Anda di halaman 1dari 5

KASUS KEGAWATDARURATAN

Oleh :

Rahmah Yati

1826010033

Dosen Pengampu : Ns. Fernalia, S.Kep.M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

TRI MANDIRI SAKTI

BENGKULU
Kasus :

Tn.A berusia 40 tahun diantar keluarga ke IGD RS. M. Yunus Kota Bengkulu dalam keadaan
post kecelakaan sekitar 30 menit yang lalu. Sebelum masuk kerumah sakit dengan keadaan
pasien menurut keluarganya sempat tidak sadarkan diri, pasien muntah keluar lewat hidung,
mulut, dan cuping hidung, pasien tampak berat didada sepanjang 5cm dan P : 20x/m TD :
130/100 mmHg N : 80x/m dan ada darah mengalir keseluruh tubuh sekitar 200 cc distance
positif kaflerelin, teperature : 30C, pasien hanya mengeram membuka mata saat disuntik,
kaki menghindari rasa nyeri, tampak ada robekan dikaki sepanjang 5cm dan mengeluarkan
darah, menurut keluarganya pasien sering mengalami kecelakaan tetapi tidak separah ini dan
pasien tidak memiliki penyakit keturunan.

Lampiran 3

FORMAT LAPORAN ANALISA SINTESA


RUANG GAWAT DARURAT

Nama Mahasiswa : Rahmah Yati. NPM...........................:


1826010033
Nama Pasien : Tn.A. Umur.........................: 40
Tahun
Diagnosa Medis : .......................................................................................................
Laporan dibuat setiap hari dan dikumpulkan setiap minggu.

1. Pengkajian primer (Airway, Breathing, Circulation, Disability)


a) Airway : Pasien sempat tidak sadarkan diri atau pingsan
b) Breathing : frekuensi napas 20x/m, tampak berat didada sepanjang 5cm
c) Circulation : tekanan darah 130/100 mmHg, frekuensi nadi 80x/m, adanya
pendarahan,nyeri
d) Disability : Tingkat kesadaran compos mentis, adanya robekan dikaki sepanjang 5cm

2. Diagnosa Keperawatan (berdasarkan pengkajian primer, mengikuti pola PES)


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
3. Tindakan Keperawatan yang dilakukan (untuk mengatasi masalah dari hasil pengkajian
primer)
a. Tujuan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan tingkat nyeri menurun .

b. Kriteria hasil
1. Pasien tidak nyeri
2. Muntah menurun
3. Tekanan darah menurun

4. Evaluasi hasil tindakan (tindakan untuk mengatasi masalah pada pengkajian primer)
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat tidur
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor secara mandiri
- Pemberian analgetik

5. Pengkajian sekunder (meliputi pengkajian riwayat kesehatan dan pengkajian (head to toe)
a. Riwayat kesehatan
Saat dilakukan pengakajian keluarga pasien mengatakan pasien sempat tidak sadarkan
diri, muntah keluar lewat hidung, mulut, dan cuping hidung
b. Head to toe
1. Kepala
Tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan
2. Mata
Sklera tidak ikterus, conjungtiva tidak anemis, pupil isokor, dan tidak ada nyeri
tekan.

3. Hidung
Tidak ada secret dan tidak ada nyeri tekan dan lesi.

4. Mulut
Mukosa bibir kering
5. Telinga
Terdapat serumen, fungsi pendengaran baik.

6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada jejas.
7. Dada
pasien tampak berat didada sepanjang 5cm dan P : 20x/m
8. Abdomen
Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
9. Ekstremitas
tampak ada robekan dikaki sepanjang 5cm dan mengeluarkan
darah.

6. Pemeriksaan penunjang (Pemeriksaan laboratorium, X-ray, EKG, CT Scan, dll)


-
7. Diagnosa keperawatan (berdasarkan hasil pengkajian sekunder dan pemeriksaan
penunjang, mengikuti pola PES, minimal 2 diagnosa)
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik

2. Tindakan keperawatan principal (meliputi tindakan mandiri dan kolaborasi untuk 2


diagnosa, disertai rasional)
-
3. Monitoring klien (monitor/pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil yang
didapat)
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Memfasilitasi istirahat tidur
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
- Menganjurkan memonitor secara mandiri
- Memberikan analgetik
4. Evaluasi hasil tindakan (hasil yang didapat saat akhir perawatan)
S = Pasien mengatakan nyeri berkurang
O = Pasien mengatakan tidak muntah , tekanan drah normal
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervesi (observasi 2 jam)
5. Evaluasi diri
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai