Anda di halaman 1dari 9

Heru Setiawan @bospajak

LATIHAN KUP B

A. ESSAY I

1. Jangka waktu pelunasan produk hukum

a. STP, SKPKB, SKPKBT, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan,


Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak
yang harus dibayar bertambah, harus dilunasi paling lambat?
1 BULAN SEJAK TERBIT

b. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui seluruh jumlah pajak yang masih harus dibayar
dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, pelunasan atas jumlah pajak yang masih
harus dibayar dilakukan paling lambat?
1 BULAN SEJAK TERBIT SKP
SKP TERBIT --------- TDK SEGERA BAYAR ---------- TERBIT STP

c. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan dan tidak mengajukan permohonan
banding, pelunasan atas jumlah pajak yang belum dibayar dilakukan paling lambat?
1 BULAN SEJAK TERBIT SK KEBERATAN

d. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan dan mengajukan permohonan banding,
pelunasan atas jumlah pajak yang belum dibayar dilakukan paling lambat?
1 BULAN SEJAK TERBIT PUTUSAN BANDING

2. Kapan ketetapan menjadi utang pajak dan penerbitan surat tegurannya jika Wajib Pajak
mendapatkan SKPKB senilai Rp 12,4 Milyar:
- SKPKB terbit tanggal 10 Januari 2020
- SKPKB dikirimkan kepada WP tanggal 15 Januari 2020
- WP mengajukan keberatan paling lambat tanggal ............14 APRIL 2020
- Keputusan keberatan terbit tanggal 14 Februari 2021
- Keputusan keberatan diterima WP tanggal 17 Februari 2021
- WP mengajukan banding paling lambat tanggal ............16 MEI 2021
- Putusan banding terbit tanggal 10 Desember 2021

N Kondisi Utang Pajak


o
1. Wajib Pajak menyetujui seluruh jumlah pajak yang
masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil JATUH TEMPO =
pemeriksaan 9 FEBRUARI 2020
2. Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui seluruh JATUH TEMPO =
jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam 9 FEBRUARI 2020
Pembahasan Akhir Hasil dan Wajib Pajak tidak
mengajukan keberatan
3. Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui seluruh JATUH TEMPO =
jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam 13 MARET 2021
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan Wajib
Heru Setiawan @bospajak

Pajak tidak mengajukan permohonan banding


4. Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui seluruh JATUH TEMPO =
jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam 9 JANUARI 2022
pembahasan akhir hasil pemeriksaan, dan Wajib Pajak
mengajukan permohonan banding
5. Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan atas JATUH TEMPO =
SKPKB atau SKPKBT setelah tanggal jatuh tempo 9 FEBRUARI 2020
pelunasan tetapi sebelum tanggal diterima Surat
Pemberitahuan Untuk Hadir oleh Wajib Pajak

B. ESSAY II

1. Wajib Pajak dilakukan pemeriksaan atas SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2015.
Terbit SKPKB atas pemeriksaan tersebut sesuai kondisi di bawah ini :

Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3

Nilai Hasil Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000


Pemeriksaan

Nilai yang Rp 600.000.000 Rp 0 WP tidak hadir


disetujui WP
dalam Pembahasan
Akhir

Minimal yang 600 JUTA 0 1 MILYAR


harus dibayar
sebelum keberatan

Hasil SK Rp 900.000.000 Rp 900.000.000 Rp 1.000.000.000


Keberatan

Berapa yang masih 300 JUTA 900 JUTA 0


harus di bayar WP

STP Pasal 25 ayat 50% x (900 – 600) 50% x (900 – 0) 50% x (1M-1M)
(9)
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa
denda sebesar 50% (lima puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak
dikenakan.

2. PT. CUPU CERIA menerima tagihan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
pada tahun 2019 berupa SKPKB tertanggal 3 Pebruari 2021 dengan rincian sebagai
berikut :
Jumlah pokok Pajak yang harus dibayar Rp.1.200.000.000,--
Sanksi bunga Rp. 192.000.000,--
Heru Setiawan @bospajak

Jumlah tagihan Rp.1.392.000.000,--


Karena kesulitan dana PT. CC baru bisa melakukan pembayaran pada tanggal
10 Juni 2021
Permasalahan :
a. Berapa jumlah yang harus dibayar pada tanggal 10 Juni 2021?
Rp 1.392.000.000
b. Berapa jumlah yang harus ditagih karena terlambat bayar tersebut dan
menggunakan media apa untuk menagih?
TERBIT = 3 FEB 2021
JT = 2 MAR 2021
BYR = 10 JUN 2021

STP = 4 BULAN x BUNGA YG BERLAKU MAR 2021 x Rp


1.392.000.000
TERBITNYA SEWAKTU-WAKTU

3. Tuan Ahmad pada tanggal 3 Nopember 2021 menerima SKPKB atas pemeriksaan
pajak yang telah dilakukan yang akan jatuh tempo pada tanggal 2 Desember 2020
dengan jumlah SKPKB sebesar Rp. 1.250.000.000,-- sedangkan pada waktu
pemeriksaan Tuan Achmad tidak menyetujui hasil pemeriksaannya karena
menganggap semua catatan telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemeriksaan
ini untuk pemeriksaan tahun pajak 2018.
Pada tanggal 15 Januari 2021 Tuan Achmad mengajukan keberatan terhadap
SKPKB tersebut dengan tidak membayar hutang pajak dan menurut Tuan Achmad
tidak ada hutang pajak.
SK Keberatan diterbitkan pada tanggal 15 Agustus 2021 dengan jumlah hutang
pajak menjadi sebesar Rp. 1.750.000.000,-- dan diterima oleh Pak Achmad tanggal
15 Agustus 2021.
Karena jumlah pajak terhutang bertambah maka Tuan Achmad pada tanggal 15
Nopember 2021 mengajukan banding ke Pengadilan Pajak
Permasalahannya :
a. Berapa jumlah yang seharusnya Tuan Achmad bayar, andaikan yang bersangkutan
tidak mengajukan keberatan?
Rp 1.250.000.000

b. Berapa jumlah yang harus dibayar Tuan Achmad, andaikan yang bersangkutan
menerima surat keberatan dan langsung membayarnya?
Rp 1.750.000.000

c. Pada tanggal 30 Nopember 2021 mendapat pemberitahuan dari pengadilan pajak


bahwa pengajuan bandingnya tidak memenuhi syarat secara formal, sehingga pada
tanggal 01 Desember 2021 langsung membayar Pajak yang menjadi
kewajibannya.
Heru Setiawan @bospajak

- Kenapa permohonan banding Tuan Achmad dikembalikan, berikan alasan


saudara?
BATAS PENGAJUAN BANDING = 14 NOP 2021
TIDAK DI PROSES

- Bila begitu menerima pemberitahuan tersebut Tuan Achmad langsung


bayar hutang pajak, berapa yang harus dibayar Tuan Achmad dan apakah
keterlambatan tersebut bisa ditagih surat tagihan pajak atas bunga
keterlambatan dan berapa besarnya ?

1 DES 2021 BAYAR……Rp 1.750.000.000

SANKSI?
1. KEBERATAN DI TOLAK
STP PASAL 25 (9) = 50% x (1.750.000.000 – 0) = ….

2. TELAT BAYAR ATAS SK KEBERATAN


SK KEB TERBIT = 15 AGUST 2021
JT = 14 SEPT 2021
BAYAR = 01 DES 2021

STP PASAL 19 (1) = BUNGA KMK x 3 BULAN x Rp


1.750.000.000
Heru Setiawan @bospajak

4. PT GETAR ASRAMA (PKP) bergerak di bidang usaha retail, pada tahun 2021 dilakukan
pemeriksaan atas SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2018.
- SPT Tahunan yang telah dilaporkan oleh PT GA adalah sbb:
o Penjualan Rp 7.700.000.000
o HPP Rp 6.000.000.000
o Laba kotor Rp 1.700.000.000
o Biaya-biaya
 Biaya Gaji Pegawai Rp 500.000.000
 Biaya Jasa Angkut Rp 400.000.000
 Biaya Sewa Gedung Rp 200.000.000
 Biaya Administrasi Rp 150.000.000
 Biaya lain-lain Rp 50.000.000
 Jumlah Rp 1.300.000.000
Laba bersih Rp 400.000.000

- Koreksi Pemeriksaan yang tertuang dalam SPHP adalah sbb:


o Terdapat biaya gaji yang belum dipotong PPh Pasal 21 atas komisi yang
diberikan kepada marketing independen (Tn Toha) sebesar Rp
100.000.000 sehingga diterbitkan SKPKB PPh Pasal 21 sebesar Rp
12.500.000
 Bukti atas transaksi tersebut adalah transfer uang kepada Tn
Toha
BAYAR
KEBERATAN
PASAL 36

o Biaya angkut sebesar Rp 400.000.000 belum dilakukan pemotongan PPh


Pasal 23 sehingga diterbitkan SKPKB sebesar Rp 15.000.000
 Bukti atas transaksi tersebut adalah kontrak perjanjian kerjasama
pengangkutan antara PT GA dengan PT Moda Truk untuk
pengiriman barang mulai bulan Januari sd Desember 2018.

PASTIKAN DULU, PT MODA TRUK PUNYA SURAT


KETERANGAN/ SKB TIDAK?

PT MT TDK PUNYA = BAYAR


PT MT PUNYA SKB/SUKET = PASAL 36 (1B)
TRIK = BAYAR DULU

o Biaya sewa gedung belum dilakukan pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)
sehingga dikenakan SKPKB sebesar Rp 29.000.000
 Bukti atas transaksi tersebut adalah transfer uang sebesar Rp
200.000.000 dan perjanjian sewa dengan Tn Kadir (pemilik
rumah).
BAYAR
Heru Setiawan @bospajak

o Terdapat koreksi positif atas biaya lain-lain karena ditemukan sejumlah


biaya sebesar Rp 400.000.000 yang dalam kuitansinya tidak dibubuhi
meterai sesuai ketentuan. Atas hal tersebut, diterbitkan SKPKB PPh
Pasal 29 sebesar Rp 125.000.000

KEBERATAN
ATAU
PASAL 36 (1B)
SEHARUSNYA SKPKB BEA METERAI….

o Terdapat penarikan sejumlah uang oleh Tn Tohir (Direktur dan


pemegang saham PT GA) sebesar Rp 300.000.000 sehingga diterbitkan
SKPKB PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp 44.000.000,-

DIVIDEN…10%
BAYAR…

Sehubungan dengan hal tersebut, apa sebaiknya yang dilakukan oleh PT GA?
Heru Setiawan @bospajak

5. KASUS
PT. BUNGA BNS menerima SKPKB PPN masa Desember 2019 pada tanggal 15 April
2021. SKPKB tersebut diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2021 dan dikirimkan oleh KPP
Pratama A tanggal 10 April 2021. Dalam Berita Acara Hasil Akhir Pemeriksaan dicantumkan
bahwa:

Dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan


Menurut SPT
(Rp) Menurut Hasil Yang Disetujui WP
Pemeriksaan (Rp) (Rp)
Dasar Pengenaan Pajak 1.000.000.000,- 1.700.000.000,- 1.200.000.000,-
Pajak Keluaran (PK) 100.000.000,- 170.000.000,- 120.000.000,-
Pajak Masukan (PM) 60.000.000,- 40.000.000,- 50.000.000,-
Status SPT : KB/(LB) 40.000.000,- 130.000.000,- 70.000.000,-
Sudah Dibayar 40.000.000,- 40.000.000,- 40.000.000,-
Yang Kurang Dibayar - 90.000.000,- 30.000.000,-
Sanksi Pasal 13 (2) - 27.000.000,- 9.000.000.-
Total SKPKB 117.000.000,- 39.000.000,-

Oleh karena terdapat DPP yang tidak dipungut PPN dan dibuat Faktur Pajak (1,7 M - 1 M =
700 Juta), selain diterbitkan SKPKB seperti di atas, KPP Pratama X juga menerbitkan sanksi
14 (4).
- Produk hukum apa yang diterbitkan untuk menagih sanksi Pasal 14 (4) tersebut dan
berapa nilainya?
STP
2% x DPP = 2% x 700.000.000 = 14.000.000
- Apakah WP dapat mengajukan Keberatan atas SKPKB dan sanksi pasal 14 (4) tersebut?
SKPKB – BISA
STP – TIDAK BISA

Pada akhirnya PT. BUNGA BNS mengajukan Keberatan setelah memenuhi semua
persyaratannya.
Setelah dilakukan proses penyelesaian Keberatan, KPP menerbitkan Surat Keputusan
Keberatan pada tanggal 20 Maret 2022 seperti yang tercantum dalam soal No. 6 di atas.
Heru Setiawan @bospajak

Surat Keputusan
Keberatan (Rp)

Dasar Pengenaan Pajak 1.450.000.000,-


Pajak Keluaran (PK) 145.000.000,-
Pajak Masukan (PM) 45.000.000,-
Status SPT : KB/(LB) 100.000.000,-
Sudah Dibayar 40.000.000,-
Yang Kurang Dibayar 60.000.000,-
Sanksi Pasal 13 (2) 18.000.000,-
Total SKPKB 78.000.000,-

Setelah pengajuan keberatan diterima, PT. BUNGA BNS membayar lagi pada tanggal 25
April 2021 sejumlah Rp 50.000.000,-
NILAI SKPKB 117.000.000
NILAI SETUJU 39.000.000
BYR SEBELUM 39.000.000
BYR SESUDAH 50.000.000
HASIL KEBERATAN 78.000.000
MASIH KURANG (9.000.000)

SANKSI?
STP……
(Rp78.000.000 - Rp39.000.000) x 50% = Rp19.500.000 (sanksi dikabulkan sebagian)

6. Telah diterbitkan SKPPKP atas kelebihan pembayaran PPh badan WP dengan kriteria tertentu
untuk tahun pajak 2013 pada tanggal 19 Juni 2014 dengan rincian sebagai berikut :
- Pokok Pajak terutang = Rp 400.000.000
-Kredit Pajak = Rp 500.000.000
- Lebih bayar = Rp 100.000.000
Atas WP tersebut dilakukan pemeriksaan dan dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pokok
pajak terutang adalah sebesar Rp 430.000.000,00 dan kredit pajak tetap sama. Produk hukum
hasil pemeriksaan diterbitkan tanggal 4 Maret 2016. Apakah produk hukum yang diterbitkan?
Berapa nilainya?

- Pokok Pajak terutang = Rp 430.000.000


- Kredit Pajak = Rp 500.000.000
Heru Setiawan @bospajak

- Lebih bayar = Rp 70.000.000


SUDAH DI KEMBALIKAN = Rp 100.000.000
WP HRS BYR = 30.000.000
SANKSI = 100%
SKPKB = 60.000.000

PASAL 36 1 A

Anda mungkin juga menyukai