LATIHAN KUP B
A. ESSAY I
b. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui seluruh jumlah pajak yang masih harus dibayar
dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, pelunasan atas jumlah pajak yang masih
harus dibayar dilakukan paling lambat?
1 BULAN SEJAK TERBIT SKP
SKP TERBIT --------- TDK SEGERA BAYAR ---------- TERBIT STP
c. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan dan tidak mengajukan permohonan
banding, pelunasan atas jumlah pajak yang belum dibayar dilakukan paling lambat?
1 BULAN SEJAK TERBIT SK KEBERATAN
d. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan dan mengajukan permohonan banding,
pelunasan atas jumlah pajak yang belum dibayar dilakukan paling lambat?
1 BULAN SEJAK TERBIT PUTUSAN BANDING
2. Kapan ketetapan menjadi utang pajak dan penerbitan surat tegurannya jika Wajib Pajak
mendapatkan SKPKB senilai Rp 12,4 Milyar:
- SKPKB terbit tanggal 10 Januari 2020
- SKPKB dikirimkan kepada WP tanggal 15 Januari 2020
- WP mengajukan keberatan paling lambat tanggal ............14 APRIL 2020
- Keputusan keberatan terbit tanggal 14 Februari 2021
- Keputusan keberatan diterima WP tanggal 17 Februari 2021
- WP mengajukan banding paling lambat tanggal ............16 MEI 2021
- Putusan banding terbit tanggal 10 Desember 2021
B. ESSAY II
1. Wajib Pajak dilakukan pemeriksaan atas SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2015.
Terbit SKPKB atas pemeriksaan tersebut sesuai kondisi di bawah ini :
STP Pasal 25 ayat 50% x (900 – 600) 50% x (900 – 0) 50% x (1M-1M)
(9)
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa
denda sebesar 50% (lima puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak
dikenakan.
2. PT. CUPU CERIA menerima tagihan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
pada tahun 2019 berupa SKPKB tertanggal 3 Pebruari 2021 dengan rincian sebagai
berikut :
Jumlah pokok Pajak yang harus dibayar Rp.1.200.000.000,--
Sanksi bunga Rp. 192.000.000,--
Heru Setiawan @bospajak
3. Tuan Ahmad pada tanggal 3 Nopember 2021 menerima SKPKB atas pemeriksaan
pajak yang telah dilakukan yang akan jatuh tempo pada tanggal 2 Desember 2020
dengan jumlah SKPKB sebesar Rp. 1.250.000.000,-- sedangkan pada waktu
pemeriksaan Tuan Achmad tidak menyetujui hasil pemeriksaannya karena
menganggap semua catatan telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemeriksaan
ini untuk pemeriksaan tahun pajak 2018.
Pada tanggal 15 Januari 2021 Tuan Achmad mengajukan keberatan terhadap
SKPKB tersebut dengan tidak membayar hutang pajak dan menurut Tuan Achmad
tidak ada hutang pajak.
SK Keberatan diterbitkan pada tanggal 15 Agustus 2021 dengan jumlah hutang
pajak menjadi sebesar Rp. 1.750.000.000,-- dan diterima oleh Pak Achmad tanggal
15 Agustus 2021.
Karena jumlah pajak terhutang bertambah maka Tuan Achmad pada tanggal 15
Nopember 2021 mengajukan banding ke Pengadilan Pajak
Permasalahannya :
a. Berapa jumlah yang seharusnya Tuan Achmad bayar, andaikan yang bersangkutan
tidak mengajukan keberatan?
Rp 1.250.000.000
b. Berapa jumlah yang harus dibayar Tuan Achmad, andaikan yang bersangkutan
menerima surat keberatan dan langsung membayarnya?
Rp 1.750.000.000
SANKSI?
1. KEBERATAN DI TOLAK
STP PASAL 25 (9) = 50% x (1.750.000.000 – 0) = ….
4. PT GETAR ASRAMA (PKP) bergerak di bidang usaha retail, pada tahun 2021 dilakukan
pemeriksaan atas SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2018.
- SPT Tahunan yang telah dilaporkan oleh PT GA adalah sbb:
o Penjualan Rp 7.700.000.000
o HPP Rp 6.000.000.000
o Laba kotor Rp 1.700.000.000
o Biaya-biaya
Biaya Gaji Pegawai Rp 500.000.000
Biaya Jasa Angkut Rp 400.000.000
Biaya Sewa Gedung Rp 200.000.000
Biaya Administrasi Rp 150.000.000
Biaya lain-lain Rp 50.000.000
Jumlah Rp 1.300.000.000
Laba bersih Rp 400.000.000
o Biaya sewa gedung belum dilakukan pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)
sehingga dikenakan SKPKB sebesar Rp 29.000.000
Bukti atas transaksi tersebut adalah transfer uang sebesar Rp
200.000.000 dan perjanjian sewa dengan Tn Kadir (pemilik
rumah).
BAYAR
Heru Setiawan @bospajak
KEBERATAN
ATAU
PASAL 36 (1B)
SEHARUSNYA SKPKB BEA METERAI….
DIVIDEN…10%
BAYAR…
Sehubungan dengan hal tersebut, apa sebaiknya yang dilakukan oleh PT GA?
Heru Setiawan @bospajak
5. KASUS
PT. BUNGA BNS menerima SKPKB PPN masa Desember 2019 pada tanggal 15 April
2021. SKPKB tersebut diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2021 dan dikirimkan oleh KPP
Pratama A tanggal 10 April 2021. Dalam Berita Acara Hasil Akhir Pemeriksaan dicantumkan
bahwa:
Oleh karena terdapat DPP yang tidak dipungut PPN dan dibuat Faktur Pajak (1,7 M - 1 M =
700 Juta), selain diterbitkan SKPKB seperti di atas, KPP Pratama X juga menerbitkan sanksi
14 (4).
- Produk hukum apa yang diterbitkan untuk menagih sanksi Pasal 14 (4) tersebut dan
berapa nilainya?
STP
2% x DPP = 2% x 700.000.000 = 14.000.000
- Apakah WP dapat mengajukan Keberatan atas SKPKB dan sanksi pasal 14 (4) tersebut?
SKPKB – BISA
STP – TIDAK BISA
Pada akhirnya PT. BUNGA BNS mengajukan Keberatan setelah memenuhi semua
persyaratannya.
Setelah dilakukan proses penyelesaian Keberatan, KPP menerbitkan Surat Keputusan
Keberatan pada tanggal 20 Maret 2022 seperti yang tercantum dalam soal No. 6 di atas.
Heru Setiawan @bospajak
Surat Keputusan
Keberatan (Rp)
Setelah pengajuan keberatan diterima, PT. BUNGA BNS membayar lagi pada tanggal 25
April 2021 sejumlah Rp 50.000.000,-
NILAI SKPKB 117.000.000
NILAI SETUJU 39.000.000
BYR SEBELUM 39.000.000
BYR SESUDAH 50.000.000
HASIL KEBERATAN 78.000.000
MASIH KURANG (9.000.000)
SANKSI?
STP……
(Rp78.000.000 - Rp39.000.000) x 50% = Rp19.500.000 (sanksi dikabulkan sebagian)
6. Telah diterbitkan SKPPKP atas kelebihan pembayaran PPh badan WP dengan kriteria tertentu
untuk tahun pajak 2013 pada tanggal 19 Juni 2014 dengan rincian sebagai berikut :
- Pokok Pajak terutang = Rp 400.000.000
-Kredit Pajak = Rp 500.000.000
- Lebih bayar = Rp 100.000.000
Atas WP tersebut dilakukan pemeriksaan dan dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pokok
pajak terutang adalah sebesar Rp 430.000.000,00 dan kredit pajak tetap sama. Produk hukum
hasil pemeriksaan diterbitkan tanggal 4 Maret 2016. Apakah produk hukum yang diterbitkan?
Berapa nilainya?
PASAL 36 1 A