Karakteristik Berbagai Jenis Bahan Isolasi Kabel Instalasi Tegangan Rendah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

_______________________________________________________________________________

KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS


BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI
TEGANGAN RENDAH
Gatot Firmansyah1, T. Haryono2, B.Sugiyantoro2

Abstract—Cables are essential element in I. PENDAHULUAN


conducting electricity. At this time, a house fire Kabel adalah peralatan pokok dalam instalasi yang
often occurs due to failure of insulation and bad berfungsi menyalurkan energi listrik ke peralatan-
cable connection. These events should be avoided peralatan yang menggunakan energi listrik merupakan
because it can threaten the safety of occupants and peralatan yang paling rentan dalam hal keamanan
damaging equipment. Therefore, it is required instalasi. Apabila kita perhatikan di televisi atau media
sufficient knowledge in selecting the appropriate lainnya, cukup sering terjadi kebakaran rumah yang
low voltage cable to be used. Low voltage cable is disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik (hubung
very easy to be found in the market with a variety singkat). Hal ini bisa terjadi karena sambungan kabel
of brands and prices. For that, in this test it were yang kurang baik ataupun buruknya kualitas isolasi
taken material samples from cables which are kabel. Untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam hal
widely sold in the market, especially in the city of memilih kabel yang akan digunakan. Sedangkan untuk
Yogyakarta. That cables are NYM 2 x 2,5 mm2 300 mengantisipasi kerusakan isolasi kabel, diperlukan
/500 volt and NYY 2 x 2,5 mm2 0,6/1 kV with pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab kerusakan
trademark eterna, and supreme. This study started isolasi dan seberapa besar faktor-faktor tersebut
with the measurement of the thickness dimension of berpengaruh terhadap kerusakan isolasi.
the cable, the breakdown voltage, dielectric Maka diperlukan pengujian yang lebih mendalam
strength and leakage currents against temperature. mengenai kualitas kabel yang dijual di pasaran,
terutama untuk kabel-kabel tegangan rendah yang
Intisari—Kabel merupakan elemen penting
aplikasinya bersinggungan langsung dengan
dalam menghantarkan listrik. Pada saat sekarang
masyarakat luas. Untuk memilih dan mengaplikasikan
ini, kebakaran rumah sering terjadi akibat
suatu jenis kabel ke dalam sistem tenaga listrik bukan
kegagalan isolasi dan sambungan kabel yang
suatu hal yang mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan
buruk. Kejadian tersebut harus dihindari karena
pengetahuan mengenai jenis isolasi dan komponen
dapat mengancam keselamatan penghuninya dan
penyusun kabel tersebut. Kemudian, penting pula untuk
merusak perlatan. Oleh karena itu, diperlukan
melakukan beberapa pertimbangan terhadap
pengetahuan yang cukup dalam memilih kabel
pengetahuan dasar mengenai jenis kabel tersebut.[1]
tegangan rendah yang sesuai untuk digunakan.
Bahan isolasi adalah bahan yang digunakan untuk
Kabel tegangan rendah sangat mudah dijumpai di
memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang
pasaran dengan berbagai macam merk dan harga.
bertegangan sehingga antara penghantar-penghantar
Untuk itu, pada pengujian ini diambil sampel
tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan [2].
bahan uji dari kabel-kabel yang banyak dijual di
Pada umumnya, kegagalan alat-alat listrik (termasuk
pasaran, terutama wilayah kota Yogyakarta. Kabel
kabel) pada waktu sedang dipakai disebabkan
tersebut adalah kabel NYM 2 x 2,5 mm2 300 /500
volt dan NYY 2 x 2,5 mm2 0,6/1 kV dengan merk kegagalan isolasinya dalam menjalankan fungsi sebagai
dagang eterna, dan supreme. Penelitian ini diawali isolator [3].
dengan pengukuran ketebalan dimensi kabel, Mekanisme kegagalan bahan isolasi padat terdiri
kemudian menguji tegangan tembus, kekuatan dari beberapa jenis sesuai fungsi waktu penerapan
dielektrik dan arus bocor terhadap suhu. tegangannya. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 1:

Kata kunci—kabel, tegangan tembus, kekuatan


dielektrik, arus bocor, arus bocor terhadap suhu,
tegangan tinggi AC.
1Mahasiswa, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi

Informasi UGM, Jalan Grafika No.2 Yogyakarta 55281


INDONESIA(tlp: 0274-552305; fax: 0274-552305
2, 3 Dosen,Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi

Informasi UGM, Jalan Grafika No.2 Yogyakarta 55281 Gbr. 1 Grafik kegagalan isolasi
INDONESIA(tlp: 0274-552305; fax: 0274-552305

Volume 1 Nomor 3, Oktober 2014 122


_______________________________________________________________________________
Artikel Reguler
_____________________________________________________________________________
Uraian masing masing jenis kegagalan pada bahan - Supreme
isolasi padat adalah sebagai berikut : - Eterna
1. Kegagalan intrinsik Masing-masing merk di ambil 2 jenis kabel
Kegagalan Intrinsik adalah kegagalan yang
disebabkan oleh jenis dan suhu bahan (dengan B. Alat
menghilangkan pengaruh luar seperti tekanan, bahan Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:[6]
elektroda, ketidakmurnian, kantong kantong udara). 1. Satu set pembangkit tegangan tinggi AC buatan
2. Kegagalan elektromekanik Jerman.
Kegagalan elektromekanik adalah kegagalan yang 2. Satu set pembangkit tegangan tinggi AC
disebabkan oleh adanya perbedaan polaritas antara peralatan UGM EL 041 buatan Jepang.
elektroda yang mengapit zat isolasi padat sehingga 3. Multimeter merk Constant no. A029214.
timbul tekanan listrik pada bahan tersebut. 4. Osiloskop GW INSTEK model GDS-2104.
3. Kegagalan streamer 5. Thermometer, hygrometer, barometer.
Kegagalan streamer adalah kegagalan yang terjadi 6. Batang elektroda pentanah.
sesudah suatu banjiran (avalance). Sebuah elektron 7. Sketmatch/jangka sorong.
yang memasuki band conduction di katoda akan 8. Kamera.
bergerak menuju anoda dibawah pengaruh medan
C. Metode Pengujian
memperoleh energi antara benturan dan kehilangan
energi pada waktu membentur. Jika lintasan bebas 1) Pengukuran dimensi kabel
cukup panjang maka tambahan energi yang diperoleh
Diagram alir pengukuran adalah sebagai berikut:
melebihi pengionisasi latis (latice). Akibatnya
dihasilkan tambahan elektron pada saat terjadi
benturan.
4. Kegagalan termal
Kegagalan termal adalah kegagalan yang terjadi
jika kecepatan pembangkitan panas di suatu titik dalam
bahan melebihi laju kecepatan pembuangan panas
keluar. Akibatnya terjadi keadaan tidak stabil sehingga
pada suatu saat bahan mengalami kegagalan.
5. Kegagalan erosi
Kegagalan erosi adalah kegagalan yang
disebabkan zat isolasi padat tidak sempurna, karena
adanya lubang-lubang atau rongga dalam bahan isolasi
padat tersebut. Lubang/rongga akan terisi oleh gas atau
cairan yang kekuatan gagalnya lebih kecil dari
kekuatan zat padat [4].
PVC atau Polivinil Klorida termasuk dalam jenis
polimer termoplastik/resin termoplastik. Untuk
penggunaan pada tegangan rendah, PVC banyak
digunakan sebagai isolasi dan jaket dari kabel. Karena
PVC adalah bahan termoplastik, PVC tidak dapat
menahan panas yang terlalu tinggi. Pada suhu tinggi
PVC dapat meleleh bahkan hangus atau plasticizersnya
menguap sehingga PVC menjadi rapuh. tersebut dapat
menyebabkan kegagalan insulasi kabel. Karena alasan
tersebut kabel dengan isolasi PVC jarang digunakan di
tempat yang mendapatkan panas secara berlebihan.
Kabel PVC pada saat terbakar akan menghasilkan gas
klorin dalam jumlah yang cukup besar. Hal tersebut
merupakan masalah yang cukup penting pada
penggunaan kabel dengan isolasi PVC [5].

II. METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengembangan Perangkat Gbr. 2 Diagram alir pengukuran dimensi kabel


Kabel yang diuji adalah kabel jenis :
- NYM 2 x 2,5 mm2 300 /500 volt
- NYY 2 x 2,5 mm2 0,6/1 kV
Dengan merk dagang :

123 Volume 1 Nomor 3, Oktober 2014


_______________________________________________________________________________
Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
_______________________________________________________________________________

2) Pengujian tegangan gagal selubung luar dan isolasi 3) Pengujian tegangan tembus isolasi dalam antar 2
dalam penghantar
Rangkaian pengujian adalah sebagai berikut: Rangkaian pengujian adalah sebagai berikut:

Gbr. 3 Rangkaian pengujian tegangan gagal selubung luar dan Gbr. 5 Rangkaian pengujian tegangan tembus isolasi dalam antar
isolasi dalam 2 penghantar

Diagram alir pengujian adalah sebagai berikut:

Diagram alir pengujian adalah sebagai berikut:

Gbr. 4 Diagram alir pengujian tegangan gagal selubung luar dan


isolasi dalam

Gbr. 6 Diagram alir pengujian tegangan tembus isolasi dalam


antar 2 penghantar

Volume 1 Nomor 3, Oktober 2014 124


_______________________________________________________________________________
Artikel Reguler
_____________________________________________________________________________
4) Pengujian arus bocor selubung luar dan isolasi III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam terhadap suhu
Rangkaian pengujian adalah sebagai berikut: A. Pengukuran dimensi kabel
Hasil pengukuran dimensi kabel adalah sebagai
berikut:
TABEL 1
HASIL PENGUKURAN DIMENSI KABEL

Gbr. 7 Rangkaian pengujian arus bocor selubung luar dan isolasi


dalam

Diagram alir pengujian adalah sebagai berikut:


B. Pengaruh jarak elektrode terhadap tegangan gagal
pada islolasi dalam dan selubung luar

Gbr. 9 Grafik hubungan jarak elektrode dengan tegangan gagal


untuk ketiga macam kabel

Dari grafik terlihat bahwa telah terjadi tegangan


tembus pada jarak 25 cm untuk kabel eterna NYM, 35
cm untuk kabel eterna NYY, 35 cm untuk kabel
supreme NYM dan 40 cm untuk kabel supreme NYY.
Pada jarak-jarak tersebut, nilai tegangan tembus adalah
44,89 kv untuk kabel eterne NYM, 62,44 kv untuk
kabel eterna NYY, 56,85 kv untuk kabel supreme
NYM dan 69,28 kv untuk kabel supreme NYY.
Semakin besar tegangan tembus, maka semakin baik
pula isolasinya. Perbedaan nilai tegangan tembus untuk
masing-masing kabel dapat dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor bahan yang diuji seperti ketebalan,
jenis bahan, dan proses produksi bahan. Faktor lain
terjadi pada saat pengujian, seperti adanya korona dan
perbedaan suhu, tekanan, kelembaban.
Ketebalan isolasi dalam dan selubung luar masing-
masing kabel yang diuji berbeda-beda jika melihat
Gbr. 8 Diagram alir pengujian arus bocor selubung luar dan isolasi hasil pengujian dimensi kabel yang ditunjukkan oleh
dalam Tabel 4.2. Walaupun perbedaannya tidak cukup besar,
nilai tersebut tetap berpengaruh terhadap nilai tegangan
tembus. Bahan isolasi yang ideal adalah bahan isolasi
yang tidak memiliki elektron bebas sama sekali. Akan

125 Volume 1 Nomor 3, Oktober 2014


_______________________________________________________________________________
Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
_______________________________________________________________________________

tetapi, proses produksi bahan isolasi kabel untuk setiap 2) Eterna NYY
produsen tidak sama sehingga kebanyakan bahan
isolasi kabel yang diproduksi tidak homogen. Semakin
banyak elektron bebas dalam bahan isolasi, maka
semakin kecil tegangan tembus.
C. Pengujian tegangan tembus isolasi dalam antar 2
penghantar
Hasil pengujian tegangan tembus isolasi dalam
antar 2 penghantar adalah sebagai berikut:

TABEL 2
HASIL PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI DALAM ANTAR 2
PENGHANTAR

Gambar 11 Grafik hubungan arus bocor dengan suhu yang berbeda


pada kabel eterna NYY

3) Supreme NYM

D. Pengaruh tegangan input bahan uji terhadap arus


bocor dalam berbagai suhu.

1) Eterna NYM
Gambar 12 Grafik hubungan arus bocor dengan suhu yang berbeda
pada kabel supreme NYM

4) Supreme NYY

Gambar 10 Grafik hubungan arus bocor dengan suhu yang


berbeda pada kabel eterna NYM

Gambar 13 Grafik hubungan arus bocor dengan suhu yang berbeda


pada kabel supreme NYY.

Pada pengujian arus bocor ini metode penelitian


hampir sama pada setiap jenis kabel. Dan diuji di suhu
ruangan, 500C dan 700C. Pengujian yang dilakukan
hanya diijinkan untuk nilai tegangan input bahan uji
maksimal 50% dari nilai tegangan tembus selubung

Volume 1 Nomor 3, Oktober 2014 126


_______________________________________________________________________________
Artikel Reguler
_____________________________________________________________________________
luar dan isolasi dalam agar osiloskop tidak mengalami REFERENSI
kerusakan. Untuk itu, data nilai arus bocor yang [1] Gill, Paul, ”Electrical Power Equipment Maintenance and
diambil, yaitu pada saat nilai tegangan input bahan uji Testing Second Edition,” CRC Press, New York, 2009
sebesar 2 kV, 4 kV, 6 kV, 8 kV, 10 kV. Sedangkan [2] Tobing, Bonggas, L, “Dasar Teknik Tegangan Tinggi,” PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
data nilai arus bocor diluar nilai tegangan input bahan [3] Arismunandar, Artono, “Teknik Tegangan Tinggi,” Pradnya
uji tersebut diatas dapat dicari atau diprediksi melalui Paramita, Jakarta, 1975.
metode analisis regresi dengan menggunakan [4] Tadjuddin, “Mekanisme Kegagalan Bahan Isolasi Padat,”
persamaan regresi. [5] Wikipedia. Polivinyl Chloride.
<http://en.wikipedia.org/wiki/Polyvinyl_chloride.htm>
Tipe regresi ada yang berbentuk linier, [6] Anonim, “Panduan Praktikum Teknik Tegangan Tinggi:
eksponensial, dan polinomial. Untuk setiap jenis kabel Peralatan Eks Jepang UGM-EL 041,” Laboratorium Teknik
instalasi, penulis menggunakan regresi polinomial Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
karena dari percobaan untuk masing-masing tipe Informasi Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta, 2000.
regresi tersebut menggunakan microsoft excel
didapatkan nilai koefisien determinasi (R2) terbesar
adalah regresi polinomial. Koefisien determinasi
merupakan ukuran untuk mengukur pengaruh x
(variabel bebas) dalam menurunkan keragaman y
(variabel terikat). Nilai R2 terletak antara 0 dan 1.
Semakin dekat dengan 1, maka semakin tinggi tingkat
hubungan linier antara x dan y.
Secara umum grafik diatas memberikan informasi
bahwa semakin besar tegangan input bahan uji, maka
semakin besar pula arus bocornya. Persamaan regresi
hubungan tegangan input bahan uji (x) dengan arus
bocor (y)

IV. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian tegangan gagal dan arus bocor
untuk 4 kabel tegangan rendah, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada pengujian tegangan tembus selubung luar
dan isolasi dalam pada masing-masing kabel,
didapatkan hasil bahwa nilai tegangan tembus
pada kabel supreme dan eterna pada jenis NYY
mempunyai nilai tegangan tembus yang lebih
tinggi daripada kabel NYM.
2. Besar kekuatan dielektrik selubung luar dan
isolasi dalam yang telah di uji, mendapatkan nilai
kekuatan dielektrik pada kabel supreme dan
eterna yang berjenis NYY mempunyai kekuatan
dielektrik yang tinggi dibandingkan dengan kabel
jenis NYM.
3. Pada pengujian tegangan tembus selubung isolasi
dalam antar 2 penghantar pada masing-masing
kabel, didapatkan hasil bahwa nilai tegangan
tembus pada kabel supreme jenis NYM dan NYY
mempunyai nilai tegangan tembus yang lebih
tinggi daripada kabel eterna jenis NYM maupun
NYY.
4. Besar kekuatan dielektrik isolasi dalam antar 2
penghantar yang telah di uji, mendapatkan nilai
dielektrik pada kabel supreme yang berjenis NYY
mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi
dibandingkan dengan kaber jenis NYM.
5. Pengaruh tegangan input terhadap arus bocor
untuk pengujian kabel dapat diasumsikan
menggunakan persamaan regresi pada setiap
kabel, untuk mendapatkan nilai Koefisien
determinasi.

127 Volume 1 Nomor 3, Oktober 2014


_______________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai