Anda di halaman 1dari 37

PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN

PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN

Disusun oleh kelompok 3


Pengertian

Penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh agent


infeksi atau toksinnya, yang berasal dari sumber penularan
atau reservoir, yang ditularkan/ ditansmisikan kepada
pejamu (host) yang rentan. Penyakit menular
(Communicable Desease) adalah penyakit yang disebabkan
oleh adanya agen penyebab yang mengakibatkan
perpindahan atau penularan penyakit dari orang atau hewan
yang terinfeksi, kepada orang atau hewan yang rentan
(potential host), baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui perantara (vector) atau lingkungan hidup.
Pengertian

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan


(berpindah dari orang yang satu ke orang lain ) baik
secara langsung atau melalui perantara. Suatu penyakit
dapat berpindah dari satu orang ke orang lain karena
adanya penyebab penyakit (agen), penjamu (host), dan
cara penularan (route of transmission).
Pengertian
Agen penyakit menular dapat berupa virus, bakteri,
riketsia, jamur, dan cacing. Agar agent penyebab ini bias
bertahan maka harus terjadi perkembangbiakan,
berpindah dari satu host ke host yang lain, mencapai
host yang baru dan menginfeksi host yang baru. Cara
penularan yang dapat dilakukan dengan kontak,
inhalasi (air bone infection), kontaminasi (melalui
makanan dan minuman), penetrasi pada kulit dan
infeksi melalui plasenta.
Penyakit-penyakit menular dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok
Penyakit menular dengan
Penyakit menular karantina potensi wabah tinggi
atau wabah (UU No1 dan 2)

■ Difteri ■ DBD
■ Demam kuning ■ Diare
■ Demam bolak balik ■ Campak
■ Tifus bercak wabah ■ RPertusis
■ poliomelitis ■ abies
■ Avian Influenza
■ HIV/AIDS
Penyakit-penyakit menular dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok
Penyakit Menular yang
Penyakit menular dengan
tidak berpotensi wabah
potensi wabah rendah

■ Malaria ■ Kecacingan
■ Meningitis ■ Lepra
■ Frambusia ■ TBC
■ Keracunan
■ Influenza
■ Ensefalitis
■ Antraks
Penyakit-penyakit menular dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok

Penyakit menular lain Penyakit menular lain

■ Sifilis (Raja Singa) ■ Hepatitis-B

■ Gonorhoe (kencing ■ ISPA


nanah) ■ Campak
■ HIV/ AIDS ■ Influenza
■ Chikungunya
■ Kurap
■ Tetanus
■ Kutu dan flu burung
Cara Penularan
Penyakit Menular
1. Penularan Langsung; mekanisme ini menularkan bibit
penyakit langsung dari sumbernya kepada orang lain.
Hal ini bisa melalui kontak langsung seperti melalui
sentuhan, gigitan, hubungan seksual, percikan yang
mengenai conjunctiva, selaput lendir dari mata, hidung
atau mulut pada waktu orang lain bersin, batuk,
meludah, bernyanyi atau bercakap (biasanya pada
jarak yang kurang dari 1 meter)
2. Penularan tidak langsung terdiri atas

a) Penularan melalui alat – alat yang terkontaminasi seperti mainan anak-


anak, saputangan, kain kotor, tempat tidur, alat masak atau alat makan,
instrumen bedah, air, makanan, susu, produk biologis seperti darah,
serum, plasma, jaringan organ tubuh, atau segala sesuatu yang berperan
sebagai perantara dimana bibit penyakit di “angkut” dibawa kepada
orang/binatang yang rentan dan masuk melalui “Port d’entre” yang
sesuai. Bibit penyakit tersebut bisa saja berkembang biak atau tidak pada
alat tersebut sebelum ditularkan kepada orang/binatang yang rentan. Ini
lebih dikenal dengan food and water borne disease.
b) Penularan Melalui Vektor. Cara ini meliputi hal-hal yang
sederhana seperti terbawanya bibit penyakit pada saat
serangga merayap ditanah baik terbawa pada kakinya
atau pada belalainya, begitu pula bibit penyakit terbawa
dalam saluran pencernaan serangga.
Upaya Pemberantasan Penyakit Menular

Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit


menular, penanggulangan kejadian Luar Biasa (KLB)
peyakit dan keracunan, serta penanggulangan penyakit
tidak menular diperlukan suatu system surveilens
penyakit yang mampu memberikan dukungan untuk
upaya program dalam daerah kerja kabupaten/kota,
Provinsi, dan Nasional.
Upaya Pemberantasan Penyakit Menular

Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk


menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan
akibat penyakit menular dan tidak menular. Penyakit
menular yang diprioritaskan dalam program ini adalah:
malaria, demam berdarah dengue, tuberkulosis paru, HIV/
AIDS, diare, polio, filaria, kusta, pneumonia, dan penyakit-
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, termasuk
penyakit karantina dan risiko masalah kesehatan masyarakat
yang memperoleh perhatian dunia internasional (public
health risk of international concern).
Kebijakan
pelaksanaanya
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan
untuk mendorong peran, membangun komitmen, dan
menjadi bagian integral pembangunan kesehatan
dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sehat
dan produktif terutama bagi masyarakat rentan dan
miskin hingga ke desa.
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
diselenggarakan melalui penatalaksanaan kasus
secara cepat dan tepat, imunisasi, peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat, serta
pengendalian faktor risiko baik di perkotaan
dan di perdesaan.
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan
untuk mengembangkan dan memperkuat jejaring
surveilans epidemiologi dengan fokus pemantauan
wilayah setempat dan kewaspadaan dini, guna
mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit antar
daerah maupun antar negara yang melibatkan
masyarakat hingga ke desa.
4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
diarahkan untuk mengembangkan sentra
rujukan penyakit, sentra pelatihan
penanggulangan penyakit, sentra regional
untuk kesiapsiagaan penanggulangan KLB/
wabah.
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan
untuk memantapkan jejaring lintas program, lintas
sektor, serta kemitraan dengan masyarakat termasuk
swasta untuk percepatan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran
informasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi tepat
guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
diarahkan untuk dilakukan melalui
penyusunan, review, sosialisasi, dan advokasi
produk hukum penyelenggaraan program
pencegahan dan pemberantasan penyakit di
tingkat pusat hingga desa.
7. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme
sumberdaya manusia di bidang pencegahan dan
pemberantasan penyakit sehingga mampu
menggerakkan dan meningkatkan partisipasi
masyarakat secara berjenjang hingga ke desa.
8. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
diarahkan untuk meningkatkan cakupan,
jangkauan, dan pemerataan pelayanan
penatalaksanaan kasus penyakit secara
berkualitas hingga ke desa.
Langkah langkah
pemberantasan
penyakit menular
❑ Mengumpulkan dan menganalisa data tentang
penyakit.
❑ Melaporkan penyakit menular.
❑ Menyelidiki di lapangan untuk mengetahui benar atau
tidaknya laporan yang masuk untuk menemukan
kasus-kasus lagi dan untuk mengetahui sumber
penularan.
❑ Menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi
menjadi sumber infeksi.
❑ Pemberantasan vektor (pembawa penyakit)
❑ Pendidikan kesehatan.
Cara-cara pencegahan penyakit menular secara
umum

A. Mempertinggi nilai kesehatan.

Ditempuh dengan cara usaha kesehatan


(hygiene) perorangan dan usaha kesehatan
lingkungan (sanitasi).
Cara-cara pencegahan penyakit menular secara
umum

B. Memberi vaksinasi/imunisasi
Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam
:
1. Pengebalan aktif, yaitu dengan cara memasukkan vaksin (
bibit penyakit yang telah dilemahkan), sehingga tubuh akan
dipaksa membuat antibodi. Contohnya pemberian vaksin
BCG, DPT, campak, dan hepatitis.
2. Pengebalan pasif, yaitu memasukkan serum yang
mengandung antibodi.Contohnya pemberian ATS (Anti
Tetanus Serum).
Cara-cara pencegahan penyakit menular secara
umum

C.Pemeriksaan kesehatan berkala


Merupakan upaya mencegah munculnya atau
menyebarnya suatu penyakit, sehingga munculnya
wabah dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan cara ini
juga, masyarakat bisa mendapatkan pengarahan rutin
tentang perawatan kesehatan, penanganan suatu
penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan
mendapat vaksinasi.
Penyehatan lingkungan

Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk


mewujudkan mutu lingkungan hidup yang
lebih sehat melalui pengembangan system
kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan
pembangunan lintas sektor berwawasan
kesehatan.
Penyehatan lingkungan

Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan


tersebut meliputi:
1. Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
2. Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas
Lingkungan
3. Pengendalian dampak risiko pencemaran
lingkungan
Penyehatan lingkungan

Sebagai gambaran pencapaian tujuan program


lingkungan sehat disajikan dalam per
kegiatan pokok melalui indikator yang telah
disepakati serta beberapa kegiatan yang
dilaksanakan sebagai berikut:
2. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
a. Pengawasan institusi pendidikan
Kondisi kesehatan lingkungan pada sekolah dititik beratkan
pada aspek hygiene, sarana sanitasi di sekolah yang erat kaitannya
dengan kondisi fisik bangunan sekolah. Kegiatan yang dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di sekolah adalah :
1. Pengendalian faktor risiko lingkungan di sekolah
2. Pembinaan kesehatan lingkungan di sekolah dan Pondok
Pesantren
3. Sosialisasi dan advokasi Kepmenkes 1429/2006 tentang
pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di Sekolah
4. Penilaian lomba sekolah sehat
b. Rumah sehat
Pada tahun 2006, cakupan rumah sehat mencapai 69%.
Kegiatan yang dilakukan: menyusun persyaratan kualitas
udara di dalam rumah serta menyusun petunjuk
pelaksanaan monitoring kualitas udara di dalam rumah.
Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan
perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat
berpengaruh, antara lain :
1. Sirkulasi udara yang baik.
2. Penerangan yang cukup.
3. Air bersih terpenuhi.
4. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak
menimbulkan pencemaran.
5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak
lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau,
rembesan air kotor maupun udara kotor.
6. Pengawasan Tempat-tempat Umum
Pengawasan tempat-tempat umum perlu dilakukan
karena tempat berkumpulnya manusia, yang bisa menjadi
sumber penularan berbagai penyakit. Aspek yang dinilai antara
lain :
1. Kondisi bangunan meliputi langit-langit, dinding, lantai,
ventilasi, pencahayaan, dl
2. Sarana sanitasi meliputi sarana air bersih, sarana
pembuangan kotoran, sarana pembuagan air limbah, dan
sarana pembuangan sampah.
1. AMDAL / ADKL

Kajian aspek kesehatan masyarakat perlu dikaji


secara cermat dan mendalam, dengan metode
pendekatan analisis dampak kesehatan lingkungan
(ADKL) dan metode epidemiologi.Metode analisis
dampak kesehatan lingkungan (ADKL) ini dapat
dipergunakan untuk identifikasi dampak potensial dari
suatu hubungan antara parameter lingkungan, media
lingkungan, penduduk yang terpajan dan dampaknya
terhadap kesehatan.
2. Pengendalian pencemaran udara

Saat ini penurunan kualitas udara terutama di kota-


kota besar telah menjadi masalah yang membutuhkan
penanganan serius mengingat sudah pada tingkat yang
dapat mengganggu kesehatan masyarakat.Penurunan
kualitas udara terjadi karena emisi yang masuk ke
udara melebihi daya dukung lingkungan.
Lingkungan tidak mampu menetralisir pencemaran
yang terjadi.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


CREDITS:
by This
Flaticon, andpresentation
infographicstemplate was
& images by created
Freepik.
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai