Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diketahui Orang
Negeri Jepang yang terkenal dengan bunga sakura dan juga matahari terbitnya menjadi
tempat berkunjung turis berbagai negara, mulai dari berbagai objek wisatanya, hingga fakta-
fakta unik yang ada di dalamnya.
Hal ini dibuktikan oleh dengan banyaknya wisatawan dari Indonesia yang berlibur ke Jepang.
Negeri Sakura Jepang ini juga terkenal dengan berbagai anime ataupun kulinernya.
Nah, jika kalian ingin berwisata ke Negeri Jepang, ketahui dulu fakta-fakta menarik tentang
negara satu ini. Mungkin sebagian masyarakat Indonesia terlihat aneh, namun tidak untuk
masayarakat Jepang. Berikut ini 10 fakta unik tentang negara Jepang yang akan saya bagikan
untuk kalian.
Fakta unik dari negara Jepang yang pertama adalah negara yang memiliki pasar ikan terbesar
di dunia. Pasar ini terletak di Tsukji, Tokyo. Setiap harinya pembeli ikan akan menemukan
hampir sekitar 2.000 ton produk laut untuk di jual.
Fakta unik Jepang ketika di pasar adalah terdapat tempat pelelangan ikan tuna yang sangat
kaya dengan berbagai kandungan zat penting. Pada pasar ini, pernah ada seekor tuna sirip
biru dapat terjual hingga sekitar 1,62 Milyar rupiah. Bagaimana? Harga yang cukup besar
bukan.
Di negara Jepang banyak sekali peraturan umum yang tidak tertulis, namun semua
masyarakatnya sangat patuh dengan aturan tersebut. Memang negara yang luar biasa dan
sangat menarik.
finansialku.com
Walaupun Jepang memiliki pendapatan perkapita yang tinggi, hal tersebut tidak menjadikan
orang jepang memililiki sifat konsumtif. Masyarakat Jepang selalu mengutamakan budaya
hemat dalam gaya hidup yang biasa saja.
Salah satu fakta dalam hal ini adalah kebanyakan orang Jepang akan mengunjungi
supermarket atau tempat belanja ketika akan tutup. Hal tersebut dilakukan , karena pihak dari
supermarket akan memberikan diskon pada saat itu. Nah, inilah yang membuktikan orang
Jepang memiliki gaya hidup yang hemat.
kalian berkunjung ke toko-toko yang ada di negara Jepang, jangan asing dan merasa kaget
ketika disambut dengan ucapan Irasshaimase! Artinya ialah selamat datang. Negara Jepang
juga terkenal dengan keramahan orang-orangnya, mereka akan selalu tersenyum.
Terdapat kebiasaan unik di sini, yaitu mereka akan menggunakan kedua tangannya untuk
memberikan suatu barang kepada orang lain sebagai tanda penghormatan. Tradisi ini
memang hanya dapat kalian jumpai jika mengunjungi negara Jepang.
Jepang juga memiliki tradisi unik ketika makan, yaitu tentang tata krama saat di meja makan.
Hal ini dapat dikatakan unik, karena kebiasaan tersebut sangat berbeda dengan negara
Indonesia. Berikut ini tata krama (table manner) yang dilakukan orang jepang ketika makan:
Makan menggunakan mangkok dan mengangkatnya hingga dekat mulut. Jika orang Jepang
makan tidak melakukan hal ini, maka akan dianggap oleh masyarakat Jepang tidak sopan dan
seperti hewan anjing.
Ketika makan sushi merupakan salah satu makanan yang terkenal atau dapat dibilang khas
dari Jepang yang benar adalah dengan mencelupkan ke dalam saus pada bagian yang terbuat
dari nasi terlebih dahulu.
Menyeruput kuah dari makanan hingga terdengar slurp, hal ini merupakan bentuk pujian bagi
makanan yang sangat enak.
Ketika menempatkan sumpit secara tegak diatas mangkok yang telah berisi nasi, orang
Jepang beranggapan bahwa makanan tersebut dipersembahkan bagi orang yang telah
meninggal.
Di negara Indonesia, kebiasaan melepas alas kaki hanya dilakukan ketika akan masuk ke
dalam rumah atau ruangan yang harus dijaga kebersihannya. Tetapi, ketika berada di dalam
rumah umumnya tidak menggunakan alas kaki. Tradisi ini merupakan hal yang tergolong
biasa. Namun berbeda di negara Jepang, orang Jepang akan melepas sepatu ketika akan
masuk ke dalam rumah dan menata sepatu tersebut dengan rapi pada rak sepatu.
Setelah menata dengan rapi, orang jepang untuk masuk ke dalam rumah akan menggunakan
alas yang bernama Heyabaki atau Surippa. Heyabaki adalah sejenis alas kaki yang terbuat
dari bahan yang lembut dan biasannya berbulu untuk digunakan di dalam rumah. Alas kaki
ini ketika di gunakan untuk ruangan tertentu dengan ketinggian 1-2 inchi Heyabaki harus
dilepas.
Negara Jepang memiliki buah melon yang berharga sangat fantastis yaitu melon Muskmelon.
Bagaimana tidak, buah melon ini perbijinya dipatok dengan harga 10.000 Yen atau sekitar
lebih dari satu juta rupiah.
Melon ini biasanya akan diberikan kepada orang-orang yang dianggap penting. Melon ini
juga hanya tumbuh di daerah tertentu saja. Bagaimana? Sangat menarik bukan?
jimmurphymp.org
Negara Jepang juga sangat terkenal dengan budaya disiplin yang tergolong tinggi. Saat
berada di negara tersebut, kalian akan menemui hampir semua tempat pelayanan umum.
Semua orang Jepang akan antri dengan tertib.
Menurut mereka, dengan melanggar antrean adalah perilaku yang sangat memalukan.
Meskipun tanpa garis antrean yang mengaturnya, mereka bisa mengatur dirinya sendiri
sehingga tetap terlihat rapi. Inilah salah satu budaya yang patut kita jadikan contoh.
Bagaimana tidak, budaya ini memberikan cerminan moral yang luar biasa bagi suatu negara.
9. Banyaknya Mesin Penjualan Otomatis
Fakta menarik dari negara Jepang lainnya adalah kalian dapat menemukan banyak mesin
penjualan otomatis dimana-mana. Hampir semua sudut kota Jepang akan menyediakan
berbagai minuman yang terdapat di mesin penjualan otomatis. Bahkan mesin penjualan ini
dapat berisi komik dan mainan yang sangat bermacam-macam.
Tidak heran juga dengan negara satu ini, industri teknologi yang tergolong maju bukan? Jika
kalian mempunyai ketertarikan yang lebih pada teknologi Jepang, kalian dapat mengunjungi
Odaiba Joypolis yang akan memberikan kalian pengalaman yang sangat menyenangkan
dalam dunia teknologi.
Fakta unik Jepang yang terakhir adalah terdapat tranportasi kereta yang sangat cepat. Tidak
heran dengan negara yang satu ini, seperti yang saya katakan diatas bahwa Jepang memiliki
bidang industri yang tergolong sangat maju. Kereta api tercepat di Jepang memiliki nama
Shinkansen, biasanya digunakan untuk pergi ke hampir seluruh wilayah di daerah Jepang.
Selain memiliki kecepatan tinggi, kereta api ini juga terkenal sangat tepat waktu. Selisih
waktu yang telah ditetapkan kurang lebih ditempuh hanya hitungan detik saja. Bagaimana
keren bukan? Kalian juga dapat menggunakan Suica IC Card untuk kemudahan transportasi
di Jepang melayani perjalanan darat dengan kereta JR East, jalur subway, bahkan bus.
Nah, itulah fakta unik Jepang yang dapat kalian temukan jika kalian berlibur ke negeri Sakura
ini. Semakin tertarik ingen mengujungi bukan? Masih bakyak lagi fakta-fakta unik tentang
negara Jepang yang lainnya, silahkan kalian explore sendiri dengan berlibur ke Jepang.
Food
1. Sushi
2. Sup miso
3. Tempura
4. Edamame
Edamame umumnya di Indonesia dikenal dengan kedelai dari Jepang yang
dikukus atau direbus dan diberi sejumput garam untuk menambah resa. Di
Jepang, negara asal kedelai ini, edamame termasuk tanaman tropis dan
dijadikan sebagai sayuran serta camilan kesehatan. Kedelai sayuran ini baru
bisa dijumpai di restoran Jepang atau restoran berkelas lainnya untuk
disantap sebagai camilan sehat yang rasanya gurih dan lezat atau dimasak
menjadi sup. Sebagian besar restoran juga melayani edamame beku.
5. Ramen
6. Mochi
Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk
sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk bulat lonjong dan
kaya akan warna seperti warna hijau, kuning, merah dan putih. Pada
saat perayaan tradisional mochitsuki, biasanya mochi dibuat dan
dimakan. Sensasi yang kamu rasakan ketika memakan mochi adalah
pada saat pertama masuk kedalam mulut, tekstur lembut dan lama
kelamaan akan berubah menjadi agak lengket.
7. Okonomiyaki
8. Soba
10. Yakiniku
11. Takoyaki
12. Sashimi
13. Chirashizushi
Chirashizushi terbuat dari nasi sushi yang disajikan didalam mangkuk bersama
toppingnya. Edomae chirashizushi terbuat dari nasi dengan topping sashimi
mentah, sedangkan Gomokuzushi (Kansai-style sushi) terdiri dari topping matang
atau mentah yang dicampur dengan nasi.
Nasi kari Jepang secara sederhana disebut kare. Berbagai jenis sayuran dan daging digunakan
untuk membuat kari Jepang. Sayuran dasar adalah bawang bombay, wortel, dan kentang.
Untuk daging, daging sapi, babi, dan ayam adalah yang paling populer.
15. Udon
16. Sukiyaki
17. Shabu-shabu
Makanan Jepang jenis Nabemono ini berupa irisan sangat tipis daging
sapi yang dicelup ke dalam panci khusus berisi air panas di atas meja
makan, dan dilambai-lambaikan di dalam kuah untuk beberapa kali sebelum dimakan
bersama saus (tare) mengandung wijen yang disebut gomadare atau ponzu.
Di dalam panci biasanya juga dimasukkan sayur-sayuran, tahu, atau kuzukiri. Selain irisan
sangat tipis daging sapi, daging lain yang bisa dimakan secara shabu-shabu misalnya daging
ayam, daging domba, ikan fugu, gurita dan ikan kakap.
18. Yakisoba
Yakisoba adalah masakan mi goreng Jepang dengan bahan mi, kol, sayur-sayuran
dan daging, ditambah bumbu saus uster atau saus yakisoba. Meskipun bernama
yakisoba (soba goreng), yakisoba memakai mi yang sudah dikukus matang dari
bahan tepung terigu mirip dengan ramen, dan bukan soba yang dibuat seperti mi
goreng. Yakisoba bisa dimakan begitu saja atau sebagai lauk.
19. Karaage
Nah, kalau masakan ini bisa sangat mudah kamu jumpai dan tersaji di restoran bento
ala Jepang atau malah sering kamu masak sendiri di rumah. Terbuat dari udang utuh
yang dilapisi tepung roti dan digoreng, ebi furai sangat enak jika disajikan sebagai
camilan lezat atau lauk untuk teman nasi dan sayur kamu.
21. Oshizushi
Recommended By Editor
Sejarah Jepang
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Sejarah Jepang
Periode[tampilkan]
Topik[tampilkan]
Dokumen tertua mengenai sejarah Jepang adalah kumpulan naskah sejarah Tiongkok
Sejarah Dua Puluh Empat Dinasti asal abad ke-1 Masehi. Namun bukti-bukti menunjukkan
kepulauan Jepang sudah dihuni manusia sejak zaman Paleolitik Atas[1] Setelah zaman es
terakhir sekitar 12.000 SM, ekosistem Kepulauan Jepang yang kaya memungkinkan manusia
untuk hidup. Barang-barang tembikar tertua berasal dari zaman Jōmon.
Daftar isi
1 Zaman prasejarah Jepang
o 1.1 Zaman Paleolitik
o 1.2 Zaman Jōmon
o 1.3 Zaman Yayoi
2 Zaman kuno dan zaman klasik Jepang
o 2.1 Zaman Kofun
o 2.2 Zaman Asuka
o 2.3 Zaman Nara
o 2.4 Zaman Heian
3 Zaman feodal
o 3.1 Zaman Kamakura
o 3.2 Zaman Muromachi
o 3.3 Zaman Azuchi-Momoyama
o 3.4 Zaman Edo (1603-1868)
4 Periodisasi sejarah
5 Lihat pula
6 Referensi
7 Pranala luar
Kapak batu yang diekskavasi dari situs B Hinatabayashi, Shinano, Prefektur Nagano dari zaman Pra-
Jōmon (Paleolitik), 30.000 SM. Museum Nasional Tokyo.
Zaman Paleolitik Jepang berlangsung dari sekitar 100.000 hingga 30.000 SM, dimulai dari
penggunaan perkakas batu dan berakhir sekitar 12.000 SM pada akhir zaman es terakhir yang
sekaligus awal dari periode Mesolitik zaman Jōmon. Bukti-bukti penggalian arkeologi
menunjukkan kepulauan Jepang sudah dihuni orang sejak 35.000 SM.[2] Kepulauan Jepang
terpisah dari daratan Asia setelah zaman es terakhir sekitar 11.000 SM. Setelah terungkapnya
pengelabuan zaman Paleolitik Jepang oleh peneliti amatir Shinichi Fujimura,[3] bukti-bukti
asal zaman Paleolitik Bawah dan zaman Paleolitik Tengah yang diklaim oleh Fujimura dan
rekan-rekan telah diteliti ulang dan ditolak.
Zaman Jōmon
Artikel utama: Zaman Jōmon
Zaman Yayoi
Zaman Yayoi berlangsung dari sekitar 400 SM atau 300 SM hingga 250
Masehi. Dari situs arkeologi kota Yayoi, distrik Bunkyō, Tokyo ditemukan
artefak asal zaman yang kemudian disebut zaman Yayoi.
Pada awal zaman Yayoi, orang Yayoi sudah mulai dapat menenun,
bertanam padi, mengenal perdukunan serta pembuatan perkakas dari besi dan perunggu yang
dipelajari dari Korea atau Tiongkok.[5] Sejumlah studi paleoetnobotani menunjukkan teknik
menanam padi di sawah dan irigasi sudah dikenal sejak sekitar 8000 SM di Delta Sungai
Yangtze dan menyebar ke Jepang sekitar 1000 SM.[6]
Dokumen tertulis yang pertama kali menyebut Jepang adalah Buku Han Akhir[7] asal 57
Masehi. Buku tersebut mengisahkan, "Di seberang lautan dari Distrik Lelang tinggal orang-
orang Wa. Mereka ada lebih dari dari 100 suku, mereka sering datang dan membayar upeti."
Catatan Sejarah Tiga Negara dari abad ke-3 mencantumkan negara yang terbentuk dari
kumpulan 30 suku-suku kecil yang diperintah oleh dukun wanita bernama Himiko dari
Yamataikoku.
Semasa Dinasti Han dan Dinasti Wei, pengelana Tiongkok tiba di Kyushu dan mencatat
tentang para penduduk yang tinggal di sana. Menurut para pengelana Tiongkok, mereka
adalah keturunan dari Paman Agung (Tàibó) dari negara Wu. Penduduk di sana juga
menunjukkan ciri-ciri orang Wu pra-Tiongkok yang mengenal tato, tradisi mencabut gigi,
dan menggendong bayi. Buku Sanguo Zhi mencatat ciri-ciri fisik yang mirip dengan ciri-ciri
fisik orang yang digambarkan dalam boneka haniwa. Laki-laki berambut panjang yang
dikepang, tubuh dihiasi tato, dan perempuan mengenakan pakaian terusan berukuran besar.
Situs Yoshinogari adalah situs arkeologi terbesar untuk peninggalan orang zaman Yayoi yang
mengungkap adanya permukiman di Kyushu yang sudah didiami orang secara terus menerus
selama ratusan tahun. Hasil ekskavasi menunjukkan artefak tertua berasal dari sekitar 400
SM. Di antara artefak yang ditemukan terdapat perkakas besi dan perunggu, termasuk
perkakas dari Korea dan Tiongkok.[8][9][10] Dari barang-barang peninggalan diperkirakan orang
zaman Yayoi sudah sering melakukan kontak dan berdagang dengan orang dari Daratan
Tiongkok.
Helm besi dan baju besi dengan hiasan berkilat dari perunggu (zaman Kofun, abad
ke-5). Koleksi Museum Nasional Tokyo.
Zaman Kofun dimulai sekitar 250 M. Nama zaman ini berasal dari tradisi
orang zaman itu untuk membuat gundukan makam (tumulus) yang disebut
kofun. Pada zaman ini sudah terdapat negara-negara militer yang kuat
dengan klan-klan berpengaruh sebagai penguasa. Salah satu di antaranya terdapat negara
Yamato yang dominan, dan berpusat di Provinsi Yamato dan Provinsi Kawachi. Negara
Yamato berlangsung dari abad ke-3 hingga abad ke-7, dan merupakan asal garis keturunan
kekaisaran Jepang. Negara Yamato yang berkuasa atas klan-klan lain dan memperoleh lahan-
lahan pertanian mempertahankan pengaruh yang kuat di Jepang bagian barat. Jepang mulai
mengirimkan utusan ke Kekaisaran Tiongkok pada abad ke-5. Dalam dokumen sejarah
Tiongkok ditulis tentang negara Wa yang memiliki lima raja. Sistem pemerintahan di Wa
meniru model Tiongkok yang menerapkan sistem administrasi terpusat. Sistem kekaisaran
juga mengambil model dari Tiongkok, dan masyarakat dibagi menjadi strata berdasarkan
profesi.
Hubungan yang erat antara Jepang dengan Tiga Kerajaan Korea dimulai pertengahan zaman
Kofun, sekitar akhir abad ke-4.
Zaman Asuka
Agama Buddha masuk ke Jepang sekitar tahun 538 melalui Baekje yang mendapat dukungan
militer dari Jepang.[12] Penyebaran agama Buddha di Jepang dilakukan oleh kalangan
penguasa. Pangeran Shōtoku mendedikasikan dirinya dalam penyebaran Buddhisme dan
kebudayaan Tiongkok di Jepang. Ia berjasa menyusun Konstitusi 17 Pasal yang membawa
perdamaian di Jepang. Konstitusi yang disusunnya dipengaruhi oleh pemikiran
Konfusianisme tentang berbagai moral dan kebajikan yang diharapkan masyarakat dari
pejabat pemerintah dan abdi kaisar.
Dalam sepucuk surat yang disampaikan duta Kekaisaran Jepang ke Kekaisaran Tiongkok
pada tahun 607 ditulis kata-kata, "Kaisar negeri matahari terbit (Jepang) mengirimkan surat
kepada kaisar di negeri matahari terbenam (Tiongkok)".[13] Surat tersebut menyebabkan
kemarahan kaisar Tiongkok.[14]
Dimulai dengan Perintah Reformasi Taika tahun 645, Jepang semakin giat mengadopsi
praktik-praktik budaya Tiongkok, melakukan reorganisasi pemerintahan, serta menyusun
undang-undang pidana (Ritsuryō) dengan mengikuti struktur administrasi Tiongkok pada
waktu itu. Istilah Nihon (日本) juga mulai dipakai sebagai nama negara sejak zaman Asuka.
Zaman Nara
Zaman Nara pada abad ke-8 ditandai oleh negara Jepang yang kuat.
Pada tahun 710, Kaisar Gemmei mengeluarkan perintah kekaisaran
yang memindahkan ibu kota ke Heijō-kyō yang sekarang bernama
Nara. Heijō-kyō dibangun dengan mencontoh ibu kota Dinasti Tang
di Chang'an (sekarang disebut Xi'an).
Penulisan sejarah Jepang berpuncak pada awal abad ke-8 dengan selesainya penyusunan
kronik Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720). Dalam kedua buku sejarah tersebut dikisahkan
sejarah Jepang mulai dari awal sejak zaman mitologi Jepang. Di dalamnya ditulis tentang
pendirian Jepang pada tahun 660 SM oleh Kaisar Jimmu yang keturunan langsung dari
Amaterasu. Menurut kedua kronik tersebut Kaisar Jimmu merupakan leluhur dari garis
keturunan kaisar yang sekarang. Kaisar Jimmu sering dianggap sebagai kaisar mitos karena
kaisar pertama berdasarkan bukti-bukti sejarah adalah Kaisar Ōjin yang tahun-tahun masa
pemerintahannya tidak diketahui dengan jelas. Sejak zaman Nara, kekuasaan politik tidak
selalu berada di tangan kaisar, melainkan di tangan bangsawan istana, shogun, militer, dan
sekarang di tangan perdana menteri.
Zaman Heian
Lukisan gulung dari tahun 1130, ilustrasi Hikayat Genji bab "Sungai Bambu".
Periode akhir sejarah klasik Jepang berlangsung dari 794 hingga 1185 yang disebut zaman
Heian. Puncak kejayaan istana kekaisaran di bidang puisi dan sastra terjadi pada zaman
Heian. Pada awal abad ke-11, Murasaki Shikibu menulis novel Hikayat Genji yang hingga
kini merupakan salah satu dari novel tertua di dunia. Pada zaman Heian selesai disusun
naskah tertua koleksi puisi Jepang, Man'yōshū dan Kokin Wakashū.
Pada zaman Heian berkembang berbagai macam kebudayaan lokal, misalnya aksara kana
yang asli Jepang. Pengaruh budaya Tiongkok surut setelah sampai di puncak keemasan.
Pengiriman terakhir utusan Jepang ke Dinasti Tang berlangsung pada tahun 838 sejalan
dengan kemunduran Dinasti Tang. Walaupun demikian, Tiongkok dalam terus berlanjut
sebagai negara tujuan ekspedisi dagang dan rombongan peziarah agama Buddha.[15]
Kekuasaan politik istana kekaisaran berada di tangan segelintir keluarga bangsawan yang
disebut kuge, khususnya klan Fujiwara yang berkuasa dengan gelar Sesshō and Kampaku.
Pada akhir zaman Heian bermunculan berbagai klan samurai. Empat klan samurai yang
paling kuat adalah klan Minamoto, klan Taira, klan Fujiwara, dan klan Tachibana. Memasuki
akhir abad ke-12, konflik antarklan berubah menjadi berbagai perang saudara seperti
Pemberontakan Hōgen dan Pemberontakan Heiji. Setelah berakhirnya Perang Genpei, Jepang
berada di bawah pemerintahan militer oleh klan-klan samurai di bawah pimpinan seorang
shogun.
Zaman feodal
Dalam sejarah Jepang, zaman feodal dibagi menjadi dua bagian. Paruh pertama disebut abad
pertengahan (chūsei) dari zaman Kamakura hingga zaman Muromachi, sementara paruh
kedua disebut abad modern (kinsei) dari zaman Azuchi-Momoyama hingga zaman Edo.
Zaman feodal di Jepang berlangsung dari abad ke-12 hingga abad ke-19, ditandai oleh
pemerintahan daerah oleh keluarga-keluarga daimyo di bawah kendali pemerintahan militer
keshogunan. Kaisar hanya berperan sebagai kepala negara de jure sementara kekuasaan
berada di tangan shogun.
Zaman Kamakura
Keshogunan Kamakura berkuasa di Jepang dari tahun 1185 hingga 1333 yang disebut zaman
Kamakura yang merupakan zaman transisi menuju abad pertengahan Jepang. Abad
pertengahan berlangsung selama hampir 700 tahun ketika pemerintah pusat, istana, dan
Kaisar Jepang umumnya hanya menjalankan fungsi-fungsi seremonial. Urusan sipil, militer,
dan kehakiman dikendalikan oleh kelas samurai. Secara de facto, penguasa negeri kekuasaan
politik berada di tangan shogun yang berasal dari klan samurai yang terkuat.
Pada 1185, Minamoto no Yoritomo menghancurkan klan Taira yang merupakan musuh
bebuyutan klan Minamoto. Setelah pada tahun 1192 diangkat oleh Kaisar sebagai Seii Tai-
Shogun, Yoritomo mendirikan pemerintahan militer di Kamakura dan berkuasa sebagai
shogun pertama Keshogunan Kamakura. Setelah wafatnya Yoritomo, klan Hōjō menjadi klan
yang berpengaruh dan bertugas sebagai wali shogun.
Peristiwa terbesar dalam periode Kamakura adalah invasi Mongol ke Jepang antara 1272 dan
1281. Pasukan Mongol dengan teknologi angkatan laut dan persenjataan yang unggul
mencoba menyerbu ke kepulauan Jepang. Angin topan yang kemudian dikenal sebagai
kamikaze (angin dewa) membuat kekuatan invasi Mongol tercerai-berai. Meskipun demikian,
beberapa sejarawan bersikeras bahwa pertahanan pantai yang dibangun Jepang di Kyushu
cukup memadai untuk mengusir para penyerbu. Walaupun invasi Mongol berhasil
digagalkan, usaha mengatasi serbuan bangsa Mongol menyebabkan berakhirnya kekuasaan
keshogunan akibat kekacauan politik dalam negeri.
Zaman Kamakura berakhir setelah runtuhnya kekuasaan Keshogunan Kamakura pada tahun
1333. Kekuasaan dikembalikan ke tangan kekaisaran di bawah pemerintahan Kaisar Go-
Daigo dalam masa Restorasi Kemmu yang hanya berlangsung singkat. Pemerintahan Go-
Daigo kembali ditumbangkan oleh Ashikaga Takauji.
Zaman Muromachi
Dalam periodisasi sejarah Jepang, zaman Muromachi berlangsung dari sekitar tahun 1336
hingga 1573 ketika kekuasaan pemerintah berada di tangan Keshogunan Ashikaga yang juga
disebut Keshogunan Muromachi. Pendiri Keshogunan Ashikaga adalah Ashikaga Takauji
yang merebut kekuasaan politik dari Kaisar Go-Daigo dan sekaligus mengakhiri Restorasi
Kemmu. Zaman Muromachi berakhir pada tahun 1573 ketika shogun ke-15 sekaligus shogun
Muromachi terakhir, Ashikaga Yoshiaki diusir dari ibu kota Kyoto oleh Oda Nobunaga.
Tahun-tahun awal zaman Muromachi juga disebut zaman Nanboku-cho atau zaman Istana
Utara-Istana Selatan ketika kekuasaan istana terbelah dua menjadi Istana Utara dan Istana
Selatan. Sejak tahun 1467 hingga berakhirnya zaman Muromachi disebut sebagai zaman
Sengoku atau "zaman negara-negara bagian yang berperang". Pada zaman Sengoku terjadi
perang saudara dan perebutan kekuasaan antarprovinsi. Pada masa ini pula terjadi kontak
pertama Jepang dengan orang-orang Barat yang disebut Perdagangan dengan Nanban ketika
pedagang-pedagang Portugis tiba di Jepang.
Zaman Azuchi-Momoyama
Dari tahun 1568 hingga 1600 di Jepang disebut zaman Azuchi-Momoyama. Jepang bersatu
secara militer dan negara menjadi stabil di bawah kekuasaan Oda Nobunaga yang dilanjutkan
oleh Toyotomi Hideyoshi. Istilah zaman Azuchi-Momoyama berasal dari nama istana (kastil)
yang menjadi markas kedua pemimpin besar, Nobunaga di Istana Azuchi dan Hideyoshi di
Istana Momoyama.
Pada zaman Edo adalah pemerintahan otonomi daerah berada di tangan lebih dari dua ratus
pejabat daimyo. Sebagai klan terkuat, pemimpin klan Tokugawa dari generasi ke generasi
menjabat sebagai shogun (sei-i taishōgun). Keshogunan Tokugawa yang bermarkas di Edo
(sekarang Tokyo) memimpin para daimyo di masing-masing daerah otonom yang disebut
domain (han).
Kelas samurai ditempatkan oleh keshogunan di atas kelas rakyat biasa, petani, perajin, dan
pedagang. Keshogunan mengeluarkan undang-undang yang mengatur segala aspek
kehidupan, dimulai dari potongan rambut dan busana untuk masing-masing kelas dalam
masyarakat. Shogun mewajibkan para daimyo secara bergantian untuk bertugas di Edo.
Mereka disediakan rumah kediaman mewah di Edo agar tidak memberontak. Kekuatan
militer daimyo daerah ditekan, dan diharuskan meminta izin dari pusat sebelum dapat
memperbaiki fasilitas militer. Keshogunan Tokugawa runtuh setelah Perang Boshin 1868-
1869.
Zaman Edo adalah zaman keemasan seni lukis ukiyo-e dan seni teater kabuki dan bunraku.
Sejumlah komposisi terkenal untuk koto dan shakuhachi berasal dari zaman Edo.
Periodisasi sejarah
Tahun Periode Periode Subperiode Pemerintahan
30.000 SM–
Paleolitik Jepang tidak diketahui
10.000 SM
10.000 SM–3000
Jōmon klan-klan lokal
SM
900 SM-250 SM
Yayoi klan-klan lokal
(tumpang tindih) Jepang kuno
Restorasi
1333-1336 Kaisar Jepang
Kemmu
awal zaman
1600-1867 modern di Edo Keshogunan Tokugawa
Jepang
2019-sekarang Reiwa
Lihat pula
Nama zaman di Jepang
Referensi
1. ^ Global archaeological evidence for proboscidean overkill, Todd Surovell et al.,
Proceedings of the National Academy of Sciences, 2005
2. ^ Japanese Palaeolithic Period, Charles T. Keally
3. ^ https://archive.is/20120715173515/search.japantimes.co.jp/cgi-
bin/nn20001107a9.html Archaeology center sorry for fake finds (Japan Times Nov. 7, 2000)
4. ^ "Tembikar tertua yang diketahui orang berasal dari Jepang, dan diperkirakan
berasal dari sekitar 10.600 SM. Tembikar dari Tiongkok dan Indochina berasal dari zaman
yang sedikit lebih muda" ("Past Worlds" The Times Atlas of Archeology. p. 100, 1995). Selain
itu, Perkembangan Sejarah Seni dari Metropolitan Museum of Art [1] mencantumkan bahwa
"Tes Karbon-14 dari serpihan tembikar menunjukkan asal usulnya dari sekitar 10.500 SM,
tetapi kurun waktu ini berada di luar kronologi tembikar yang diketahui di tempat-tempat
lain di dunia sehingga hasil penelitian secara umum tidak bisa diterima." [2]. Calibrated
radiocarbon measures of carbonized material from pottery artifacts: Fukui Cave 12500 +/-
350 BP and 12500 +/-500 BP (Kamaki & Serizawa 1967), Kamikuroiwa rockshelter 12, 165 +/-
350 years BP in Shikoku (Esaka et al. 1967), dari "Prehistoric Japan", Keiji Imamura, p46.
5. ^ "Yayoi Period History Summary," BookRags.com; Jared Diamond, "Japanese
Roots," Discover 19:6 (June 1998); Thayer Watkins, "The Genetic Origins of the Japanese";
"Shinto — History to 1900," Encyclopædia Britannica.
6. ^ Earlier Start for Japanese Rice Cultivation, Dennis Normile, Science, 2003
7. ^ 後漢書, 樂浪海外有東鯷人 分爲二十餘國
8. ^ Ancient bell found in Kyushu The Japan Times November 20, 1998
Di Kyushu Utara ditemukan perkakas perunggu berukuran kecil mirip dengan dōtaku yang
diperkirakan dibawa dari Semenanjung Korea.
9. ^ Japanese roots. by J Diamond, Discover, 1998
Sebagian besar perkakas dari kebudayaan Yayoi tidak diragukan lagi berasal dari Korea, dan
sebelumnya merupakan perkakas asing di Jepang, termasuk perkakas perunggu dan manik-
manik gelas...
10. ^ Miyazaki Education Information Service Network - Yoshinogari site [3] Cermin dari
Tiongkok, cermin kecil asli Jepang, dan uang logam Tiongkok juga ditemukan di situs
Yoshinogari...
11. ^ Mason, R.H.P and Caiger, J.G, A History of Japan, Revised Edition, Tuttle Publishing,
2004
12. ^ Lihat Nihon Shoki, volume 19, Story of Kinmei. [4]"Nihon Shoki
13. ^ Book of Sui (隋書 東夷伝 第 81 巻列伝 46): "日出处天子至书日没处天子无恙"
[5]
14. ^ general editors, John W. Hall... [; et al. (1988). The Cambridge history of Japan.
Cambridge, UK: Cambridge University Press. hlm. 182–183. ISBN 0-521-22352-0.
15. ^ "Heian Period," Metropolitan Museum of Art.
Pranala luar
Topik Jepang
l
b
s
Sejarah Asia
Kategori:
Sejarah Jepang
Menu navigasi
Belum masuk log
Pembicaraan
Kontribusi
Buat akun baru
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Lainnya
Pencarian
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Wikimedia Commons
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID
Bahasa lain
Català
English
Español
فارسی
日本語
Jawa
Bahasa Melayu
Sunda
中文
Sunting interwiki
11 August 2017
"Gambar, gambar sendiri~ Cetak, cetak sendiri~ Jual, jual sendiri~ Semuanya sendiri~"
Meski terdengar miris, plesetan lirik lagu di atas menggambarkan bagaimana penggiat
Doujinshi berkarya. Kali ini penulis akan membahas tentang pergerakan ide yang saat
ini bergolak di Indonesia.
[duniaku_baca_juga]
[duniaku_adsense]
Cha
rms, doujinshi Touhou buatan Ookawa Bukubu/bkub. Sumber: Dokumen Pribadi[/caption]
Tiga hal tersebut mengacu pada hal yang sama, tak ada yang salah. Namun
mendefinisikan Doujinshi sebagai karya mesum atau karya turunan buatan fans saja bukan
hal yang tepat. Sebelum mendalami esensi dan nilai-nilai dalam kultur Doujinshi, ada
baiknya kita mengenal dan memahami arti kata Doujinshi itu sendiri.
Secara harfiah, Doujinshi berasal dari bahasa Jepang, yaitu Doujin (同人, orang yang sama,
merujuk pada orang yang punya minat/tujuan yang sama) dan Shi (誌, imbuhan yang bisa
diartikan sebagai penerbitan berkala/teratur.) Saat dua kata tersebut disatukan, maka kita
mendapat definisi:
“Karya yang dibuat dan diterbitkan oleh orang-orang yang berminat sama.”
Bila dicermati, makna Doujinshi bisa diartikan sebagai karya yang diproduksi oleh satu atau
sekelompok orang dengan minat dan tujuan sama, lalu diterbitkan atau dipublikasikan secara
pribadi. Dari sini, lahir istilah Doujin Circle atau lingkarkarya, merujuk pada sebuah lingkar
pekarya independen yang saling bahu-membahu dan berkarya bersama-sama.
Salah satu
Doujin Circle lokal berjualan di acara pasar komik. Sumber: The Kokopalm Family
Facebook Page[/caption]
Sehingga, bagi kalian yang masih menganggap Doujin dan Indie adalah dua istilah yang
berbeda, segera hapus anggapan itu. Mari luruskan definisi kita bahwa Doujin works dan
Indie works adalah hal yang sama. Bedanya, Indie works adalah istilah barat, sementara
Doujin works adalah istilah Jepang.
Intinya adalah: Karya Doujinshi dan karya Indie sama-sama karya yang self-published alias
dibuat dan dicetak sendiri. Sehingga karya-karya ini independen dan rata-rata bersifat
personal. Jangan salah, para pekarya profesional memulai langkah mereka dari membuat
karya secara independen.
Ada banyak contoh yang bisa dibahas soal pekarya independen di Indonesia, tapi klik
dulu halaman selanjutnya ya!
Setelah kita memahami istilahnya, mari mengenal sejarah Doujinshi itu sendiri. Tentunya
secara ringkas. Pasalnya, perjalanan dunia self-publishing amat panjang dan luas bila
dijabarkan. Mungkin jadi satu buku sendiri bila dirinci. Jadi, penulis bahas gambaran
besarnya saja.
[duniaku_baca_juga]
[duniaku_adsense]
Gerakan Doujinshi pertama secara de facto muncul dari majalah literasi Garakuta Bunko
(1885) oleh penulis Ozaki Koyo dan Yamada Bimyo. Pada masa itu, Doujinshi dijunjung
tinggi sebagai wadah orang-orang kreatif untuk mulai berkarya sebelum masuk ranah
profesional. Namun, ketika puncak Perang Dunia II, dunia Doujinshi mulai redup karena
jurnal literasi yang resmi lebih diutamakan sebagai kanal untuk menyalurkan tulisan.
Pergerakan Doujinshi berbentuk cergam di Jepang sendiri mulai setelah Perang Dunia II
berakhir. Beberapa komikus seperti Fujiko F. Fujio dan Shotaro Ishinomori membentuk New
Manga Party (新漫画党 Shin Manga-to) yang merupakan lingkarkarya untuk komikus yang
ingin berkecimpung di dunia Profesional.
Comic Market 91 di Jepang. Sumber: Mainichi (mantan-web.jp)[/caption]
Buku-buku ini dicetak di kertas murahan kasar atau sering disebut Pulp. Harganya kala itu
juga cuma beberapa sen saja. Banyak sekali cerita self-published yang bersliweran dan
menorehkan kesan di kalangan sastrawan serta cendekia literasi dunia barat. Black Mask dan
Doc Savage adalah segelintir dari judul-judul Pulp Magazine yang terkenal saat itu. Kalau
kita telusuri lagi, bahkan cerita seperti Conan the Barbarian berasal dari buku murahan
tersebut.
Sal
ah satu dari sekian Pulp Magazines yang ada di barat. Sumber: Dokumen Pribadi[/caption]
Karena beda dimensi sosiokultur, cerita-cerita doujinshi di Barat jelas berbeda bila
dibandingkan dengan Jepang. Tema kriminal yang keras, ironis, komikal, dan sinis begitu
kentara, terutama bila menyangkut cerita misteri dan thriller detektif yang populer pada
waktu itu.
Tak lupa, komik superhero sedikit banyak dimulai dari fenomena Pulp Magazine, namun bila
dijelaskan, akan jadi satu buku sendiri juga, hehehe.
Indonesia punya budaya penerbitan independen? Oh, jangan salah, Indonesia sudah
mempopulerkannya jauh pada masa-masa kerajaan Hindu! Sama seperti peradaban Mesir,
Tiongkok, dan Yunani yang punya banyak kitab self-published. Kitab Negarakertagama
punya Mpu Prapanca dan Sutasoma buatan Mpu Tantular adalah contoh self-publishing
zaman kuno.
[duniaku_baca_juga]
[duniaku_adsense]
Sebelum Indonesia merdeka pun, pergerakan self-publishing baik di bidang literasi maupun
di bidang media adalah motor pergerakan ide di tanah air. Max Havelaar buatan Edward
Douwes Dekker alias Multatuli adalah contoh self-publishing yang sangat ikonik.
Max Havelaar cetakan 1876.
Sumber: Wikipedia[/caption]
Bagi kalian yang berkecimpung di dunia sastra, pasti mengenal karya sastra yang dimulai dari
zaman Pujangga Lama sebelum abad ke-20, dengan dominasi hikayat-hikayat berbahasa
Melayu.
Setelah itu kita mengenal zaman penerbit Balai Pustaka dengan novel Salah Asuhan dan Siti
Nurbaya. Dan kemudian banyak karya self-published bermunculan pada zaman Pujangga
Baru, angkatan ‘45, dan ‘60-an. Saking banyaknya sulit bila dirinci satu persatu.
Sa
lah satu karya Tatang dengan karakter Petruk. Sumber: Doris Hoff-Jedamski[/caption]
Setelah Indonesia memasuki zaman Orde Baru, sensor informasi dalam konten media tertulis
maupun audiovisual pun jadi marak, karena dibayang-bayangi bekas insiden G30S-PKI.
Namun itu tidak membuat dunia self-publishing di Indonesia surut. Apalagi, pada tahun
1990-an.
Ya! Bagi anda-anda yang begitu membanggakan masa kecil anda karena sering membaca
cerita silat buatan Kho Ping Ho, berbagai macam cerita Petruk dari Tatang.S, cerita *ehem*
panas punya Enny Arrow, atau cerita-cerita silat stensilan seperti Wiro Sableng dan Si Buta
dari Goa Hantu, maka selamat! Anda sempat menjadi penikmat karya-karya Doujinshi
Indonesia di zaman tersebut.
Dalam konteks yang sama, bila anda pernah menemukan buku cerita Azab Neraka atau
cerita-cerita religius seharga dua ribuan rupiah dari tukang jual mainan di SD anda
bersekolah dulu, itu juga masuk dalam ranah self-publishing.
Keragaman budaya lokal dan perpaduan dengan budaya pendatang membuat apa yang
disajikan karya-karya Indonesia berbeda dengan apa yang ditawarkan doujinshi Jepang dan
Barat. Dimensi sosiokultural Indonesia sendiri sudah sangat berbeda dibandingkan budaya
Barat maupun Jepang.
Bagian terakhir akan membahas budaya Doujinshi modern di Indonesia! Jadi, jangan
pergi dulu dan klik halaman berikutnya!
[duniaku_baca_juga]
Sala
h satu contoh Doujinshi lokal. Sumber: HSKH - Hisuikouha[/caption]
Berbicara soal nilai budaya dalam karya kreatif, sampai sekarang pun, sedikit banyak media
kreatif di Indonesia yang mendapat pengaruh budaya Jepang maupun Barat, namun nilai-nilai
budaya dan kearifan lokal tetap dipertahankan. Baik itu di media kreatif arus utama maupun
yang independen.
[duniaku_adsense]
Tak bisa kita pungkiri, bahwa arus globalisasi begitu kuat, sehingga memberi pengaruh juga
terhadap budaya Indonesia, termasuk pop culture. Secara garis besar, budaya pop di
Indonesia terbagi tiga pengaruh besar: Barat, Korea, dan Jepang. Dan ini sangat berpengaruh
juga terhadap pergerakan self-publishing di Indonesia.
Tak sedikit kita menjumpai karya-karya yang terpengaruh estetika Jepang, dan tak sedikit
juga pekarya yang memakai budaya barat sebagai referensi dalam karya mereka. Baik itu
musik, gambar, video, maupun literasi.
Komik Ga Jelas buatan Jasmine H. Surkatty juga berawal dari jalur independen. Sumber:
Twitter @komikgajelas[/caption]
Sebagai contoh, mari kita lihat beberapa pekarya yang memulai langkahnya dari jalur
independen, hingga akhirnya menjadi pekarya yang profesional. Di antaranya ada Sweta
Kartika yang dikenal dari Grey dan Jingga. Mukhlis Nur dengan Only Human, dan Si Juki
buatan Faza Meonk juga berawal dari self-published Comic. Ada banyak sekali contoh
pekarya independen yang naik ke tangga profesional.
Ikkubaru. Contoh band Indie yang sukses di Jepang. Sumber: Hope You Smile
Records[/caption]
Apakah sebatas media cetak saja? Tidak. Ranah doujin ini sudah termasuk game dan musik.
Banyak pengembang indie game asal Indonesia, dan kita pun tahu sendiri skena musik indie
di Indonesia juga tak kalah seru. Tapi akan kita bahas hal tersebut lain kali. Karena yang kita
bahas kali ini adalah Doujinshi yang secara istilah berkutat pada media visual.
Dengan adanya media sosial sebagai portal untuk mempromosikan karya, ditambah dengan
mulai banyaknya acara yang mengadakan pasar komik sebagai kesempatan pekarya
independen untuk menunjukkan hasil karyanya seperti Comic Frontier, Pasar Komik
Bandung, dan Popcon Asia, para pekarya bisa dengan mudah memperlihatkan karya mereka
pada khalayak, dan juga mempermudah jalan mereka untuk jadi pekarya profesional.
Comic Frontier. Salah satu pasar doujinshi terbesar di Indonesia. Sumber: Twitter
@comifuro[/caption]
Sektor media kreatif sebagai kegiatan ekonomi ini sudah harus mulai diperhitungkan. Dengan
adanya publikasi mayor seperti LINE Webtoon, COMICA, dan CIAYO Comics, Industri
Kreatif Indonesia mempunyai potensi untuk tak hanya bersaing secara lokal, namun juga
menjadi sesuatu yang global.
Namun, walau begitu, Industri Kreatif Indonesia masih berada di langkah awal menuju tahap
pendewasaan. Ada banyak guncangan dan rintangan yang menunggu di depan, jadi, bisa
dibilang, Indonesia masih jauh dari kata maju dalam Industri Kreatif. Meski begitu, bisa kita
lihat bahwa pergolakan ini punya prospek yang cerah.
Demikian pembahasan mengenai kultur Doujinshi di Indonesia, semoga pembahasan ini
bermanfaat bagi kawan-kawan sekalian. Sampai jumpa lain waktu dan maju terus Industri
Kreatif Indonesia!
1. Otaku
Kata otaku berasal dari bahasa Jepang yang memiliki arti negatif. Otaku sendiri didefinisikan sebagai
anti-sosial yang sering mengurung diri di kamar. Hanya baru-baru ini saja kata tersebut didefinisikan
sebagai orang yang sangat fokus terhadap hobinya, termasuk menonton anime. Meskipun demikian,
masih banyak orang Jepang yang menganggap otaku sebagai sosok negatif.
2. Moe
Kata moe dalam istilah anime berbeda dengan kata moe yang ada di kamus Bahasa Jepang yang
berarti membara. Moe dalam anime lebih condong ke istilah sangat imut untuk sebuah karakter.
Kata moe juga banyak disebutkan di dalam anime dan banyak dari karakter anime diberi label
"moe". Tidak hanya itu, setiap tahun karakter moe dipertandingkan dalam ajang International
Saimoe League (ISML) yang berlangsung secara online.
3. Cosplay
Kata cosplay memang jauh lebih dikenal saat ini ketimbang sepuluh tahun yang lalu. Cosplay
merupakan kependekan dari kata "Costume Play" yang artinya kegiatan menggunakan kostum
sebuah karakter tertentu. Kegiatan cosplay saat ini banyak diselenggarakan, bahkan dikompetisikan
satu sama lain.
4. Doujinshi / Doujin
Doujinshi merupakan istilah yang digunakan untuk karya-karya yang dipublikasikan secara
independen. Doujinshi dapat berupa gambar, komik dan manga, atau bahkan video dan game.
Banyak dari doujinshi yang juga menggunakan desain karakter dari serial anime atau manga yang
telah dipublikasikan. Saat ini, sudah cukup banyak kelompok-kelompok yang membuat karya-karya
doujinshi di Indonesia. Mereka pun sering mengikuti acara-acara anime seperti AFAID 2015 kemarin.
5. Circle
Istilah kali ini memang datang dari Bahasa Inggris, namun artinya bukanlah sekedar lingkaran. Circle
merupakan istilah untuk kelompok kreatif yang membuat karya-karya budaya pop, termasuk
membuat doujinshi. Mereka membuat, mempublikasikan, dan menjual karyanya secara independen.
Beberapa circle asal Indonesia di antaranya adalah Squash Alternative Works, NextHeaven Circle,
serta Spring Roll Circle.
Terminologi tersebut merupakan sebagian kecil dari terminologi yang ada di kalangan pecinta anime.
Jika Anda ingin mengetahui beberapa terminologi lainnya, Anda dapat melihatnya di situs
TvTropes.org.
Tensei shitara Slime Datta Ken
Umumkan Jadwal Tayang Season Kedua
Animenya!
Anime & Manga, Otaku
Share
Dafunda Otaku – Lewat situs resmi dari pengelola sekuel animenya, Tensei shitara Slime
Datta Ken secara resmi umumkan akan kerjakan kedatangan season keduanya. Kapan jadwal
tayang Tensei shitara Slime Datta Ken Season 2? Simak detailnya berikut ini.
Lewat situs resminya yang berdomain Ten-sura.com, seri tersebut secara resmi
mengumumkan akan pengerjaan musim keduanya tersebut. Jadwal tayangnya sendiri adalah
di bulan yang belum diketahui tahun 2020 nanti.
Adaptasi anime berjudul Tensei shitara Slime Datta Ken atau yang sering disingkat dengan
istilah Tensura ini sendiri merupakan sebuah adaptasi dari seri novel ringan buatan Fuse
sebagai penulis dan Mitz Vah sebagai illustrator.
Di musim pertamanya, seri anime ini telah menayangkan total 23 episode sejak 2 Oktober
2018. Selain itu, seri ini juga akan mendapatkan sebuah extra episode sebanyak dua episode.
Season 2Tensei Shitara Slime Datta KenTensei shitara Slime Datta Ken Season 2
10 Anime Action 2020 dengan Pertempuran Epik!
Cerita manga ini fokus kepada seseorang bernama Mio, adalah gadis yang diperlakukan
sebagai maskot di kelasnya. Mio mengenal seorang siswa pindahan di sekolahnya itu yang
bernama Haibara, namun laki-laki itu tidak menyukai Mio. Dan cerita manga ini pun
dimulai ketika Haibara dan Mio menjadi teman dan akhirnya mereka belajar bersama untuk
bisa lulus di sekolah itu.
Ayuko meluncurkan manga miliknya ini di majalah Bessatsu Margaret pada bulan Mei lalu.
Sedangkan perusahaan Shueisha lah yang menerbitkan volume untuk buku manga
terkompilasi ini pada tanggal 25 Januari.
Ayuko juga meluncurkan manga miliknya yang berjudul Wolf Girl & Black Prince di
majalah Bessatsu Margaret pada tahun 2011, dan berakhir pada bulan Mei 2016. Sedangkan
perusahaan Shueisha menerbitkan volume buku yang ke 16 yang disusun menjadi manga
pada bulan Mei.
Pada bulan Mei 2016, ternyata manga ini sudah memiliki sebanyak 5,4 juta salinan cetakan.
Lihat Obrolan
Manga ‘Ookami Shoujo to Kuro Ouji’ Akan Tamat Akhir Bulan Mei
Nanti
3 Cara Mengamankan Akun Gmail Paling Mudah yang Perlu Kamu
Ketahui
Anime ini nantinya akan ditayangkan pada bulan Oktober, dan lebih bagusnya lagi, anime ini
akan memiliki episode sebanyak 23 episode loh.! Sebagai bonus, produser siaran NHK juga
menampilkan staf dan visual untuk anime ini.
Anime Mairimashita! Iruma-kun ini bercerita tentang seorang anak muda bernama Suzuki
Iruma yang dijual oleh orangtua nya kepada iblis untuk ditukarkan menjadi uang. Dan cerita
anime ini pun dimulai ketika Suzuki melanjutkan hidupnya dengan para iblis di dunia itu dan
dipindahkan ke sekolah iblis, di sekolah itu, nantinya Suzuki akan mendapatkan teman iblis.
Nishi meluncurkan manga miliknya ini di Weekly Shonen Champion pada bulan Maret 2017
lalu, dan perusahaan Akita Shoten lah yang telah menerbitkan manga kompilasi volume
kesembilan ini pada tanggal 8 Februari 2019.
Lihat Obrolan
Dafunda Otaku – Negara Jepang memang memiliki sebuah keunikannya sendiri. Banyak hal
yang membuatnya menjadi tempat idaman para Traveler dari berbagai dunia, termasuk
Indonesia ya kan. Nah kali ini kita akan bahas akan hal itu. Inilah alasan mengapa Jepang
menjadi tempat tujuan oara turis!
Alasan spesifik lainnya, akan kita bahas berikut. Inilah setidaknya, beberapa alasan mengapa
Jepang sangat disukai oleh para turis:
Seperti yang kita ketahui, Jepang terkenal akan suasana indah negaranya ketika sedang di
malam hari, apalagi kalau sedang ada sebuah perayaan festival. Semuanya terlihat begitu
berwarna dan meriah. Kalau bawa pacar atau lagi PDKT, cocok nih broboro.
Ramahnya Pelayanan
Sebuah kesan terbaik Jepang berikutnya adalah tentang pelayanan yang diberikan oleh
customer-customer disana. Tahukah kamu? Jepang adalah negara dengan pelayanan customer
service terbaik di dunia, wow.
Bukan karena edukasi, setiap orang Jepang memang sudah menanamkan rasa sopan yang
begitu terealikasikan terhadap seseama orang Jepang, apalagi untuk melayani turis asing yang
datang.
Makanan Terbaik
Wisata kuliner memang adalah sebuah warna tersendiri dari banyak negara, begitupun di
Jepang. Ada banyak jenis makanan unik dan enak yang hanya bisa ditemukan sekali di
negara itu saja. Apa saja? Misalnya sushi, ramen, dan sashimi.
Spot Selfie
Bagi yang suka dengan spot-spot pemandangan keren, sejuk dan begitu memanjakan mata. Di
Jepang ada banyak sekali Landscape yang sangat indah, salah satunya di Kyoto. Untuk
informasi lanjut akan spot-spot bagus itu, cobalah untuk mencarinya di situs warisan dunia.
Adapun keunikan dan kesan plus Jepang lainnya meliputi negara Jepang yang hebat dalam
memadukan unsur tradisional dan modern. Jepang juga merupakan salah satu negara paling
aman di dunia loh.
Misalnya, bila HP kamu tertinggal di sebuah tempat! maka yang menemukannya akan
mengembalikan HP itu melalui bantuan pihak terkait (lapor polisi atau menghubungi kamu).
Di Jepang juga, ada berbagai jenis pekerjaan ringan namun bayaran yang diberikan cukup
besar kalau di rupiahkan. Baca > 4 Pekerjaan mudah yang dibayar mahal di Jepang.
Cari sebuah tempat di Jepang yang berisikan konten-konten, orang-orang yang sekiranya
adalah Otaku dan Wibu? Akihabara jawabannya!
Lihat Obrolan
Bikin Betah, Inilah 15 Potret Kehidupan di Jepang Dijamin Bikin
Kalian Ingin Tinggal Disana
Oke, yang kumaksud salah satunya adalah tentang aturan menggunakan Eskalator di Jepang.
Di negeri Sakura tersebut, kamu harus mematuhi beberapa tata cara dan aturan seperti
berikut:
Hidari
Oke, aturan menggunakan Eksalator yang pertama disebut Hidari. Ini artinya, kamu wajib
untuk berdiri di sebelah kiri dan jalan di sebelah kanan. Kalau ada yang memilih sisi kanan,
berarti mereka sedang terburu-buru, terlambat atau lagi dikejar deadline.
Migi
Berikutnya ada sebuah aturan yang disebut dengan Migi. Nah! aturan ini adalah sebuah
peraturan yang diterapkan di beberapa kota saja, seperti Nara, Kobe dan Osaka misalnya.
Aturan ini sendiri berarti berdiri di sisi kanan dan berjalan di sisi kiri.
Mengerti? Kalau belum, ayo kita sama-sama bahas atau sekedar ngobrol lewat kolom
komentar. Jangan lupa juga untuk Subscribe Channel Youtube Dafunda Otaku untuk
mendapatkan Update konten seru serupa.
Lihat Obrolan
3 Cara Mengamankan Akun Gmail Paling Mudah yang Perlu Kamu
Ketahui
Hal itu merupakan sebuah momen menggelikan tersendiri, entah hal tersebut terjadi karena
memang karakter nya bodoh atau secara tak sengaja berekspresi seperti itu. Sudahlah,
terlepas dari itu! inilah ke-10 ekspresi paling konyol yang diperlihatkan para karakter anime.
Itulah ke-10 ekspresi-ekspresi konyol yang diperlihatkan berbagai karakter anime. Mungkin
bentuk ekspresi dari mereka terinspirasi dari mimik serupa yang ada di dunia nyata kali ya.
Maaf ya untuk detail per episode dari momen-momen ekspresi konyol di anime ini. Kalau
kamu ingat satu per satu, yuk ingatkan aku lewat kolom komentar. Mau gimana kalau lupa ya
kan?
Lihat Obrolan