Anda di halaman 1dari 13

Skip to content

SeputarIlmu.Com

MENU

Kalimat

Oleh bitarDiposting pada Mei 8, 2020

SeputarIlmu.Com – Kalimat merupakan sebuah Kumpulan kata-kata yang mempunyai arti dan suatu
bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang memiliki suatu pengertian dan pola intonasi akhir.
Pada kesempatan kali ini akan mengulas tentang pengertian kalimat, jenis-jenis kalimat, unsur-unsur
kalimat, dan fungsi kalimat beserta contohnya. Oleh karena itu mari lah simak ulasan yang ada dibawah
berikut.

Kalimat : Pengertian, Ciri, Unsur, Jenis, Pola & Contohnya [ TERLENGKAP ]

recommended by

Mgid

Mgid

CELLARIN

Wanita 42 Tahun dengan Wajah Bayi: Dia Lakukan Ini sebelum Tidur

PELAJARI LEBIH

Table of Contents

Pengertian Kalimat

Pengertian Kalimat Menurut Para Ahli

Ciri-Ciri Kalimat
Jenis-Jenis Kalimat

Unsur-Unsur Kalimat

Pola Kalimat

Sebarkan ini:

Posting terkait:

Pengertian Kalimat

Kalimat ialah satuan bahasa yang mengandung suatu pikiran lengkap. Sebuah kalimat paling kurang
mengandung suatu subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun,
dan keras lembut,disela jeda, dan diakhiri dengan sebuah intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf
latin kalimat dimulai dengan sebuah huruf kapital dan diakhiri dengan sebuah tanda titik. (.), tanda tanya
(?) dan tanda seru (!).

Susilo (1990:2) mengungkapkan lima ciri kalimat bahasa Indonesia yaitu : bermakna, bersistem urutan
frase, bisa berdiri sendiri dalam hubungannya dengan suatu kalimat yang lain, berjeda dan berhenti
dengan berakhirnya sebuah intonasi. Namun hal itu belum menjamin bahwa sebuah kalimat itu ialah
kalimat bahasa Indonesia baku.

Pengertian Kalimat Menurut Para Ahli

KONTEN PROMOSI

Mgid

Mgid

Perut Gemuk Anda akan Menjadi Rata dalam Seminggu. Coba Ini!

Fit Expert

Penghancur Lemak yang Ampuh! Turun 30 Kg hanya dalam 2 Minggu

Fit Expert
Wanita 42 Tahun dengan Wajah Bayi: Dia Lakukan Ini sebelum Tidur

Cellarin

1. Kridalaksana (2001:92)

Menurut Kridalaksana (2001:92) menyatakan bahwa kalimat merupakan sebagai satuan bahasa yang
secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri
dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan
gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal,
seruan, salam, dan sebagainya.

2. Keraf ( 1984:156)

Menurut Keraf ( 1984:156) menyatakan bahwa kalimat sebagai satu bagian dari ujaran yang didahului
dan diikuti oleh kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap.

3. Alwi dkk., (2000:311)

Menurut Alwi dkk., (2000:311) menyatakan bahwa, “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam
suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang
mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.

4. Dardjowidojo (1988: 254)

Menurut Dardjowidojo (1988: 254) menyatakan bahwa kalimat merupakan bagian terkecil dari suatu
ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
5. Slametmuljana (1969)

Menurut Slametmuljana (1969) menyatakan bahwa kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang
berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata,
mungkin lebih.

Ciri-Ciri Kalimat

Kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan sebuah huruf kapital dan diakhiri dengan
sebuah tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).

Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda, dan diakhiri
dengan sebuah intonasi akhir.

Sebuah kalimat paling kurang mengandung suatu subjek dan predikat.

Merupakan satu kesatuan bahasa yang memiliki fonem dan morfem. Fonem adalah bunyi pada sebuah
bahasa yang membedakan makna dalam sebuah kata, sedangkan morfem adalah bentuk bahasa yang
mengandung arti pada sebuah kata.

Dapat berdiri sendiri meskipun tidak ditambah dengan kalimat lengkap.

Mempunyai pola intonasi akhir.

Adanya huruf kapital dan tanda baca dalam sebuah kalimat.

Jenis-Jenis Kalimat

Kalimat tmempunyai berbagai jenis kalimat, yaitu antara lain :

1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal ialah suatu kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat, yaitu hanya mempunyai satu
subjek dan predikat. Baca Juga Secara Lengkap : Kalimat Tunggal

2. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk ialah suatu kalimat yang memiliki dua buah pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk
ini terdiri dari suatu induk kalimat dan anak kalimat. Cara untuk membedakan sebuah anak kalimat dan
induk kalimat yaitu dengan melihat sebuah letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat suatu konjungsi
didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada sebuah anak kalimat. Baca Juga Secara Lengkap : Kalimat
Majemuk

Setiap kalimat majemuk memiliki sebuah kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat ini bisa
diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Kalimat majemuk ini mempunyai
jenis-jenis nya yaitu ;

1.Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara yaitu suatu penggabungan dua buah kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya sejajar atau sederajat.

Contohnya : Tukiem pergi ke sekolah sedangkan sueb berangkat ke kampus. (kalimat majemuk). Baca
Juga Secara Lengkap : Kalimat Majemuk Setara

2.Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan ialah sebuah gabungan beberapa kalimat tunggal dikarenakan subjek,
predikat atau objeknya sama,maka pada bagian yang sama hanya disebutkan sekali.

Contoh: Adi setiap hari kerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
3. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat ialah suatu penggabungan dua buah kalimat atau lebih kalimat tunggal
yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat sebuah unsur induk
kalimat dan anak kalimat. Pada anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada sebuah
induk kalimat. Contohnya : Ayah mencuci mobil ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk
bertingkat cara 2). Baca Juga Secara Lengkap : Kalimat Majemuk Bertingkat

4. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran yaitu suatu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga buah kalimat.

Contohnya: Toni bermain ps dengan Kevin, dan Rina bermain boneka di kamar, ketika saya datang ke
rumahnya. (kalimat majemuk campuran)

Unsur-Unsur Kalimat

Sebuah kalimat tidak lepas dari sebuah unsur-unsur, yaitu sebagai berikut :

1. Subjek

Subjek ialah suatu bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh sih penulis. Subjek bisa
berbentuk sebuah kata benda, frasa kata benda, atau kata kerja.

Contoh:

Sueb sedang bersepeda. (kata benda)


Pacar sueb manis. (frasa kata benda)

bersepeda hobi sueb. (kata kerja)

Ciri – Ciri Subjek

Jawaban atas pertanyaan ‘apa’ atau ‘siapa’.

Disertai kata ‘itu’.

Didahului kata ‘bahwa’.

Mempunyai keterangan pewatas ‘yang’ (penghubung dengan menggunakan kata ‘yang’).

Tidak didahului preposisi seperti ‘dari’, ‘dalam’, ‘di’, ‘ke’, ‘kepada’, ‘pada’.

Berupa Nomina atau Frasa Nominal

2. Predikat

Predikat ialah suatu bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh sih penulis tentang sebuah
subjek. Predikat biasanya berbentuk sebuah kata kerja, frasa kata kerja, frasa numeral (bilangan), kata
benda, frasa kata benda, frasa preposisi (kata depan), kata sifat, atau frasa kata sifat.

Contoh:

Andi makan. (kata kerja)

Andi sedang makan. (frasa kata kerja)

Adik Andi tiga orang. (frasa numeral)

Andi pengusaha. (kata benda)

Andi pengusaha properti. (frasa kata benda)

Andi ke kantor. (frasa preposisi)

And tampan (kata sifat)

Andi tampan sekali (frasa kata sifat)


Ciri – Ciri Predikat

Jawaban atas pertanyaan ‘Mengapa’ atau ‘Bagaimana’.

Dapat berupa kata ‘Adalah’ atau ‘Ialah’.

Dapat diingkarkan yang diwujudkan oleh kata ‘Tidak’.

Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas seperti ‘telah’, ‘sudah’, ‘sedang’, ‘belum’, ‘akan’, ‘ingin’,
‘hendak’, ‘mau’, dll.

3. Objek

Objek ialah suatu bagian kalimat yang melengkapi sebuah kata kerja. Objek bisa berbentuk sebuah kata
benda atau frasa kata benda. Bagian kalimat ini terletak pada setelah predikat berkata kerja aktif
transitif (-kan, -i, me-).

Contoh:

Agil menyayangi soraya. (kata benda)

Agil memasukkan bukunya ke dalam tas. (frasa kata benda)

Agil memerankan Sang pangeran. (frasa kata benda)

Ciri – Ciri Objek

Langsung di belakang predikat.

Dapat menjadi subjek kalimat pasif.

Tidak didahului preposisi.

Didahului kata ‘bahwa’.

4. Pelengkap
Pelengkap atau komplemen sering disamakan dengan objek. Padahal, pelengkap yaitu beda dengan
suatu objek karena tidak bisa menjadi subjek jika kalimat dipasifkan. Pelengkap mengikuti suatu predikat
yang berimbuhan ber-, ter-, ber-an, ber-kan, dan kata-kata khusus (merupakan, berdasarkan, dan
menjadi).

Contoh:

Agil bertubuh kekar.

Agil bercucuran keringat.

Kamar Agil berhiaskan lampu warna-warni.

Agil adalah warga negara Korea.

Keputusan hakim berdasarkan hukum.

Agil menjadi manajer.

Ciri – Ciri Pelengkap

Di Belakang Predikat

Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap
masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek.

5. Keterangan

Keterangan ialah suatu bagian kalimat yang mempunyai fungsi untuk meluaskan atau membatasi makna
subjek atau predikat.

Contoh:

Sueb tinggal di Jakarta.


Setiap hari Sabtu Sueb berwisata kuliner.

Pola Kalimat

Kalimat yang kita pakai sesungguhnya bisa dikembalikan ke dalam sebuah kalimat dasar yang sangat
terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa sebuah pola
kalimat dasar saja. Sesuai dengan suatu kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita
kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada suatu kaidah yang berlaku.

Berdasarkan keterangan pada sebelumnya, bisa ditarik kesimpulannya bahwa kalimat dasar ialah suatu
kalimat yang berisi suatu informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami suatu perubahan.
Perubahan itu bisa berupa penambahan unsur seperti penambahan sebuah keterangan kalimat ataupun
keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar ini bisa dibedakan ke dalam
delapan tipe yaitu sebagai berikut.

1.) Kalimat Dasar Berpola S – P

Kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat pada tipe ini bisa
berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. :

Contohnya

Mereka sedang bersepeda. =S – P (Kata Kerja)

Ibunya guru SMA. = S – P (Kata Benda)

Pemandangan itu indah.= S – P (Kata Sifat)

Peserta pengajian ini seratus puluh orang. = S P (kata bilangan)

2.) Kalimat Dasar Berpola S – P – O

Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai suatu unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina
atau frasa nominal, predikat berupa suatu verba transitif, dan objek berupa suatu nomina atau frasa
nominal.
Contohnnya :

Mereka sedang merangkai karangan bunga. = S – P – O

3.) Kalimat Dasar Berpola S – P – Pel

Pada alimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa suatu verba intransitif atau sebuah kata sifat, dan
pelengkap berupa nomina atau adjektiva.

Contohnya :

Anaknya beternak kambing. = S – P – Pel.

4.) Kalimat Dasar Berpola S – P – O – Pel

Pada kalimat dasar tipe ini memilikimempunyai sebuah unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa sebuah verba intransitif, objek berupa
nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.

Contohnya :

Dia mengirimi saya surat.bunga = S – P – O – Pel

5.) Kalimat Dasar Berpola S – P – K


Kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, dan harus mempunyai sebuah unsur
keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa
verba intransitif, dan keterangan berupa sebuah frasa berpreposisi.

contohnya :

Mereka berasal dari Jakarta = S – P – K

6.) Kalimat Dasar Berpola S – P – O – K

Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, objek, dan sebuah keterangan.
subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, pada objek berupa nomina
atau frasa nominal, dan pada keterangan berupa sebuah frasa berpreposisi.

Contohnya :

Kami memasukkan buku ke dalam tas. = S – P – O – K

7.) Kalimat Dasar Berpola S – P – Pel – K

Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, pelengkap, dan sebuah
keterangan. pada Subjek berupa nomina atau frasa nominal, pada predikat berupa verba intransitif atau
kata sifat, pada pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan pada keterangan berupa frasa
berpreposisi.

Contohnya :

Soraya bermain sepeda di lapangan. = S – P – Pel – K


8.) Kalimat Dasar Berpola S – P – O – Pel – K

Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan sebuah
keterangan. pada subjek berupa nomina atau frasa nominal, pada predikat berupa verba intransitif,
pada objek berupa nomina atau frasa nominal, pada pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan
pada keterangan berupa frasa berpreposisi.

Contohnya :

Ayah mengirimi anaknya uang setiap bulan. = S – P – O – Pel – K

Anda mungkin juga menyukai