2. 5 Prinsip dasar dalam penerapan SMK3 sesuai dengan kebijakan Nasional yang harus diterapkan oleh
perusahaan adalah :
b) Perencanaan K3;
c) . Pelaksanaan rencana K3
Penyediaan SDM : perusahaan berkewajiban untuk memiliki SDM yang berkompeten dan
bersertifikat sesuai peraturan perundangan
Penyediaan sarana & prasarana : Organisasi/unit K3, Anggaran, Prosedur kerja, informasi,
pelaporan, pendokumentasian, Instruksi kerja
Manajemen risiko berfungsi untuk melindungi suatu perusahaan atau organisasi yang juga mencakup
karyawan, properti, reputasi dan sebagainya dari sebuah krisis yang tiba-tiba dapat terjadi.
1. Risk Identification
Dalam langkah yang pertama ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi atau menyelidiki kemungkinan
risiko yang dapat terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
keadaan yang akan dihadapi kedepannya oleh organisasi atau perusahaan tersebut dalam berbagai aspek
seperti sosial, hukum, ekonomi, produk/jasa, pasar, dan teknologi yang ada. Risiko dari setiap aspek akan
dibagi menurut kategorinya masing – masing agar mempermudah proses yang akan dilakukan
selanjutnya.
2. Risk Assessment
Selanjutnya setelah risiko telah diidentifikasi pada perusahaan atau organisasi tersebut, kemudian akan
dinilai potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya kedepannya. Dalam hal ini, diperlukan
kemampuan individu disetiap bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap pelbagai risiko yang telah
diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada prioritas yang tepat dan teratur.
3. Risk Response
Pada langkah ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah – langkah pengelolaan risiko.
Kesulitan bagi manajer risiko adalah ketika pada saat menentukan portofolio yang tepat untuk
membentuk sebuah strategi yang terintegrasi sehingga risiko dapat dihadapi dengan baik. Tanggapan
risiko pada dasarnya terbagi dalam kategori seperti berikut:
1. Risk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang dapat menyebabkan
risiko terjadi
2. Risk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak atau
keduanya, biasanya melalui pengendalian di bagian internal atau dalam sebuah perusahaan/ organisasi
3. Risk Sharing or Transfer, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko melalui
asuransi, outsourcing atau hedging.
4. Risk Acceptence, Memilih untuk tidak mengambil tindakan apapun untuk menganggulangi
risiko, melainkan menerima risiko tersebut terjadi.
4. Create a Risk Management Plan
Menyiapkan penanggulangan risiko yang tepat untuk berbagai kategori risiko. Mitigasi perlu mendapat
persetujuan oleh level manajemen yang sesuai, berikut adalah contoh tabel manajemen risiko:
5. Implementation
Melaksanakan seluruh metode yang telah dibuat dan direncanakan untuk mengurangpengaruh dari setiap
risiko yang ada.
6. Evaluate and Review
Perencanaan yang telah direncanakan dari awal tersebut tidak akan seluruhnya dapat berjalan dengan
lancar. Perubahan keadaan atau lingkungan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya akan menyebabkan
perubahan rencana manajemen risiko yang telah dibuat dan direncanakan tersebut, oleh karena itu perlu
dilakukan perubahan rencana untuk menanggulangi atau mengurangi risiko yang akan mungkin terjadi.
Ruang lingkup tinjauan ulang SMK3 dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan, produk
barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan. Staf proyek menganggap Tinjauan
ulang pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) memegang peranan
penting dalam meningkatkan efektivitas keselamatan dan kesehatan kerja. Pengukuran atau evaluasi ini
merupakan alat yang berguna untuk mengetahui keberhasilan penerapan SMK3, melakukan identifikasi
tindakan perbaikan dan mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja SMK3.