Anda di halaman 1dari 56

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMHAN RI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKFUNGHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI


NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

TENTANG

PEMBUATAN MEDIA EDUKASI


MELALUI VIDEO DAN LEAFLET PENERAPAN
PROTOKOL KESEHATAN 5M DI RUANG ISOLASI
RUMAH SAKIT dr. SUYOTO PUSAT REHABILITASI
KEMENTERIAN PERTAHANAN

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

Oleh:
DIO DHARMA SAMPUTRA RAMADHAN
NIP. 199701152020121006

Jakarta, 15 Juni 2021


ii

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI


NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

TENTANG

PEMBUATAN MEDIA EDUKASI MELALUI


VIDEO DAN LEAFLET PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 5 M
DI RUANG ISOLASI RUMAH SAKIT dr. SUYOTO PUSAT REHABILITASI
KEMENTRIAN PERTAHANAN

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

Nama Peserta : Dio Dharma Samputra R.

NIP : 199701152020121006

Klas /No. Presensi : C / 11

Jabatan : Perawat Terampil


Perawat Terampil RS. dr. Suyoto
Unit Kerja : Pusat Rehabilitasi Kementrian
Pertahanan
Pembimbing : Sobana, S.Sos.,M.M.
Mentor : Ns. Erry Ardyanto, S.Kep
iii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Disusun Oleh:
Dio Dharma Samputra Ramadhan, A.Md.Kep
NIP. 199701152020121006

Telah disetujui oleh Pembimbing dan Mentor


Pada , Juni 2021

Pembimbing, Mentor,

Sobana, S.Sos.,M.M. Ns. Erry Ardyanto, S. Kep.


NIP. 196406151990031001 NIP. 197802132008121001

Mengetahui:
a.n. Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kapusdiklat Tekfunghan
u.b.
Kabid Opsdiklat,

Slamet Riyadi, S.Sos,M.Si


Kolonel Inf NRP. 32592
iv

LEMBAR PENGUJIAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Telah diuji di depan Penguji


Pada, Juni 2021

Penguji,

Kolonel. Inf. Budiono, S.E., M.Han.


NRP. 14930064540568
v

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala
atas segala karunia-Nya sehingga rancangan aktualisasi ini berhasil
diselesaikan. Penulisan rancangan aktualisasi dilakukan dalam rangka
pemenuhan syarat kelulusan Latihan Dasar CPNS Gol. II Kementerian
Pertahanan.
Pembuatan rancangan aktualisasi telah penulis lakukan dengan
usaha dan kerja keras yang dibantu oleh berbagai pihak, sehingga dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Ucapkan terima kasih penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu
dalam proses rancangan aktualisasi ini, antara lain :
1. Rumah Sakit dr. Suyoto Pusrehab Kemhan selaku asal instansi
tempat penulis melaksanakan rancangan aktualisasi.
2. Sobana, S.Sos.,M.M. selaku coach yang membimbing dalam
pembuatan rancangan aktualisasi.
3. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moral, spiritual, dan
material.
4. Ns. Erry Ardyanto, S. Kep. Selaku mentor yang memberikan saran
dan masukan.
5. Teman-teman diklat latsar golongan II (Kementerian Pertahanan) dan
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sangat penulis harapkan.
Jakarta, Juni 2021
Penulis,

Dio Dharma Samputra Ramadhan


NIP.199701152020121006
vi

DAFTAR ISI

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI ............................................ ii


LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................iii
LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Maksud Dan Tujuan Laporan Aktualisasi .............................. 2
C. Ruang Lingkup Laporan Aktualisasi ...................................... 3
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ....................................................... 5
A. Gambaran Umum Organisasi ................................................ 5
B. Visi Dan Misi Rs Dr Suyoto ................................................... 8
C. Nilai-Nilai Rs Dr Suyoto ......................................................... 8
D. Struktur Organisasi................................................................ 9
E. Gambaran Umum Ruang Rawat ......................................... 12
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ................................................ 13
A. Nilai-Nilai Dasar .................................................................. 13
1. Akuntabilitas.................................................................... 13
2. Nasionalisme .................................................................. 14
3. Etika Publik ..................................................................... 16
4. Komitmen Mutu ............................................................... 17
5. Anti Korupsi..................................................................... 19
B. Peran Dan Kedudukan Pns ................................................. 19
1. Whole Of Government .................................................... 19
2. Manajemen Asn .............................................................. 20
3. Pelayanan Publik ............................................................ 21
C. Analisis Penetapan Isu. ....................................................... 22
D. Matriks Rancangan Aktualisasi ........................................... 26
E. Timeline Rancangan Aktualisasi ......................................... 37
vii

BAB IV PENUTUP ............................................................................. 38


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Departemen RS dr. Suyoto………………9


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pusrehab Kemhan..................................10
ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi Isu ...................................................................... 23


Tabel 3.2 Identifikasi Isu dengan APKL ............................................... 24
Tabel 3.3 Identifikasi Isu dengan USG ................................................. 25
Tabel 3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi ............................................27
Tabel 3.4 Timeline Rencana rancangan Aktualisasi ............................37
x

DAFTAR LAMPIRAN

Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach .................................................... 41


Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor ................................................... 44
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu komponen


penting dalam rangka mewujukan cita-cita luhur bangsa Indonesia,
seperti yang tercantum dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-
Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Perwujudan cita-cita dan tujuan negara Indonesia tersebut
membutuhkan ASN dengan nilai-nilai integritas, profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, dalam menjalankan peran dan tugas ASN dalam semua
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. ASN memegang
peranan penting sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Aparatur Sipil Negara mempunyai kewajiban salah satunya untuk
mempertanggungjawabkan kinerja selama bertugas, mengelola dan
mengembangkan dirinya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen ASN menyebutkan bahwa seorang
ASN harus berpegang teguh kepada nilai dasar dan kode etik ASN.
Nilai dasar ASN, dikenal dengan kata ANEKA, yaitu (1) Akuntabilitas;
(2) Nasionalisme; (3) Etika publik; (4) Komitmen mutu; dan (5)
Antikorupsi. Nilai-nilai ini harus ditanamkan dalam rangka
pembentukan karakter ASN yang sesuai dengan nilai-nilai dasar
tersebut. CPNS wajib menjalani yang dilaksanakan melalui proses
Diklat Terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal
di tempat pelatihan dan tempat kerja. Sehingga diharapkan CPNS
mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasi serta
2

membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) sesuai materi yang


sudah diajarkan, untuk membentuk karakter dan kemampuan PNS
agar dapat bersikap dan bertindak profesional mengelola tantangan
dan masalah keragaman sosial kultural, dengan menggunakan
perspektif whole of government atau one government serta didasari
nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan
masyarakat dan wujud nyata bela negara seorang PNS.
Penulis dalam masa aktualisasi/habituasi ingin membawa
perubahan dalam instansi tempat bekerja, yakni di RS dr Suyoto
yang merupakan instansi di bawah Pusat Rehabilitasi Kemhan.
Berdasarkan beberapa mata pelatihan yang telah dilalui, penulis
ingin mengangkat masalah belum optimalnya edukasi penerapan
protokol kesehatan 5M untuk mencegah atau memutus rantai
penularan kasus Covid-19. Kegiatan ini dimaksudkan agar menjadi
lebih baik dan berorientasi pada mutu pelayanan di rumah sakit
terutama di ruang isolasi, sebagai bentuk pengaplikasian mata
pelatihan yang telah di dapatkan selama masa on campus.

B. Maksud dan Tujuan Rancangan Aktualisasi


Maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan
Rancangan Aktualisasi pada Pelatihan Dasar CPNS Gol. II ini,
antara lain :
1. Tujuan
Dengan melakukan aktualisasi dan habituasi diharapkan akan
terbentuknya kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang
profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan
mengaktualisasikan 5 nilai dasar ANEKA, yaitu :
a. Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan
jabatan
b. Mengedepankan kepentingan nasional dalam melaksanakan
tugas dan jabatan
3

c. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan


dalam melaksanakan tugas dan jabatan
d. Mengkaji isu aktual pada unit kerja dan merumuskan solusi
kongkret melalui inovasi
e. Tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansi
f. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang terangkum
dalam ANEKA serta peran dan kedudukan ASN dalam
Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan WoG.
g. Memenuhi salah satu syarat kelulusan pelatihan dasar CPNS
Gol. II di Lingkungan Kemhan sesuai PerLAN No.12 Tahun
2018.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup pengerjaan aktualisasi ini adalah hanya terbatas pada
penyelesaian isu permasalahan mengenai penerapan protokol
kesehatan 5 M di ruang isolasi RS. dr. Suyoto yang dilakukan selama
30 hari kerja dimulai tanggal 16 Juni - 21 Agustus 2021.
Pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease-2019) yang disebabkan
oleh virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2) menjadi peristiwa yang mengancam kesehatan
masyarakat secara umum dan telah menarik perhatian dunia. Hasil
penelitian terhadap 163 responden diketahui bahwa 74.2%
masyarakat memiliki pengetahuan tinggi terhadap protokol
kesehatan (Novi, 2021). Hal yang sama didapatkan oleh Sari, dkk
(2020) dimana terdapat 69,35% masyarakat memiliki pengetahuan
yang baik terhadap Covid-19. Pengetahuan merupakan salah satu
hal yang penting diperhatikan dalam rangka penanganan
khususnya dalam mencegah transmisi penyebaran dan menekan
penyebaran virus (Law, Leung, & Xu, 2020).
Data dari covid19.go.id, total pasien positif COVID-19 di Indonesia
per 10 Juni 2021 sebesar 1,88 Juta orang, dengan pasien sembuh
4

sebesar 1,72 Juta orang dan pasien meninggal sebesar 52.162


orang. Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata
rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber
penularan baru/cluster pada tempat-tempat dimana terjadinya
pergerakan orang, interaksi antar manusia dan berkumpulnya
banyak orang. Masyarakat harus dapat beraktivitas kembali dalam
situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan
baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan
oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat serta
memberdayakan semua sumber daya yang ada. Peran masyarakat
untuk dapat memutus mata rantai penularan COVID-19 (risiko
tertular dan menularkan) harus dilakukan dengan menerapkan
protokol kesehatan, diharapkan dengan adanya pengoptimalan
edukasi mengenai penerapan protokol kesehatan 5M ini
pengetahuan masyarakat dapat bertambah serta dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan di RS. dr. Suyoto Pusat
Rehabilitasi Kementerian Pertahanan.
Secara lebih Khusus, ruang lingkup Aktualisasi ini bersumber dari
aspek pelayanan publik, yaitu belum optimalnya upaya promotif –
preventif sebagai salah satu bentuk pelayanan paripurna
(converehensive) pada RS. dr. Suyoto Pusat Rehabilitasi
Kementerian Pertahanan.
5

BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Gambaran Umum Deskripsi Organisasi


1. Sejarah Rumah Sakit dr. Suyoto Pusrehab Kemhan.
Sejarah pendirian Rumah Sakit dr. Suyoto tidak bisa dipisahkan dari
sejarah induk organisasinya yaitu Pusat Rehabilitasi (Pusrehab)
Departemen Pertahanan (Dephan). Diawali dengan sebuah
keinginan untuk memberikan penghargaan kepada penyandang
cacat (penca) ABRI / Veteran, beberapa tokoh Veteran membuat
sebuah gagasan membangun suatu fasilitas rehabilitasi bagi penca
dalam bentuk Rumah Sakit Veteran.
Gagasan itu dihimpun dan dituangkan dalam bentuk naskah tertulis
sebagai Naskah Proyek Rehabilitation Center (RC) ABRI/Veteran
berupa rencana membangun R.C. ABRI/Veteran secara lengkap
(fullfledged) di Bintaro, Jakarta Selatan. Pada tahun yang sama
dikeluarkan Surat Keputusan Menhankam/Pangab Nomor
Kep/A/273/1968 tanggal 6 Juli 1968 tentang pelimpahan wewenang
wadah penyelenggaraan rehabilitasi cacat bagi Penca Prajurit
ABRI/Veteran tersebut dari Departemen Transmigrasi dan Veteran
ke Departemen Pertahanan dan Keamanan (sekarang Dephan).
Sejak itulah secara resmi mulai diselenggarakan Proyek
R.C.ABRI/Veteran yang merupakan cikal bakal adanya Pusrehab
seperti yang ada sekarang ini.
Pusat Rehabilitasi tidak luput dari pasang surut organisasi yang
beberapa kali mengalami perubahan status dan juga perubahan
nama, sampai pada tahun 2005 organisasi yang sebelumnya disebut
sebagai Pusat Rehabilitasi Cacat (Pusrehabcat) dan statusnya
sebagai eselon pelaksana di bawah Menteri Pertahanan yang
bertanggung jawab kepada Sekjen Dephan Permenhan Nomor :
PER/01/M/VIII/2005 tanggal 25 Agustus 2005. Pada akhirnya
berubah namanya menjadi Pusat Rehabilitasi (Pusrehab) yang
6

ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan)


nomor Per/01A/M/VIII/2005 tanggal 13 Juni 2008 tentang Perubahan
Permenhan nomor Per/01/M/VIII/2005 tanggal 25 Agustus 2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertahanan.
Pusat Rehabilitasi Dephan mempunyai tugas pokok merehabilitasi
penyandang cacat (penca) personel pertahanan dan dalam
penyelenggaraan rehabilitasi penca, salah satu diantaranya adalah
tugas pokok di Bidang Rehabilitasi Medik yaitu memberikan
pelayanan kesehatan umum dan kesehatan revalidasi bagi penca
personel pertahanan. Tugas pokok ini memerlukan dukungan
pelayanan kesehatan secara terpadu agar dapat memberikan
pelayanan paripurna terhadap penca yang pada akhirnya diharapkan
penca tetap mampu produktif walaupun sudah cacat. Sebagian
pelayanan kesehatan paripurna dapat diwujudkan pada kegiatan
perumahsakitan yang diwadahi dalam organisasi rumah sakit dalam
hal ini adalah Rumah Sakit dr. Suyoto.
Seiring dengan perubahan nama Pusrehabcat menjadi Pusrehab,
status dan kedudukan organisasi Rumah Sakit dr. Suyoto juga
ditetapkan masuk dalam organisasi Dephan sebagai UPT Dephan
yang bertanggung jawab kepada Kapusrehab Dephan, berdasarkan
Peraturan Menteri Pertahanan No. 12 tahun 2008 tanggal 26 Juni
2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit dr. Suyoto.

2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit dr. Suyoto Pusrehab Kemhan


Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Kelas B dr. Suyoto. Kementerian Pertahanan. Rumah Sakit
Kelas B dr. Suyoto Kemhan mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan kesehatan paripurna komprehensif baik promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan keunggulan rehabilitasi
medik serta pelaksanaan studi kelayakan, survei, investigasi, dan
evaluasi perencanaan teknis dengan kekhususan rehabilitasi medik
7

komprehensif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Kelas B dr.
Suyoto Kemhan menyelenggarakan fungsi :
a. Pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif dengan keunggulan rehabilitasi medik personel tni,
pns kemhan, purnawirawan dan keluarganya beserta
masyarakat umum;
b. Pelayanan rehabilitasi medik paripurna bagi penyandang
disabilitas personel tni dan pns kemhan untuk mendukung tugas
pokok pusat rehabilitasi kemhan;
c. Pelaksanaan studi kelayakan, survei, investigasi, dan evaluasi
perencanaan teknis seluruh bidang pelayanan kesehatan
khususnya di bidang rehabilitasi medik komprehensif;
d. Pelayanan rujukan, khususnya rehabilitasi medik;
e. Pelayanan siaga kesehatan;
f. Pengembangan profesi kesehatan melalui komite medik, komite
keperawatan, dan komite tenaga kesehatan lain di lingkungan
rumkit kelas B dr. Suyoto;
g. Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan internal;
h. Kerja sama dengan instansi atau pihak lain untuk
pengembangan pelayanan kesehatan; dan
i. Pelaksanaan administrasi umum di bidang perencanaan,
program dan anggaran, tata usaha, keuangan, data dan
informasi, kepegawaian, kerumahtanggaan, serta fasilitas
kesehatan rumkit.
8

B. Visi dan Misi Rumah Sakit dr. Suyoto Pusrehab Kemhan


1. VISI
“Mewujudkan Rumah Sakit dengan Keunggulan Rehabilitasi
Medik menuju Pelayanan Kesehatan Prima bagi Personel
Kementerian Pertahanan dan TNI serta Masyarakat Umum”
2. MISI
a. Menyelenggarakan Pelayanan Rumah Sakit dan
pengembangan di Bidang Rehabilitasi Medik Komprehensif.
b. Menyelenggarakan Rujukan Teknis Rehabilitasi Medik.
c. Menyelenggarakan Siaga Kesehatan dalam membantu
Korban Bencana.
d. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui
program Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Umum
sebagai Sub Sistem Kesehatan Nasional.

C. Nilai-Nilai Rumah Sakit dr. Suyoto Pusrehab Kemhan


Rumah Sakit memiliki nilai-nilai dasar berupa “Respek, Sigap Dalam
Situasi” atau dapat disingkat RSDS yang juga merupakan singkatan
dari nama Rumah Sakit dr. Suyoto. “Respek” berarti rumah sakit
akan selalu mengedepankan sikap 5S yaitu senyum, salam, sapa,
sopan dan santun. “Respek” juga memiliki makna bahwa RS dr.
Suyoto akan senantiasa mengedepankan etika publik dalam
tugasnya melayani masyarakat.
“Sigap dalam situasi” bermakna RS dr. Suyoto selalu sigap, tanggap
dan peduli dalam segala macam kondisi dengan selalu
mengutamakan kepentingan publik.
9

D. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Departemen RS dr. Suyoto.

Gambar di atas berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Republik


Indonesia Nomor 24 Tahun 2020 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Rumah Sakit Kelas B dr. Suyoto Kementerian Pertahanan, bahwa
Kepala Rumah Sakit di bantu oleh dua Wakil Kepala, yaitu Wakil
Kepala Pelayanan Medik dan Wakil Kepala Penunjang Medik.
Jabatan perawat berada di bawah Departemen Keperawatan
dengan bertanggung jawab kepada Wakil Kepala Penunjang Medik
dan Wakil Kepala Pelayanan Medik.
10

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pejabat Pusat Rehabilitasi Kemhan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia


Nomor 24 Tahun 2020 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kementerian Pertahanan. Pusat Rehabilitasi Kementerian
Pertahanan dikepalai oleh Kepala Pusat Rehabilitasi (Kapusre)
dimana membawahi Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU), Kepala
Bidang Rehabilitasi Medik (Kabid Rehab Medik), Vokasional (Kabid
Rehab Vok) dan Sosial (Kabid Rehab Sos) serta Kelompok Jabatan
Fungsional. Kabag TU membawahi 3 Kasubbag yaitu Program dan
Laporan, Umum, Data dan Informasi. Kabid Rehab Medik
membawahi 2 Kasubbid yaitu Kesehatan Umum dan Khusus, Kabid
Rehab Vok membawahi 2 Kasubbid yaitu Administrasi dan
Operasional, Kabid Rehab Sos membawahi 2 Kasubbid yaitu
Psikologi Sosial dan Bimbingan Lanjut. Adapun struktur organisasi
dapat dilihat pada gambar. Berdasarkan Peraturan Menteri
11

Pertahanan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kelas B dr. Suyoto
Kementerian Pertahanan. Rumah Sakit dr. Suyoto Kemhan adalah
Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Pertahanan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat
Rehabilitasi Kemhan. RS. dr. Suyoto Kemhan dipimpin oleh seorang
Kepala Rumah Sakit. Kepala Rumah Sakit selanjutnya disebut
Karumkit mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan rumah
sakit. Karumkit dibantu oleh dua Wakil Kepala Rumah Sakit yaitu
Wakil Kepala Rumah Sakit Bidang Pelayanan Medik (Waka Rumkit
Bid Yanmed) dan Wakil Kepala Rumah Sakit Bidang Penunjang
Medik (Waka Rumkit Bid Jangmed).
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Karumkit
dan terdiri dari Sub Bagian Urusan Data Dan Informasi (Urdatin),
Urusan Program dan Anggaran, Urusan Keuangan, dan Urusan
Umum.
Kemudian dibawahnya terdapat Departemen dan Instalasi yang
bertanggung jawab langsung terhadap Karumkit terdiri atas
Departemen Rehabilitasi Medik, Departemen Gigi dan Mulut,
Departemen Bedah Anestesi dan Orthopaedi, Departemen
Perawatan Intensif dan Pemeriksaan Kesehatan, Departemen
Obstetri Ginekologi dan Anak, Departemen Penyakit Saraf, Jiwa, dan
Ketergantungan Obat, Departemen Mata, Telinga Hidung
Tenggorokan, dan Kulit dan Kelamin, Departemen Penyakit Dalam,
Jantung, dan Paru, Departemen Keperawatan, Instalasi Gawat
Darurat dan Siaga Kesehatan, Instalasi Radiologi, Instalasi
Kesehatan Udara Bertekanan Tinggi, Instalasi Patologi, Instalasi
Penunjang Perawatan, dan Instalasi Farmasi.
Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi yang bertanggung jawab langsung kepada Karumkit terdiri
dari Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite Akreditasi. Satuan
12

Komite Internal adalah satuan kerja non struktural yang bertugas


melaksanakan pemeriksaan Intern rumah sakit dipimpin kepala
satuan pengawas internal yang bertanggung jawab terhadap
Karumkit.

E. Gambaran Umum Ruang Rawat Inap


Departemen Keperawatan berada dibawah wewenang dan
tanggungjawab Karumkit dan dipimpin oleh Wakil Kepala Pelayanan
Medik. Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pelayanan rawat
inap, menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan rawat inap.
Pelaksanaan tugas di ruang rawat inap dilakukan oleh Staf Medis
Fungsional dan Tenaga Medis Fungsional Lainnya. Di mana Staf
Medis Fungsional merupakan kelompok dokter yang bekerja di
bidang medis dalam jabatan fungsional. Sedangkan Tenaga
Kesehatan Fungsional Lainnya terdiri atas:
1. Tenaga keperawatan yaitu perawat dan Bidan;
2. Tenaga kefarmasian yaitu Apoteker, Analis Farmasi, Asisten
Apoteker;
3. Tenaga kesehatan masyarakat yaitu Epidemiologi kesehatan,
Entomologi Kesehatan, Mikrobiologi Kesehatan, Penyuluh
Kesehatan, Administrator Kesehatan dan Sanitarian;
4. Tenaga gizi yaitu Nutrisionis dan Dietisien;
5. Tenaga keterapian fisik yaitu Fisioterapis, Okupasi Terapis dan
Terapis Wicara; dan
6. Tenaga keteknisian medis yaitu Radiographer, Radioterapis,
Teknisi Gigi, Teknisi ElektroMedis, Analis Kesehatan,
Refraksionis Optisien, Orthotis Prostetis, Teknisi Fransfusi dan
Perekam Medis.
13

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai-nilai dalam ANEKA


Dalam melaksanakan peran dan fungsi sebagai ASN, sudah menjadi
kewajiban untuk melaksanakannya dengan berlandaskan nilai nilai dasar
profesi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan kontrol
demokratis (peran demokratis); mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (peran belajar).
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
b. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas: adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Keadilan: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
e. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas
dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
14

f. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki


gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
g. Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Diharapkan
dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar
nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa. Ketuhanan yang Maha Esa
menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang membatasi
agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai
ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai-nilai
ketuhanan yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan
yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka
(inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan
persaudaraan. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan
diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian,
melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan
untuk kemakmuran masyarakat.
b. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila kedua memiliki
konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman
negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi
manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.”
c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia. Semangat kebangsaan adalah
mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam golongan-
15

golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki satu


nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang
menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan
karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah
geopolitik nyata. Selain kehendak hidup bersama, keberasaan bangsa
Indonesia juga didukung oleh semangat gotong royong. Dengan
kegotong royongan itulah, Indonesia harus mampu melindungi segenap
bangsa dan tumpah darah Indonesia, bukan membela atau
mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial
Indonesia.
d. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat. Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Demokrasi permusyawaratan
mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama, badan
permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan
aspirasi beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi kedua,
semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan
negara untuk satu golongan atau perorangan. Permusyawaratan
dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan
bisa mencapai kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua
pihak.
e. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia Dalam
rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan
bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan
menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan
perwujudan imperatif etis dari amanat pancasila dan UUD 1945. Peran
negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, antara lain: (a)
perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem kemasyarakatan;
(b) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan;
(c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang
diperlukan; dan (d) dukungan atas partisipasi bermakna atas
pengambilan keputusan bagi semua orang.
3. Etika Publik
Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
16

yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional


tertentu. Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang
ASN, memiliki indikator sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
17

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.


h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan
alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
18

sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan


tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian
Zamit, 2010:11), yaitu:
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan;
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan
pelanggan.
5. Anti korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan para pakar
telah melakukan identifikasi 9 nilai anti korupsi, yaitu jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan
19

adil. Sembilan nilai dasar anti korupsi ini menjadi acuan ASN dalam
menjalankan tugasnya.

B. Peran dan Kedudukan PNS

1. Whole of Government (WOG)


WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif
fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems
yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau
keadaan yang melekat seperti tidak jelas sebabnya, multi dimensi, dan
menyangkut perubahan perilaku. Praktek WoG dalam pelayanan publik
dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan
pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini:
a. Koordinasi. Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang
efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan
kelembagaan.
b. Integrasi. Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem
antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh.
c. Sinkronisasi. Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua
kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan
menyelaraskan seluruh sumber tersebut.
d. Simplifikasi. Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu
baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan
waktu, tenaga dan biaya.
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau
status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum
sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun
20

dalam UU ASN tersebut harus jelas. Untuk menjalankan kedudukan


pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai
berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan
publik.
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, negara danpemerintah.ASN
senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri
sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa
dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN
sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai
ASN:
21

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan


berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan
integritas asn;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
3. Pelayanan Publik
Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan kepada
masyarakat, sebenarnya sudah diatur dalam beberapa pedoman, antara
lain adalah Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun 2003 yang mengemukakan
tentang prinsip-prinsip pelayanan publik yaitu kesederhanaan;
kejelasan; kepastian waktu; akurasi; keamanan; tanggung jawab;
kelengkapan; kemudahan akses; kedisiplinan, kesopanan dan
keramahan, kenyamanan.
22

C. Analisis Penetapan Isu

Tabel 3.1 Identifikasi Isu


Kondisi yang
No. Uraian Tugas Kondisi saat ini Rumusan Isu
diharapkan
1. Memberikan edukasi Perawat dan pasien Kurang Belum optimalnya
terhadap pasien tentang mampu mengetahui optimalnya penerapan
detail pemberian cairan secara detail pemasangan pemasangan label
1 infus. pemberian cairan infus label pada cairan cairan infus pada
2. Sebagai informasi antara pada pasien infus pasien.
perawat terkait tindakan
keperawatan
1. Memberikan Edukasi Perawat dan pasien Kurang Belum optimalnya
terhadap pasien tentang mampu mengetahui optimalnya pendokumentasian
guna waktu dan jam secara detail kapan pendokumentasia waktu dan jam pada
pemasangan infus. dilakukan pemasangan n waktu dan jam pemasangan infus/iv
2
2. Sebagai informasi antara dan kapan dilakukan pada line.
perawat terkait tindakan penggantian infus pemasangan
keperawatan infus.

1. Memberikan edukasi 1. Pasien dapat Kurangnya Belum optimalnya


tentang penerapan memahami pengetahuan dan pengetahuan
kepatuhan protokol penerapan penerapan penerapan
kesehatan 5M kepatuhan protokol masyarakat kepatuhan protokol
(Memakai masker, kesehatan 5M terhadap kesehatan 5M (
Mencuci tangan, (Memakai masker, kepatuhan Memakai masker,
Menjaga jarak, Mencuci tangan, protokol Mencuci tangan,
Menghindari Menjaga jarak, kesehatan 5M Menjaga jarak,
kerumunan, Membatasi Menghindari (Memakai Menghindari
mobilisasi) kerumunan, masker, Mencuci kerumunan,
2. Mengevaluasi Membatasi tangan, Menjaga Membatasi
3 pemahaman terhadap mobilisasi). jarak, mobilisasi) di ruang
kepatuhan protokol 2. Pasien dapat Menghindari isolasi RS. dr.
kesehatan 5M menerapkan kerumunan, Suyoto Pusrehab
(Memakai masker, kepatuhan protokol Membatasi Kemhan
Mencuci tangan, kesehatan 5M mobilisasi)
Menjaga jarak, (Memakai masker,
Menghindari Mencuci tangan,
kerumunan, Membatasi Menjaga jarak,
mobilisasi) Menghindari
kerumunan,
Membatasi
mobilisasi).
23

Tabel 3.2 Identifikasi Isu dengan APKL

Kriteria
No. Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
1 Belum optimalnya penerapan pemasangan label
cairan infus pada pasien.

Aktual :
Isu ini dianggap kurang aktual karena isu ini
sudah lama dan sedang dalam tahap penerapan
secara merata. (A-)
Problematik :
Isu ini dianggap problematik karena solusi dari
permasalahan ini harus dilakukan karena
Tidak
termasuk dari bagian 6 sasaran keselamatan
- + + + Memenuhi
pasien. (P+)
Syarat
Kekhalayakan :
Dipandang dari segi kekhalayakan, jika tidak
diterapkan dengan sesuai sop maka isu ini akan
memiliki dampak yang berarti bagi Penilaian
Akreditasi RS dan tidak tepat pada 6 sasaran
keselamatan pasien. (K+)
Layak :
Isu ini dikatakan layak karena menyangkut
perbaikan Akreditasi RS dan guna memenuhi
syarat 6 sasaran keselamatan pasien. (L+)
2 Belum optimalnya pendokumentasian waktu dan
jam pada pemasangan infus/iv line.

Aktual :
Isu ini dianggap kurang aktual karena isu ini
sudah lama dan sudah dalam tahap penerapan.
(A-)
Problematik :
Isu ini dianggap problematik karena solusi dari
permasalahan ini harus didokumentasikan secara Tidak
tepat dan terarah oleh perawat untuk - - + + Memenuhi
berkoordinasi dalam hakl perawatan klien. (P-) Syarat
Kekhalayakan :
Dipandang dari segi kekhalayakan, jika tidak
dilakukan pendokumentasian oleh perawat, akan
memiliki dampak terhadap klien dalam
kebutuhan perawatan di RS. (K+)
Layak :
Isu ini dikatakan layak karena menyangkut
pendokumentasian oleh perawat terhadap pasien
dalam hal perawatan. (L+)
3 Belum optimalnya pengetahuan penerapan
kepatuhan protokol kesehatan 5M ( Memakai
masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Memenuhi
+ + + +
Menghindari kerumunan, Membatasi mobilisasi) Syarat
di ruang isolasi RS dr. Suyoto Pusrehab Kemhan
24

Aktual :
Isu ini dianggap aktual karena masih banyak
orang yang mengabaikan penerapan protokol
kesehatan 5M pada kehidupan sehari-hari, dan
karena itu banyak yang terkonfirmasi kasus
Covid-19 seiring peningkatan Kasus Covid-19.
(A+)
Problematik :
Isu ini dianggap problematik karena solusi dari
permasalahan ini harus dilakukan sebagai
pencegahan ataupun pemutus rantaian kasus
Covid-19.(P+)
Kekhalayakan :
Dipandang dari segi kekhalayakan, jika tidak
dilakukan maka banyak masyarakat menjadi
semakin tidak patuh terhadap penerapan
protokol kesehatan 5M dan dapat memicu
peningkatan Kasus Covid-19.(K+)
Layak :
Isu ini dikatakakan layak karena dapat
memberikan edukasi dan mengingatkan
seberapa pentingnya mematuhi protokol
kesehatan 5M guna memutus rantai dan
mencegah peningkatan Kasus Covid-19. (L+)

Keterangan :
A = Aktual
P = Problematika
K = Kekhalayakan
L = Layak
25

Tabel 3.3 Identifikasi Isu dengan USG

Nilai Kriteria
No. Isu Total Prioritas
U S G
Belum optimalnya penerapan
1 pemasangan label cairan infus 3 4 2 9 3
pada pasien.
Belum optimalnya
2 pendokumentasian waktu dan jam 4 3 3 10 2
pada pemasangan infus/iv line.
Belum optimalnya pengetahuan
penerapan kepatuhan protokol
kesehatan 5M ( Memakai masker,
Mencuci tangan, Menjaga jarak,
3 4 4 4 12 1
Menghindari kerumunan,
Membatasi mobilisasi) di ruang
isolasi RS. dr. Suyoto Pusrehab
Kemhan.

Keterangan :
U = Urgeness
S = Seriousness
G = Growth
26

D. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Perawat Terampil Pada Departemen Keperawatan di Bidang Pelayanan Medik di
RS dr. Suyoto Pusrehab Kemhan.
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya penerapan pemasangan label cairan infus pada pasien.

2. Belum optimalnya pendokumentasian waktu dan jam pada pemasangan infus/iv


line.
3. Belum optimalnya pengetahuan penerapan kepatuhan protokol kesehatan 5M
(Memakai masker, Mencuci tangan, menjaga jarak, Menghindari kerumunan,
Membatasi mobilisasi) terhadap pasien di ruang isolasi RS. dr. Suyoto Pusat
Rehabilitasi Kementerian Pertahanan.

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pengetahuan penerapan kepatuhan protokol kesehatan 5M
(Memakai masker, Mencuci tangan, menjaga jarak, Menghindari kerumunan,
Membatasi mobilisasi) di ruang isolasi RS. dr. Suyoto Pusrehab Kemhan.

Gagasan Pemecah Isu : Pembuatan media edukasi melalui video dan leaflet tentang penerapan protokol
kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari
kerumunan, Membatasi mobilisasi) di ruang isolasi RS. dr. Suyoto Pusat Rehabilitasi
Kementerian Pertahanan, kegiatan ini sejalan dengan kedudukan dan peran ASN
yaitu Pelayan Publik.
27

Keterkaitan Konstribusi Penguatan


No
No.
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil subtansi terhadap Visi- Nilai
Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengumpulkan a. Mengumpulkan data Sebelum mengawali AGENDA II Terlaksanakannya
Terlaksanakannya
data dan dan referensi aktivitas, saya pengumpulan
referensi tentang b. Melakukan diskusi memulai dengan Akuntabilitas : pengumpulan data data dan referensi
pembuatan video dengan Kepala berdoa dahulu Tanggung Jawab dan referensi guna guna mendukung
dan leaflet Ruangan supaya Jujur konsep isu yang
mendukung
c. Mencatat saran dan mendapatkan hasil di angkat tentang
konsep isu yang di
masukan dari Kepala akhir yang inovatif. Nasionalisme : pembuatan video
Ruangan Langkah pertama Musyawarah angkat tentang dan leaflet
d. Mendokumentasikan saya akan Kerja sama pembuatan video penerapan
kegiatan berkonsultasi Religius protokol
dan leaflet
dengan kepala
penerapan kesehatan 5M.
ruangan secara Etika Publik :
Kegiatan ini
hormat dan sopan. Hormat, Sopan, protokol
sesuai dengan
Kemudian Cermat, Taat kesehatan 5M,
nilai-nilai
bermusyawarah Aturan, Menjaga
secara tidak
organisasi RS
untuk membahas Rahasia dan
langsung dr. Suyoto yaitu
konsep dengan Valid.
28

tanggungjawab dan Respek Sigap


kegiatan ini
jujur. Selanjutnya Komitmen Mutu Dalam Situasi.
mendiskusikan : Efisien, efektif berkontribusi
konsep kegiatan dan inovatif. dengan misi
dengan cermat agar
Kemhan yaitu
berjalan dengan Anti Korupsi:
mewujudkan
efektif, efisien dan Tangung Jawab.
valid. Kemudian kualitas hidup
saya akan bekerja AGENDA III manusia
sama dengan kepala Kegiatan ini
Indonesia yang
ruangan untuk sejalan dengan
tinggi, maju dan
mendokumentasikan Kedudukan dan
hasil dari konsultasi Peran ASN yaitu sejahtera.
dengan taat aturan Pelayan Publik.
dan menjaga
rahasia rumah sakit.

Output Hasil :
Terlaksanakannya
pengumpulan data
29

dan referensi guna


mendukung
konsep isu yang di
angkat.

2 Membuat konsep a. Menyusun dan Sebelum mengawali AGENDA II Terwujudnya Terwujudnya


media leaflet dan memodifikasi design aktivitas, saya media leaflet dan media leaflet dan
video tentang leaflet dan video memulai dengan Akuntabilitas : video tentang video tentang
penerapan tentang penerapan berdoa dahulu Tanggung jawab penerapan penerapan
protokol protokol kesehatan supaya protokol kesehatan protokol
kesehatan 5M. 5M. mendapatkan hasil Nasionalisme : 5M, secara tidak kesehatan 5M,
b. Membuat media akhir yang inovatif. Religious langsung dengan
leaflet dan SAP. Selanjutnya Musyawarah kegiatan ini melakukan
c. Membuat video menyusun perencanaan
berkontribusi
edukasi tentang memodifikasi design Etika Publik : dan
dengan misi
penerapan protokol leaflet dan video, Hormat
Kemhan yaitu pengendalian.
kesehatan 5M. dalam tahap ini saya Disiplin
mewujudkan Kegiatan ini
d. Diskusi dengan akan melakukannya Sopan
kualitas hidup sesuai nilai RS
Kepala Ruangan secara cermat,
manusia dr. Suyoto yaitu
untuk Media yang efektif dan efisien
akan digunakan sehingga Indonesia yang
30

mengandung semua Komitmen Mutu tinggi, maju dan Respek Sigap


komponen yang : Efektif sejahtera. Dalam Situasi.
dibutuhkan dalam Efisien
melakukan
sosialisasi. AGENDA III
Selanjutnya, setelah
leaflet dan video Kegiatan ini
tersusun saya akan sejalan dengan
mencetak leaflet Kedudukan dan
tersebut dengan Peran ASN yaitu
tanggungjawab, Whole of
kemudian saya akan Government
berdiskusi dengan (WoG).
kepala ruangan
tentang konsep
media leaflet dan
video tersebut, saya
akan melakukan
dengan sopan
terkait hasil media
31

leaflet dan video


yang telah di
dapatkan.

Hasil output :
Terwujudnya
media leaflet dan
video tentang
penerapan
protokol kesehatan
5M.
3 Melakukan a. Mencetak design Pada kegiatan AGENDA II Terwujudnya Terwujudnya
pencetakan Leaflet tentang pencetakan Leaflet pencetakan leaflet pencetakan leaflet
Leaflet dan Penerapan Protokol saya akan Akuntabilitas : dan penyelesaian dan penyelesaian
penyelesaian Kesehatan 5 M. melakukan Partisipatif video tentang video tentang
akhir video b. Menyelesaikan koordinasi dengan penerapan penerapan
tentang media video tentang Kepala Ruangan Nasionalisme : protokol kesehatan protokol
Penerapan Kepatuhan dan rekan kerja Musyawarah 5M, secara tidak kesehatan 5M
Protokol Penerapan Protokol dengan sopan dan langsung yang
Kesehatan 5 M. Kesehatan 5 M. hormat, kemudian Etika Publik : kegiatan ini menguatkan
32

c. Pengesahan serta saya akan Hormat berkontribusi nilai-nilai


penyempurnaan bermusyawarah Sopan dengan misi organisasi RS
Leaflet dan video menentukan jadwal Kementrian dr. Suyoto yaitu
tentang Penerapan dan kontrak waktu Komitmen Mutu
Pertahanan yaitu Respek Sigap
Protokol Kesehatan dengan rekan kerja. :
mewujudkan Dalam Situasi.
5 M. Selanjutnya saya Efektif
kualitas hidup
akan membuat Efisien
manusia
daftar pelaksanaan
dengan jujur. Anti Korupsi :
Indonesia yang

Tahapan selanjutnya Jujur tinggi, maju dan


saya akan sejahtera.
melakukan AGENDA III
sosialisasi mengenai Kegiatan ini
Kepatuhan sejalan dengan
Penerapan Protokol Kedudukan dan
Kesehatan 5 M Peran ASN yaitu
secara efektif, Pelayan Publik.
efisien, dan
partisipatif.
33

Hasil output :
Terwujudnya
pencetakan leaflet
dan penyelesaian
video tentang
penerapan
protokol kesehatan
5M.
4 Melakukan a. Melakukan Sebelum memulai AGENDA II Terbentuknya Terbentuknya
sosialisasi koordinasi kepada kegiatan dengan pemahaman pemahaman
sopan dan santun
kepada pasien Kepala Ruangan Akuntabilitas : pasien tentang pasien tentang
saya akan
tentang dan perawat yang menjelaskan Tanggung jawab, Penerapan Penerapan
Penerapan ada di ruangan maksud tujuan Jujur, Protokol Protokol
kegiatan dan
Protokol bahwa akan Transparan. Kesehatan 5M, Kesehatan 5M,
memuat kontrak
Kesehatan 5 M diadakannya waktu sesuai form secara tidak yang
sosialisasi tentang pemberian edukasi Nasionalisme : langsung menguatkan
kepada pasien agar
Penerapan Protokol Musyawarah
kegiatan berjalan kegiatan ini nilai-nilai
Kesehatan 5 M dengan disiplin. berkontribusi organisasi RS
b. Menjelaskan Kemudian saya
akan memberikan dengan misi dr. Suyoto yaitu
prosedur pemberian
edukasi secara Kementrian
34

edukasi yang tertera jujur, jelas dan Etika Publik : pertahanan yaitu Respek Sigap
pada form rumah kreatif agar dapat Sopan dan Taat mewujudkan Dalam Situasi.
dipahami oleh
sakit terkait maksud Aturan. kualitas hidup
pasien. Setelah itu
dan tujuan kepada saya akan manusia
pasien. Mendokumentasikan Komitmen Mutu
kegiatan dengan Indonesia yang
c. Membuat kontrak : Efisien dan
penuh tanggung tinggi, maju dan
waktu dan tempat. jawab dan taat Efektif.
aturan.
sejahtera.
d. Memberikan edukasi
Penerapan Protokol Anti Korupsi:
Kesehatan 5 M Tangung Jawab,
e. Mendokumentasikan Hasil Output: Disiplin.
kegiatan pemberian Terbentuknya
pemahaman pasien
edukasi tentang Penerapan AGENDA III
Protokol Kegiatan ini
Kesehatan 5M. sejalan dengan
Kedudukan dan
Peran ASN yaitu
Pelayanan
Publik.
35

5 Melakukan a. Mengidentifikasi Dengan penuh AGENDA II Terciptanya Terciptanya


evaluasi hasil masalah dalam tanggung jawab evaluasi guna evaluasi guna
kegiatan proses saya akan Akuntabilitas : peningkatan mutu peningkatan mutu
pemberian penyampaian mengumpulkan hasil Tanggung jawab, terhadap terhadap
edukasi edukasi. – hasil evaluasi Jujur, penerapan penerapan
b. Menyampaikan hasil untuk peningkatan Transparan. protokol protokol
evaluasi kepada pelayanan mutu
kesehatan 5M, kesehatan 5M
atasan. kemudian dengan Nasionalisme :
secara tidak sebagai acuan
c. Membuat laporan sopan dan hormat Kerja Keras
langsung dan bahan
hasil pelaksanaan saya akan danMusyawarah
kegiatan ini diskusi untuk
dan evaluasi menyampaikan hasil
berkontribusi peningkatan
kegiatan. identifikasi kepada Etika Publik :
atasan dengan jujur Sopan, Hormat dengan misi pelayanan mutu
dan Taat Aturan dan Taat Aturan. Kementrian yang lebih baik
sebagai bahan Pertahanan yaitu dan terus
musyawarah Komitmen Mutu mewujudkan berkembang,
kegiatan : Pelayanan kualitas hidup serta
selanjutnya. Setelah mutu, Efisien, manusia menguatkan
itu saya akan kerja Efektif dan
Indonesia yang nilai-nilai
keras membuat Inovatif
organisasi RS
36

laporan kegiatan tinggi, maju dan dr. Suyoto yaitu


dengan penuh Anti Korupsi : sejahtera. Respek Sigap
tanggung jawab Tangung Jawab, Dalam Situasi.
dan transparan
guna meningkatkan AGENDA III
pelayanan yang Kegiatan ini
inovatif, efektif dan sejalan dengan
efisien. Kedudukan dan
Peran ASN yaitu
Output Hasil : Manajemen
ASN.
Terciptanya
Evaluasi guna
peningkatan mutu.
37

E. Timeline Rancangan Kegiatan

Tabel 3.4 Timeline Rancangan Aktualisasi

RENCANA KEGIATAN
JUNI 2021 JULI 2021
No. KEGIATAN
Minggu 3 Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Mengumpulkan data dan


referensi tentang
1.
pembuatan video dan
leaflet

Membuat konsep media


leaflet dan video tentang
2.
penerapan protokol
kesehatan 5M.

Melakukan pencetakan
Leaflet dan penyelesaian
3. akhir video tentang
Penerapan Protokol
Kesehatan 5 M.
Melakukan sosialisasi
kepada pasien tentang
4.
Penerapan Protokol
Kesehatan 5 M
Melakukan evaluasi hasil
5. kegiatan pemberian
edukasi
38

BAB IV
PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi pada pelatihan dasar CPNS ini disusun


untuk menjadi pedoman pada habituasi dengan penerapan nilai-nilai dasar
profesi PNS dalam berkegiatan. Melalui proses ini diharapkan dapat
bermanfaat dalam meningkatkan kualitas unit kerja dan peningkatan
efektifitas serta efisiensi pekerjaan di RS dr. Suyoto Pusrehab Kemhan.
39

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara


(ASN). Jakarta.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Jakarta : Kemenkes.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/382/2020 Tentang Protokol kesehatan bagi
masyarakat di tempat dan fasilitas umum. Jakarta : Kemenkes.
4. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 14 Tahun 2019 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan. Jakarta : Kemhan
5. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 1 Tahun 2018 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit kelas B dr. Suyoto
Kementerian Pertahanan. Jakarta : Kemhan.
6. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
2017. Aktualisasi : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta : LAN.
7. Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. 2017. Akuntabilitas :Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta : LAN.
8. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
2017. Nasionalisme :Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III. Jakarta : LAN.
9. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika
Publik :Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta : LAN.
10. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Komitmen
Mutu :Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta : LAN.
40

11. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti


Korupsi :Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta : LAN.
12. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen
ASN :Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta : LAN.
13. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan
Publik : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta : LAN.
14. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen
ASN :Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta : LAN.
15. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan
Publik : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta : LAN.
16. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of
Goverment : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta : LAN.
17. Novi afrianti. 2021. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan
Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Covid-19. Diakses pada
tanggal 12 Juni 2021 pada http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php
/PSKM/article/view/1045/647
41

DAFTAR LAMPIRAN

KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH


Nama : Dio Dharma Samputra Ramadhan, A.Md.Kep
NIP : 199701152020121006
Unit Kerja : Perawat Terampil Pada Departemen Keperawatan di
Bidang Pelayanan Medik di RS. dr. Suyoto Pusat
Rehabilitasi Kementerian Pertahanan.
Jabatan : Perawat Terampil RS. dr. Suyoto
Isu : Belum optimalnya pengetahuan penerapan kepatuhan
protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci
tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan,
Membatasi mobilisasi) di ruang isolasi RS. dr. Suyoto
Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan.
Gagasan : Pembuatan media edukasi melalui video dan leaflet
tentang penerapan protokol kesehatan 5M (Memakai
masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari
kerumunan, Membatasi mobilisasi) di ruang isolasi RS.
dr. Suyoto Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan,
kegiatan ini sejalan dengan kedudukan dan peran ASN
yaitu Pelayan Publik.
Nama Coach : Sobana, S.Sos., M.M.
KEGIATAN 1 : Mengumpulkan data dan referensi tentang pembuatan
video dan leaflet

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN COACH PARAF


COACH
✓ Tahapan kegiatan 1) Perbaikan tahapan kegiatan
✓ Output kegiatan terhadap 2) Perbaikan output/hasil
pemecahan isu 3) Perbaikan Konstribusi visi-misi
✓ Keterkaitan Substansi organisasi
Mata pelatihan 4) Perbaikan Nilai-nilai organisasi
✓ Kontribusi terhadap visi 5) Perbaikan minu (coach) pada
misi organisasi kartu bimbingan
✓ Penguatan nilai organisasi
42

KEGIATAN 2 : Membuat konsep media leaflet dan video


tentang penerapan protokol kesehatan 5M.

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN COACH PARAF


COACH
✓ Tahapan kegiatan 1) Perbaikan minu tahapan
✓ Output kegiatan terhadap kegiatan pada kegiatan kedua
pemecahan isu 2) Perbaikan minu hal 38 Bab IV
✓ Keterkaitan Substansi Penutup
Mata pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi organisasi
✓ Penguatan nilai organisasi

KEGIATAN 3 : Melakukan pencetakan Leaflet dan penyelesaian


akhir video tentang Penerapan Protokol Kesehatan
5 M.

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN COACH PARAF


COACH
✓ Tahapan kegiatan 1) Perbaikan minu tahapan
✓ Output kegiatan terhadap kegiatan pada kegiatan ketiga
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi organisasi
✓ Penguatan nilai organisasi

KEGIATAN 4 : Melakukan sosialisasi kepada pasien tentang


Penerapan Protokol Kesehatan 5M

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN COACH PARAF


COACH
✓ Tahapan kegiatan 1) Perbaikan minu tahapan
✓ Output kegiatan terhadap kegiatan pada kegiatan ke 4
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi organisasi
✓ Penguatan nilai organisasi
43

KEGIATAN 5 : Melakukan evaluasi hasil kegiatan pemberian


edukasi

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN COACH PARAF


COACH
✓ Tahapan kegiatan 1) Perbaikan minu tahapan
✓ Output kegiatan terhadap kegiatan pada kegiatan ke 5
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi organisasi
✓ Penguatan nilai organisasi
44

KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR


Nama : Dio Dharma Samputra Ramadhan, A.Md.Kep
NIP : 199701152020121006
Unit Kerja : Perawat Terampil Pada Departemen Keperawatan di
Bidang Pelayanan Medik di RS. dr. Suyoto Pusat
Rehabilitasi Kementerian Pertahanan.
Jabatan : Perawat Terampil RS. dr. Suyoto
Isu : Belum optimalnya pengetahuan penerapan
kepatuhan protokol kesehatan 5M (Memakai masker,
Mencuci tangan, menjaga jarak, Menghindari
kerumunan, Membatasi mobilisasi) di ruang isolasi
RS. dr. Suyoto Pusat Rehabilitasi Kementerian
Pertahanan.
Gagasan : Pembuatan media edukasi melalui video dan leaflet
tentang penerapan protokol kesehatan 5M (Memakai
masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak,
Menghindari kerumunan, Membatasi mobilisasi) di
ruang isolasi RS. dr. Suyoto Pusat Rehabilitasi
Kementerian Pertahanan, kegiatan ini sejalan
dengan kedudukan dan peran ASN yaitu Pelayan
Publik.
Nama Mentor : Ns. Erry Ardyanto, S. Kep.
KEGIATAN 1 : Mengumpulkan data dan referensi tentang
pembuatan video dan leaflet

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN MENTOR PARAF


MENTOR
✓ Tahapan kegiatan 1. Cari data penguat isu
✓ Output kegiatan terhadap
pemecahan isu 2. Perbaikan tabel struktur
✓ Keterkaitan Substansi Mata organisasi terbaru
pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi misi 3. Perbaikan Kata pengantar
organisasi
✓ Penguatan nilai organisasi 4. Penggantian literatur
peraturan Menteri terbaru
45

KEGIATAN 2 : Membuat konsep media leaflet dan video tentang


penerapan protokol kesehatan 5M.

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN MENTOR PARAF


MENTOR
✓ Tahapan kegiatan
✓ Output kegiatan terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi organisasi
✓ Penguatan nilai organisasi

KEGIATAN 3 : Melakukan pencetakan Leaflet dan penyelesaian


akhir video tentang Penerapan Protokol Kesehatan
5M.

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN MENTOR PARAF


MENTOR
✓ Tahapan kegiatan
✓ Output kegiatan terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi organisasi
✓ Penguatan nilai organisasi

KEGIATAN 4 : Melakukan sosialisasi kepada pasien tentang


Penerapan Protokol Kesehatan 5M.

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN MENTOR PARAF


MENTOR
✓ Tahapan kegiatan
✓ Output kegiatan terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi organisasi
✓ Penguatan nilai organisasi
46

KEGIATAN 5 : Melakukan evaluasi hasil kegiatan pemberian


edukasi

PENYELESAIAN KEGIATAN CATATAN MENTOR PARAF


MENTOR
✓ Tahapan kegiatan
✓ Output kegiatan terhadap
pemecahan isu
✓ Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
✓ Kontribusi terhadap visi
misi organisasi
✓ Penguatan nilai organisasi

Anda mungkin juga menyukai