratus sampai dengan
ratusan ribu buah.
Mitokondria merupakan tempat pernafasan sel untuk menghasilkan energi bagi
aktivitas kehidupan. Karena itu pada mitokondria terdapat enzim-enzim pernafasan.

4. Plastida

Plastida ialah organel pada sel tumbuhan.Ada tiga macam plastida, yaitu :

a. Kromoplas, yaitu plastida berwarna karena mengandung pigmen berwarna selain


klorofil.
b. Leukoplas , yaitu plastid yang berwarna putih yang berfungsi untuk menyimpan
amilum (amiloplas), minyak (elaioplas), dan protein (aleuroplas).
c. Kloroplas, yaitu plastid yang mengandung klorofil. Kloroplas berfungsi untuk
mengadakan fotosintesis dengan bantuan sinar matahari.

5. Sentrosoma

Organel ini terdapat di dalam sel hewan. Bentuknya bulat, terdapat di dekat nukleus.
Memegang peranan di dalam pembelahan sel. Waktu pembelahan sel, sentrosoma terdiri dari
dua bagian berbentuk batang halus yang tegak lurus satu sama lain. Mempunyai fungsi dalam
pembentukan benang gelendong inti.

6. Lisosoma

Lisosoma terdapat baik pada sel hewan maupun pada sel tumbuhan, terbentuk dari
badan golgi dan tersebar pada sitoplasma. Lisosoma merupakan kantung yang bundar dan
berisi enzim yang dapat mencerna protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Fungsinya
berhubungan dengan proses pencernaan dalam sel.

7. Peroksisoma
Organel ini mempunyai bentuk seperti lisosoma tapi terbentuk dari reticulum
endoplasma. Peroksisoma terdapat pada sel-sel hewan dan tumbuhan, berisi enzim katalase
dan enzim lainnya. Hidrogen peroksida (H2O2) sebagai hasil sampingan dari proses
metabolism pada peroksisoma ini bersifat racun, oleh karena itu harus segera dinetralkan
dengan enzim katalase.
Karena ukurannya yang sangat kecil, maka lisosoma dan peroksisoma digolongkan
pada organel yang disebut badan-badan mikro.

8. Anyaman Endoplasma

Merupakan bangunan yang terdiri atas rangkaian saluran yang berhubungan satu
sama lain membentuk struktur yang rumit.
Untuk membayangkan struktur ini dapat digunakan contoh sepotong kayu yang
diserang anai-anai. Di dalam kayu itu terdapat rangkaian saluran yang rumit. Fungsinya untuk
menyimpan bahan-bahan tertentu seperti hormon dan untuk mengangkut bahan-bahan itu dari
suatu bagian ke bagian sel yang lain.

9. Badan Golgi

Badan golgi pada sel tumbuhan biasa disebut diktiosome. Badan golgi dibangun oleh
membrane yang berbentuk sisternae, tubulus, dan juga vesicula.
Fungsi dari badan golgi antara lain :

a. Pembentukan kantung-kantung untuk sekresi.


b. Pembentukan membrane plasma
c. Pembentukan dinding sel tumbuhan.

10. Vakuola

Di dalam sel, terutama sel tumbuhan terdapat satu atau beberapa rongga yang berisi
cairan. Rongga itu disebut vakuola. Cairan dalam vakuola itu dapat berupa air atau minyak
dan di dalamnya terlarut bahan organik atau anorganik.
11. Nukleus (inti sel)

Nukleus merupakan organel yang sangat penting bagi kehidupan. Nukleus berperan
mengendalikan seluruh kegiatan sel. Bentuk nucleus umumnya bulat atau bulat panjang. Ada
pula yang berbentuk seperti cincin (sel sumsum tulang), seperti untaian (sel Stentor), seperti
batang dan beruas-ruas (sel darah putih). Umumnya terletak dibagian tengah sel, dan
digantungkan oleh benang-benang protoplasma.
Setiap sel pada umumnya hanya mengandung satu nukleus saja, tetapi ada pula yang
mengandung beberapa nukleus. Misalnya sel-sel hati manusia dan mencit ada yang
bernukleus dua. Pada Paramaecium dan Balantidium, nukleus nya dua buah dengan ukuran
tak sama. Sel yang memiliki lebih dari dua buah kita dapatkan pada sel otot lurik dan sel alga
Vaucheria. Ada pula sel-sel yang tidak memiliki nukleus, misalnya sel darah merah
(eritrosit). .
Nukleus dibungkus oleh membrane inti yang memisahkan nukleoplasma dengan
sitoplasma yang strukturnya rangkap dan berpori-pori. Melalui pori-pori terjadi hubungan
antara sitoplasma dan nukleoplasma.
Di dalam nukleus terdapat satu atau dua nucleolus (kariosoma) dan suatu struktur
seperti benang yang disebut kromatin. Pada waktu sel membelah, kromatin ini membentuk
kromosom. Di dalam setiap kromosom terdapat gen-gen yang bertugas membawa sifat-sifat
keturunan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

D. PERBEDAAN ANTARA SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

Sel yang menyusun suatu organism memiliki bentuk dan ukuran yang beraneka
ragam, bergantung pada fungsinya. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan baik
bentuk, ukuran, maupun organel yang menyusunnya.
Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan terletak pada beberapa ciri tersebut di
bawah ini.

Sel tumbuhan
Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel terutama terdiri dari bahan selulosa, di
dalam sitoplasma terdapat plastida yang umumnya berwarna hijau karena mengandung
klorofil. Kadang-kadang mengandung pigmen lain atau sama sekali tidak mengandung
pigmen. Sel-sel tumbuhan yang tidak mengandung klorofil adalah sel-sel jamur. Oleh karena
itu jamur tidak berwarna hijau. Sel tumbuhan sering mengandung vakuola yang berukuran
besar dalam sitoplasmanya.

Sel hewan

Sel hewan tidak mempunyai dinding sel tetapi berupa selaput sel. Tidak mempunyai plastida,
jarang mempunyai vakuola. Dalam sitoplasma terdapat badan kecil dekat nukleus yang
disebut sentriola. Sentriola berperan dalam pembelahan sel.

DARAH DAN SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

A. Darah

Darah merupakan jaringan yang berbentuk cair yang terdapat di dalam jantung dan
pembuluh darah yang terdiri atas dua komponen, yaitu :
1. Plasma darah, merupakan bagian yang cair.
2. Benda-benda darah yang terdiri atas sel-sel darah yaitu sel darah putih (leukosit),
sel darah merah (eritrosit), dan sel pembeku darah (trombosit).
1
Pada manusia volume darah kira-kira 6 – 7,5 % atau berat tubuh, mempunyai
13
masa jenis 1,050 – 1,060 dengan PH kira-kira 7,4.

1. Plasma Darah

Plasma darah merupakan bagian yang cair dan berjumlah sekitar 55% dari volume
darah seluruhnya. Mempunyai kekentalan 1,7 – 2,2 kali air. Masa jenis antara 1,025 –
1,034. Adapun zat-zat yang terdapat pada plasma darah adalah air, protein, garam-garam
mineral, sari makanan, enzim, hormone, dan sisa-sisa metabolism.

2. Benda-benda darah

Benda darah atau sel-sel darah adalah sel yang hidup dan berjumlah sekitar 45%
dari volume darah seluruhnya. Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih lekosit), dan sel pembeku darah (trombosit). Masing-masing mempunyai
fungsi khusus. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat
oksigen sedangkan sel darah putih mempunyai fungsi untuk pertahanan tubuh dari kuman
penyakit dan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah pembeku atau
keping-keping darah mempunyai peran di dalam proses pembekuan darah.

a. Sel Darah Merah

Pada waktu embrio sel darah merah dibuat terutama pada hati tetapi dibuat juga pada
limpa dan kelenjar getah bening. Kemudian pada periode hampir lahir dan setelah
dilahirkan sel darah merah dibuat di sumsum merah pada tulang.
Jumlah sel darah merah pada manusia berbeda-beda. Pada wanita jumlahnya
lebih sedikit (4,5 juta/mm3) dibandingkan pria (5 juta/mm3). Pada manusia yang hidup
di daerah yang tinggi eritrosit dan hemoglobinnya akan naik karena di daerah tinggi
(pegunungan tinggi) memiliki kadar oksigen yang sedikit.
Sel darah merah berbentuk pipih, cekung (bikonkaf), dan tidak mempunyai inti.
Umur sel darah merah sekitar 90 – 120 hari. Jika eritrosit sudah tua, selaput selnya
menjadi rapuh dan pada waktu melalui pembuluh kapiler eritrosit pecah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Selanjutnya hemoglobin dirombak menjadi zat warna
empedu (bilirubin) dan zat besi serta zat lainnyayang akan digunakan kembali untuk
membentuk sel darah merah yang baru. Proses perombakan sel darah merah ini
berlangsung di dalam hati dan limpa.
Hemoglobin selain pada darah terdapat pula pada otot rangka dan otot jantung
dan biasa disebut mioglobin. Mioglobin pada otot manusia dapat mangikat O 2 sebanyak
14% dari seluruh oksigen pada darah. Oksigen tersebut diambil dari darah sewaktu
mengalir malalui otot.

b. Sel-sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih jumlahnya kira-kira antara 6.000 – 8.000 per mm3 darah. Disebut
lekosit atau sel darah putih karena tidak mempunyai pigmen (zat warna). Sel darah putih
memiliki bentuk yang tidak tetap, memiliki inti, dapat bergerak secara amoeboid, dan
dapat menembus dinding pembuluh darah. Pada keadaan tidak normal sel darah putih bisa
berkurag disebut lekopenia dan bisa bertambah banyak disebut lekemia. Sel darah putih
mempunyai fungsi untuk alat pertahanan tubuh dengan tiga cara yaitu: 1. Fagositosis, 2.
Menghasilkan antibodi, dan 3. Menghancurkan atau menetralan toksin (detoksifikasi).
Sel darah putih dapat digolongkan dilihat dari ada atau tidak adanya butir-butir
(granul) pada sitoplasma dilihat dengan pewarnaan tertentu. Neutrofil, eosinofil, dan
basofil termasuk ke dalam sel darah putih granulosit (sel darah putih yang bergranula)
sedangkan monosit dan limfosit termasuk ke dalam sel darah putih agranulosit (sel darah
putih yang tidak bergranula).

1) Neutrofil

Netrofil pada darah manusia mempunyai jumlah yang terbesar kira-kira 60 – 70% dari
seluruh sel darah putih. Butir-butir pada sitoplasma zat warna netral (tidak asam dan
tidak basa). Intinya mempunyai beberapa lobus. Mempunyai gerakan seperti amoeba
dan sifatnya fagositosis. Bakteri atau benda-benda asing lainnya dihancurkan dengan
dicerna secara intrasel. Jika ada infeksi jumlahnya bertambah banyak. Diameternya
kira-kira 12 – 15µ.

2) Eosinofil

Jumlahnya diperkirakan antara 1 – 4%. Diameternya antara 10 - 15µ. Biasanya lebih


kecil dari pada netrofil. Fungsinya ialah menghancurkan dan detoksifikasi dari toksin.
Intinya mempunyai 2 lobus, menyerap zat warna dan sifatnya asam. Dengan eosin
butir-butir pada sitoplasma kelihatan berwarna merah muda.

3) Basofil

Jumlahnya antara 0 – 1% dari seluruh sel darah putih. Diameternya sekitar 12µ. Intina
umumnya mempunyai bentuk seperti huruf S. Diperkirakan basofil menghasilkan
antikoagulan (heparin). Butir-butir (granul) pada sitoplasma menyerap zat warna yang
bersifat basa dan berwarna biru.

4) Monosit

Jumlahnya kira-kira 4 – 8% dari seluruh sel darah putih. Diameternya antara 15 - 20µ.
Inti bentuknya seperti tapal kuda atau bentuk ginjal. Monosit bersifat fagositosis yang
kuat. Jumlah sitoplasmanya lebih besar dari intinya.

5) Limfosist

Jumlahnya kira-kira 20 – 30% dari seluruh sel darah putih. Diameternya berkisar antara
8 - 16µ. Intinya besar bundar atau seperti bentuk ginjal. Sitoplasmanya lebih kecil dari
pada intinya. Fungsinya ialah untuk menghasilkan antibodi. Ada dua macam limfosit
yaitu yang berukuran kecil dan yang berukuran besar.

c. Sel pembeku darah (trombosit)

Trombosit tidak mempunyai inti dengan garis tengah 2 - 5µ lebih kecil ukurannya
dari sel darah merah dan sel darah putih, bentuknya seperti cakram. Dibuat pada sumsum
merah. Pada manusia jumlahnya berkisar antara 200.000 – 400.000 /mm 3. Dapat hidup 2 –
3 hari.
Trombosit akan mudah pecah jika berhubungan dengan udara atau bergesekan
dengan permukaan kasar. Fungsinya sangat penting yaitu dalam pembekuan darah dan
mempersempit pembuluh darah karena trombosit dapat mengeluarkan serotoxin pada
pembekuan darah.
Jika terjadi luka, maka trombosit pecah karena menyentuh permukaan yang kasar,
dan mengeluarkan enzim yang disebut tromboplastin atau trombokinase, dengan bantuan
ion Ca++ dan vitamin K mengubah protrombin menjadi thrombin. Selanjutnya thrombin
mengubah fibrinogen menjadi fibrin yaitu benang-benang halus untuk membekukan darah.

3. Golongan darah

Sistem penggolongan darah manusia pertama kali dikemukakan oleh Karl


Landsteiner (1900). Darah manusia digolongkan menjadi empat golongan darah
berdasarkan ada tidaknya aglutinogen atau antigen, yaitu golongan darah A, B, AB, dan
O.
Selain aglutinogen, terdapat juga aglutinin yang terdapat di dalam plasma darah.
Aglutinin terdiri dari aglutinin α dan aglutinin β.
a. Apabila seseorang bergolongan darah A, artinya pada sel darah merahnya (eritrosit)
terdapat antigen atau aglutinogen A dan pada plasma darahnya terdapat antibodi atau
aglutinin β atau anti B.
b. Apabila seseorang bergolongan darah B, artinya pada sel darah merahnya (eritrosit)
terdapat antigen atau aglutinogen B dan pada plasma darahnya terdapat antibodi atau
aglutinin α atau anti A.
c. Apabila seseorang bergolongan darah AB, artinya pada sel darah merahnya (eritrosit)
terdapat antigen atau aglutinogen AB dan pada plasma darahnya tidak terdapat antibodi
atau aglutinin.
d. Apabila seseorang bergolongan darah O, artinya pada sel darah merahnya (eritrosit)
tidak terdapat antigen atau aglutinin dan pada plasma darahnya terdapat antigen atau
aglutinin α dan β atau anti A dan anti B.
Dalam proses transfusi darah, keberadaan aglutinogen dan aglutinin ini memegang
peranan yang sangat penting karena apabila aglutinin α bertemu dengan aglutinogen A
dan aglutinin β bertemu dengan aglutinogen B maka akan terjadi penggumpalan darah
(aglutinasi).
Golongan darah O dapat ditransfusikan ke semua golongan darah, karena itu
golongan darah O disebut donor universal. Golongan darah AB dapat menerima darah dari
semua golongan darah, karena itu disebut resipien universal. Pada praktiknya, transfusi
darah biasanya dipakai golongan darah yang sama.
Golongan darah A, B, O terdapat pula pada bangsa kera. Misalnya kera Jawa
(Maccacus) mempunyai golongan A, B, AB, dan O, meskipun demikian darah kera tidak
dapat dipakai untuk transfusi darah pada manusia.

AB
O

AB
O

Gambar 1. Bagan Transfusi Darah

4. Faktor Rhesus

Selain golongan darah sistem ABO, terdapat juga penggolongan darah berdasarkan
Faktor Rhesus (Rh), yaitu satu antigen (aglutinogen) yang terdapat pada sel darah merah
manusia dan kera rhesus. Jika seseorang mempunyai antigen faktor Rh pada sel darah
merahnya maka orang tersebut ber- Rh+ (rhesus positif), dan jika tidak punya antigen
faktor Rh pada sel darah merahnya maka orang tersebut ber- Rh- (rhesus negatif).
Pada proses transfusi darah, jika seseorang yang ber-Rh - ditransfusi oleh darah
yang ber-Rh+, maka pada orang tersebut akan dibentuk antibodi karena Rh + itu
merupakan antigen. Jika orang tersebut ditransfusi untuk kedua kalinya dengan darah
orang yang ber-Rh+ lagi, maka akan terjadi penggumpalan darah karena antibodi yang
telah ada akan bereaksi dengan antigen Rh+.

5. Fungsi darah

Darah mempunyai berbagai macam fungsi, yaitu


a. Mengangkut gas O2, CO2, sari-sari makanan, dan zat-zat sisa metabolisme
b. Memelihara PH karena adanya bahan-bahan yang bersifat buffer dan sifat amfoter
dari protein
c. Memelihara keseimbangan air yaitu adanya pertukaran cairan dari jaringan dan
peredaran darah
d. Mengatur suhu tubuh
Darah membawa panas dari tubuh sebelah dalam ke permukaan
e. Mengedarkan hormone dari kelenjar endokrin
f. Sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi karena adanya sel-sel darah putih dan
antibodi

B. Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Komponen-komponen penting dalam system peredaran darah adalah jantung, arteri,


dan vena.
Jantung terletak di sebelah kiri rongga dada di antara paru-paru kanan dan kiri, yang
berfungsi sebagai alat pemompa darah pada seluruh tubuh. Dinding jantung terdiri atas tiga
lapisan, yaitu endokardium merupakan lapisan paling dalam yang terdiri atas jaringan ikat
dan lapisan endothelium, miokardium merupakan otot jantung, dan epikardium merupakan
lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat dan lapisan sel epitel. Jantung dibungkus
oleh dua lapisan selaput yang disebut perikardium dan terdapat cairan perikardium yang
berguna untuk menjaga jantung dari goncangan.
Jantung manusia terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri (atrium kiri), serambi
kanan (atrium kanan), bilik kiri (ventrikel kiri), dan bilik kanan (ventrikel kanan). Antara
serambi kiri dan bilik kiri dibatasi oleh katup berdaun dua (vulva mitral), dan antara serambi
kanan dan bilik kanan dibatasi oleh katup berdaun tiga (vulva trikuspidalis).
Pembuluh darah pada manusia dibedakan menjadi tiga, yaitu pembuluh arteri
(pembuluh nadi), pembuluh vena (pembuluh balik), dan pembuluh kapiler.
Pembuluh nadi (arteri) adalah pembuluh yang mengalirkan darah keluar dari jantung

BA
yang memiliki dinding kuat, tebal, dan elastis. Darah pada pembuluh nadi kaya akan oksigen
kecuali pada pembuluh arteri pulmonalis dari jantung ke paru-paru banyak mengandung
karbon dioksida. Pembuluh nadi terletak di dalam dan tersembunyi dari permukaan tubuh.

A
B
Denyutan pembuluh nadi dapat dirasakan pada saat kita memegang leher atau pangkal
pergelangan tangan. Berdasarkan ukurannya, pembuluh nadi ini dibedakan menjadi tiga yaitu
aorta, arteri, dan arteriol.
Pembuluh balik adalah pembuluh yang mengalirkan darah ke jantung. Darah pada
pembuluh balik miskin akan oksigen kecuali pada pembuluh vena pulmonalis dari paru-paru
ke jantung yang kaya mengandung oksigen. Pembuluh balik terletak di dekat permukaan
tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dindingnya tipis dan tidak elastic. Denyutan pembuluh
balik tidak bisa dirasakan seperti pembuluh nadi.
Pembuluh balik terdiri atas pembuluh balik tubuh (vena kava superior dan vena kava
inferior) yang membawa darah yang kaya karbondioksida dan pembuluh balik paru-paru
yang membawa darah dari paru-paru yang kaya oksigen.
Pembuluh kapiler mempunyai dinding satu lapis sel, oleh karena itu dindingnya tipis
dan permeable sehingga dapat terjadi pertukaran zat antara jaringan dan darah pada kapiler.
Pembuluh kapiler ini merupakan cabang pembuluh darah terkecil yang menyebar ke seluruh
jaringan dan pembuluh yang menghubungkan antara pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Peredaran darah pada manusia adalah peredaran darah tertutup karena darah selalu
beredar dalam pembuluh darah. Dalam sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir dari
jantung ke pembuluh kapiler dan kembali lagi ke jantung.
Selain itu peredaran darah manusia disebut juga peredaran darah ganda (rangkap)
karena dalam sekali beredar, darah mengalir melalui jantung sebanyak dua kali.
Peredaran darah rangkap terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
1). Peredaran darah kecil (peredaran darah paru-paru)
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung (bilik kanan) mengalir
menuju ke paru-paru dan masuk lagi ke jantung (serambi kiri).

2). Peredaran darah besar (peredaran darah tubuh)


Peredaran darah besar yaitu darah mengalir dari jantung (bilik kiri) menuju seluruh tubuh
(kecuali paru-paru) dan masuk kembali ke jantung (serambi kanan).
MATERI DAN PERUBAHANNYA
Bila kita melihat di sekeliling kita, dapat kita temui banyak sekali benda. Mulai dari
meja, kursi, air, buku, bahkan yang tidak terlihat sekalipun, seperti udara yang mengisi
lingkungan sekitar kita yang terlihat kosong oleh mata telanjang. Sebenarnya apa yang kita
temui dalam kehidupan sehari-hari disebut materi. Materi berasal dari bahasa Latin, mater,
yang berarti Ibu. Kita mengenal 3 bentuk materi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu padat
(solid), cair (liquid), dan gas. Berarti baik itu benda berbentuk keras dan padat, lunak, cair
maupun gas adalah materi, asalkan benda tersebut memiliki volume. Dengan kata lain materi
adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang atau memiliki volume.
Materi memiliki dua sifat yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif
adalah sifat yang ditentukkan oleh bentuk, ukuran, dan jumlah zat, contohnya volume.
Sedangkan sifat intensif adalah sifat yang tidak ditentukkan oleh bentuk, ukuran, maupun
jumlah zat, contohnya sifat intensif dari aluminium adalah berwarna perak dan tahan karat.
Sifat intensif dibagi lagi menjadi dua, yaitu sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis adalah sifat
yang tidak berhubungan dengan pembentukkan zat baru. Contoh dari sifat fisis adalah berat
jenis, warna, kerapatan, suhu, bau, kekerasan, rasa, dll. Sedangkan sifat kimia adalah sifat
yang berhubungan dengan pembentukkan zat baru contohnya berkaratnya besi, sifat
tercernanya nasi menjadi glukosa, masamnya susu, dll.
Materi bukanlah benda yang tetap, artinya materi juga mengalami perubahan.
Seperti halnya sifat, perubahan materi pun dibagi menjadi dua, yaitu perubahan fisis dan
perubahan kimia. Perubahan fisis adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru.
Contohnya berubahnya air (cair) dilaut menjadi uap (gas) karena terkena sinar matahari dan
berubahnya air (cair) menjadi es (padat) karena didinginkan. Jadi, dapat kita simpulkan pada
perubahan fisis yang berubah adalah wujud dan bentuk zat saja, bukan jenis zat tersebut.
Berbeda dengan perubahan fisis, perubahan kimia adalah perubahan yang justru
menghasilkan zat baru. Contoh dari perubahan ini adalah kayu yang berubah menjadi arang
saat di bakar, nasi yang berubah menjadi glukosa setelah dicerna oleh tubuh dan susu yang
berubah menjadi asam karena terbentuk asam laktat.
Materi sebenarnya tersusun dari zat-zat yang lebih kecil lagi yaitu unsure. Beberapa
unsure dapat berkumpul menjadi senyawa melalui reaksi kimia. Bila zat-zat berkumpul tanpa
melalui reaksi kimia akan menjadi campuran. Sedangkan campuran yang bersifat homogen
disebut larutan. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.

A. Unsur

Bila kita perhatikan benda-benda di sekitar kita, sebenarnya benda-benda tersebut


terdiri dari zat-zat yang lebih kecil lagi yang disebut unsure. Seperti batangan emas atau
cincin emas murni terdiri dari unsure-unsur Au atau aurum, kawat tembaga murni terdiri dari
unsure-unsur Zn atau Zink, dan bongkahan besi murni terdiri dari unsure-unsur Fe atau
Ferrum. Unsur di alam semesta ini yang sudah diketahui berjumlah 114 unsur, baik yang
alami maupun sintetis. Untuk lebih mempermudah pembacaan unsure, kita dapat
membacanya dalam table periodic. Setiap unsure memiliki lambang tersendiri, seperti H
untuk Hidrogen, C untuk Carbon, O untuk Oksigen, dan masih banyak lagi. Setiap unsure
diberi lambang nama berdasarkan huruf awalnya, bila ada huruf awal yang sama maka
ditambahkan huruf lanjutannya contohnya lambang untuk unsure Nitrogen adalah N,
sedangkan untuk Natrium adalah Na, dan untuk Neon adalah Ne. Dapat kita perhatikan pula
bahwa pengurutan unsure dalam table periodic dalam jajaran horizontal mengacu pada
penaikkan nomor atom. Nomor atom adalah jumlah proton dalam suatu unsure. Nomor atom
ini biasa diletakkan di sudut kanan atas suatu unsure. Contohnya, Hidrogen memiliki nomor
atom 1, Helium bernomor atom 2, Natrium memiliki nomor atom 11, dan lain sebagainya.
Setiap unsure dimasukkan ke dalam suatu golongan. Contohnya unsure Hidrogen di
golongan 1, Unsur Helium di golongan 2 dan lain sebagainya. Setiap unsure di satu golongan
yang sama memiliki electron valensi yang sama. Elektron valensi adalah jumlah electron
pada kulit terluar suatu atom. Biasanya unsure-unsur yang memiliki electron valensi yang
sama juga memiliki sifat-sifat yang sama. Jadi, unsure-unsur pada satu golongan yang sama,
memiliki sifat-sifat yang sama pula.
Unsur-unsur di alam ini secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu unsure
logam dan unsure non logam. Perbedaan dari unsure logam dan non logam dapat dilihat pada
table di bawah ini.
No Sifat Unsur Logam Sifat Unsur non Logam
1. Umumnya bersifat keras Bersifat keras, lunak

2. Mempunyai titik didih dan leleh yang tinggi Mempunyai titik didih dan leleh yang
rendah

3. Merupakan penghantar panas yang baik Merupakan penghantar panas yang buruk
4. Merupakan penghantar listrik yang baik Merupakan penghantar listrik yang buruk

5. Mempunyai permukaan yang mengilap Permukaannya tidak mengilap

B. Senyawa

Seperti telah disebutkan di atas, bahwa benda-benda yang kita lihat tersusun dari
unsure-unsur. Sekarang bagaimanakah dengan air? Adakah unsure air? Ternyata tidak. Zat-zat
yang menyusun air disebut senyawa. Senyawa pada air memiliki rumus H2O. Lalu apakah arti
dari senyawa? Apa perbedaan senyawa dan unsure? Senyawa adalah zat-zat yang terbentuk
dari unsure-unsur karena adanya reaksi kimia. Berarti senyawa hanya akan terbentuk bila
ada reaksi kimia. Lalu apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Mari perhatikan diagram
di bawah ini.
H2 + O2 2H2O

Diagram di atas menunjukkan adanya reaksi kimia yang terjadi pada hydrogen dan
oksigen. H2 dan O2 disebut unsure. Sedangkan tanda panah menunjukkan terjadinya reaksi
kimia pada kedua unsure tersebut sehingga menghasilkan 2H 2O atau yang kita kenal dengan
air. Unsur Hidrogen yang kita tahu memiliki lambang H, tetapi mengapa pada reaksi tersebut
Hidrogen memiliki lambang H2? Hal tersebut dikarenakan ,pada keadaan normal hydrogen
memang berpasangan di alam, hal ini dikarenakan usaha hydrogen untuk mencapai
keseimbangan, begitu juga dengan oksigen. Senyawa yang dihasilkan pun yaitu 2H 2O
memiliki koefisien 2, hal ini dikarenakan adanya penyetaraan reaksi. Sebelum membahas
tentang penyetaraan reaksi marilah mengenal indeks dan koefisien dari gambar di bawah ini.

Koefisien 2H2O indeks

Pada gambar di atas, angka 2 didepan senyawa H 2O disebut koefisien. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah unsure H2 dan O dalam senyawa tersebut berjumlah 2. Jadi
koefisien adalah bilangan yang menunjukkan jumlah unsure-unsur dari senyawa
dibelakangnya. Sedangkan bilangan yang ditunjukkan oleh angka 2 pada H 2 adalah indeks.
Indeks adalah bilangan yang menunjukkan jumlah unsure tersebut saja. Contohnya pada
unsure H2, unsure Hidrogen berjumlah 2. Sedangkan jumlah keseluruhan unsure didapat
dengan cara mengalikan antara koefisien unsure tersebut dengan indeks nya. Contohnya pada
senyawa di atas unsure Hidrogen berjumlah = koefisien x indeks = 2 x 2 = 4 unsur.
Sedangkan unsure oksigen berjumlah = koefisien x indeks = 2 x 1 = 2 unsur. Karena indeks
pada unsure O tidak tercatat, maka indeksnya dianggap bernilai 1. Sekarang perhatikan conoh
soal dan penyelesaian di bawah ini.

Hitunglah berapa jumlah unsure-unsur pada senyawa di bawah ini!

a. 4HCl

b. 2NH3

Penyelesaian:

a. Unsur H : koefisien x indeks = 4 x 1 = 4 unsur

Unsur Cl : koefisien x indeks = 4 x 1 = 4 unsur


b. Unsur N : koefisien x indeks = 2 x 1 = 2 unsur

Unsur H : koefisien x indeks = 2 x 3 = 6 unsur

Penyetaraan reaksi dilakukan bila antara unsure-unsur yang direaksikan dan


senyawa yang dihasilkan belum sesuai jumlahnya. Contoh dari reaksi yang belum setara
adalah reaksi di bawah ini.
Na + Cl2 NaCl

Suatu reaksi dikatakan setara bila unsure-unsur yang berada di kiri sebelum tanda
panah, jumlahnya sama dengan senyawa yang di kanan setelah tanda panah. Pada reaksi di
atas unsure Na yang ada di kiri berjumlah 1, dan yang ada di kanan pun berjumlah 1 pula.
Tetapi, reaksi tersebut belum bisa dikatakan setara karena yang sama jumlahnya haruslah
kedua unsure. Sekarang mari lihat unsure Cl, di kiri unsure Cl berjumlah 2 (ingat, indeks
menyatakan jumlah unsure tersebut) sedangkan di kanan berjumlah 1. Dari jumlah unsure Cl
tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa reaksi tersebut belum setara. Untuk menyetarakan
reaksi tersebut adalah merubah koefisiennya. Ingat dalam penyetaraan reaksi haya
koefisien yang boleh dirubah, sedangkan indeksnya tidak! Maka dari itu penyetaraan
reaksi di atas dilakukan dengan cara mengubah koefisiennya. Karena unsure Cl yang belum
setara maka kita akan mengubah koefisien dari unsure Cl. Maka senyawa NaCl di sebelah
kanan kita beri koefisien 2 menjadi 2 NaCl. Selanjutnya karena unsure Cl sudah seimbang
kita lihat unsure Na. Sekarang unsure Na yang tidak setara, maka dari itu kita setarakan
unsure tersebut dengan mengubah koefisiennya pada ruas kiri menjadi 2Na. Maka reaksinya
akan menjadi seperti di bawah ini.
2Na + Cl2 2NaCl
Senyawa memiliki sifat yang khas yaitu sifat dari senyawa yang terbentuk berbeda
dari unsure-unsur pembentuknya. Contohnya saja pada kasus diatas, Natrium memiliki sifat
mudah meledak dan akan segera meledak apabila kita memakannya walaupun baru sampai di
mulut. Sedangkan Clorin adalah gas yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh bila kita
menghisapnya secara berlebihan. Tetapi bila kedua unsure tersebut direaksikan, akan
menghasilkan senyawa yaitu garam yang justru sangat berguna bagi tubuh.

C. Campuran
Telah disebutkan di atas bahwa senyawa adalah suatu zat yang tersusun dari unsure-
unsur melalui reaksi kimia. Sekarang, bagaimana dengan air gula? Air gula juga memang
merupakan percampuran dari gula dan air, tetapi apakah termasuk senyawa? Ternyata bukan.
Hal ini dikarenakan percampuran antara gula dan air tidak melalui reaksi kimia, melainkan
hanya dilarutkan saja. Lalu apa perbedaan dari senyawa dan campuran? Seperti telah
disebutkan di atas, senyawa memiliki sifat yang sama sekali berbeda dengan unsure-unsur
pembentuknya contohnya saja NaCl, sedangkan campuran sebaliknya. Kita ambil contoh
pada larutan gula dan air. Pada campuran yang terjadi, yaitu air gula, masih memiliki sifat
yang sama seperti air dan gula. Seperti, air gula memiliki rasa yang manis yang merupakan
sifat dari gula, dan berbentuk cair yang merupakan sifat dari air. Selain itu campuran akan
terbentuk tanpa ada reaksi kimia, berbeda dengan senyawa yang harus ada reaksi kimia
terlebih dahulu, baru terbentuk senyawa. Lalu perbedaan lainnya terletak pada cara
pemisahannya. Campuran dapat dipisahkan dengan cara fisika, sedangkan senyawa hanya
dapat dipisahkan dengan reaksi kimia.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa salah satu sifat dari campuran adalah dapat
dipisahkan secara fisis, sekarang akan di bahas cara-cara pemisahan campuran secara fisis.
a. Filtrasi
Cara seperti ini adalah cara yang banyak digunakkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja untuk menyaring air kita menggunakan filter yaitu kertas saring berpori.
Air yang mengandung pasir dialirkan pada filter tersebut dan air akan tersaring oleh pori-
pori pada filter sedangkan pasir tidak akan ikut mengalir bersama air, dengan begitulah
air dan pasir dapat tersaring dengan cara filtrasi. Zat yang tersaring biasa disebut filtrate.
b. Kristalisasi
Kristalisasi atau penghabluran adalah proses pemisahan campuran dengan cara
memperoleh zat padat yang larut dalam cairan. Kristalisasi dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu penguapan dan pendinginan. Cara penguapan dilakukan dengan cara
menguapkan suatu cairan sehingga zat yang tidak teruapkan adalah hasilnya. Contohnya
penguapan air laut untuk mendapatkan garam. Air laut diuapkan di tambak-tambak oleh
sinar matahari, sehingga airnya menguap sedangkan garamnya tidak, maka didapatlah
Kristal-kristal garam. Cara kedua yaitu pendinginan dilakukan dengan mendinginkan
suatu larutan, sehingga kelarutan zat berkurang, dan akan muncul sebagai Kristal.
Contohnya pada industry belerang.
c. Distilasi
Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan titik didih dalam suatu larutan.
Contohnya penyulingan minyak. Ketika minyak mentah dipanaskan, maka berbagai jenis
bahan bakar didapat dari titik didihnya. Suatu bahan bakar yang menguap pada titik didih
tertentu akan masuk ke dalam kondensator (alat pengembun) lalu diembunkan agar cair
kembali. Hasil dari distilasi ini disebut distilat, sedangkan air murni yang didapat dari
proses ini, yang biasa digunakan di laboratorium disebut aquadest.
d. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu metode pemisahan suatu zat dari campurannya dengan melarutkan
zat itu pada pelarut yang sesuai. Zat yang terekstraksi disebut ekstrak. Contohnya pada
industry the.
e. Adsorpsi
Adsorpsi adalah penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga menempel
pada permukaannya. Contoh dari adsorpsi adalah karbon aktif yang dipakai untuk
memutihkan gula yang coklat (kotor).
f. Kromatografi
Metode ini adalah teknik pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan zat-zat terlarut
yang bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap.
Contohnya pemisahan zat-zat penyusun tinta.

D. Larutan
Diatas kita telah mengenal unsure, senyawa, dan campuran. Sekarang kita akan
membahasa tentang larutan. Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang homogeny.
Maksud homogeny di sini adalah antara satu zat dan zat lain terlihat sama. Contohnya larutan
air gula. Antara air dan gula tidak terlihat perbedaannya, yang berbeda hanyalah rasanya yang
manis yang menyatakan keberadaan gula, sedangkan secara visual tidak terlihat. Berbeda
dengan campuran air dan minyak. Kita dapat melihat dengan jelas batas air dan minyak,
karena memang tidak bercampur. Maka dari itu, air dan minyak tidak disebut larutan.
Komponen dari larutan adalah pelarut yang jumlahnya lebih banyak, yaitu zat yang
melarutkan zat lainnya. Dan zat terlarut. Contohnya dalam larutan air gula, air berperan
sebagai pelarut dan gula berperan sebagai zat terlarut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh
suhu dan tekanan. Pada zat padat, makin tinggi suhu, makin besar kelarutannya hal itu lah
yang menyebabkan lebih mudah melarutkan kopi atau gula memakai air panas daripada air
dingin. Berbeda dengan zat padat, gas berlaku sebaliknya. Semakin tinggi suhu, semakin
rendah kelarutannya. Contohnya saat memasak air gas oksigen malah terlepas ke atas.

Perubahan Sifat Benda


Sifat-Sifat Benda
Materi di dunia ini meliputi zat padat, cair, dan gas. Masing-masing dari materi tersebut
memiliki sifat tersendiri. Berikut akan kita bahas sifat-sifat dari materi tersebut.
A. Zat Padat
Zat padat adalah zat yang biasa kita lihat sehari-hari, contohnya batu, besi, meja,
kursi, buku, dll. Zat padat memiliki sifat menempati ruang, tetapi bentuknya selalu
tetap di mana pun ia berada (kecuali bila mendapat perlakuan khusus). Coba saja kita
masukkan batu ke dalam sebuah gelas kosong, batu tersebut akan masuk ke dalam
gelas tanpa berubah bentuknya. Dengan kata lain batu yang tadinya bulat akan tetap
bulat ketika dimasukkan ke dalam gelas. Volume nya pun tidak akan berubah
dimanapun benda tersebut berada. Sebuah batu misalnya, tidak akan tiba-tiba
membesar atau menyusut ketika kita masukkan ke dalam suatu tempat (kecuali bila
mendapat perlakuan khusus). Sifat zat padat selanjutnya adalah memiliki massa. Coba
saja kita timbang misalnya buku atau kayu, benda tersebut pasti memiliki massa baik
itu 1 kg, 0,5 kg, dan sebagainya. Bahkan bila kita memotong kayu tersebut menjadi
serpihan kecil, serpihan tersebut masih tetap memiliki massa, walau hanya beberapa
miligram.
B. Zat Cair
Berbeda dengan zat padat, zat cair memiliki sifat mempunyai massa, menempati
ruang, volume tetap, tetapi bentuknya berubah-ubah tergantung ruang yang
ditempatinya. Coba saja kita tuangkan teh dari teko ke dalam gelas, teh tersebut akan
berubah bentuk yang tadinya mengikuti bentuk teko, sekarang menjadi berbentuk
gelas. Sekarang tuangkan lagi teh tersebut ke dalam mangkuk, dan bentuknya akan
berubah menyerupai mangkuk. Selain itu zat cair memiliki sifat permukaannya datar
bila zat cair tersebut tenang, mengalir ke tempat yang lebih rendah, menekan ke
segala arah, dan meresap melalui celah-celah kecil atau dikenal dengan istilah
kapilaritas.
C. Gas
Gas adalah zat yang paling unik. Zat ini tidak dapat kita lihat, tetapi dapat kita rasakan
keberadaannya. Sifat dari gas antara lain dapat mempunyai massa, menempati ruang,
memiliki massa, volume tetap, tetapi bentuknya berubah tergantung wadah yang ia
tempati.
Penyebab Perubahan Sifat Benda
Peristiwa pelapukan, perkaratan, pembusukan, dan pembakaran merupakan contoh peristiwa
perubahan sifat benda. Jadi, peristiwa perubahan sifat benda dapat diartikan sebagai peristiwa
yang dapat mengubah sifat benda dari suatu keadaan menjadi keadaan yang lain. Perubahan
tersebut dapat terlihat dari warna, bau, terjadinya endapan, perubahan bentuk, dll.

A. Pelapukan

Pelapukan adalah proses alami yang dapat mengubah batuan menjadi tanah. Peristiwa
pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan kimiawi, biologi, dan fisika.
Contohnya saja batuan, seperti gambar di bawah ini.

Sumber : http://e-dukasi.net

Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan oleh zat organik (mikroorganisme dan
bekas jasad renik) atau makhluk hidup, contohnya lumut yang tumbuh di atas batu. Lumut
tersebut dapat mengubah batu menjadi serpihan-serpihan kecil dan akhirnya menjadi tanah.
Terlihat bahwa batuan yang awalnya memiliki sifat keras dan berwarna kelabu akan berubah
menjadi tanah yang memiliki sifat lunak dan berwarna cokelat. Dari analisis kejadian tersebut
terbukti bahwa pelapukan dapat mengubah sifat benda. Pelapukan kimia adalah pelapukan
yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya hujan asam (mengandung Sulfur dan Nitrogen)
yang mengenai batuan dapat bereaksi dengan batuan dan mengubah kandungan kimia dari
batu tersebut. Akhirnya batu tersebut akan berubah menjadi tanah. Pelapukan fisika
disebabkan oleh cuaca terik pada siang hari dan suhu dingin pada malam hari yang
berlangsung dengan kontras. Karena perubahan suhu ekstrim yang dialami oleh batuan
tersebut maka terjadilah pelapukan.

B. Perkaratan

Perkaratan adalah proses dimana logam teroksidasi oleh oksigen dari udara. Reaksi antara
besi dan oksigen bisa menghasilkan besi oksida yang membuat besi keropos. Terbukti
perkaratan dapat mengubah sifat besi yang asalnya keras, kuat, dan tidak mudah larut
menjadi rapuh, mudah larut dan mudah bereaksi dengan logam lain. Contoh dari peristiwa ini
adalah berkaratnya pagar rumah seperti gambar di bawah ini.

Sumber: http://yuniazza.files.wordpress.com
Perkaratan dapat dicegah dengan pelapisan besi dengan cat, proteksi katodik, pengolesan
minyak, dan menghubungkan dengan logam lain.

C. Pembusukan

Pembusukan merupakan proses penguraian zat oleh mikroorganisme, dimana zat


organik tersebut digunakan mikroorganisme sebagai sumber makanan. Contohnya bila
makanan kita diamkan selama beberapa hari di udara terbuka makanan tersebut akan
menjadi busuk. Hal ini karena makanan tersebut terurai oleh mikroorganisme yang
berada di udara. Perubahan sifat yang terjadi pada peristiwa pembusukan diantaranya
perubahan warna, bau, dan zat kimia yang terkandung dalam zat tersebut.
D. Pembakaran

Pembakaran juga merupakan salah satu faktor penyebab perubahan sifat benda.
Contohnya saja bila kita membakar sehelai kertas putih. Lama kelamaan kertas
tersebut akan berubah menjadi hitam dan kertas yang asalnya solid (padat) pun akan
berubah menjadi serpihan rapuh. Dari peristiwa tersebut jelaslah bahwa pembakaran
juga dapat merubah sifat benda.
E. Pemanasan

Es yang mencair dan air yang menguap merupakan contoh dari peristiwa pemanasan.
Pemanasan dapat mengubah wujud benda misalnya yang tadinya bersifat padat dan
bentuknya tetap (es) menjadi cair dan bentuknya berubah-ubah mengikuti ruang(air).
Contoh peristiwa pemanasan diantaranya adalah mencairnya es, menguapnya air, dan
sublimasi (perubahan dari padat ke gas)
F. Pendinginan

Penurunan suhu yang terjadi pada suatu benda juga dapat mengubah sifat benda
tersebut. Seperti halnya pemanasan, perubahan yang dialami dalam pendinginan
adalah perubahan wujud benda. Contoh peristiwa pendinginan adalah membekunya
air menjadi es, mengembunnya uap air menjadi air, dan dekomposisi (perubahan gas
menjadi padat).

Gaya
Dalam kehidupan sehari-sehari mungkin kita seringkali mendengar kata gaya.
Contohnya gaya rambut tahun ini sangatlah unik. Atau para model bergaya di atas catwalk.
Dalam ilmu fisika pun dikenal istilah gaya. Tapi apakah arti gaya dalam ilmu fisika dan
dalam kehidupan sehari-hari sama? Tentu tidak. Dalam ilmu fisika gaya diartikan sebagai
tarikan atau dorongan yang diberikan pada suatu benda. Gaya dapat menyebabkan
perubahan, baik itu perubahan arah, keadaan, maupun bentuk benda. Contoh dari perubahaan
arah adalah ketika ada bola menggelinding ke arah kita lalu kita tendang, maka kita telah
memberikan gaya pada bola tersebut dan sebagai akibatnya terjadi perubahan arah pada bola,
yaitu bola menjadi menggelinding ke arah sebaliknya. Contoh dari perubahan keadaan adalah
ketika ada benda yang bergerak lalu kita berikan gaya tekan kepada benda tersebut hingga
benda itu diam, maka benda tersebut mengalami perubahaan keadaan dari bergerak ke diam,
begitupun sebaliknya. Sedangkan contoh dari perubahan bentuk terjadi pada benda lunak
seperti plastisin (malam). Ketika kita memberikan gaya pada benda tersebut, misalnya gaya
tekan, benda tersebut akan berubah bentuk menjadi cekung. Maka dapat disimpulkan bahwa
gaya dapat menyebabkan perubahan pada benda.
A. Berbagai Jenis Gaya
Mungkin awalnya kita berpikir bahwa untuk memberikan gaya pada suatu benda
diperlukan kontak langsung dengan benda tersebut, tetapi ternyata tidak selamanya. Ada juga
gaya yang dapat memberikan pengaruhnya tanpa mengadakan kontak langsung dengan benda
tersebut, gaya itu dinamakan gaya tak sentuh. Jadi intinya terdapat dua macam gaya di alam
ini yaitu gaya sentuh dan gaya tak sentuh.Seperti telah disebutkan di atas, gaya sentuh adalah
gaya yang dimana terdapat kontak langsung antara dua buah benda atau lebih. Contohnya
gaya gesek pada pintu, gaya dorong yang kita berikan pada meja, dll. Sedangkan gaya tak
sentuh contohnya gaya gravitasi dan gaya magnet. Untuk lebih mengenal berbagai jenis gaya
akan dijelaskan seperti di bawah ini.
1. Gaya Gesek
Seperti telah disebutkan di atas bahwa gaya gesek termasuk gaya sentuh. Jadi gaya gesek
memiliki arti suatu gaya yang muncul ketika dua permukaan benda bersentuhan secara
langsung. Gaya gesek selalu searah dengan bidang sentuh dan berlawanan dengan arah gerak.
Contohnya dapat dilihat pada gambar berikut.

fr F

Dengan F = Gaya benda tersebut


fr = Gaya Gesek

Gambar tersebut menunjukkan bahwa gaya gesek berlawanan dengan arah gaya yang bekerja
dan bersifat menghambat gaya tersebut. Gaya gesek dapat kita temui dalam benda yang
bergesekan dengan udara, air, maupun benda padat. Sekarang marilah analisis sedikit studi
kasus. Bila kita menjatuhkan kertas dari ketinggian yang sama pada waktu dan tempat yang
sama, yang berbeda hanyalah salah satu kertas dibuat menjadi kepalan sedangkan yang
satunya lagi dibiarkan dalam bentuk lembaran, yang manakah yang akan mencapai tanah
terlebih dahulu? Ya, tentu saja yang berbentuk kepalan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini
terjadi dikarenakan hambatan (gaya gesek) di udara berbanding lurus dengan luas permukaan
suatu benda. Berarti makin besar luas permukaan suatu benda di udara, makin besar gaya
gesekkan yang terjadi pada benda tersebut yang menyebabkan laju benda tersebut juga
menjadi lebih lambat. Fakta ini digunakan dalam prinsip parasut. Parasut sengaja dibuat
memiliki permukaan yang lebar agar saat penerjun mendarat di bumi kecepatannya tidaklah
keras. Berbeda dengan di udara, di darat besarnya gaya gesek tidak bergantung dari luas
permukaan. Sebenarnya ada dua jenis gaya gesek, yaitu gaya gesek statis dan kinetis. Gaya
gesek statis adalah gaya gesek yang berlaku dari saat benda diam hingga sesaat sebelum
bergerak sedangkan gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang ada saat benda bergerak.
Besarnya gaya gesek statis selalu lebih besar daripada gaya gesek kinetis.
2. Gaya Gravitasi
Nama Isaac Newton pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Ya, dengan teori nya yang
menjelaskan mengapa apel jatuh ke bawah telah mengubah pola pikir kita selama ini. Beliau
lah yang menjelaskan adanya suatu gaya yang menyebabkan semua benda di bumi ini jatuh
ke bawah. Gaya itu sekarang kita kenal sebagai gaya gravitasi. Gaya ini termasuk gaya tak
sentuh. Gaya gravitasi secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

Fg = Gm1m2/r2

Dengan Fg = Gaya gravitasi (N)

G = Konstanta gravitasi bernilai 6,67 x 10-11 N m2/kg2

m1,m2 = Massa masing-masing benda (kg)

r = Jarak antara kedua benda (m)

Selain memiliki gaya, gravitasi juga memiliki percepatan yang menyebabkan benda yang
jatuh dipercepat ke bawah. Percepatan itu bernama percepatan gravitasi dan bernilai 9,8 m/s2.
Gaya gravitasi selalu berarah ke pusat bumi. Semakin dekat suatu tempat dengan pusat bumi
semakin besar pula gaya gravitasinya. Buktinya berat suatu benda di daerah kutub lebih besar
daripada di daerah khatulistiwa. Hal ini disebabkan bumi berbentuk pepat pada kedua
kutubnya, jadi daerah kutub bumi lebih dekat ke pusat bumi daripada daerah khatulistiwa
sehingga gaya gravitasi pun lebih besar di kutub bumi. Berarti makin jauh suatu objek dari
pusat bumi makin kecil gravitasinya seperti benda yang ada di luar angkasa.
3. Gaya Magnet
Bila kita perhatikan di kulkas rumah kita, biasanya terdapat berbagai macam tempelan pada
kulkas tersebut. Tempelan itu biasanya melekat pada kulkas tanpa menggunakan alat perekat
tetapi menggunakan magnet. Di sinilah prinsip gaya magnet diterapkan. Gaya magnet akan
menarik benda-benda di sekitarnya yang terbuat dari logam. Bagian terkuat gaya magnetnya
dari suatu magnet adalah kutub-kutubnya. Magnet memiliki dua buah kutub yaitu kutub utara
dan kutub selatan. Macam-macam bentuk magnet dapat dilihat di bawah ini.
4. Gaya Berat
Biasanya kita mengenal berat sebagai ukuran bobot badan kita. Contohnya berat anak
tersebut 50 kg. Sebenarnya pernyataan tersebut tidaklah tepat. Yang dimaksud dengan 50 kg
sebenarnya adalah massa benda, sedangkan beratnya 490 Newton. Lalu apakah perbedaan
massa dan berat? Massa adalah kandungan materi dalam suatu benda. Massa suatu benda
bersifat tetap, artinya tidak tergantung pada tempatnya. Baik itu di bulan, mars ataupun bumi
massa suatu benda pastilah sama. Contohnya bila suatu benda memiliki massa 3 kg, baik
ketika benda itu diletakkan di bumi, mars ataupun melayang di angkasa luar massa benda
tersebut tetaplah 3 kg. Satuan dari massa adalah kg, dan alat untuk mengukur massa benda
adalah neraca. Berbeda dengan massa, berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu
benda. Jadi berat bergantung pada tempatnya karena berat suatu benda bergantung pada gaya
gravitasi di suatu tempat. Contohnya, karena gaya gravitasi di bumi lebih besar daripada di
bulan maka benda yang sama akan memiliki berat yang lebih besar ketika diletakkan di bumi.
Satuan dari berat adalah Newton atau biasa disingkat N. Gaya berat secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.

w = m.g

Dengan w = Gaya Berat Benda (N)

m = Massa Benda Tersebut (kg)

g = Percepatan Gravitasi Bumi yaitu 9,8 m/s2

Contoh dalam aplikasi soal adalah sebagai berikut

Sebuah batu memiliki massa 5 kg. Batu tersebut diletakkan di bumi dengan percepatan
gravitasi 9,8 m/s2. Tentukkan berapakah berat batu tersebut?

Penyelesaian:

w = m.g = 5 x 9,8 = 490 Newton

Jadi berat batu tersebut adalah 490 N


5. Gaya Normal
Gaya normal biasa disingkat dengan N. Gaya ini biasanya didefinisikan sebagai suatu gaya
yang timbul dari dua bidang sentuh yang bekerja dan arahnya selalu tegak lurus bidang
sentuh. Seperti tampak pada gambar berikut.
N

Dapat kita lihat bahwa gaya Normal dan gaya berat berlawanan arah dan memiliki besar yang
sama. Oleh sebab itu gaya tersebut saling meniadakan dan membuat suatu keadaan
setimbang. Maka dari itu suatu benda yang diletakkan di atas meja misalnya tetap diam (bila
tidak diberi gaya luar) padahal ada gaya yang diberikan dari meja kepada buku, tetapi gaya
itu diatasi oleh gaya buku terhadap meja, maka terjadi suatu kesetimbangan. Gaya Normal
dan berat termasuk pasangan aksi reaksi yang akan kita bahas selanjutnya. Secara matematis
hubungan gaya normal dan berat dapat ditulis sebagai berikut.

N = -w
Persamaan di atas dapat berarti besarnya gaya normal sama dengan besarnya gaya berat
hanya saja berlawanan arah.
B. Peranan Gaya dalam Kehidupan Sehari-hari
Gaya berperan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya gaya gesek.
Prinsip gaya gesek dapat dimanfaatkan dalam penggunaan rem sepeda. Saat kita mengerem
sepeda, rem akan mencengkram roda untuk menghambat perputaran roda tersebut, lalu
kampas rem juga akan memberikan gaya gesek terhadap pelek sepeda dan akhirnya sepeda
berhenti karena adanya gaya gesek antara roda dan permukaan jalan. Selain itu sepatu
ataupun ban yang dibuat beralur-alur akan memperbesar gaya gesek kita terhadap permukaan
jalan, sehingga kita tidak mudah tergelincir. Selain gaya gesek ,gaya gravitasi juga sangat
bermanfaat dalam kehidupan. Dengan tidak adanya gaya gravitasi, seluruh isi dari bumi ini
mungkin akan melayang-layang di luar angkasa. Bahkan kita pun akan kesulitan dalam
menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, gaya berat dan gaya normal pun tak kalah
pentingnya. Dengan adanya kedua gaya tersebut kita dapat dengan bebas menyimpan buku
atau benda yang lain di atas meja yang datar. Bayangkan saja bila tidak ada gaya berat, ketika
kita menyimpan buku di meja, buku itu akan langsung terpental ke atas, begitupun
sebaliknya. Gaya magnet dapat digunakan untuk penunjuk jalan contohnya kompas.
Selain manfaat, gaya pun memiliki beberapa kerugian diantaranya ketika kita
mendorong lemari, gaya gesekan antara lemari dan lantai akan menghambat laju lemari
sehingga akan terasa sangat berat. Tetapi hal itu bisa diatasi dengan cara memberi roda pada
alas lemari, sehingga roda akan memperkecil gaya gesek jadi lemari pun lebih mudah
digerakkan. Selain itu, gesekkan yang terlalu sering antara permukaan jalan dan sepatu
ataupun ban akan menyebabkan sepatu atau ban tersebut cepat aus, sehingga dapat
mengurangi gaya gesekkan dan kita menjadi mudah tergelincir.

II. Gerak
Ketika kita berdiri di pinggir jalan raya, kita dapat melihat mobil-mobil bergerak
melewati kita. Begitupun bila kita berada di dalam kereta api. Kita akan melihat bahwa
pohon-pohon yang ada di luar bergerak. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan gerak?
Gerak dalam ilmu fisika adalah keadaan suatu benda di mana kedudukan benda tersebut
selalu berubah terhadap titik acuannya. Yang dimaksud dengan titik acuan adalah suatu titik
yang dipakai sebagai patokan. Misalnya dalam kasus kereta api, orang yang berada di pinggir
rel kereta api melihat bahwa kereta api tersebut bergerak melewatinya. Sedangkan orang-
orang yang berada di dalam kereta api justru merasakan bahwa kereta api diam terhadap
dirinya. Hal ini disebabkan posisi titik acuan berbeda. Jadi bisa dikatakan bahwa apabila titik
acuannya adalah orang-orang yang berada di pinggir rel kereta api , kereta api tersebut
dikatakan bergerak. Sedangkan bila titik acuannya adalah orang-orang yang berada di dalam
kereta api, kereta api tersebut dikatakan diam. Maka dari itu salah satu sifat dari gerak adalah
bersifat relative tergantung titik acuannya. Lalu, pada kasus pohon-pohon yang bergerak saat
kita melihat ke luar dari kereta api yang bergerak, gerak tersebut di sebut gerak semu.

Dalam mempelajari gerak terdapat beberapa besaran yang harus kita pahami terlebih
dahulu, diantaranya jarak, perpindahan, kelajuan dan kecepatan.

a. Jarak dan Perpindahan

Jarak dari kota A ke kota B adalah 600 km. Jarak anak itu terhadap balok adalah 5 m. Dari
dua contoh kalimat tersebut dapat kita simpulkan bahwa jarak adalah panjang lintasan
benda yang ditempuh selama benda bergerak. Jarak merupakan besaran scalar bukan
besaran vector sehingga tidak diperlukan arah dalam penulisannya. Berbeda dengan jarak,
perpindahan adalah perubahan kedudukan benda terhadap titik asal atau acuannya.
Perpindahan merupakan besaran vector, jadi diperlukan arah dalam pernyataannya.
Contohnya mobil itu berpindah sejauh 5 m ke depan, anak itu bergeser 2 m ke kiri. Coba
bayangkan bila dalam penulisannya tidak disertakan arah. Misalnya seorang anak disuruh
berpindah sejauh 3 m. Pastilah anak tersebut bingung harus berpindah ke mana, ke depan,
ke belakang, ke kanan atau ke kiri. Bila pernyataannya juga menyertakan arah tentulah
akan lebih mudah. Misalnya anak tersebut disuruh berpindah sejauh 3 m ke depan. Jadi,
perpindahan dapat dicari dengan mengurangkan posisi akhir dengan posisi awal.

Daftar Pustaka

Darmodjo, H.& Yeni Kaligis. (1994). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka
Giancoli, D. C. (2001). Fisika, Jilid 2, Edisi ke-5 (terj.). Jakarta : Erlangga
Kanginan, Marthen. (1999). Fisika untuk SMA Kelas 2. Jakarta : Erlangga
------------------------ (2004). Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai