Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kasus kanker payudara di negara berkembang telah mencapai lebih dari 580.000

kasus pada setiap tahunnya dan kurang lebih 372.000 pasien atau 64% dari jumlah

kasus tersebut meninggal karena penyakit ini. Data WHO (World Health

Organization) menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50

tahun ke atas, sedangkan 6% diantaranya kurang dari 40 tahun. Namun banyak juga

wanita yang berusia 30-an menderita penyakit mematikan ini (Suryaningsih, 2009).

Bahkan menurut WHO pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di

Indonesia sampai tujuh kali lipat. Kanker payudara, merupakan penyakit dengan

kasus terbanyak kedua setelah kanker serviks. Penderita kanker payudara di Indonesia

pada tahun 2004 (sebagaimana dikutip dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008)

sebanyak 5.207 kasus.

Setahun kemudian pada 2005, jumlah penderita kanker payudara meningkat

menjadi 7.850 kasus. Tahun 2006, penderita kanker payudara meningkat menjadi

8.328 kasus dan pada tahun 2007 jumlah tersebut tidak jauh berbeda meski sedikit

mengalami penurunan yakni 8.277 kasus. (www.deherba.com diakses pada 25 januari

2015 pukul 21.00)

Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Gumelar, mengatakan,

kanker payudara merupakan jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun

rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia. Pada 2010 jumlah pasien kanker

payudara 28,7 persen dari total penderita kanker.

Secara umum prevalensi penyakit kanker di Indonesia juga cukup tinggi menurut

data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 dari
1.000 penduduk atau sekitar 347.000 orang dan 8,2 juta orang meninggal dunia setiap

tahun akibat kanker, meningkat dari sebelumnya 7,6 juta pada 2008. Diperkirakan

pada 2025, jumlah orang meninggal dunia akibat kanker meningkat menjadi 11,5 juta

bila tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian yang efektif.

Di Indonesia, kasus baru kanker payudara menjadi kasus kematian tertinggi

dengan angka 21,5 pada setiap 100.000. Yang memprihatinkan, 70 persen pasien

kanker payudara baru datang ke fasilitas kesehatan pada stadium lanjut.

Sepanjang tahun 2015 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)

mencatat sebanyak 273 kasus kanker payudara. Jumlah itu meningkat 5 persen

dibanding tahun 2014. (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan , 2015)

Dalam perkembangan teknologi dunia kedokteran, ada berbagai macam cara

untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudara, diantaranya dengan

thermography, biopsi, ductography, mammography dan USG payudara. Disamping

itu ada juga cara yang lebih mudah dan efisien untuk dapat mendeteksi kelainan

payudara oleh diri sendiri yang dikenal dengan pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI). Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu langkah

deteksi dini untuk mencegah terjadinya kanker payudara yang akan lebih efektif jika

dilakukan sedini mungkin ketika wanita mencapai usia reproduksi (Suryaningsih,

2009).

Berdasarkan latar belakang di atas melihatkan angka penderita kanker payudara

semakin meningkat secara global dan juga Pengobatan kanker payudara memerlukan

waktu yang relatif lama, berat dan tidak murah. Maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitan terhadap tingkat pengetahuan dan perilaku sadari sebagai deteksi

dini kanker payudara yang diharapkan tahu dan mampu melakukan pemeriksaan

tersebut sebagai salah satu usaha deteksi dini kanker payudara.


B. PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah pada karya tulis

ilmiah ini yaitu adakah hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku sadari

sebagai deteksi dini kanker payudara pada Siswi di SMA NEGERI 3 SEKAYU

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku tentang

SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada Siswi di SMA NEGERI 3

SEKAYU

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara pada

Siswi di SMA NEGERI 3 SEKAYU

b. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI

pada Siswi di SMA NEGERI 3 SEKAYU

c. Untuk mengetahui perilaku SADARI pada Siswi di SMA NEGERI 3 SEKAYU

D. MANFAAT

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

bagi peneliti dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai SADARI

2. Bagi Siswi di SMA NEGERI 3 SEKAYU

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Siswi agar

mereka tahu dan mengerti tentang cara SADARI deteksi dini kanker payudara dan

mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


3. Bagi SMA NEGERI 3 SEKAYU

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan perilaku

SADARI bagi siswi secara lebih menarik sehingga mampu mengaplikasikan

sebagai usaha preventif.

4. Bagi Institusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan

referensi dalam proses belajar mengajar dan dapat meningkatkan kualitas

pendidikan bagi mahasiswa/mahasiswi kesehatan jurusan keperawatan pemerintah

kabupaten Musi Banyuasin.

Anda mungkin juga menyukai