Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANALISI PROSES BISNIS

DOSEN : Ramdhan Arif Kaluku, S.Kom., M.Kom

“PENGIMPLEMENTASIAN PDCA”

DISUSUN OLEH : FARIZAL AFWAN AHMAD (531420048)

SISTEM INFORMASI

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas taufif dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan paper tentang “Perkembangan Peserta Didik Di Zaman Milenial Tentang
Sikap dan Bahasa” ini. Shalawat serta salam senantiasa kita dengung sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta semua umatnya hingga kini. Dan
Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Hanya kata syukur yang bisa penulis sampaikan sehingga Makalah yang menjadi tugas
Analisis Proses Bisnis bisa terselesaikan dengan baik.

Demikian yang dapat kami sampaikan, Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan
para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Gorontalo, Maret 2021


KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
1. Teori Siklus PDCA..................................................................................................................5
2. CONTOH KASUS..................................................................................................................7
BAB III............................................................................................................................................9
KESIMPULAN................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah suatu hal yang diharapkan dan sudah menjadi
kebutuhan dasar setiap orang. Fasilitas kesehatan seperti rumah Sakit dan puskesmas juga klinik
atau balai pengobatan yang didalamnya terdiri atas pelayanan yang beragam seperti pemeriksaan,
perawatan, farmasi, laboratiorium, termasuk pelayanan rekam medis merupakan organisasi jasa
pelayanan umum yang melayani masayarakat secara langsung, oleh karena itu rumah sakit dan
puskesmas harus memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan harapan pasien. Rekam
medis memiliki peran yang vital di fasilitas kesehatan, dengan data dan informasi rekam medis
dan kualitas pelayanan kesehatan dapat diukur.

PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja, pelaksanaan
kerja, pengawan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
mutu pelayanan. Siklus PDCA digunakan dalam pelayanan kesehatan untuk penyelesaian
masalah dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

B. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus PDCA.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan siklus PDCA.

            
BAB II

PEMBAHASAN

1. Teori Siklus PDCA


A.  Siklus PDCA
Konsep siklus PDCA pertama kali diperkenalkan oleh Walter Shewhart pada tahun 1930
yang disebut dengan “Shewhart cycle“. PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check,
Action" (Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah
empat langkah interatif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Selanjutnya konsep
ini dikembangkan oleh Dr. Walter Edwards Deming yang kemudian dikenal dengan ” The
Deming Wheel”. (Tjitro, 2009)
Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak
pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming
sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang
sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Siklus PDCA berguna sebagai
pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau system sehingga mutu pelayanan kesehatan.
PDCA merupakan rangkaian kegiatan mutu pelayanan yang terdiri dari perencanaan kerja,
pelaksanaan kerja, pengawasan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan. Siklus PDCA digunakan dalam pelayanan kesehatan untuk penyelesaian
masalah dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Secara sederhana siklus PDCA
dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus PDCA terdiri dari empat tahapan, yaitu:
1.    Perencanaan ( Plan )
Tahapan pertama adalah membuat suatu perencanaan. Perencanaan merupakan suatu upaya
menjabarkan cara penyelesaian masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang
lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam
melaksanaan cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah
tersusunnya rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang akan diselenggarakan. Rencana kerja
penyelesaian masalah mutu yang baik mengandung setidak-tidaknya tujuh unsur rencana yaitu:

a.    Judul rencana kerja (topic)


b.    Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah mutu yang dihadapi (problem statement)
c.    Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap dengan target yang ingin dicapai (goal,
objective, and target)
d.   Kegiatan yang akan dilakukan (activities)

2.    Pelaksanaan ( Do )
Tahapan kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika pelaksanaan
rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota tim, perlu terlebih dahulu
diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami dengan lengkap
rencana yang akan dilaksanakan.
Pada tahap ini diperlukan suatu kerjasama dari para anggota dan pimpinan manajerial. Untuk
dapat mencapai kerjasama yang baik, diperlukan keterampilan pokok manajerial, yaitu :
a.    Keterampilan komunikasi (communication) untuk menimbulkan pengertian staf terhadap cara
pentelesaian mutu yang akan dilaksanakan.
b.    Keterampilan motivasi (motivation) untuk mendorong staf bersedia menyelesaikan cara
penyelesaian masalah mutu yang telah direncanakan.
c.    Keterampilan kepemimpinan (leadershif) untuk mengkordinasikan kegiatan cara penyelesaian
masalah mutu yang dilaksanakan.
d.   Keterampilan pengarahan (directing) untuk mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan.

3.    Pemeriksaan ( Check )


Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai
dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari pemeriksaan untuk mengetahui :
a.    Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalahnya telah sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
b.    Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan bagian mana yang belum berjalan dengan baik.
c.    Apakah sumberdaya yang dibutuhkan masih cukup tersedia.
d.   Apakah cara penyelesaian masalah yang sedang dilakukan memerlukan perbaikan atau tidak.
Terdapat dua cara yang sering di pergunakan untuk dapat memeriksa pelaksanaan cara
penyelesaian masalah, yakni :
a.    Lembaran pemeriksaan (check list)
Lembar pemeriksaan adalah suatu formulir yang digunakan untuk mencatat secara periodik
setiap penyimpangan yang terjadi. Langkah pembuatan lembar pemeriksan adalah:
      Tetapkan jenis penyimpangan yang diamati
      Tetapkan jangka waktu pengamatan
      Lakukan perhitungan penyimpangan
b.    Peta kontrol (control diagram)
Peta kontrol adalahsuatu peta / grafik yang mengambarkan besarnya penyimpangan yang terjadi
dalam kurun waktu tertentu. Peta kontrok dibuat bedasarkan lembar pemeriksaan. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam pembuatan peta kontrol adalah :
      Tetapkan garis penyimpangan minimum dan maksimum
      Tentukan prosentase penyimpangan
      Buat grafik penyimpangan
      Nilai grafik

4.    Perbaikan ( Action )


Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja. Lakukanlah
penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan pemilihan dengan cara
penyelesaian masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut
dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk
kemudian tergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai. Cara
melakukan penilaian mutu pelayanan kebidanan adalah sebagai berikut :
a.    Lihat daftar tilik
Daftar tilik adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh
pelayanan sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Berisi daftar kelengkapan
sarana, pra sarana, pengetahuan, kompetensi teknis, persepsi klien, dsb.
b.    Lihat sasaran penilaian
 Observasi
Observasi : mengamati pada saat pelayanan
Observasi : suatu penyelidikan yg dijalankan secara sistematis & sengaja diadakan dgn
menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yg langsung (Bimo Walgito,
1987:54)
Observasi : suatu tehnik untuk mengamati secara langsung maupun tidak langsung gejala-gejala
yg sedang / berlangsung baik di dlm (di luar) sekolah (Djumhur, 1985:51)
Observasi sebagai alat pengumpul data : pengamatan yg memiliki sifat-sifat
(depdikbud:1975:50) :
a)   dilakukan sesuai dgn tujuan yg telah dirumuskan lebih dulu.
b)   direncanakan secara sistematis.
c)   hasilnya dicatat & diolah sesuai dgn tujuannya.
d)  dapat diperiksa validitas, reliabilitas & ketelitiannya
e)   bersifat kwantitatif.                 

 Wawancara
Wawancara : dengan diskusi, tanya jawab, cek pemahaman
Kartono (1980: 171), Interview (wawancara) : suatu percakapan yg diarahkan pd suatu masalah;
ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana 2 orang atau lebih berhadap-hadapan secara
fisik.
Dlm proses interview terdapat 2 pihak dgn kedudukan yg berbeda. pertama berfungsi sebagai
penanya, disebut pula sebagai interviewer, lainnya berfungsi sebagai pemberi informasi
(Information supplyer), interviewer atau informan.
Interviewer mengajukan pertanyaan – pertanyaan, meminta keterangan (penjelasan), sambil
menilai jawaban – jawabannya. Sekaligus ia mengadakan paraphrase (menyatakan kembali isi
jawaban interviewee dgn kata-kata lain), mengingat-ingat & mencatat jawaban – jawaban.
Disamping itu dia juga menggali keterangan – keterangan lebih lanjut & berusaha melakukan
“probing” (rangsangan, dorongan).
 Dokumen
Dokumen : sebuah tulisan yg memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas &
informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik,
melihat kelengkapan dokumen rekam medik, register, buku catatan.

2. CONTOH KASUS
Suatu hari, seorang ibu yang baru saja selesai membawa anaknya berobat di puskesmas,
mengeluh bahwa pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan kurang memuaskan.Petugas
kesehatannya tidak menampakkan sikap ramah kepada pasiennya. Penyebab utamanya adalah
kurangnya petugas dalam memberikan pelayanan secara 5S.

Penyelesaian masalah dengan siklus PDCA


a. Planning

1. Judul Rencana

menurunkan angka keluhan klien terhadap petugas kesehatan yang kurang ramah di puskesmas.

2. Rumusan pernyataan masalah dan penyebab masalah

Ibu yang berkunjung kepuskesmas mengeluh petugas kurang ramah. Penyebab utamanya adalah
kurangnya petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan secara 5S.

3. Rumusan tujuan

Menurunkan angka keluhan ibu yang datang berkunjung kepuskesmas kareana petugas kesehatan
yang kurang ramah

4.Uraian Kegiatan

 Plan
1. Buat peraturan tertulis
2. Sosialisasikan peraturan tersebut
3. Buat perjanjian reward
4. Buat perjanjian sangsi jika ia melanggar 
5. Terapkan prinsip 5S
6. Buat kuesioner 
 Do
1. Membuat peraturan tertulis
2. mensosialisasikan peraturan tersebut
3. Membuat perjanjian reward
4. membuat perjanjian sangsi jika ia melanggar 
5. menerapkan prinsip 5S
6. Buat kuesioner 
 Check
1. Evaluasi dengan kuesioner kembali pada bulan berikutnya
 Act
1. Memberlakukan sebagai kegiatan rutin
2. Memberikan reward

BAB III

KESIMPULAN
Plan-Do-Check-Act (PDCA) merupakan sistem manajemen kualitas yang banyak diterapkan
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan dapat dinilai
berdasarkan pelayanannya secara langsung dalam menangani pasien maupun sistem yang
diterapkan.Penerapan siklus PDCA dinilai terhadap karakteristik utama dalam metode ini,
diantaranya dokumentasi, perencanaan solusi, pengujian sementara berbasis prediksi dalam skala
kecil, pemeriksaan keberhasilan pengujian solusi, dan pengulangan siklus. Hasil yang didapatkan
yaitu siklus PDCA dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu,dapat
disimpulkan bahwa siklus PDCA merupakan intervensi yang efektif untuk dilakukan sehingga
dapat diperoleh suatu perbaikan secara terus-menerus dalam suatu organisasi
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin. 2007. Pendekatan Mutu dan Kepuasan Pelanggan dalam Pelayanan Kesehatan

https://www.jontarnababan.com/2018/02/penerapan-pendekatan-pdca-dalam_18.html

Anda mungkin juga menyukai