Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Berbicara tentang hewan tidak akan lepas dari struktur yang menjadi dasar kita untuk
mempelajari makhluk ini. Perlu kita pahami, jika berbicara tentang struktur hewan kita akan
berhadapan langsung dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyusun dari hewan
tersebut sehingga membentuk struktur yang fungsional, yaitu jaringan. Untuk itu, dalam
kesempatan kali ini kelompok kami akan membahas tentang struktur hewan.
Hewan bertulang belakang(vertebrata) memiliki struktur yang sangat kompleks.
Aktivitas tertentu melibatkan berbagai tingkatan organisasi tubuhnya, yaitu sel, jaringan,
organ, dan system organ. Dengan ini diharapkan kita dapat memahami tingkatan organisasi
kehidupan mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, system organ sampai organisme.
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya organel
tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan hewan. sel-sel hewan memiliki struktur
dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan. Berikut ini akan diuraikan jaringan
pada hewan secara lebih terperinci.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas,dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana struktur tubuh hewan dan fungsinya ?
2. Bagaimana penggolongan hewan berdasarkan makanannya ?
3. Bagaimana daur hidup hewan ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui struktur tubuh hewan dan fungsinya.
2. Untuk mengetahui penggolongan hewan berdasarkan makanannya.
3. Untuk mengetahui daur hidup hewan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Tubuh Hewan dan Fungsinya


Berbicara tentang struktur hewan kita akan berhadapan langsung dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyusun dari hewan tersebut sehingga membentuk struktur yang
fungsional, yaitu jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
sama.
2.1.1  Jaringan pada Hewan
            Jaringan pada hewan tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut memiliki fungsi dan bentuk
yang sama sehingga jaringan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Misalnya, jaringan otot
yang tersusun atas sel-sel otot.
Jaringan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu sebagai berikut:
1.  Jaringan epitel
            Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga
tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Fungsi dari jaringan epitel antara lain:
1)        Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
2)        Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
3)        Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan
kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran
darah, contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll).
4)        Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh
yang terletak disekitar alat indra.
5)        Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan
zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk
mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
6)        Berdasarkan bentuk dan susunannya
jaringan epitel dibedakan menjadi :
a.         Epitel pipih berlapis tungga l, antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa,
selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan proses
difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b.         Epitel pipih berlapis banyak, Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis,
esofagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c.         Epitel kubus berlapis tunggal, Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa
mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
d.        Epite l Kubus Berlapis banyak Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak
dan kelenjar keringat pada kulit.
e.         Epitel Silindris Berlapis Tungga l  Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam
lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas. Fungsinya
berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi
2
f.          Epitel Silindris Berlapis Banyak Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan
kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
g.         Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia) Terdapat pada saluran
ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan. Fungsi berhubungan dengan
proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.
h.         Epitel Transisiona l Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan
berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah.         
2.        Jaringan ikat
            berfungsi sebagai pengikat, penyokong, dan pemberi bentuk pada tubuh. Jaringan
penguat sering disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Yang termasuk
jaringan penguat yaitu;
2.1. Jaringan Pengikat
            Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat terdiri atas serabut sebagai substansi
dasar, sel-sel dan beberapa cairan ekstraselular (disebut matriks).
Fungsi jaringan pengikat antara lain;
1.    mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organdan berbagai organ menjadi
system organ,
2.    menjadi selubung atau melindungi jaringan atau organ tubuh Berdasarkan struktur dan
fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi :
a). Jaringan ikat longgar
            memiliki cirri sel-selnya jarang dan sebagian tersusun atas matriks yang mengandung
serabut kolagen elastic. Terdapat di sebagian besar tubuh terutama sekitar organ, pembungkus
pembuluh darah dan saraf. Termasuk jaringan ini adalah, fibroblast, sel plasma, makrofag dan
berbagai sel darah putih.
b). Jaringan ikat padat
            Sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena terbuat dari serabut kolagen yang
berwarna putih. Jaringan ini bersifat fleksibel tetapi tidak elastic. Fungsi jaringan ini adalah
menghbungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan tulang dengan tulang.
Terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot atau fasia, ligament dan tendon. Fasia
adalah jaringan pengikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan pengikat berbentuk seperti tali yang berperan sebagai penghubung antar
tulang.
2.2. Jaringan Tulang Rawan (kartilago)
            Kartilago terdiri atas sel-sel tulang rawan yang terlindung oleh fibrosa tipis dan tersimpan
pada satu rongga dalam matrriks. Matriksnya banyak dengan komponen utama zat kondrin.
Jaringan tulang rawan merupakan jaringan yang bersifat fleksibel. Fungsinya untuk menyokong
rangka pada embrio dan bagianbagian dari rangka hewan atau orang dewasa.
Macam jaringan tulang rawan :
·           Jaringan kartilago hyaline, dengan matriks yang tampak jernih, transparan atau bening dan
mengkilap

3
·           Jaringan kartilago fibrosa, matriks berwarna gelap dan keruh, mempunyai serabut kolagen
yang tersusun sejajar.
·           Jaringan kartilago elastin, matriksnya berwarna keruh kekuningan dan banyak mengandung
serabut kolagen
2.3. Jaringan Tulang
            Terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriksnya tersusun
atas zat perekat kolagen dan endapan garam mineral terutama garam dapur atau kalsium. Makin
bertambah usia hewan atau manusia kadar zat perekat kolagen makin rendah sedangkan kadar
zat kapurnya meningkat sehingga tulang semakin keras dan kuat. Proses ini
disebut kalsifikasi atau pengapuran.
2.4. Jaringan Darah
Jaringan darah mempunyai sifat dan cirri fisik yang berbeda dengan jaringan lainnya. Jaringan
ini berupa cairan dengan komponen utama :
a.         Sel-sel darah atau bagian padat dari darah. Terdiri dari sel-sel darah merah (eritrosit) dan
sel darah putih (leukosit).
b.        Keeping-keping darah atau trombosit
c.         Cairan darah atau plasma darah yang memiliki komponen utama air.
Perhatikan beberapa gambar jaringan darah berikut ini!

              
                                                                           
2.5. Jaringan Limfa atau getah bening
            Adalah bagian darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya adalah air,
yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa limfosit dan
granulosit. Fungsi jaringan ini adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam
mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke system pembuluh darah.
3. Jaringan otot
            Tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh.
Dibedakan menjadi tiga ;
a. Otot lurik (otot rangka)
            Merupakan otot yang menempel pada rangka. Oleh karena itu, sering disebut juga otot
rangka. Miofibril yang tersusun sejajar dengan serabut otot membentuk daerah-daerah terang dan
gelap sehingga tampak seperti berlurik-lurik. Otot lurik mempunyai banyak inti sel Otot lurik
bekerja di bawah kesadaran.

4
b. Otot polos
            Bentuk selnya menyerupai gelendong. Setiap sel memiliki satu inti sel yang terletak di
bagian tengah sel. Otot polos tidak bekerja di bawah kesadaran. Otot polos terdapat di
organ  organ yang bekerja tanpa sadar (involuntary), seperti lambung, usus, kandung kemih, dan
saluran pernapasan.
c. Otot jantung
            Kerjanya tidak disadari. Akan tetapi, otot jantung berbeda dengan otot polos. Struktur
otot jantung mirip dengan otot lurik. Namun, selnya membentuk rantai dan bercabang dengan
satu atau dua inti sel. Otot jantung hanya terdapat di jantung, tidak terdapat di organ lain
Untuk mengetahui perbedaan antar ketiga jaringan otot tersebut, cermati table berikut!
N Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
O
1 Inti sel Satu inti di tengah Banyak inti di tepi Satu inti
2 Sifat kerja Tidak menurut kehendak Menurut Tidak menurut
kehendak kehendak
3 Reaksi terhadap Lambat Cepat Lambat
rangsang
4 Letak Dinding saluran tubuh, Pada rangka Pada dinding
pembuluh darah, usus jantung

Agar lebih mengenal struktur otot , perhatikan gambar berikut!

            Otot Lurik                                    Otot Polos                             Otot Jantung                     

4. Jaringan saraf
            berfungsi menanggapi rangsang dan meneruskan impuls dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh yang lain.  Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas
badan sel yang memiliki banyak cabang.cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf
yang satu dengan sel saraf yang lainnya sehingga terbentuk jaringan syaraf.
Ada tiga macam sel syaraf :
§   Sel syaraf motorik
§   Sel syaraf sensorik
§   Sel syaraf penghubung

5
            Jaringan syaraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang dan di urat syaraf. Sel syaraf
mempunyai kemampuan iritabilitas (kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan
lingkungan) dan konduktivitas (kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau
pesan).
Untuk mengenal struktur sel syaraf, coba perhatikan gambar berikut!

                                                Gambar; struktur sel syaraf (Neuron)


            Dendrit membawa rangsang menuju badan sel, sedangkan akson membawa impuls
rangsang dari badan sel ke neuron lain atau otot. Akson dibungkus oleh selubung lemak yang
disebut selubung mielin. Selubung tersebut adalah perluasan membran sel yang mengiringi
akson. Di bagian tertentu, selubung mielin menipis, kemudian menebal kembali. Bagian
selubung mielin yang menipis tersebut dinamakan nodus Ranvier.
            Nodus ini sangat berperan untuk penguatan dan percepatan pengiriman impuls saraf.
Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.         Neuron aferen, menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang
belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.
b.        Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron
intermedier terdapat di sistem saraf pusat. Neuron intermedier meneruskan rangsang dari neuron
aferen ke neuron eferen, atau ke neuron intermedier yang lain.
c.         Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan
yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen.
Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut juga neuron motorik.

2.2.  Organ pada Hewan


            Sebuah organ dibangun oleh beberapa jaringan. Contoh organ adalah usus halus.
Jaringan-jaringan apakah yang menyusunnya? Di usus halus terdapat jaringan otot polos, ikat
kendur, epitel kubus lapis banyak, darah, dan saraf. Setiap jaringan memiliki fungsi tersendiri.

            Jaringan otot polos yang tersusun melintang dan memanjang membuat usus halus dapat
melakukan gerakan peristaltik (gerak bergelombang akibat elaksasi dan kontraksi otot) untuk
memindahkan makanan yang berada di dalam rongga usus. Jaringan saraf mengendalikan
gerakan peristaltik pada otot tersebut. Selain itu, bentuk usus disokong oleh jaringan ikat longgar
sehingga gerakan peristaltik yang dilakukan dapat lebih optimum.
            Jaringan epitel yang melapisi rongga usus berperan dalam penyekresian enzim dan
absorpsi sari makanan. Hasil absorpsi tersebut diangkut oleh jaringan darah yang berada di

6
dalam arteri di balik jaringan epitel. Seluruh jaringan yang terdapat di dalam organ saling terkait
dan bekerja teratur. Oleh karena itu, organ memiliki fungsi yang sangat berbeda dengan fungsi
masing masing jaringan yang membentuknya. Organ akan berhubungan dengan organ-organ
lainnya dan membentuk sistem organ. Misalnya, usus halus akan berhubungan dengan usus
besar, pankreas, usus dua belas jari, kantong empedu, lambung, tenggorokan, dan mulut
membentuk suatu sistem organ, yaitu sistem pencernaan makanan.

2.3.        Sistem Organ pada Hewan


            Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang tinggi.
Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem organ. Sistem organ
terdiri atas beberapa organ yang bekerja sama menjalankan suatu proses yang menunjang
kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain. Keseluruhan sistem organ tersebut, akhirnya
membentuk satu individu organisme.
            Pada umumnya, makhluk hidup multiseluler misalnya manusia, memiliki
sepuluh jenis sistem organ sebagai berikut.
1. Sistem Pencernaan Makanan
            Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh.
Organ yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan lidah),
esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
2. Sistem Pernapasan
            Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang
berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ, di antaranya saluran-saluran
pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem bronkus
dan alveolus.
3. Sistem Sirkulasi
            Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan
berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil
sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ-organ, seperti
jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
4. Sistem Ekskresi
            Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal
tersebut dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas
beberapa organ, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan uretra.
5. Sistem Endokrin
            Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini
tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal,
dan kelenjar gondok.
6. Sistem Saraf
            Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan,
mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut.
7
7. Sistem Rangka
            Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi
juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi
melindungi otak. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka
yang sangat dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga dibentuk di dalam sumsum
tulang.
8. Sistem Otot
            Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan
glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk
berkontraksi. Organ yang berada dalam sistem otot ini adalah otot rangka (otot lurik), otot polos,
dan otot jantung.
9. Sistem Reproduksi
            Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ-organ
penyusun sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Dapatkah Anda menyebutkan organ-organ
penyusun sistem reproduksi pria dan wanita?
10. Sistem Kekebalan dan Limfatik
            Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas
sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.

2.4 Bagian-Bagian Utama Tubuh Hewan dan Kegunaannya


Kalian pasti sering melihat hewan-hewan yang ada di sekitar kalian. Hewan-hewan tersebut
diantaranya adalah kucing, ayam dan sapi. Hewan-hewan itu memiliki bagian-bagian tubuh.
Pernahkah kalian memperhatikan bagian-bagian tubuhnya? Apakah kegunaan setiap bagian
tubuh hewan tersebut?

1. Bagian-Bagian Utama Tubuh Kucing


Tubuh kucing terdiri atas kepala, tubuh, kaki dan ekor. Seluruh tubuh kucing diselimuti
rambut tebal. Kucing berkaki empat, digunakan untuk berjalan, berlari atau melompat.
Kucing memiliki kuku yang tajam. Kuku kucing yang tajam berguna untuk menerkam
mangsa. Kuku kucing juga digunakan untuk memanjat pohon. Penglihatan kucing sangat
tajam. Dengan penglihatannya yang tajam, kucing mengintai mangsanya. Kucing
mempunyai gigi yang runcing. Gigi yang runcing disebut gigi taring yang gunanya untuk
merobek-robek makanan. Di atas mulutnya ada rambut panjang dan kaku disebut kumis.
Ekor kucing ada yang panjang dan ada yang pendek. Ekor kucing berguna untuk
keseimbangan ketika berlari.

2. Bagian-Bagian Utama Tubuh Burung


Ayam, bebek dan merpati adalah hewan yang dikelompokkan ke dalam bangsa burung.
Bagian utama tubuh burung terdiri atas kepala, badan, sayap dan kaki. Pada bagian
kepala bangsa burung terdapat mata, lubang hidung, lubang telinga dan paruh. Diatas
8
kepada ayam terdapat jengger. Paruh gunanya untuk mematuk makanan. Bentuk paruh
berbeda-beda tergantung dari makanannya. Burung yang makan biji-bijian misalnya
merpati dan pipit. Burung yang makan daging misalnya elang, rajawali dan burung hantu.
Tubuh bangsa burung diselimuti bulu. Bulu tersebut tidak mudah basah. Bulu itu
membuat bangsa burung merasa hangat. Sayap burung berguna untuk terbang. Tidak
semua burung dapat terbang. Burung yang tidak dapat terbang adalah pinguin, kasuari
dan burung onta. Pinguin, kasuari dan burung onta bergerak menggunakan kakinya. Kaki
burung berguna untuk hinggap dan berjalan. Bentuk kaki burung berbeda-beda. Kaki
burung bangau panjang. Burung bangau biasa mencari makan di tempat berair. Bebek
memiliki kaki berselaput. Selaput itu berada diantara jari kakinya. Selaput kaki berguna
untuk berenang dan berjalan di tempat berlumpur.

3. Bagian-Bagian Utama Tubuh Sapi


Sapi mempunyai bagian tubuh khusus yaitu rambut, puting susu dan tanduk. Rambut sapi
menyelimuti tubuh. Puting susu sapi betina berguna untuk menyusui anaknya. Sapi
memiliki tanduk yang keras, yang berguna untuk melindungi dari musuh. Suara sapi
adalah melenguh. Sapi menghasilkan susu dan daging. Selain itu ada juga sapi yang
diambil tenaganya. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan untuk pupuk dan juga sebagai bahan
untuk mebuat biogas.

4. Bagian-Bagian Utama Tubuh Gajah


Tubuh gajah sangat besar. Gajah memiliki dua telinga yang sangat lebar. Kaki gajah
sangat besar. Gajah mempunyai bagian tubuh khusus yaitu belalai dan gading. Belalai
adalah hidung gajah yang sangat panjang.Belalai gajah terdapat di atas mulut. Belalai ini
berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Belalai gajah juga untuk menyemprotkan
air ke tubuh. Gading adalah gigi gajah yang panjang seperti pipa. Gading berguna untuk
melindungi diri saat diserang musuh.

5. Bagian-Bagian Utama Tubuh Ikan


Ikan adalah hewan yang hidupnya di air. Ikan tidak memiliki kaki. Ikan memiliki sirip,
sisik dan ekor. Sirip digunakan untuk berenang. Sisik digunakan untuk melindungi
tubuhnya. Ekor digunakan untuk berbelok arah saat berenang. Ikan bernafas dengan
insang.

6. Bagian-Bagian Utama Tubuh Ular


Bentuk tubuh ular adalah bulat panjang seperti tali. Kulit ular bersisik licin. Ular tidak
memiliki kaki, dan bergerak dengan otot perut. Ular ada yang memiliki bisa atau racun.
Ketika menggigit mangsa, bisa ular dapat masuk ke tubuh mangsanya.

7. Bagian-Bagian Utama Tubuh Serangga

9
Hewan yang termasuk bangsa serangga adalah belalang, kupu-kupu, lalat dan lebah.
Semua serangga berkaki enam. Ada serangga yang memiliki sayap. Sayap gunanya untuk
terbang. Ada juga serangga yang tidak memiliki sayap misalnya semut. Di kepalanya
terdapat sungut yang disebut antena. Antena berguna untuk alat peraga. Kupu-kupu dan
lebah makanannya nektar. Nektar diperoleh dari bunga. Nektar adalah cairan manis untuk
membuat madu.

2.2 Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya


Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya (Herbivora, Karnivora, Omnivora)
Penggolongan jenis hewan / binatang berdasarkan jenis makanannya dibagi menjadi 3 (tiga)
macam, yaitu herbivora (hewan pemakan tumbuhan), karnivora (hewan pemakan daging), dan
omnivora (hewan pemakan segala). Mari kita bahas lebih lanjut satu per satu.
1. Hewan pemakan tumbuhan (herbivora)
Hewan pemakan tumbuhan disebut herbivora. Ciri-ciri hewan herbivora antara lain:
a. Memiliki gigi seri, yang biasa digunakan untuk memotong makanan sebelum dikunyah
menggunakan gigi geraham.
b. Tidak memiliki gigi taring.
c. Memiliki gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan bergerigi.
d. Ada juga yang tidak memiliki gigi melainkan memiliki tembolok. Fungsi tembolok
hampir sama dengan fungsi gigi geraham.
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Contoh hewan pemakan tumbuhan (herbivora) antara lain :
a. Kelompok pemakan daun-daun dan rerumputan, contohnya sapi, kuda, kerbau, gajah dan
kambing.
b. Kelompok pemakan biji-bijian, contohnya burung merpati, perkutut, dan parkit.
c. Kelompok pemakan buah-buahan, contohnya kelelawar dan burung beo.

2. Hewan pemakan daging (karnivora)


Hewan pemakan daging disebut karnivora. Ciri-ciri karnivora antara lain yaitu :
a. Memiliki gigi taring yang kuat, yang berfungsi untuk mengoyak daging.
b. Ada pula yang memiliki bisa atau racun, seperti kelompok ular.
c. Biasanya memiliki indra penglihat, pencium,dan pendengar yang sangat baik.

d. Untuk kelompok burung pemangsa, memiliki paruh kuat, runcing, serta cakar yang kuat
untuk mencengkram mangsa.
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Contoh hewan pemakan daging (karnivora) antara lain:
a. Kelompok burung, contoh : burung elang, burung rajawali dan burung hantu
b. Kelompok serangga : laba-laba, nyamuk, dan capung.
c. Kelompok mamalia: harimau, kucing, singa, anjing, ceetah dan serigala
10
d. Kelompok reptile: ular, komodo, buaya, bunglon, cicak dan tokek
e. Kelompok ikan : ikan hiu, ikan piranha, ikan arwana.

3. Hewan pemakan segalanya (omnivora)


Hewan pemakan segalanya (tumbuhan dan daging) disebut omnivora. Omnivora memakan
tumbuhan dan memangsa hewan yang lain.
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Ciri-ciri hewan omnivora antara lain yaitu:
- Susunan giginya memiliki tiga macam, yaitu:
a. Gigi geraham untuk mengunyah makanan

b. Gigi taring untuk mengoyak makanan


c. Gigi seri untuk memotong makanan
Contoh omnivora adalah ayam, dan beruang. Ayam makan jagung, padi, dan juga cacing.
Beruang makan ikan dan juga dedaunan.
Contoh lainnya adalah bebek, babi, tikus, monyet dan musang

2.3 Daur Hidup Hewan

Semua makhluk hidup mengalami siklus hidup atau daur hidup. Daur hidup adalah suatu
proses yang dialami makhluk hidup yang dimulai dari awal pertama kali organisme itu hidup
dibumi lalu tumbuh dan berkembang menjadi organisme atau makhluk hidup dewasa dan
berkembang biak untuk mempertahankan kelangsungan jenisnya. Daur hidup hewan dimulai saat
kelahiran dari perut induknya atau menetas dari telur. Hewan semakin besar saat masa
pertumbuhanya dan berkembang menjadi hewan dewasa.
Daur hidup hewan berakhir pada kematian. Proses daur hidup hewan tersebut merupakan
suatu perputaran atau siklus (life Cycle) karena akan kembali pada titik awal mulanya. Daur
hidup hewan berakhir pada saat hewan tersebut mati, dan dimulai lagi dari awal yaitu lahir lalu
tumbuh dan berkembang hingga akhirnya mati.Daur hidup hewan berdasarkan proses perubahan
bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi dua yaitu :

A. Daur hidup tanpa metamorfosis


B. Daur hidup dengan metamorfosis
Metamorfosi adalah perubahan bentuk hewan secara bertahap setelah kelahiran atau
penetasan hingga dewasa. sebagian besar daur hidup hewan tanpa mengalami metamorfosis,
contohnya daur hidup kucing, anjing, dan ayam. Sebagian kecil hewan di bumi ini mengalami
metamorfosis pada daur hidupnya, contohnya kupu-kupu dan kecoa.

a. Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosi


Daur hidup hewan tanpa metamorfosis adalah daur hidup hewan yang diawali dari
lahirnya atau menetasnya hewan baru yang bentuk tubuhnya sama dengan bentuk tubuh
11
induknya. Pada daur hidup tanpa metamorfosis hewan hanya mengalami perubahan
ukuran tubuh namun tidak mengalami perubahan bentuk. Contohnya ayam dan kucing,
adakah ayam atau kucing dirumahmu? Ayam dan kucing adalah contoh makhluk hidup
yang mengalami daur hidup tanpa metamorfosis.
Gambar 1. daur hidup ayam

Gambar 2. daur hidup kucing

Daur Hidup kucing

Dalam daur hidupnya, kucing hanya mengalami perubahan ukuran tubuh. Namun tidak
mengalami perubahan bentuk. Bentuk anak kucing sama dengan bentuk kucing dewasa, yang
berbeda hanya ukuran tubuhnya saja. Oleh sebab itu kucing dikatakan mengalami daur hidup
tanpa metamorfosis, sama halnya dengan daur hidup ayam. Anak ayam yang baru menetas
dari telurnya memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan induknya.

b. Daur Hidup Hewan Dengan Metamorfosis

Daur hidup hewan dengan metamorfosis adalah daur hidup sekelompok hewan yang terlahir
dengan bentuk yang berbeda dengan induknya, dan mengalami perubahan bentuk yang
bertahap hingga dewasa.
Metamorfosis ada dua yaitu :

1. Metamorfosis sempurna
2. Metamorfosis tidak sempurna

1. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna dialami oleh hewan yang pada saat lahir memiliki bentuk tubuh
yang sangat berbeda sekali dengan induknya. Hewan ini harus melalui beberapa tahap untuk
memiliki tubuh yang sama dengan hewa dewasa. Hewan yang mengalami metamorfosis
12
sempurna yaitu kupu-kupu, nyamuk, katak, ngengat dan lalat. Nyamuk dan kupu-kupu memiliki
4 tahapan dalam daur hidupnya.

Tahapan Daur hidup nyamuk


Nyamuk betina bertelur di air, kemudian telur menetas menjadi jentik nyamuk. Jentik
nyamuk lalu menjadi kepompong atau pupa, setelah beberapa hari pupa pecah menjadi
nyamuk dewasa.

Gambar 3. daur hidup nyamuk

Tahapan Daur Hidup Kupu-kupu. Tahapan


daur hidup kupu-kupu sama dengan nyamuk yaitu:
kupu-kupu bertelur telur menetas menjadi ulat atau larva dan memakan daun membangun
kepompong kepompong pecah menjadi kupu-kupu.
Gambar 4. Daur hidup kupu-kupu

2. Metamorfosis Tidak Sempurna

13
Hewan yang mengalami metamorfasis tidak sempurna bentuk hewan muda mirip dengan
induknya,tetapi ada bagian-bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap. Contoh hewan
yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu :
a. Capung
b. Kecoa
c. Jangkrik
d. belalang
Tahapan daur hidup kecoa dan belalang. Serangga seperti belalang dan kecoa mengalami 3
tahapan dalam hidupnya yaitu:
Telur,nimfa,serangga dewasa. Telur menetas menjadi bayi serangga yang sudah menyerupai
serangga dewasa tetapi tanpa sayap (nimfa). Nimfa akan berganti kulit beberapa kali sebelum
menjadi serangga dewasa.

Gambar 5. daur hidup kecoa Gambar 6. daur hidup belalang

BAB III
PENUTUP
14
2.4 Kesimpulan

Struktur tubuh hewan terbagi menjadi jaringan, organ dan sistem organ. Jaringan terdiri dari
jaringan epitel. Jaringan saraf, jaringan pengikat, dan jaringan otot. Organ terdiri dari organ luar
dan organ dalam. Sistem organ tersusun oleh sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem
pencernaan, sistem ekskresi, sistem pencernaan, sistem otot, sistem reproduksi, sistem endokrin,
sistem koordinasi, sistem rangka.
3.2 Saran
Sistem struktur jaringan pada hewan merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks,
hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail untuk mempelajarinya.

Daftar Pustaka

Djuhanda, T. 1980. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Bandung: Armico.


15
Gunawan, A.M.S. 2001. Mekanisme dan Mekanika Pergerakan Otot. Integral Vol 6(2):58-62.
Hidebrand, M. 1974. Analysis of Vertebrae Structur. Canada: John Willey and Sons, Inc.
Kimball, J.W. 1987. b. Jakarta : Erlangga.
Slamet Prawirohartono, 2004, Sains Biologi 2a, Jakarta, Bumi Aksara
Tri Supeni dkk,1995, Biologi, Jakarta, Erlangga
Saktiyono, 1999, Seribu Pena Biologi SMA, Jakarta, Erlangga
Begot Santoso, 2007, Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta,
Inter Plus Soesilo dkk, 1986, Biologi, Jakarta, Karuni

16

Anda mungkin juga menyukai