1
8. Terapi - Antasid
- Golongan prokinetik (sisaprid, domperidon, dan
metoklopramid)
- Penghambat pompa asam (omeperazol, lansoprazol,
dan pantoprazol)
- Antagonis reseptor H2 (simetidin, roksatidin,
ranitidin, dan famotidin)
2
Asma Bronkial
1. Pengertian Asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran
(definisi) pernapasan yang dihubungkan dengan hiperresponsif,
keterbatasan aliran udara yang reversibel dan gejala
pernapasan.
2. Anamnesis 1. Adanya gejala yang episodik, gejala berupa:
- batuk
- sesak napas
- mengi
- rasa berat di dada dan variabiliti yang berkaitan
dengan cuaca.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi asma,
riwayat keluarga dan adanya riwayat alergi.
3. Pemeriksaan 1. Vital sign, tekanan darah biasanya meningkat,
Fisik frekuensi pernapasan dan denyut nadi juga
meningkat
2. Pada bagian thorax:
- ekspirasi memanjang diserta ronki kering,
mengi.
4. Kriteria Diagnosis ditegakkan berdasarkan dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Untuk diagnosis defenitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
3
Penunjang Darah (terutama eosinofil, Ig E), sputum (eosinofil,
spiral Cursshman, kristal Charcot Leyden).11
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Spirometri
- peningkatan volume ekspirasi paksa detik
pertama (VEP1) dan atau kapasiti vital paksa
(FVC) sebanyak 20% atau lebih sesudah
pemberian bronkodilator.
b. Uji Provokasi Bronkus
- uji provokasi dengan beban kerja (exercise),
hiperventilasi udara dan alergen non-spesifik
seperti metakolin dan histamin.
c. Foto Toraks
- untuk menyingkirkan penyakit lain
- pada serangan asma yang ringan, gambaran
radiologik paru biasanya tidak
memperlihatkan adanya kelainan.
b. Terapi Pengobatan non-medikamentosa
Penyuluhan
Menghindari faktor pencetus
Pengendali emosi
Pemakaian oksigen
Pengobatan medikamentosa
Pengontrol (Controllers) dan Pelega (Reliever)
Kortikosteroid inhalasi
Kortikosteroid sistemik
Sodium kromoglikat
Nedokromil sodium
Metilsantin
Agonis beta-2 kerja lama, inhalasi
Agonis beta-2 kerja lama, oral
Leukotrien modifiers
Antihistamin generasi ke dua (antagonis -H1)
Antikolinergik (ipratropium bromide dan
tiotropium bromide)
Aminofillin
c. Edukasi - Menghindari faktor pencetus
- Minum obat sesuai dosis dan anjuran dokter
d. Prognosis Prognosis baik.
e. Indikator Medis - Keluhan berkurang
- Wheezing berkurang atau menghilang
f. Kepustakaan 1. Riyanto BS, Hisyam B. Obstruksi Saluran
Pernapasan Akut. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid II. Edisi ke - 4. Jakarta : Pusat
4
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
2006. h 978 – 87.
2. Alsagaff H, Mukty A. Dasar - Dasar Ilmu Penyakit
Paru. Edisi ke – 2. Surabaya : Airlangga University
Press. 2002. h 263 – 300.
3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman
Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia. 2003. h
73-5