TENTANG
Oleh:
DIO DHARMA SAMPUTRA RAMADHAN
NIP. 199701152020121006
TENTANG
NIP : 199701152020121006
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
Disusun Oleh:
Dio Dharma Samputra Ramadhan, A.Md.Kep
NIP. 199701152020121006
Pembimbing, Mentor,
Mengetahui:
a.n. Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kapusdiklat Tekfunghan
u.b.
Kabid Opsdiklat,
LEMBAR PENGUJIAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
Penguji,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala
atas segala karunia-Nya sehingga rancangan aktualisasi ini berhasil
diselesaikan. Penulisan rancangan aktualisasi dilakukan dalam rangka
pemenuhan syarat kelulusan Latihan Dasar CPNS Gol. II Kementerian
Pertahanan.
Pembuatan rancangan aktualisasi telah penulis lakukan dengan
usaha dan kerja keras yang dibantu oleh berbagai pihak, sehingga dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Ucapkan terima kasih penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu
dalam proses rancangan aktualisasi ini, antara lain :
1. Rumah Sakit dr. Suyoto Pusrehab Kemhan selaku asal instansi
tempat penulis melaksanakan rancangan aktualisasi.
2. Sobana, S.Sos.,M.M. selaku coach yang membimbing dalam
pembuatan rancangan aktualisasi.
3. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moral, spiritual, dan
material.
4. Ns. Erry Ardyanto, S. Kep. Selaku mentor yang memberikan saran
dan masukan.
5. Teman-teman diklat latsar golongan II (Kementerian Pertahanan) dan
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sangat penulis harapkan.
Jakarta, Juni 2021
Penulis,
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
D. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Departemen RS dr. Suyoto.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan kontrol
demokratis (peran demokratis); mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (peran belajar).
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
b. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas: adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Keadilan: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
e. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas
dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
14
a. Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa. Ketuhanan yang Maha Esa
menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang membatasi
agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai
ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai-nilai
ketuhanan yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan
yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka
(inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan
persaudaraan. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan
diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian,
melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan
untuk kemakmuran masyarakat.
b. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila kedua memiliki
konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman
negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi
manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.”
c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia. Semangat kebangsaan adalah
mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam golongan-
15
adil. Sembilan nilai dasar anti korupsi ini menjadi acuan ASN dalam
menjalankan tugasnya.
Kriteria
No. Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
1 Belum optimalnya penerapan pemasangan label
cairan infus pada pasien.
Aktual :
Isu ini dianggap kurang aktual karena isu ini
sudah lama dan sedang dalam tahap penerapan
secara merata. (A-)
Problematik :
Isu ini dianggap problematik karena solusi dari
permasalahan ini harus dilakukan karena
Tidak
termasuk dari bagian 6 sasaran keselamatan
- + + + Memenuhi
pasien. (P+)
Syarat
Kekhalayakan :
Dipandang dari segi kekhalayakan, jika tidak
diterapkan dengan sesuai sop maka isu ini akan
memiliki dampak yang berarti bagi Penilaian
Akreditasi RS dan tidak tepat pada 6 sasaran
keselamatan pasien. (K+)
Layak :
Isu ini dikatakan layak karena menyangkut
perbaikan Akreditasi RS dan guna memenuhi
syarat 6 sasaran keselamatan pasien. (L+)
2 Belum optimalnya pendokumentasian waktu dan
jam pada pemasangan infus/iv line.
Aktual :
Isu ini dianggap kurang aktual karena isu ini
sudah lama dan sudah dalam tahap penerapan.
(A-)
Problematik :
Isu ini dianggap problematik karena solusi dari
permasalahan ini harus didokumentasikan secara Tidak
tepat dan terarah oleh perawat untuk - - + + Memenuhi
berkoordinasi dalam hakl perawatan klien. (P-) Syarat
Kekhalayakan :
Dipandang dari segi kekhalayakan, jika tidak
dilakukan pendokumentasian oleh perawat, akan
memiliki dampak terhadap klien dalam
kebutuhan perawatan di RS. (K+)
Layak :
Isu ini dikatakan layak karena menyangkut
pendokumentasian oleh perawat terhadap pasien
dalam hal perawatan. (L+)
3 Belum optimalnya pengetahuan penerapan
kepatuhan protokol kesehatan 5M ( Memakai
masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Memenuhi
+ + + +
Menghindari kerumunan, Membatasi mobilisasi) Syarat
di ruang isolasi RS dr. Suyoto Pusrehab Kemhan
24
Aktual :
Isu ini dianggap aktual karena masih banyak
orang yang mengabaikan penerapan protokol
kesehatan 5M pada kehidupan sehari-hari, dan
karena itu banyak yang terkonfirmasi kasus
Covid-19 seiring peningkatan Kasus Covid-19.
(A+)
Problematik :
Isu ini dianggap problematik karena solusi dari
permasalahan ini harus dilakukan sebagai
pencegahan ataupun pemutus rantaian kasus
Covid-19.(P+)
Kekhalayakan :
Dipandang dari segi kekhalayakan, jika tidak
dilakukan maka banyak masyarakat menjadi
semakin tidak patuh terhadap penerapan
protokol kesehatan 5M dan dapat memicu
peningkatan Kasus Covid-19.(K+)
Layak :
Isu ini dikatakakan layak karena dapat
memberikan edukasi dan mengingatkan
seberapa pentingnya mematuhi protokol
kesehatan 5M guna memutus rantai dan
mencegah peningkatan Kasus Covid-19. (L+)
Keterangan :
A = Aktual
P = Problematika
K = Kekhalayakan
L = Layak
25
Nilai Kriteria
No. Isu Total Prioritas
U S G
Belum optimalnya penerapan
1 pemasangan label cairan infus 3 4 2 9 3
pada pasien.
Belum optimalnya
2 pendokumentasian waktu dan jam 4 3 3 10 2
pada pemasangan infus/iv line.
Belum optimalnya pengetahuan
penerapan kepatuhan protokol
kesehatan 5M ( Memakai masker,
Mencuci tangan, Menjaga jarak,
3 4 4 4 12 1
Menghindari kerumunan,
Membatasi mobilisasi) di ruang
isolasi RS. dr. Suyoto Pusrehab
Kemhan.
Keterangan :
U = Urgeness
S = Seriousness
G = Growth
26
Unit Kerja : Perawat Terampil Pada Departemen Keperawatan di Bidang Pelayanan Medik di
RS dr. Suyoto Pusrehab Kemhan.
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya penerapan pemasangan label cairan infus pada pasien.
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pengetahuan penerapan kepatuhan protokol kesehatan 5M
(Memakai masker, Mencuci tangan, menjaga jarak, Menghindari kerumunan,
Membatasi mobilisasi) di ruang isolasi RS. dr. Suyoto Pusrehab Kemhan.
Gagasan Pemecah Isu : Pembuatan media edukasi melalui video dan leaflet tentang penerapan protokol
kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari
kerumunan, Membatasi mobilisasi) di ruang isolasi RS. dr. Suyoto Pusat Rehabilitasi
Kementerian Pertahanan, kegiatan ini sejalan dengan kedudukan dan peran ASN
yaitu Pelayan Publik.
27
Output Hasil :
Terlaksanakannya
pengumpulan data
29
Hasil output :
Terwujudnya
media leaflet dan
video tentang
penerapan
protokol kesehatan
5M.
3 Melakukan a. Mencetak design Pada kegiatan AGENDA II Terwujudnya Terwujudnya
pencetakan Leaflet tentang pencetakan Leaflet pencetakan leaflet pencetakan leaflet
Leaflet dan Penerapan Protokol saya akan Akuntabilitas : dan penyelesaian dan penyelesaian
penyelesaian Kesehatan 5 M. melakukan Partisipatif video tentang video tentang
akhir video b. Menyelesaikan koordinasi dengan penerapan penerapan
tentang media video tentang Kepala Ruangan Nasionalisme : protokol kesehatan protokol
Penerapan Kepatuhan dan rekan kerja Musyawarah 5M, secara tidak kesehatan 5M
Protokol Penerapan Protokol dengan sopan dan langsung yang
Kesehatan 5 M. Kesehatan 5 M. hormat, kemudian Etika Publik : kegiatan ini menguatkan
32
Hasil output :
Terwujudnya
pencetakan leaflet
dan penyelesaian
video tentang
penerapan
protokol kesehatan
5M.
4 Melakukan a. Melakukan Sebelum memulai AGENDA II Terbentuknya Terbentuknya
sosialisasi koordinasi kepada kegiatan dengan pemahaman pemahaman
sopan dan santun
kepada pasien Kepala Ruangan Akuntabilitas : pasien tentang pasien tentang
saya akan
tentang dan perawat yang menjelaskan Tanggung jawab, Penerapan Penerapan
Penerapan ada di ruangan maksud tujuan Jujur, Protokol Protokol
kegiatan dan
Protokol bahwa akan Transparan. Kesehatan 5M, Kesehatan 5M,
memuat kontrak
Kesehatan 5 M diadakannya waktu sesuai form secara tidak yang
sosialisasi tentang pemberian edukasi Nasionalisme : langsung menguatkan
kepada pasien agar
Penerapan Protokol Musyawarah
kegiatan berjalan kegiatan ini nilai-nilai
Kesehatan 5 M dengan disiplin. berkontribusi organisasi RS
b. Menjelaskan Kemudian saya
akan memberikan dengan misi dr. Suyoto yaitu
prosedur pemberian
edukasi secara Kementrian
34
edukasi yang tertera jujur, jelas dan Etika Publik : pertahanan yaitu Respek Sigap
pada form rumah kreatif agar dapat Sopan dan Taat mewujudkan Dalam Situasi.
dipahami oleh
sakit terkait maksud Aturan. kualitas hidup
pasien. Setelah itu
dan tujuan kepada saya akan manusia
pasien. Mendokumentasikan Komitmen Mutu
kegiatan dengan Indonesia yang
c. Membuat kontrak : Efisien dan
penuh tanggung tinggi, maju dan
waktu dan tempat. jawab dan taat Efektif.
aturan.
sejahtera.
d. Memberikan edukasi
Penerapan Protokol Anti Korupsi:
Kesehatan 5 M Tangung Jawab,
e. Mendokumentasikan Hasil Output: Disiplin.
kegiatan pemberian Terbentuknya
pemahaman pasien
edukasi tentang Penerapan AGENDA III
Protokol Kegiatan ini
Kesehatan 5M. sejalan dengan
Kedudukan dan
Peran ASN yaitu
Pelayanan
Publik.
35
RENCANA KEGIATAN
JUNI 2021 JULI 2021
No. KEGIATAN
Minggu 3 Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Melakukan pencetakan
Leaflet dan penyelesaian
3. akhir video tentang
Penerapan Protokol
Kesehatan 5 M.
Melakukan sosialisasi
kepada pasien tentang
4.
Penerapan Protokol
Kesehatan 5 M
Melakukan evaluasi hasil
5. kegiatan pemberian
edukasi
38
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN