Anda di halaman 1dari 3

“PENYEBAB HARAMNYA RIBA”

- Khutbah Pertama:
Kaum muslimin, rahimakumullah.
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepadaNya, takwa adalah
sebaik-baik bekal bagi kita dalam mengarungi kehidupan dunia dan akhirat kita.
Allah ta’ala memerintahkan kita agar kita berbekal diri dengannya,

ِ ‫َوتَ َز َّو ُدوا فَإ ِ َّن َخي َْر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى َواتَّقُو ِن يَا أُولِي اأْل َ ْلبَا‬
‫ب‬

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah


kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah : 197)

Kaum muslimin, jamaah sholat jum’at yang dimuliakan Allah


Di antara wujud nyata ketakwaan kita kepada Allah ta’ala adalah kita menjauhkan
diri dari perkara-perkara yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala di dalam
kitabNya dengan suka rela, baik kita mengetahui hikmah dibalik larangan tersebut
maupun tidak.

Kaum muslimin, rahimakumullah.


Ketahuilah, bahwa “riba” adalah salah satu di antara perkara yang diharamkan oleh
Allah azza wajalla di dalam kitabNya. Dia subhanahu wata’ala berfirman,

‫َوأَ َح َّل هَّللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم الرِّ بَا‬


“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah :
275)
Kaum muslimin, rahimakumullah.
Di antara alasan kuat lagi tegas akan keharaman riba, yaitu :
Pertama, pemakan riba akan dihinakan dihadapan seluruh makhluk, yaitu ketika ia
dibangkitkan dari kuburnya, ia dibangkitkan dalam keadaaan yang amat hina, ia
dibangkitkan bagaikan orang kesurupan lagi gila.
Kedua, Ancaman bagi orang yang tetap menjalankan riba setelah datang kepadanya
penjelasan dan setelah ia mengetahui bahwa riba diharamkan dalam syariat Islam,
akan dimasukkan ke Neraka. Dan ia akan kekal di dalamnya.
Ketiga, Penegasan bahwa Allah akan menghapuskan dan memusnahkan riba. Ibnu
Katsir –rahimahullah– di dalam kitab tafsirnya, “Tafsir al-Qur’an al-azhim” (1/328)
berkata, Allah menghabarkan bahwa Dia akan memusnahkan riba, maksudnya bisa
saja memusnahkannya secara keseluruhan dari tangan pemiliknya atau menghalangi
pemiliknya dari keberkahan hartanya tersebut. Dengan demikian, pemilik riba tidak
mendapatkan kemanfaatan harta ribanya, bahkan Allah akan membinasakannya
dengan harta tersebut dalam kehidupan dunia, dan kelak di akhirat Allah akan
menyiksanya akibat harta tersebut. Penafsiran Ibnu Katsir ini semakna dengan hadis, 
“Sesungguhnya (harta) riba, walaupun banyak jumlahnya, pada akhirnya akan
menjadi sedikit.” (HR. Imam Ahmad, ath Thabroni, al-Hakim)
Keempat, Allah ta’ala mensifati pemakan riba sebagai, “Orang yang senantiasa
berbuat kekafiran/ingkar, dan selalu berbuat dosa”. Ibnu Katsir –rahimahullah– di
dalam kitab tafsirnya, “Tafsir al-Qur’an al-azhim” (1/330) berkata, “Sesungguhnya
pemakan riba tidak rela dengan pembagian Allah untuknya, berupa rizki yang halal,
dan merasa ridak cukup dengan syariat Allah yang telah membolehkan untuknya
berbagai cara mencari penghasilan yang halal. Oleh karenanya, ia berusaha untuk
mengeruk harta orang lain dengan cara-cara bathil, yaitu dengan berbagai cara yang
buruk. Dengan demikian sikapnya merupakan pengingkaran terhadap berbagai
kenikmatan, dan amat zhalim lagi berlaku dosa, yang senantiasa memakan harta orag
lain dengan cara-cara bathil”.
Kelima, perintah tegas agar meningalkan riba. Dan dari perintah tegas semacam
inilah disimpulkan hukum wajibnya sesuatu. Dengan demikian, meninggalkan riba
adalah wajib hukumnya. Bila suatu hal telah diwajibkan untuk ditinggalkan, maka
tidak diragukan lagi akan keharamannya.
Keenam, Allah ta’ala mengumandangkan perang dengan orang-orang yang enggan
meninggalkan riba. Al-Imam Ibnul Qoyyim –rahimahullah– berkata,
Allah ta’ala menekankan hukum keharaman riba dengan suatu hal yang paling berat
dan keras, yaitu berupa peperangan pemakan riba melawan Allah dan RasulNya,
Allah ta’ala berfirman,

ٍ ْ‫فَإ ِ ْن لَ ْم تَ ْف َعلُوا فَأْ َذنُوا بِ َحر‬


‫ب ِمنَ هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه‬
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.” (QS. Al-Baqarah : 279)
 

.‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآْل يَا‬،‫با َركَ هللا لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َك ِري ِْم‬
ٍ ‫أَقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هذا َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َسائِ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِم ْن ُكلِّ َذ ْن‬
ُ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ إِنَّه‬،‫ب‬
‫هُ َو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬

- Khutbah Kedua :
‫ت أَ ْع َماِلنَا‪َ  ‬م ْن يَ ْه ِد‬ ‫إِ َّن ْال َح ْم َد هللِ نَحْ َم ُدهُ َو نَ ْستَ ِع ْينُهُ َو نَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َو نَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِ{ر أَ ْنفُ ِسنَا َو َسيِّئَا ِ‬
‫ك لَهُ َو أَ ْشهَ ُد أَ َّن‬
‫ي لَهُ أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد َ‬ ‫هللاُ فَالَ ُم ِ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا‬
‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َ‬
‫‪Kaum muslimin rahimakumullah‬‬
‫‪Demikian khutbah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat,‬‬
‫‪terutama bagi diri saya pribsi dan jama’ah sekalian‬‬
‫;‪marilah kita akhiri khutbah ini dengan bersholawat dan berdoa‬‬

‫صلَّيْتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم‪َ ،‬و َعلَى ِ‬


‫آل إِب َْرا ِه ْي َم‪ ،‬إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد‬ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬ك َما َ‬
‫اللهم َ‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬ك َما بَا َر ْكتَ َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم‪َ ،‬و َعلَى ِ‬
‫آل إِب َْرا ِه ْي َم‪ ،‬إِنَّكَ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪ .‬اللهم بَ ِ‬
‫‪.‬ح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫َ‬

‫ت ْاألَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاألَ ْم َوا ِ‬


‫ت‬ ‫ت‪َ ،‬و ْال ُم ْؤ ِمنِي َ{ْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬
‫‪،‬اللهم ا ْغـفِـرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬

‫ق َحًق“{ًّا‪َ ،‬وارْ ُز ْقنَا{ اتِّبَا َعهُ‪َ ، .‬وأَ ِرنَا ْالبَ ِ‬


‫اط َل بَا ِطالً‪َ ،‬وارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَهُ‬ ‫‪،‬اللَّهُ َّم أَ ِرنَا ْال َح َّ‬

‫اجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ أَ ْعيُ ٍن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ إِ َما ًما‬


‫‪َ ،‬ربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن أَ ْز َو ِ‬

‫‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي{ اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا{ َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬

‫آخ ُر َد ْع َوانَا أَ ِن ْال َح ْم ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ‬


‫‪َ .‬و ِ‬

‫ينو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم َ‬


‫ين‬ ‫صفُون َو َسال ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِ َ‬
‫ُس ْب َحانَ َربِّكَ َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬

Anda mungkin juga menyukai