Anda di halaman 1dari 10

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 3 234

REVIEW ARTIKEL: PLAN-DO-CHECK-ACT (PDCA) DALAM MENINGKATKAN


KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

Qisti Fauza, Angga Prawira Kautsar


Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang Km.21 Jatinangor 45363
qistifauza@gmail.com

ABSTRAK

Plan-Do-Check-Act (PDCA) merupakan sistem manajemen kualitas yang banyak diterapkan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan dapat dinilai
berdasarkan pelayanannya secara langsung dalam menangani pasien maupun sistem yang
diterapkan. Pada review ini dijelaskan berbagai contoh penerapan siklus PDCA dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Manuskrip dicari dan diseleksi
berdasarkan kriteria inklusi berupa penerapan siklus PDCA dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dan kriteria eksklusi berupa manuskrip yang tidak memiliki teks lengkap,
tidak dapat diakses, dan tidak menerapkan siklus PDCA. Penerapan siklus PDCA dinilai terhadap
karakteristik utama dalam metode ini, diantaranya dokumentasi, perencanaan solusi, pengujian
sementara berbasis prediksi dalam skala kecil, pemeriksaan keberhasilan pengujian solusi, dan
pengulangan siklus. Hasil yang didapatkan yaitu siklus PDCA dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan serta menurunkan kesalahan pengobatan. Oleh karena itu,dapat disimpulkan
bahwa siklus PDCA merupakan intervensi yang efektif untuk dilakukan sehingga dapat diperoleh
suatu perbaikan secara terus-menerus dalam suatu organisasi

Kata kunci: Kesalahan Pengobatan, Rumah Sakit, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Siklus PDCA
ABSTRACT

Plan-Do-Check-Act (PDCA) is a quality management system that is widely applied in improving


the quality of health services. The quality of health services can be assessed on the basis of their
services directly in the handling of patients and systems applied. This review describes various
examples of PDCA cycle implementation in an effort to improve the quality of health services in
hospitals. The manuscripts are sought and selected based on the inclusion criteria of applying the
PDCA cycle in improving the quality of health services and exclusion criteria are manuscripts that
do not have full text, inaccessibility, and no PDCA cycle. Implementation of the PDCA cycle is
assessed based on key characteristics in this method, including documentation, solution planning,
small predictive preliminary testing, examination of successful test solutions, and cycle
repeatability. The results obtained are PDCA cycles can improve the quality of health services and
reduce treatment errors. Therefore, so it can be concluded that the PDCA cycle can be declared
effective to serve as an intervention in the method of quality improvement of a health service so
that it can produce continuous improvement in an organization.

Keywords: Medical Errors, Hospital, Quality of Health Services, PDCA Cycle

Diserahkan: 30 Agustus 2018, Diterima 1 September 2018


235

PENDAHULUAN pelayanan kesehatan harus berorientasi pada


Kesalahan pengobatan dinilai menjadi sistem dan berdasarkan bukti dan / atau data
penyebab yang paling sering terjadi dalam statistik. (Takeda, et al., 2003).
penurunan pelayanan kesehatan. Kesalahan Dengan diperbaikinya sistem pelayanan
pengobatan merupakan kesalahan yang dapat kesehatan secara menyuluruh, seperti
sangat merugikan serta menimbulkan menurunkan angka kejadian kesalahan
ancaman terhadap keselamatan pasien (Haw, pengobatan, perbaikan pengadaan sarana dan
et al., 2014). Kesalahan pengobatan dapat prasarana kesehatan, maupun perbaikan
terjadi pada setiap fase pengobatan (Muñoz, sistem perawatan medis, maka kualitas dari
et al., 2010), seperti pada proses penulisan suatu pelayanan kesehatan dapat meningkat.
resep, penyalinan resep, pembuatan dan Pendapatan dari suatu lembaga pelayanan
pengeluaran obat, administrasi, dan kesehatan juga dapat meningkat, karena
pemantauan pengobatan (Wang, et al., 2015). pemborosan dapat dihindari (Sears, 2006).
Oleh karena itu, tingkat prevalensi Prinsip manajemen proses, sebagai salah
kejadiannya pada setiap fase perawatan obat satu pendekatan untuk manajemen industri,
perlu diperkirakan dengan tepat. dapat digunakan untuk meningkatkan
Rumah sakit berfungsi untuk kualitas dan efisiensi pada pelayanan
memberikan pelayanan kesehatan yang kesehatan (Vissers, et al., 2001; Waring and
berkualitas. Pelayanan yang diberikan harus Wainwright, 2002), meskipun mungkin
dapat menjangkau seluruh lapisan penggunaannya terbatas (De Vries, et al.,
masyarakat serta sesuai dengan standar yang 1999). Siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA)
ditetapkan. Namun kenyataannya, kesalahan erupakan salah satu sistem manajemen
pengobatan masih kerap terjadi di rumah kualitas, yang dipopulerkan oleh Dr. Edwards
sakit dan berada pada urutan pertama dari 10 Deming, seorang ahli manajemen kualitas
besar insiden yang dilaporkan (Binfar, 2008). dari Amerika pada tahun 1950 (Schneider,
Pencegahan kesalahan pengobatan selalu 1997). Siklus PDCA telah banyak digunakan
ditekankan untuk menjadi prioritas utama dalam sistem manajemen kualitas, khususnya
kepada seluruh layanan kesehatan komunitas dalam meningkatkan mutu/kualitas dari suatu
di dunia. Oleh karena itu, segala tindakan pelayanan kesehatan.
telah dilakukan demi menurunkan angka Siklus PDCA digunakan dalam proses
kesalahan pengobatan. Manajemen kualitas pencarian dan pemecahan masalah.
secara terus menerus dinilai dapat mengatasi Diharapkan PDCA dapat memberikan
hal tersebut. Manajemen kualitas medis pada perbaikan dalam pelayanan kesehatan secara
236

terus menerus. Review ini dilakukan dengan Pemilihan Studi


tujuan agar dapat dijelaskan berbagai Pada pencarian melalui database,
penggunaan siklus PDCA dalam upaya didapatkan 287 hasil artikel yang berhasil
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, diidentifikasi. Setelah dilakukan penapisan
khususnya di rumah sakit. duplikasi, didapatkan 130 hasil artikel dan
dieksklusi kembali sebanyak 71 artikel yang
METODE PENELITIAN
tidak memiliki teks lengkap dan tidak dapat
Tipe Studi yang Digunakan
diakses. Dari total 59 artikel dengan teks
Penulisan review sistematis ini
lengkap yang dapat diakses, didapatkan 10
berdasarkan pada artikel/jurnal penelitian
artikel yang menggunakan siklus PDCA yang
dengan tipe studi cohort prospektif.
berhubungan dengan peningkatan kualitas
Tipe Intervensi
pelayanan kesehatan serta penurunan
Intervensi yang digunakan adalah sistem
kesalahan pengobatan.
manajemen kualitas menggunakan siklus
Plan-Do-Check-Act (PDCA) dan
penggunaannya dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan serta menurunkan angka
kejadian kesalahan pengobatan.
Tipe Outcome
Outcome yang diukur yaitu adanya
peningkatan kualitas dalam pelayanan
kesehatan serta penurunan angka kesalahan
pengobatan.
Metode Pencarian yang Digunakan
Pencarian didesain terhadap artikel/jurnal
publikasi yang menerapkan siklus ‘PDCA’
maupun ‘Deming-Cycle’ sebagai upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
serta ‘Medication Errors’ sebagai objek yang
akan diturunkan angka kejadiannya. Tahun
publikasi tidak dibatasi.
Pengumpulan dan Analisis Data
Referensi teks lengkap diakses untuk
selanjutnya ditentukan kelayakan datanya.
237

kategori utama yang memerlukan perbaikan


yaitu pada pengembangan protokol,
peningkatan sistem komputer, verfikasi dosis
terapi, pengaksesan informasi, pendidikan
bagi praktisi perawatan kesehatan,
penindaklanjutan kesalahan, dan
permasalahan pompa infus. Penggunaan
siklus PDCA menghasilkan penurunan
kesalahan peresepan keseluruhan sebanyak
23% dan penurunan kesalahan penulisan
yang serius sebanyak 53%. Kolaborasi yang
dapat terlibat dalam penyelesaian
permasalahan menggunaan siklus PDCA ini
yaitu antara farmasis, perawat, National
Cancer Institute (NCI), Information Services
Department (ISD), dan Offices of the
Director (OD). Selain itu, elemen penting
yang dapat dilakukan dalam penurunan
kesalahan kemoterapi yaitu dilakukan pada
tingkatan peresepan, penyiapan dan
pembuatan obat, dan pemberian obat kepada
pasien (Goldspiel, et al., 2000).
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Kesalahan peresepan merupakan bentuk

HASIL lain dari kesalahan pengobatan yang paling

Kesalahan pengobatan merupakan banyak terjadi dan paling mengancam

kejadian yang sering terjadi dalam praktik keselamatan pasien (Bates, et al., 1995).

pelayanan kesehatan. Salah satu bentuk Siklus PDCA telah banyak digunakan

kesalahan pengobatan menurut Goldspiel, et sebagai intervensi dalam upaya menurunkan

al., (2000) yaitu terjadi pada pengobatan angka kesalahan pengobatan, salah satunya

kemoterapi. Untuk mengatasinya, sistem dalam aspek kesalahan peresepan. Pada

rumah sakit untuk memesan, memeriksa, penelitian yang dilakukan oleh Alp Atik pada

memproses, dan mengatur agen kemoterapi tahun 2012, penerapan siklus PDCA terbukti

perlu dianalisis dan diperbaiki. Tujuh menurunkan angka kesalahan peresepan.


Implementasi yang diterapkan berupa
238

pembuatan poster terkait kesalahan peresepan Bukan hanya dapat menurunkan angka
yang dipasang di setiap bangsal rumah sakit kesalahan pengobatan pada tahap peresepan,
serta pembuatan memorandum kepada penyiapan dan pembuatan obat, dan
seluruh petugas kesehatan. Hasil yang pemberian obat saja, PDCA dapat diterapkan
didapat menunjukkan penurunan angka untuk mengurangi kesalahan pengisian
kesalahan peresepan (Atik, 2012). dokumen prosedur rutin dan operasional di
Kesalahan administrasi obat (MAE) juga suatu departemen rumah sakit, salah satunya
merupakan bentuk dari kesalahan pengobatan pada departemen gawat darurat. Masalah
yang dapat mengancam keselamatan pasien. yang terjadi di departemen gawat darurat
Langkah-langkah pengorganisasian, dikarenakan staf perawatan kesehatan tidak
teknologi informasi, pendidikan, dan dapat memanfaatkan sistem komunikasi
pengoptimalan proses dijadikan rangkaian sehingga efisiensi dan efektivitas operasional
intervensi komprehensif yang diatur dalam rumah sakit tidak dimanfaatkan dengan baik.
sistem manajemen kualitas. Wang, et al., Dengan diturunkannya angka kesalahan ini,
(2015) pada penelitiannya menerapkan rumah sakit dapat mengehemat tenaga kerja.
sistem manajemen peningkat kualitas berupa Proyek ini dirancang untuk memecahkan
siklus PDCA, Continuous Quality masalah dengan mengurangi kesalahan
Improvement (CQI), dan Quality Control pengisian sistem informasi dengan
Circles (QCC). Dalam rangka upaya mengadopsi siklus PDCA. Penurunan angka
menurunkan kesalahan pengobatan, kesalahan ditargetkan dari 17.23% menjadi
departemen farmasi Rumah Sakit Zhejiang 5.85% berdasarkan estimasi kemampuan dan
University, Hangzhou juga turut menerapkan pengetahuan staf kesehatan sebesar 75%.
sistem manajemen pengendalian kualitas ini, Hasil penurunan yang didapatkan justru lebih
yaitu dengan memperbaiki sistem besar, yaitu menjadi 3.79%. Dukungan penuh
penyimpanan obat, manajemen penggunaan dari pihak manajemen rumah sakit yang
obat, mempersingkat waktu administrasi konsisten sangat diperlukan dalam
resep, standarisasi aturan penggunaan obat, keberhasilan proyek (Pan and Chou, 2011).
dan mensosialisasaikan gerakan untuk FOCUS-PDCA merupakan model
meningkatkan kepatuhan obat pasien. Hasil peningkat kualitas yang pernah digunakan
yang diperoleh yaitu baik penggunaan siklus oleh Badet, et al., pada tahun 2003 sebagai
PDCA, CQI, maupun QCC, dapat pedoman dalam cedera otak traumatis berat.
menurunkan angka kesalahan medis (Wang, FOCUS merupakan singkatan dari find,
et al., 2015). organise, clarify, understand, dan select.
Sistem ini cukup banyak dikombinasikan
239

dengan sistem PDCA sehingga diharapkan mendapatkan informasi segera untuk


menghasilkan hasil yang lebih optimal kepanikan yang harus dilaporkan tepat waktu
dikarenakan runtutan proses lebih terstruktur. (Wu, et al., 2015).
Hasil menunjukan bahwa terdapat penurunan Penggunaan siklus PDCA dalam
persentase kejadian pada pasien. Outcome ini menurunkan kejadian kesalahan pengobatan
merupakan hasil dari setiap tim yang juga dapat dilakukan dengan cara
dibentuk dan saling berkolaborasi dan penggunaan daftar tilik sebagai panduan
menghormati sehingga menjadi sinergis read-back catatan obat pada rekam medis.
dengan setiap pasien beserta keluarga pasien. Implementasi ini digunakan oleh Maharjana,
Sinergi ini memungkinkan untuk dkk pada tahun 2014 dalam penelitiannya.
mempengaruhi hasil pasien cedera otak Daftar tilik yang dijadikan sebagai panduan
traumatis berat di rumah sakit (Bader, et al., read-back diisi oleh dokter dan perawat
2003). selama melakukan visite. Hasil yang
Konsep 'nilai panik' atau 'nilai krisis' diperoleh pada penelitiannya yaitu adanya
menjadi bagian penting dalam manajemen penurunan risiko kesalahan pengobatan,
kualitas medis bagi pelayanan di rumah sakit. dimana sebelum implementasi PDCA,
Konsep ini melibatkan penanganan medis ketidaklengkapan pengisian catatan obat
terhadap kondisi darurat pasien. Apabila sebesar 45,54% mengalami penurunan
kondisi darurat pasien tidak dapat segera menjadi 10,17% (pencapaian sebesar
ditangani, maka dapat mengancam hidup 77,78%) (Maharjana, dkk, 2014).
pasien. Jika dokter dapat memperoleh Menurut penelitian yang dilakukan oleh
informasi waktu dan memberikan pasien Gordon, et al (2008), 20% dari 369 obat yang
penanganan medis secara efektif (cepat dan diberikan yang berhubungan dengan
tepat), hidup pasien dapat terselamatkan. kesalahan pengobatan melibatkan opioid.
'Nilai panik' ini dapat ditekan menggunakan Sementara itu, 98% opioid dilaporkan
sistem manajemen kualitas PDCA dengan menyebabkan kematian pada pasein. Oleh
cara menetapkan sistem manajemen dan karena itu, penanganan rasa sakit yang terjadi
prosedur pelaporan sesuai dengan pada pasien di rumah sakit harus sangat
persyaratan untuk manajemen nilai panik. diperhatikan, terutama dalam aspek penilaian
Untuk memecahkan masalah, dibuat suatu rasa sakit itu sendiri serta proses
kelompok untuk melakukan manajemen nilai dokumentasinya sehingga didapatkan
panik seperti mengirim pesan seluler atau pengobatan rasa sakit yang aman dan efektif.
telekomunikasi lainnya untuk para dokter dan Penerapan siklus PDCA pada penelitian ini
juga pasien untuk memastikan mereka menggunakan implementasi berupa audit
240

penilaian dan dokumentasi secara rutin dan diimplementasikan dalam suatu sistem
berkala. Hasil yang didapatkan yaitu 94,9% elektronik di rumah sakit. Computerized
rasa sakit dapat ditangani dan Provider Order Entry (CPOE) telah banyak
didokumentasikan dengan baik, sehingga dikenal sebagai alat yang efektif dalam
angka kesalahan pengobatanpun berhasil menurunkan risiko kejadian efek samping
diturunkan (Gordon, et al., 2008). obat. Siklus PDCA ini difokuskan untuk
Dalam penelitiannya, Takeda, et al (2003) digunakan dalam prioritas utama, yaitu
mengembangkan sistem Pelaporan Insiden meningkatkan keamanan pengobatan sehing
Berbasis Online (OIRS) berdasarkan rata-rata dapat menurunkan kesalahan pengobatan.
kejadian tiap insidennya agar dapat mencapai Pentingnya budaya mengutamakan
siklus PDCA yang efektif sehingga resiko keamanan pengobatan sebagai prioritas
medis di rumah sakit dapat diatasi. Faktor- utama menjadi faktor yang sangat penting
faktor utama yang dipertimbangkan menjadi dalam menentukan keberhasilan dari suatu
akar penyebab insiden kesalahan pengobatan implementasi. Berbagai cara dilakukan agar
merupakan hal mendasar dalam proses implementasi dapat berhasil, salah satunya
perawatan, dan terkait dengan fungsi dengan membuat laporan pengobatan secara
pengawasan dan komunikasi antar anggota elektronik, membuat standar dan guidelines
tim. Secara kuantitatif, manajemen kualitas dalam penanganan kesalahan pengobatan.
dari pelayanan kesehatan dapat menggunakan Hasil yang diperoleh berupa adanya
sistem Electronic Patient Record (EPR). EPR peningkatan kemampuan organisasi dalam
adalah kombinasi dari rekam medis berbasis pemberian pengobatan yang aman dan akurat
kertas, entri pesanan dokter secara langsung, kepada pasien serta didapatkan peningkatan
dan audit profesional (seperti peninjauan secara signifikan dalam keamanan
pesanan apoteker) (Takeda, et al., 2003). pengobatan (Karow, 2002).
Helen pada tahun 2002 juga melakukan
penelitian mengenai penggunaan PDCA yang
Tabel 1. Hasil peningkatan kualitas pelayanan kesehatan menggunakan siklus PDCA
No. Referensi Desain Penelitian Hasil Negara

1. Goldspiel, et Cohort prospektif Penurunan kesalahan pengobatan USA


al (2000) Kemoterapi: kesalahan peresepan
keseluruhan (23%) dan kesalahan
penulisan yang serius sebanyak 53%.
241

No. Referensi Desain Penelitian Hasil Negara

2. Atik (2012) Cohort prospektif Penurunan angka kesalahan peresepan Australia


dalam berbagai kategori penyebab
kesalahan peresepan yang diteliti.
3. Wang, et al Cohort prospektif Penggunaan siklus PDCA, CQI, China
(2015) maupun QCC, menurunkan kesalahan
pengobatan: Angka kesalahan
pemberian pengobatan menurun
60,9%, angka kesalahan pemberian
pengobatan terkait obat waspada tinggi
menurun 57,9%, angka kelalaian
menurun 50%.
4. Pan and Chou Cohort prospektif Angka kesalahan pengobatan China
(2011) mengalami penurunan dari 17,23%
menjadi 3,9% (melebihi target awal
yaitu 5,85%).
5. Bader, et al Cohort prospektif Terdapat peningkatan kualitas, dilihat USA
(2003) dari menurunnya angka kejadian pada
pasien.

6. Wu, et al Cohort prospektif PDCA meningkatkan kualitas China


(2015) manajemen nilai panik di rumah sakit
secara signifikan.
7. Maharjana, Cohort prospektif Pendekatan PDCA dengan Indonesia
dkk (2014) implementasi penggunaan daftar tilik
sebagai panduan read-back efektif
dalam menurunkan potensi risiko
kesalahan pengobatan hingga
mencapai 77,78%.
8. Gordon, et al Cohort prospektif Penggunaan siklus PDCA dapat USA
(2008) menekan angka kesalahan pengobatan,
dimana 94,9% rasa sakit dapat dinilai
242

No. Referensi Desain Penelitian Hasil Negara

dan didokumentasikan dengan baik


dan ditangani dengan tepat.
9. Takeda, et al Cohort prospektif PDCA efektif dalam menghindari Japan
(2003) kejadian kesalahan medis, terutama
dalam penggunaan sistem pelaporan
on-line.
10. Karow Cohort prospektif Peningkatan kemampuan organisasi USA
(2002) dalam pemberian/administrasi
pengobatan yang aman dan akurat serta
didapatkan peningkatan secara
signifikan dalam kualitas keamanan
pengobatan.

SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Kualitas dari pelayanan kesehatan dapat Atik, Alp. 2012. Adherence to the Australian
ditingkatkan melalui berbagai sektor. National Inpatient Medication Chart: the
efficacy of a uniform national drug chart
Peningkatan kualitas tersebut dapat dilakukan on improving prescription error. Journal
dengan menerapkan siklus PDCA. Berbagai of Evaluation in Clinical Practice, 19(5):
769–772. [DOI: 10.1111/j.1365-
praktik telah menyatakan keefektifannya 2753.2012.01847.x].
sebagai metode untuk perbaikan yang Bader, Mary Kay., Palmer, Sylvain., Stalcup,
Connie., et al. 2003. Using a FOCUS-
menjadikan PDCA tersebut sebagai PDCA quality improvement model for
intervensi. Siklus PDCA harus diterapkan applying the severe traumatic brain
injury guidelines to practice: process and
dengan konsistensi yang tinggi sehingga outcomes. Evidence Based Nursing, 6:
dapat menghasilkan perbaikan yang lebih 6–8.
Bates, D.W., Cullen, D.J., Laird, N., et al.
baik dan terus menerus. 1995. Incidence of adverse drug events
and potential adverse drug events.
UCAPAN TERIMA KASIH Implications for prevention. ADE
Prevention Study Group. JAMA, 274(1):
Penulis mengucapkan terima kasih
29–34.
kepada Rizky Abdullah, PhD., Apt. sebagai Binfar. 2008. Tanggung Jawab Apoteker
Terhadap Keselamatan Pasien (Patient
dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Safety). Jakarta: Direktorat Bina Farmasi
Penelitian dan Biostatistika. Komunitas dan Klinik Ditjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
243

De Vries, G., Bertrand, J.W.M., and Vissers, Forum. Chinese Medical Journal,
J.M.H. 1999. Design requirements for 128(18): 966.
health care production control systems. Sears, N.J. 2006. Deriving cost savings while
Prod Plan Control, 10: 559–569. enhancing quality of carethrough
Goldspiel, Barry R., Dechristoforo, Robert, effective case management in the acute
and Daniels, Charles E. 2000. A care facility. Lippincotts Case Manage,
continuous-improvement approach for 11: 59–60.
reducing the number of chemotherapy- Takeda, Hiroshi., Matsumura, Yasushi.,
related medication errors. Am J Health- Nakajima, Kazue., et al. 2003. Health
Syst Pharm, 57(4): S4–S9. care quality management by means of an
Gordon, Debra B., Rees, Susan M., incident report system and an electronic
McCausland, Maureen P., et al. 2008. patient record system. International
Improving reassessment and Journal of Medical Informatics, 69: 285–
documentation of pain management. The 293. [DOI: 10.1016/S1386-
Joint Commission Journal on Quality 5056(03)00010-8].
and Patient Safety, 34(9): 209–517. Vissers, J.M.H., Bertrand, J.W.M., and De
Haw, C., Stubbs, J., and Dickens, G.L. 2014. Vries, G. 2001. A Framework for
Barriers to the reporting of medication Productioncontrol in Health Care
administration errors and near misses: an Organizations. Prod Plan Control, 12:
interview study of nurses at a psychiatric 591–604.
hospital. J Psychiatr Ment Health Nurs, Wang, Hua-fen., Jin, Jing-fen., Feng, Xiu-
21(9): 797–805. [DOI: qin., et al. 2015. Quality improvements
10.1111/jpm.12143]. in decreasing medication administration
Karow, Helen S. 2002. Creating a culture of errors made by nursing staff in an
medication administration safety: Laying academic medical center hospital: a trend
the foundation for computerized provider analysis during the journey to joint
order entry. Journal on Quality commission international accreditation
Improvement, 28(7): 396–402. [DOI: and in the post-accreditation era.
10.1016/S1070-3241(02)28039-6]. Therapeutics and Clinical Risk
Maharjana, Ida Bagus N., Kuswardhani, Management, 11: 393–406. [DOI:
Tuty., dan Purwaningsih, Cok. I. I. 2014. 10.2147/TCRM.S79238].
Penggunaan daftar tilik (Checklist) Waring, T. and Wainwright, D. 2002.
sebagai panduan read-back mengurangi Communicating the complexity of
potensi risiko medication error. Jurnal computer-integrated operations. An
Farmasi Klinik Indonesia, 3(2): 37–43. innovative use of process modelling in a
[DOI: 10.15416/ijcp.2014.3.2.37]. North East hospital Trust. Int J
Muñoz, Ana Belén J., Miguez, Antonio Operation Product Manage, 22: 394–
Muiño., Pérez, María Paz R., et al. 2010. 411.
Medication error prevalence. Wu, Suo-Wei., Chen, Tong., Xuan, Yong., et
International Journal of Health Care al. 2015. Using Plan-Do-Check-Act
Quality Assurance, 23(3): 328-338. Circulation to Improve the Management
[DOI: 10.1108/09526861011029389]. of Panic Value in the Hospital. Chinese
Pan, Frank, F. C. and Chou, Shu-Jyuan. 2011. Medical Journal, 128(18): 2535–2538.
Reducing the charging errors in an [DOI: 10.4103/0366-6999.164984].
hospital emergency. Scientific Research
and Essays, 6(2): 463–468.
Schneider, P.D. 1997. FOCUS PDCA
ensures continuous qualityimprovement
in the outpatient setting. Oncol Nurs

Anda mungkin juga menyukai