S - PJ.132016 (Penegasan Kode Jenis Setor Bendaharawan)
S - PJ.132016 (Penegasan Kode Jenis Setor Bendaharawan)
13/2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
___________________________________________________________________________________________________________________
19 Januari 2016
NOMOR S – 6/PJ.13/2016
TENTANG
Sehubungan dengan banyaknya masukan dan laporan terkait penafsiran atas ketentuan
pembayaran pajak bendaharawan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
44/PJ/2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
38/PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Setoran Pajak dengan ini disampaikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Penolakan pembayaran pajak oleh sistem saat menggunakan Kode Jenis Setoran (KJS) 900
oleh Bendaharawan saat akan melakukan pembayaran atas:
b. Terdapat keraguan mengenai ketentuan pemungutan atas jenis-jenis pajak pada huruf a, pada:
– Bendaharawan APBD, dimana terdapat bagian dari APBD yang berasal dari alokasi APBN,
apakah harus disetorkan menggunakan KJS 910 atau 920; dan
– Bendaharawan Dana Desa, dimana terdapat bagian dari APBDesa yang berasal dari alokasi
APBN dan APBD, apakah harus disetorkan menggunakan KJS 910, 920 atau 930.
a. Pasal 1 angka 14, 17, dan 18 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
Pasal 1 angka 14
Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama negara/ daerah,
menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
barang negara/daerah.
Pasal 1 angka 17
Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara/daerah dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/ pemerintah
daerah.
Pasal 1 angka 18
Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah
dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian
negara/lembaga/pemerintah daerah.
Bendaharawan Pemerintah dan Kantor Perbendarahaan dan Kas Negara untuk Memungut,
Menyetor, dan Melaporkan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Beserta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporannya.
Pasal 1 angka 1
Bendaharawan Pemerintah adalah Bendaharawan atau Pejabat yang melakukan pembayaran yang
dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, yang terdiri dari Bendarawan Pemerintah Pusat dan Daerah baik Propinsi,
Kabupaten, atau Kota.
c. Pasal 71, Pasal 72 ayat (1), Pasal 75 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa.
Pasal 71
(1) Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa.
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
(2) Hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menimbulkan pendapatan, belanja,
pembiayaan, dan pengelolaan Keuangan Desa.
Pasal 72
(1) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari:
a. pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong
royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;
d. alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana pertimbangan yang diterima
Kabupaten/Kota;
e. bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
f. hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan
Pasal 75
(2) Dalam melaksanakan kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa
menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat Desa.
d. Pasal 1 angka 6, Pasal 3 ayat (1), Pasal 3 ayat (3), Pasal 4 ayat (1), Pasal 7, dan Pasal 31
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Pasal 1 angka 6
Bendahara adalah unsur staf sekretariat desa yang membidangi urusan administrasi keuangan
untuk menatausahakan keuangan desa.
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
Pasal 3
(1) Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili
Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan.
(2) Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), mempunyai kewenangan:
(3) Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu oleh PTPKD.
PTPKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) berasal dari unsur Perangkat Desa, terdiri
dari:
a. Sekretaris Desa;
c. Bendahara.
Pasal 7
(1) Bendahara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c dijabat oleh staf pada
Urusan Keuangan.
(2) Bendahara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas, menerima, menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan
pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
Pasal 31
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib
menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening ke kas negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Lampiran PER-44/PJ/2015 pada kolom Keterangan: Kode Akun Pajak 411122 untuk Jenis Pajak
PPh Pasal 22, berbunyi “untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Pemungut selain
Bendaharawan”.
– Kode Akun Pajak 411211 untuk Jenis Pajak PPN Dalam Negeri, berbunyi “untuk pembayaran
PPN Dalam Negeri yang dipungut oleh Pemungut selain Bendaharawan”.
– Kode Akun Pajak 411212 untuk Jenis Pajak PPN Impor, berbunyi ” untuk pembayaran PPN Impor
yang dipungut oleh Pemungut selain Bendaharawan”.
– Kode Akun Pajak 411221 untuk Jenis Pajak PPnBM Dalam Negeri, berbunyi “untuk pembayaran
PPnBM Dalam Negeri yang dipungut oleh Pemungut selain Bendaharawan”.
– Kode Akun Pajak 411222 untuk Jenis Pajak PPnBM Impor, berbunyi “untuk pembayaran PPnBM
Impor yang dipungut oleh Pemungut selain Bendaharawan”.
– Kode Akun Pajak 411619 untuk Pajak Tidak Langsung Lainnya, berbunyi “untuk pembayaran
Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam negeri yang dipungut oleh Pemungut selain Bendaharawan”.
– PPN Impor,
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
– PPnBM Impor, dan
bendahara tidak dapat menggunakan KJS 900, melainkan menggunakan KJS 910, 920, atau 930.
KJS 900 digunakan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi atau Wajib Pajak Badan yang ditunjuk sebagai
pemungut pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Istilah bendaharawan pada PER-44/PJ/2015 mengacu pada jabatan bendaharawan pada tingkat
administrasi pemerintahan, dan tidak didasarkan pada sumber dana pengelolaan keuangan.
Dengan demikian maka pengertian:
– Bendaharawan Dana Desa adalah Bendaharawan Pemerintah Desa yang ditetapkan oleh
Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa.
c. Penggunaan KJS atas jenis-jenis pajak pada huruf a, atas APBD yang bersumber dari APBN,
maupun keuangan desa yang bersumber dari APBN dan/atau APBD, didasarkan pada jabatan
bendaharawan pada tingkat administrasi pemerintahan. Dengan demikian, maka:
– Bendahara APBD yang mengelola keuangan yang bersumber dari APBD atau APBN akan
menggunakan Kas 920.
– Bendahara Dana Desa yang mengelola keuangan yang bersumber dari APBDesa, APBD atau
APBN akan menggunakan KJS 930.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama para Kepala Kantor diucapkan terima kasih.
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com
A.n. DIREKTUR JENDERAL
ttd
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API pdfcrowd.com