Makalah Kurikulum & Pembelajaran Kel 3
Makalah Kurikulum & Pembelajaran Kel 3
Disusun oleh :
Kelompok 3
3A
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami haturkan kepada Allah Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Tak lupa shalawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga,
para sahabat, dan seluruh umatnya. Makalah ini membahas mengenai “Sejarah Kurikulum
di Indonesia”. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Kurikulum dan Pembelajaran”. Kami juga berharap semoga pembuatan makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Kemudian, dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Bapak Johari Afrizal,
S.Pd.,M.Ed selaku dosen pengampu. Serta pihak-pihak lain yang turut membantu
memberikan referensi buku.
Sebagaimana pepatah mengatakan tiada gading yang tak retak maka satupun manusia
yang tak luput dari kesalahan, oleh karena itu kami berharap pemberian maaf yang
sebesarnya-besarnya. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Kami sangat menyadari apa yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki makalah-
makalah selanjutnya.
Penyusun
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
BAB II : PEMBAHASAN 2
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah
mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 1999,
2004 dan 2006. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan
sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.
Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara
dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum
nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945,
perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya.
Lebih spesifik, Herliyati (2008) menjelaskan bahwa setelah Indonesia merdeka dalam
pendidikan dikenal beberapa masa pemberlakuan kurikulum yaitu kurikulum sederhana
(1947-1964), pembaharuan kurikulum (1968 dan 1975), kurikulum berbasis keterampilan
proses (1984 dan 1994), dan kurikulum berbasis kompetensi (2004 dan 2006)
1. Kurikulum 1947
Kurikulum Pendidikan Nasional 1947 merupakan kurikulum pertama pada masa
kemerdekaan namanya Rencana Pelajaran 1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer
menggunakan “leer plan” (rencana pelajaran) ketimbang istilah “curriculum” dalam
bahasa Inggris. Sistim Pendidikan yang pada awalnya berbasis pada penjajah, baik
Belanda maupun Jepang, berubah menjadi sistem pendidikan yang disesuaikan dengan
keadaan bangsa indonesia. Perubahannya yaitu perubahan yang menyangkut landasan
idil, tujuan pendidikan, sistem persekolahan dan kesempatan belajar bagi rakyat
Indonesia. Rencana pelajaran 1947 sering juga disebut kurikulum 1950.
2
kurikulum Rencana Pelajaran Terurai 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai 1952 lebih merinci setiap mata pelajaran.
Silabus mata pelajaran jelas sekali dan seorang guru hanya mengajar satu mata pelajaran
saja. Pada masa tersebut juga dibentuk Kelas Masyarakat, yakni sekolah khusus bagi
lulusan Sekolah Rakyat (SR) 6 tahun yang tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Kelas Masyarakat ini mengajarkan keterampilan, seperti pertanian,
pertukangan, dan perikanan. Tujuannya agar anak yang tidak mampu ke jenjang SMP
dapat langsung bekerja.
Sistem penilaian berdasarkan kurikulum Rencana Pelajaran Terurai 1952 hampir
sama dengan kurikulum Rencana Pelajaran 1947, yakni dilakukan melalui ulangan harian,
ulangan umum catur dan ujian penghabisan. Ulangan harian dan ulangan umum catur
wulan dipakai sebagai dasar untuk menentukan apakah seorang siswa naik atau tinggal
kelas. Ujian Penghabisan yang kemudian diubah namanya menjadi Ujian Negara pada
sekitar tahun 1958, digunakan untuk menentukan kelulusan. Seorang siswa SMP
dinyatakan lulus jika memiliki nilai 5 sebanyak 4 mata pelajaran.
3. Kurikulum 1964
Pada tahun 1964 terjadi perubahan kurikulum. Pendidikan ideologi yang difokuskan
pada Manipol-USDEK, Nasakom, dan semangat revolusi. Mata pelajaran
Kewarganegaraan yang meliputi materi sejarah, ilmu bumi, dan kewargaan negara (nama
baru civics) menjadi penting untuk mengembangkan pendidikan ideologi dan
dimasukkan dalam struktur kurikulum dengan nama Perkembangan Moral (S. Hamid
Hasan. 2010: 17).
Kurikulum 1964 tidak bertahan lama. Situasi politik mengalami perubahan pesat
dan terjadi peristiwa yang dikenal dengan nama G.30.S/PKI. Pada tanggal 11 Maret 1966
Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) yang
memberikan wewenang kepada Mayjen Soeharto untuk mengamankan ajaran Panglima
Besar Revolusi. Dengan kewenangan yang dimilikinya, Mayjen Soeharto kemudian
membubarkan PKI, sesuai dengan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura). Manipol-USDEK dan
Nasakom tidak lagi menjadi ideologi negara. Revolusi menemukan titik akhir
perjalanannya.
Cara belajar dijalankan dengan metode disebut gotong royong terpimpin.
Kurikulum 1964 adalah alat untuk membentuk manusia pacasialis yang sosialis
Indonesia, dengan sifat-sifat seperti pada ketetapan MPRS No II tahun 1960.
1) Pendidikan sebagai pembina Manusia Indonesia Baru yang berakhlak tinggi.
2) Pendidikan sebagai produsen tenaga kerja dalam semua bidang dan tingkatan.
3) Pendidikan sebagai lembaga pengembang Kebudayaan Nasional.
4) Pendidikan sebagai lembaga pengembang ilmu pengetahuan, teknik dan
fisik/mental.
5) Pendidikan sebagai lembaga penggerak seluruh kekuatan rakyat.
3
Kurikulum 1968 merupakan pembaruan 1964, yaitu dilakukannya perubahana struktur
kurikulum pembelajaran dari Panchawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari
perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi
tujuan pendidikan, kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendiidkan ditekankan pada upaya
untuk membnetuk manusia pancasila sejati, kuat, dan sehat roohani jasmani, moral, budi
pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikkakn diarahkan pada kegiatan mempertinggi
kecerdasan dan keteramapilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Kelahiran kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti rencana pendidikan 1964 yang
dicitrakan sebagai produk orde lama. Tujuan pendidikan pada kurikulum 1964 yang bertujuan
menciptakan masyarakat sosialis indonesia di hapus, pendidikan pada masa ini ditekankan
untuk membentuk manusia pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan
organisasi materi pembelajaran , (subject matter) kelompok pembinaan pancasila,
pengetahuan dasar,dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 bersifat correlated subject
curriculum, artinya materi pelajaran pada tingkat bawah mempunyai korelasi dengan
kurikulum sekolah lanjutan jumlah pelajarannya 9 yang memuat hanya mata pelajaran pokok
saja. Bidang studi pada kurikulum ini dikelompokkan pada ketiga kelompok besar yaitu
pembinaan pancasila, penegtahuan dasar, dan kecakapan khusus.
5. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif.
Yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manajemen. Yaitu MBO
(management by objective) yang terkenal pada saat itu, kata Drs Mudjito, Ak, Msi, Direktur
Pembinaan TK dan SD Depdiknas. Metode, materi dan tujuan pengejaran dirinci dalam
prosedur pengembangan sistem instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah satuan
pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan bahasan, yaitu satuan
pelajaran dirinci lagi yaitu petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TKI). Materi
pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak
dikritik. Guru dibikin sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan
pembelajaran.
4
Kurikulum 1975 disetujui oleh mentri pendidikan dan kebudayaan untuk secara
nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan, bahwa bagi
sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala dan perwakilan telah mampu, diperkenankan
mulai tahun 1975. Ciri-ciri khusus kurikulim 1975 sebagai berikut:
1. Fleksibilitas program.
2. Efisiensi dan evektivitas.
3. Berorientasi pada tujuan.
4. Kontinuitas.
5. Pendidikan seumur hidup.
Kelebihan kurikulum 1975 yaitu:
5
4. Guru dibuat sibuk membuat rincian apa yang akan dicapai di detiap kegiatan
pembelajaran
5. Pada kurikulum ini menekankan pada pencapaian tujuan pendidikan secara
sentralistik, sehingga kurang memberi peluang untuk berkembangnya potensi daerah.
6. Kurikulum ini berorientasi pada guru hal ini membentuk persepsi bahwa guru
mendominasi pelajaran.
7. Kreativitas murid kurang berkembang.
1. Pelaksanaan PSBB.
2. Penyesuain tujuan dan struktur program kurikulum.
3. Pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antara kognitif
efektif dan psikomotorik
4. Pelaksanaan pelajaran berdasarkan kerundatan belajar yang di sesuaikan dengan
kecepatan belajar masing-masing peserta didik.
Dasar Perubahan Kurikulum
Kurikulum 1984 merupakan perbaikan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum
1975. Kurikulum ini juga sering disebut “kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Dalam
kurikulum 1984 ini posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Secara umum
perubahan dasar kurikulum 1984 yaitu:
6
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di antaranya
sebagai berikut:
7
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki kesamaan dengan KBK, ini
dibuktikan setelah terbitnya permen nomor 24 tahun 2006 yan mengatur pelaksanaan
permen nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi kurikulum dan permen nomor 23 tahun
2006 tentang standar kelulusan. Perbedaan yang menonjol dari kedua kurikulum ini
terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari
desentralisasi sistem pendidikan. Pada kuirkulum 2006, pemerintah pusat menetapkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru dituntut
untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan
kondisi sekolah dan daerahnya.(Alhamuddin,2014:4).
Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat
yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP
menjadi tanggung jawab sekolah di bawah binaan dan pemantauan dinas pendidikan
daerah dan wilayah setempat.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama rencana pembelajaran
1947. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh
Belanda karena pada saat itu masih dalam psoses perjuangan merebut kemerdekaan. Pada
tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan.
Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem
kurikulum pendidikan di Indonesia, yang menjadi ciri dari kurikulum ini pembelajaran
dipusatkan pada program pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional,
kerigelan dan jasmani. Kurikulum 1968 ,yaitu perubahan struktur pendiddikan dari
pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
khusus. Kurikulum 1975 bertujuan agar pendidikan lebih efisien dan efektif. Kurikulum 1984
mengusung proses skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor
tujuan itu penting.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat
tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapainnya dapat diamati
dalam bentuk perilaku atau keteramplian peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu dari referensi belajar
tentang materi Sejarah kurikulum di Indonesia. Dengan kemampuan kami ini, kami
mengharapkan untuk pengembangan lebih lanjut disarankan kepada para pembaca untuk
memberi saran dan masukan jika ada materi dari kami ini yang kurang sempurna.
9
Daftar Pustaka
https://silabus.org/kurikulum-pendidikan-nasional-1947/
https://www.tintapendidikanindonesia.com/2017/05/kurikulum-rencana-pelajaran-terurai-
1952.html
http://zonasainskita.blogspot.com/2015/04/sejarah-kurikulum-indonesia-rencana.html
http://cakrawalaseribudunia.blogspot.com/2015/12/perkembangan-kurikulum-kurikulum-
1984.html?m=1
https://eurekapendidikan.com/kurikulum-pendidikan-1968
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Berbasis_Kompetensi
http://ahmadabas01.blogspot.com/2014/02/kurikulum-1975.html?m=1
10