Anda di halaman 1dari 3

ASISTEN INTUBASI

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN

10.01.58
00 1/3
TANGGAL TERBIT Ditetapkan Oleh
Direktur RS
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
30 MEI 2020

PENGERTIAN Asisten Intubasi endotracheal adalah asisten tindakan untuk memasukkan


pipa endotracheal ke dalam trachea
TUJUAN Membantu dokter untuk mempersiapkan peralatan yang akan di pergunakan
untuk pelaksanaan intubasi
KEBIJAKAN 1. SK Dir : No. 067/SK/DIR/RSC/1/2016 tentang Kebijakan Pelayanan
Rumah Sakit Citama
2. SK Dir : No. 131/SK/DIR/RSC/1/2016 tentang Kebijakan
Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Citama
PROSEDUR 1. Persiapan pasien
a. Pemberitahuan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Persetujuan tindakan / informed consent
c. Pemberian suport mental
d. Penghisapan cairan/ sisa makanan dari naso gastric tube
e. Pemasangan IV line dan infus
2. Persiapan alat
a. Persiapan bag, mask, selang O2 dan oksigen
b. Persiapan laringoscope lengkap dengan blade sesuai ukuran pasien
dan lampu harus menyala dengan terang
c. Persiapan alat-alat suction ( yakinkan berfungsi dengan baik )
d. Persiapan Xyllocain jelly/ Xylocain spray
e. Persiapan Naso /orotracheal tube sesuai ukuran pasien
- Laki-laki dewasa no 7-8
- Perempuan dewasa 6.5 – 7.5
- Anak-anak = usia ( dalam tahun )+4
f. Persiapan konektor yang cocok dengan tracheal tube yang sudah
disiapkan
g. Persiapan stilet / mandrin
h. Persiapan magyll forcep
i. Persiapan oropharingeal tube ( mayo )
ASISTEN INTUBASI
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN

10.01.58
00 2/ 3

PROSEDUR j. Persiapan statescope


k. Persiapan spuit 20 cc untuk mengisi cuff
l. Persiapan plester untuk fiksasi
m. Persiapan gunting
n. Perisapan bantal kecil setinggi 12 cm
3. Persiapan obat
3.1. Persiapan obat sedasi
1) Pentothal 25 mg / cc dosis 4 -5 mg/kgbb
2) Dormicum 1 mg / cc dosis 0,6 mg/kgbb
3) Diprivan 10 mg/cc 1-2 mg/kgbb
3.2. Persiapan obat muscle relaksan
1) Succynilcholin 20 mg / cc dosis 1-2 mg/kgbb
2) Pavulon 0,15 mg/kgbb
3) Tracrium 0,5-0,6 mg/kgbb
4) Norcuron 0.1 mg/ kgbb
3.3. Persiapan obat-obatan emergency
1) Sulfa atropine
2) Epedrine
3) Adrenalin / epinephrin
4) Lidocain 2 %
4. Prosedur
a. Pencucian tangan
b. Persiapan posisi pasien terlentang
c. Persiapan kepala diganjal bantal kecil setinggi 12 cm
d. Persiapan pemilihan ukuran pipa endotracheal yang akan digunakan
e. Pemeriksaan balon pipa / cuff ETT dengan mengembangkan dengan
udara 10 cc
f. Pemasangan blade yang sesuai
g. Pemberian oksigenisasi dengan bag dan mask / ambu bag dengan
oksigen 100 % minimal 30 detik
h. Pemberian obat-obat sedasi dan muscle relaxan sesuai instruksi
dokter
ASISTEN INTUBASI
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN

10.01.58
00 3/ 3

PROSEDUR i. Penghisapan lendir bila terdapat banyak secre


j. Pengecekan apakah endotracheal sudah benar posisinya
1) Penghubungan pipa ET dengan ambu bag dan lakukan ventilasi
sambil melakukan auskultasi
2) Pengecekan pertama pada lambung kemudian pada paru kanan dan
kiri sambil memperhatikan pengembangan dada.bila terdengar
gurgling pada lambung dan dada tidak mengembang berarti pipa ET
masuk ke esophagus dan pemasangan pipa harus diulangi setelah
melakukan hiperventilasi ulang selama 30 detik.
3) Berkurangnya bunyi nafas diatas dada kiri biasanya mengindikasikan
pergeseran pipa ke dalam bronchus utama kanan dan memerlukan
tarikan beberapa cm dari pipa ET
4) Setelah bunyi nafas optimal dicapai, isi cuff dengan udara 5 – 10 cc,
sampai kebocoran mulai tidak terdengar
5) Pelaksanaan fiksasi dengan plester
6) Pemasangan orofaring, untuk mencegah pasien menggigit pipa ET
jika korban mulai sadar.
7) Pelaksanaan ventilasi terus dengan oksigen 100% (aliran 0 – 12
liter/menit) atau sesuai indikasi
8) Pelaksanaan thorax foto jika diperlukan
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. OK
3. HCU / ICU

Anda mungkin juga menyukai