Anda di halaman 1dari 1

|ROLE PLAY|

SENGKETA TANAH WARISAN HAJI TOHIR


FAKTA UMUM
Para Pihak:
Bapak Wardi, Pemilik Sertifikat Tanah
Ibu Maryam, Istri kedua Haji Tohir

Almarhum Haji Tohir (80th, alm) semasa hidupnya adalah seorang petani yang
cukup sukses. Dengan tanah seluas 7000 meter persegi yang ditanami palawija dan
padi, Haji Tohir mampu memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Haji Tohir
memiliki dua orang istri dan dua orang anak. Wardi (50th) adalah anak dari istri
pertamanya, Tinah (70th, alm). Sedangkan dari istri keduanya, Maryam (50th)
dikaruniai Sarmin, (20th). Dari hasil pertaniannya, Haji Tohir mampu menyekolahkan
Wardi hingga tingkat perguruan tinggi.

Karena semasa hidupnya Tinah dan Maryam kurang begitu akur, Haji Tohir
memberikan tanah 1000m2 berikut rumah kepada Maryam dan Sarmin untuk
ditempati. Saat Tinah dan Haji Tohir meninggal dunia, Haji Tohir mewarisan tanah-
tanahnya kepada anggota keluarganya. Dengan pendidikan Wardi yang menjabat
sebagai kepala sekolah dan memiliki banyak koneksi, Wardi pun mengatur
pembagian warisan tersebut dan membuat sertifikat tanah Maryam atas nama
dirinya, sehingga Wardi berhak dan sah di mata hukum atas tanah seluas 1000m 2
yang saat ini ditempati Maryam dan putranya, Sarmin.

Wardi berencana membangun sekolah di tanah tersebut dan meminta Maryam untuk
mengosongkannya. Tingkat pendidikan Maryam dan Sarmin yang rendah, serta
hidup mereka yang pas-pasan dan sangat bergantung dari hasil penjualan buah dan
daun pisang di pasar dari hasil menanam di tanah tersebut. Mereka pun menolak
saat Wardi memutuskan membangun sekolah di atas tanah mereka. Sarmin dan
Maryam bertahan tinggal karena merasa tanah tersebut adalah warisan dari Haji
Tohir. Wardi berusaha dengan segala cara agar mereka setuju namun Sarmin malah
mengancam akan melakukan tindak kekerasan dan bercerita ke orang desa bahwa
Wardi adalah seorang yang serakah. Wardi tersinggung dan merasa nama baiknya
sudah tercemar.

Wardi berniat menyelesaikan permasalahan sengketa tanah tersebut secara hukum


dan menyewa seorang pengacara, sedangkan Maryam dan Sarmin tidak didampingi
pengacara.Pak Lurah menganjurkan membawa permasalahan ini Pusat Mediasi
Nasional.

© 2020, Pusat Mediasi Nasional

Anda mungkin juga menyukai