Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Definisi perencanaan
Dalam bahasa inggris perencanaan di kenal dengan istilah planning, artinya serangkai
kegiatan yang akan di lakukan di masa yang akan datang. Pleson plan berarti
perencanaan pembelajaran selain plan dikenal istilah desingn yang dapat juga di artikan
perencanaan. Ada juga yang mengartikan desing sebagai persiapan.
Ruang lingkup perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan organisasi instruksional. Organisasi instruksional
bertujuan untuk mengkoordinasikan komponen-komponen perencanaan. Perencanaan
mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi/materi pelajaran
yang harus di pelajarai,merumuskan kegiatan belajar, dan merumuskan sumber
belajar/media pembelajaran yang akan di gunakan serta merumuskan efaluasi
pembelajaran.

1. Perencanaan dari Dimensi Waktu


2. Perencanaan dari Dimensi Spasial
3. . Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan

Jenis-jenis perencanaan
a. Rencana Pengembangan
b. Rencana Laba
c. Rencana Pemakai dll.
Fungsi perencanaan

Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan


sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan
pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian
hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu perencanaan ?
2. Apa yang terkait dari dimensi perencanaan?
3. Bagaimana fungsi serta jenis jenisnya?
C. Tujuan
1. Kita Bisa mengetahui apa itu perencanaan
2. kita dapat mengetahui dimensi-dimensi yang terdapat didalam perencanaan
3. dapat mengetahui fungsi dan jenis-jenis dari perencanaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi perencanaan
Dalam bahasa inggris perencanaan di kenal dengan istilah planning, artinya
serangkai kegiatan yang akan di lakukan di masa yang akan datang. Pleson plan berarti
perencanaan pembelajaran selain plan dikenal istilah desingn yang dapat juga di artikan
perencanaan. Ada juga yang mengartikan desing sebagai persiapan.
Perencanaan yang dalam ilmu menejem di sebut planingadalah persiapan menyusun suatu
keputusan berupa langkah-langkah suatu masalah suatu pekerjaan yang terarah pada
pencapaian tertentu. Secara sederhana perencanaan adalah pemikiran sebelum
pelaksanaan suatu tugas.

Dalam bukunya berjudul administerative action techniques of organization and


management Wiliam H. neuman, sebagai mana di kutip oleh majid, mengemukakan
bahwa perencanaan adalah menentukan apa akan di lakukan. Perencanaan mengandung
rangkaian-rangkaian keputusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan,
penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur
tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. Sementara itu, tery
menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus di laksanakan
oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang di gariskan. Perencaana mencakup kegiatan
mengambil keputusan untuk iti di perlukan kemampuan untuk mengadakan fisualisasi
dan melihat kedepan guna meneruskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang.
Perencanaan bererti menyusun langka-langka menyelesaikan suatu masalah atau
perksanaan suatu pekerjaan yang tearah pada pencapaian tertentu dalam hal ini
perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk menetukan tujuan umum (goal) dan
tujuan khusus (objektivasi) suatu organisasi dan lembaga penyelenggaraan pendidikan,
berdasarkan informasi yang lengkap.
B. Ruang lingkup perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan organisasi instruksional. Organisasi
instruksional bertujuan untuk mengkoordinasikan komponen-komponen perencanaan.
Perencanaan mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan
isi/materi pelajaran yang harus di pelajari, merumuskan kegiatan belajar, dan
merumuskan sumber belajar/media pembelajaran yang akan di gunakan serta
merumuskan efaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan
penting dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran harus di desain secara sistematis
dalam merumuskan tujuan. Bagaimana karakteristik siswa siswi bagaimana menentukan
metodenya, bagaimana cara mengefaluasinya.

Ruang Lingkup Perencanaan


Ruang lingkup perencanaan dipengaruhi oleh dimensi waktu, spasial, dan tingkatan teknis
perencanaan.
C. Ketiga dimensi.
Masing-masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dari Dimensi Waktu
a. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning) Perencanaan ini meliputi jangka waktu 10
tahun ke atas. Dalam perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat
kuantitatif, tetapi lebih kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dan
pencapaian keadaan yang bersifat fundamental. Contoh, Propenas.
b. Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning) Perencanaan ini meliputi jangka
waktu antara tiga sampai dengan delapan tahun. Di Indonesia umumnya lima tahun. Perencanaan
jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang. Walaupun
perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan sasaran-
sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif. Contoh, Propeda.
c. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning) Jangka waktunya kurang maksimal satu
tahun. Perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) disebut juga perencanaan operasional
tahunan (annual operational planning). Contoh, Proyek-proyek.
2. Perencanaan dari Dimensi Spasial
Perencanaan dilihat dari dimensi spasial adalah perencanaan yang memiliki karakter yang terkait
dengan ruang dan batasan wilayah. Dari dimensi spasial ini dikenal perencanaan nasional,
perencanaan regional, dan perencanaan tata ruang atau tata tanah.
a. Perencanaan Nasional Perencanaan nasional adalah suatu proses penyusunan perencanaan
berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah,
terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, memperhitungkan dan
memanfaatkan sumber daya nasional dan memerhatikan perkembangan internasional. Contoh,
Propenas dan perencanaan pendidikan di Indonesia.
b. Perencanaan Regional Perencanaan regional ialah pilihan antarsektor dan hubungan
antarsektor dalam suatu wilayah (daerah) sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah atau
wilayah. Contoh, Propeda dan perencanaan pendidikan di provinsi/kabupaten/kota.
c. Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan tata ruang ialah perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan
tertentu, mengembangkannya secara seimbang, baik secara ekologis, geografis, maupun
demografis. Contoh: perencanaan tata kota, perencanaan permukiman, perencanaan kawasan,
perencanaan daerah transmigrasi, dan proyek-proyek.
3. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
a. Perencanaan Makro
Perencanaan makro ialah perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara internal dan
eksternal. Perencanaan ekonomi makro meliputi berapa pendapatan nasional yang akan
ditingkatkan, berapa tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan swasta, tingkat ekspor impor,
pajak, bunga bank, dan sebagainya. Pada setiap perencanaan pembangunan pendidikan nasional,
sebelum dirumuskan secara rinci dalam perencanaan sektoral dan regional, maka diperlukan
perencanaan makro yang menggambarkan kerangka makro pendidikan yang berinteraksi satu
sama lainnya. Gunanya untuk melihat keseimbangan kedua faktor tersebut, baik secara internal
maupun eksternal. Contohnya, perencanaan pendidikan nasional.
b. Perencanaan Mikro
Perencanaan mikro pendidikan ialah perencanaan yang disusun dan disesuaikan dengan kondisi
otonomi daerah di bidang pendidikan. Perencanaan mikro disebut juga pemetaan pendidikan.
Namun, perlu dibedakan pemetaan sekolah dengan peta sekolah. Peta sekolah hanya
menggambarkan lokasi sekolah. Sedangkan pemetaan sekolah tidak hanya menggambarkan
lokasi sekolah, melainkan juga menggambarkan berbagai data/informasi/faktor-faktor yang dapat
memengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif maupun kuantitatif, kebutuhan
guru, gedung, dan sebagainya. Tujuan pemetaan sekolah adalah 1) untuk mengetahui keadaan
lengkap sekolah, dan 2) untuk menata kembali jaringan persekolahan dengan permukiman
pendidik secara lebih baik sehingga sekolah dapat dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.
Manfaat pemetaan sekolah adalah sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah mutu,
relevansi, pemerataan, efisiensi pendidikan masalah enrolment siswa, dan masalah kebutuhan
guru.
D. Jenis-jenis perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen, karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain dalam manajemen seperti pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut George R. Terry, perencanaan telah diterapkan pada semua jenis kegiatan dan
sesungguhnya terdapat berbagai jenis perencanaan. Beberapa rencana meliputi kegiatan yang
sangat luas, sedangkan ada juga yang meliputi kegiatan terbatas saja. Ada yang semata-mata
meliputi pertimbangan operasional, sedangkan yang lain menitik-beratkan pada pelaksanaan,
biaya, kualitas atau unsur-unsur penting lainnya.
Ada beberapa manajer yang berpendapat bahwa rencana-rencana dapat dibagi menjadi 4 bagian
yaitu:
a. Rencana Pengembangan
Rencana-rencana tersebut menunjukkan arah (secara grafis) tujuan dari perusahaan. Cara
rasional untuk mengetahui pengembangan yang diinginkan itu berdasarkan sepakat para anggota
manajemen yang berwenang dalam menentukan pengembangan dan perencanaan yang
mendukung pencapaian pengembangan tersebut. Maka diperlukan pengetahuan tentang posisi
perusahaan, arah tujuannya dan sasaran yang harus dicapai, masalah-masalah yang sedang atau
akan dihadapi dalam rangka pencapaian tujuannya, timing untuk melaksanakan pengembangan
rencana dan kegiatan-kegiatan khusus perlu dilaksanakan pencapaian tujuan perencanaan
tersebut.
b. Rencana Laba
Jenis rencana ini biasanya difokuskan kepada laba per produk atau sekelompok produk. Dengan
diarahkan oleh pembuat rencana laba, maka seluruh rencana berusaha menekan pengeluaran
supaya dapat mencapai laba secara maksimum. Jenjang waktu untuk rencana-rancana laba pada
umumnya adalah satu hingga tiga tahun.
c. Rencana Pemakai
Rencana tersebut dapat menjawab pertanyaan sekitar cara memasarkan suatu produk tertentu
atau memasuki pasaran dengan cara yang lebih baik. Rencana-rencana seperti ini sering disebut
sebagai rencana produk atau rencana pemasaran dan sudah populer dilingkungan perusahaan-
perusahaan. Banyak orang yang sudah memahami subyek yang direncanakan itu dan rencana
pemakai banyak digunakan untuk menggambarkan teknik-teknik perencanaannya. Waktu yang
diliput oleh rencana pemakai tersebut umumnya adalah satu tahun.
Rencana Anggota-Anggota Manajemen
Rencana yang dirumuskan untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan anggota-
anggota manajemen yang ada menjadi semakin hari semakin penting. Tidaklah bijakasana untuk
membiarkan anggota-anggota manajemen menghadapi tantangan-tantangan tanpa adanya suatu
perencanaan kebijaksanaan. Tindakan tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan
keinginan perusahaan perlu diatur untuk menumbuhkan kepemimpinan dan untuk
mengembangkan anggota-anggota manajemen.
Pembagian dari rencana-rencana tersebut ialah sesuai dengan waktu yang diliput oleh rencana-
rencana yang bersangkutan. Dengan demikian terdapat rencana-rencana jangka panjang (meliput
waktu lima tahun atau lebih) dan rencana jangka pendek (meliput waktu dua tahun atau kurang).
Rencana-rancana yang meliput waktu tiga sampai lima tahun kadang-kadang dianggap berjangka
pendek atau juga dianggap jangka panjang, hal ini tergantung dari perusahaan yang
bersangkutan. Ada juga yang menyatakan rencana-rencana berjangka sedang tetapi tidak begitu
umum, disebut yang demikian.
Sebagian manajer lebih condong memakai periode waktu untuk membenarkan pengeluaran-
pengeluaran seperti ditetapkan didalam rencana yang bersangkutan. Maksudnya, mereka
menginginkan agar rencana mencakup waktu yang diperluka untuk menutup komitmen
pengeluaran mereka. Hal tersebut sering dinyatakan sebagai recovery cost. Menerima konsepsi
komitmen tersebut berarti bahwa yang direncanakan itu selalu berbeda, tergantung dari hal-hal
tersebut di atas dan keyakinan dari para top manajer.
Ada juga yang membagi jenis-jenis perencanaan menjadi dua jenis, yaitu:
d. Rencana Strategik
Rencana Strategik merupakan rencana yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi,
yaitu melaksanakan misi organisasi. Perencanaan ini sering juga disebut dengan Perencanaan
Jangka Panjang ( longe range planning ) adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut
tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus
dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula
disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus
dimulai, kapan harus selesai, dan siapa yang harus bertanggung jawab, serta sumber daya
manusia yang diperlukan. Perencanaan Strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang
sudah diformalkan, yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara
menghadapinya.
e. Rencana Operasional
Rencana Operasional merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan.
Rencana Operasional terdiri atas bentuk, yaitu :
a) Rencana sekali pakai ( single use plan), yaitu rencana yang disusun untuk mencapai tujuan
tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai
b) Rencana permanen ( standing plans ), yaitu pendekatan-pendekatan yang sudah di standarisasi
untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya.
Menurut Asnawir ada tujuh jenis-jenis perencanaan, perencanaan ini dilihat dari sudut pandang
yang berbeda, yaitu:
Dilihat Dari Segi Waktu
Dari segi waktu, perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Perencanaan Jangka Panjang ( Long Range Planning), yang termasuk dalam perencanaan
jangka panjang adalah rentang waktu 10-30 tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat
umum, global dan belum terperinci. Perencanaan jangka panjang bersifat perspektif, yaitu
memberikan arah yang jelas bagi perencanaan yang berjangka waktu lebih pendek. Perencanaan
jangka panjang masih perlu dijabarkan lagi menjadi perencanaan jangka menengah dan
seterusnya dijabarkan menjadi perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang
menetapkan sasaran, misalnya sampai 20 tahun yang akan datang dan menetapkan harapan-
harapan yang akan dicapai pada tahun tersebut serta mengemukakan langkah kebijaksanaan
secara umum untuk mencapai sasaran tersebut.
2) Perencanaan Jangka Menengah ( Intermediate Planning), jangka menengah biasanya
mempunyai jangka waktu antara 5-10 tahun. Repelita termasuk jenis perencanaan jangka
menengah yang kemudian dijabarkan ke dalam perencanaan tahunan yaitu perencanaan jangka
pendek yang bersifat operasional. Perancanaan jangka menengah seperti repelita adalah yang
paling efisien ditinjau dari segi pelaksanaannya. Di dalamnya dicantumkan tujuan dan target
secara lebih jelas sehingga memberikan dasar-dasar yang pasti bagi kegiatan yang direncanakan.
3) Perencanaan Jangka Pendek ( Short Range Planning ), yaitu perencanaan yang mempunyai
jangka waktu antara 1-5 tahun.
Dilihat Dari Segi Sifatnya
Perencanaan dari segi sifat, dibagi menjadi dua yaitu:
1) Perencanaan Kuantitatif, yang termasuk perencanaan kuantitatif adalah semua target-target
yang ingin dicapai ditetapkan secara tegas kuantitasnya dan sasaran dinyatakan dengan angka-
angka.
2) Perencanaan Kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.
Perencanaan Dari Segi Luas Wilayah
Perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1) Perencanaan Local ( Local Planning), yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh
lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas.
2) Perencanaan Regional ( Regional Planning ), yaitu perencanaan yang ditetapkan di tingkat
propinsi, untuk suatu daerah.
3) Perencanaan Nasional ( National Planning ), yaitu perencanaan di suatau Negara dan dijadikan
dasar untuk perencanaan local dan regional.
4) Perencanaan Internasional ( International Planning ), yaitu perencanaan oleh beberapa Negara
yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-Negara tersebut.
Perencanaan Dari Segi Luas Jangkauan
Perencanaan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Perencanaan Makro, yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh, dan meluas.
2) Perencanaan Mikro, yaitu perencanaan yang ditetapkan dan disusun berdasarkan kondisi dan
situasi tertentu .
Dari Segi Prioritas Pembuatannya
Perencanaan dari segi prioritas pembuatannya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Perencanaan Sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu
Negara.
2) Perencanaan Desentralisasi, yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah.
3) Perencanaan Dekonsentrasi, yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan
desentralisasi.
Dari Segi Obyek
Perencanaan dari segi obyek dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Perencanaan Rutin, yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang
dilakukan setiap tahun atau pekerjaan yang bersifat terus-menerus dalam rangka mencapai hasil
akhir suatu program yang bersangkutan.
2) Perencanaan Eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang
mendesak pada saat tertentu .
Dari Segi Proses
Perencanaan ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Perencanaan Filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep
dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk
program.
2) Perencanaan Programial, yaitu perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal.
3) Perencanaan Operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.

E. FUNGSI PERENCANAAN
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan
dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem
komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan
hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.
Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin,
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan
perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Definisi perencanaan
Dalam bahasa inggris perencanaan di kenal dengan istilah planning, artinya serangkai
kegiatan yang akan di lakukan di masa yang akan datang. Pleson plan berarti
perencanaan pembelajaran selain plan dikenal istilah desingn yang dapat juga di artikan
perencanaan. Ada juga yang mengartikan desing sebagai persiapan.
Ruang lingkup perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan organisasi instruksional. Organisasi instruksional
bertujuan untuk mengkoordinasikan komponen-komponen perencanaan. Perencanaan
mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi/materi pelajaran
yang harus di pelajarai,merumuskan kegiatan belajar, dan merumuskan sumber
belajar/media pembelajaran yang akan di gunakan serta merumuskan efaluasi
pembelajaran.
Ketika Dimensi

1. Perencanaan dari Dimensi Waktu


2. Perencanaan dari Dimensi Spasial
3. . Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan

Jenis-jenis perencanaan
d. Rencana Pengembangan
e. Rencana Laba
f. Rencana Pemakai dll.
Fungsi perencanaan

Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan


sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan
pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian
hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.
B. Saran

A. Bagi para pembaca sekalian yang ingin memperoleh informasi lebih lengkapnya

mengenai “PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN” disarankan agar

mencari lagi refrensi yang lain, karena tidak dapat kami pungkiri bahwa dalam

pembuatan Makalah ini masih banyak kekurangan yang harus di perbaiki.

B. Perencanaan yang dalam ilmu menejem di sebut planingadalah persiapan menyusun suatu
keputusan berupa langkah-langkah suatu masalah suatu pekerjaan yang terarah pada
pencapaian tertentu. Jadi dalam menjalankan sesuatu kegiatan harus adanya perencanaan
karena tanpa perencanaan kegiatan tidak akan berjalan dan perencanaan tersebut haruslah
sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Suandy, Erly, 2003, Perencanaan Paja Edisi Revisi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Sumber:
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hal.70-74.

L
A
M
P
I
R
A
N

Anda mungkin juga menyukai