Sari
Endapan kasiterit plaser Air Inas – Tanjung Kubu, Bangka Selatan terdiri atas endapan-endapan aliran massa berbutir
kasar (A1), berbutir halus (A2), laut lepas pantai (B1), laut dekat pantai (B2), fluvial (B3), laut dekat pantai Resen (C1)
dan cekungan banjir (C2). Penelitian yang dilakukan meliputi analisis sedimentologi dan stratigrafi sebelas hasil
pemboran yang dilakukan di sepanjang lintasan utara-selatan. Kedalaman pemboran berkisar antara 1,60 hingga 12,20
m pada elevasi + 25,00 m hingga – 7,20 m dari permukaan laut. Berdasarkan korelasi rangkaian perubahan lingkungan
pengendapan secara lateral dan vertikal, endapan aluvium tersebut dapat dibedakan menjadi tiga interval pengendapan
(A,B, dan C). Setiap interval dicirikan oleh berubahnya lingkungan yang dikontrol oleh peristiwa perubahan naik dan
turunnya permukaan laut serta iklim. Dari kontrol terbentuknya mineral kasiterit, maka dapat direkam tiga fase kejadian
proses pelapukan kimia dan fisika sumber primer, pengaruh naiknya permukaan air laut, dan perubahan iklim.
JS
Kata kunci: endapan plaser, sedimen, stratigrafi
Abstract
Placer cassiterite deposits of Air Inas suggest that the deposits consist of mass flows of coarse grains (A1), mass flows of
fine grains (A2), offshores (B.1), nearshores (B2), fluvial (B3), Recent deposits of nearshores (C1), and flood basin
deposits (C2). The research was based on analizing sedimentology and stratigraphy of eleven boreholes available along
North to South traverse. Depth of bore hole varied from 1.60 to 12.20 at elevation of + 25,00 to – 7,20 m of sea level.
Based on a series of sedimentary environment correlation, alluvial deposits can be divided into three sedimentary
intervals (A,B and C). Each interval is characterized by environmental changes controlled by transgression and
regression as well as climatic changes. Referring to cassiterite genesis there are three phenomena namely chemical
D
and physical weatherings, transgression effect and climate changes
Keywords: placer deposits, sediment, stratigraphy
Tulisan ini menyajikan kajian tentang keberadaan Bentang alam daerah penelitian dicirikan oleh
kasiterit di endapan aluvium Sungai Air Inas hingga wilayah perbukitan bergelombang hingga lepas
lepas pantai Tanjung Kubu, Bangka Selatan, dan pantai, yaitu mulai dari Air Inas yang bermuara ke
Tanjung Kubu hingga ke arah laut lepas pantai.
hubungannya dengan proses sedimentasi di wilayah
Sepanjang Air Inas yang hulunya berada di Gunung
ini. Daerah penelitian terletak di sepanjang alur Air
Namak (121, 5 m) merupakan daerah perbukitan
Inas yang bermuara di Tanjung Kubu dan menerus ke
bergelombang hingga dataran rendah rawa dan
arah lepas pantai (Gambar 1). Lintasan yang berarah dataran rendah pantai Tanjung Kubu. Sebaran
JS
hampir utara-selatan tersebut berada dalam endapan aluvium di tempat tersebut tidak luas,
kawasan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. sehingga dalam peta Geologi berskala 1:250.000
Penelitian ini bertujuan melakukan kajian sejauh tidak terpetakan karena tertutupi Formasi
mana keterkaitan pola rangkaian stratigrafi endapan Tanjunggenting.
aluvium yang posisinya di daratan hingga lepas
Andi Mangga dan Djamal (1994) serta Margono drr.
pantai dengan akumulasi keterdapatan kasiterit.
(1995) memetakan geologi daerah Bangka Utara dan
Penelitian dilakukan berdasarkan aspek
Selatan berskala 1:250.000 (Gambar 1). Formasi
sedimentologi dan stratigrafi sebelas sayatan
batuan tertua yang tersingkap di daerah ini berasal
penampang tegak pemboran berskala 1:300, yaitu
dari Kompleks Pemali (CPp) berumur Perem, yaitu
D
nomor titik pemboran (Ntp. 1-11), (Gambar 2).
kompleks malihan Pemali yang terdiri atas filit,
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan deskripsi
sekis, dan kuarsit yang ditutupi oleh diabas
litologi endapan aluvium dalam hubungannya
Penyabung (PTRd) berumur Perem-Trias.
dengan lingkungan pengendapan, evaluasi rangkaian
Selanjutnya, batuan berumur Paleozoikum tersebut
stratigrafi terutama yang berkaitan dengan
ditutupi oleh Formasi Tanjunggenting (TRt) berumur
perubahan lingkungan pengendapan secara lateral
G
Trias dan terdiri atas perselingan batupasir malihan,
dan vertikal, kajian faktor kendali yang terkait dengan
batupasir, batupasir lempungan, dan batulempung
proses proses sedimentasi dan diskusi tentang pola
dengan lensa batugamping yang diikuti oleh
dan ciri keterdapatan bijih kasiterit dalam
terbentuknya batuan terobosan granit Klabat (TRJkg)
hubungannya dengan sistem pengendapan.
berumur Trias-Jura. Secara tidak selaras, formasi
batuan tersebut ditutupi oleh Formasi Ranggam (TQr)
Metode berumur Plio-Plistosen yang terdiri atas perselingan
Data diperoleh dari hasil pemboran dengan batupasir, batulempung dan batulempung, tufaan
menggunakan bor Bangka. Tipe bor tersebut sangat dengan sisipan tipis batulanau dan bahan organik.
cocok diterapkan di wilayah kepulauan timah. Formasi-formasi tersebut ditutupi oleh aluvium (Qa)
Penentuan lokasi titik bor dilakukan dengan GPS. yang terdiri atas bongkah, kerakal, kerikil, pasir,
Data pemboran kemudian dikorelasikan dan lempung, dan gambut. Daerah Air Inas hingga
dirangkaikan menjadi susunan interval yang dapat Tanjung Kubu ditandai oleh tersingkapnya granit
dicermati satu sama lain. Terhadap percontoh dari Klabat dan Formasi Tanjunggenting sebagai alas
lapangan dilakukan analisis mineral berat di
endapan aluvium.
labolatorium untuk mengetahui kuantitas
JS
Gambar 1. Peta geologi dan lokasi penelitian.
(m) dpl
30
U
(Utara)
D
11
25 10.00
0.00
20 9
2.42
0.00 10
15
8 0.00
11.88
1.44 2.20
G
10 8.74
7 0.12
5 6 1.88
37.30
0.00 0.15
5
4
0.15 0.00
S 0.00
0.00 0.00
0 (Selatan) 0.00
0.00
3
5.16
-5 1 2 6.54
0.00
0.00
-10 0.00
14.97
0.27 0 1 Km
-15
0.00
14.78
-20
Keterangan
Lempung Pasir lempungan Granit (Granit Klabat/ TRJkg) 1 - 11 Nomor titik pemboran ( Ntp)
Lempung pasiran Pasir Batulempung (Formasi Tanjunggenting/ TRt) 10,00 Prosentase bijih kasiterit dalam lapisan
Gambar 2. Susunan litologi endapan kuarter bawah permukaan daerah Aek Inas/Tanjung Kubu - Toboali.
(m) dpl
(U)
30
Utara
D
C
25
11
A
20
15
10
C2
8 A2
10
7
G
TRt
B3
5 6
5
C2
4 B2
B3
0 (S)
TRt
Selatan
3
-5
1 2
C1
C1
-10 C B1
A1
-15 B
A2
0 1 Km
TRJkg
A
-20
TRJkg
Keterangan
Endapan cekungan banjir (C2) Endapan laut lepas pantai ((B1) Batulempung (Formasi Tanjung Genting/TRt)
Endapan laut dekat pantai Resen (C1) Endapan aliran masa butir halus (A2) 1-11 Nomor titik pemboran (Ntp) 11
10
Endapan fluvial (B3) 9
Endapan aliran masa butir kasar (A1) A - C Interval pengendapan 8
7
Endapan laut dekat pantai (B2) Granit (Granit Klabat/TRJkg) Batas interval pengendapan 6
5
4 3
2
1
Peta Index 1: 250 000
Gambar 3. Korelasi rangkaian fasies endapan kuarter bawah permukaan daerah Air Inas - Tanjung Kubu (Toboali).
JS
D
G
A