ANTANG)
OLEH
ANISA RAHMADANIA
NIM: 60500118048
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKONOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Makassar
Pengolahan Air (IPA) I Ratulangi dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) III Antang
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Makassar pada tanggal 05 April s/d 30
April 2021.
Disahkan,
A. Arfan Kamli, S.ST., M.Adm., SDA Ir. Hj. Purnamasari, ST., IPM
NIP. NIP.
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Anisa Rahmadania/60500118048
Mengetahui:
(PPL) yang dilaksanakan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) I Ratulangi dan Instalasi
Pengolahan Air (IPA) III Antang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota
Anisa Rahmadania/60500118048
Sebagai syarat dalam mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pada Jurusan
Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
Makassar.
Pembimbing Lapangan,
Ulyani T.
NIP.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat
1. Allah SWT. Atas limpahan rahmat kesehatan, kesempatan dan ilmu sehingga
2. Kedua orang tua serta keluarga yang senantiasa memberikan dorongan, baik
Lapangan (PPL).
3. Bapak Dr. H. Asri Saleh, ST., M.Si selaku Ketua Jurusan Kimia Fakultas
5. Bapak A. Arfan Kamli, S.ST., M.Adm., SDA selaku KaBag Produksi dan
6. Ibu Ir. Hj. Purnamasari, ST., IPM selaku Pembimbing Lapangan serta Kepala
Seksi Laboratorium IPA I PDAM Kota Makassar atas arahan dan bimbingan
selama ini.
7. Ibu Ulyani T. Pembimbing Lapangan IPA I Ratulangi Praktek Pengalaman
10. Serta segenap pihak yang turut membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam laporan ini, penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat berbagai
berbagai pihak berupa saran dan kritik yang membangun dalam usaha perbaikan di
masa mendatang. Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan berguna
A. Latar Belakang
keberlangsungannya. Air tidak hanya digunakan untuk mandi, masak, atau minum,
tetapi juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri dalam menunjang proses
produksi barang. Sehingga fungsi dari air yang ada tidak hanya terbatas untuk
memenuhi fungsi pemenuh kebutuhan utama, ekonomi dan sosial. Pemenuhan sosial
yang erat kaitannya dengan kondisi air seperti kejernihan, kebersihan dan tidak
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) untuk mengolah dan menjamin kualitas air
sebelum dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam proses penyediaan air minum terdapat
empat konsep dasar yang harus dipenuhi yaitu aspek kualitas, aspek kuantitas, aspek
berikut:
1) Dalam aspek kuantitas, air minum harus tersedia dalam jumlah yang
lebih, yaitu jumlah air harus lebih banyak dari kebutuhan manusia.
3) Dalam aspek kontinuitas yaitu, siklus air harus tetap berputar dan tidak
pernah hilang
4) Dalam aspek ekonomis dimana nilai jual air dapat dijangkau di seluruh
dengan diproses terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Air minum yang sehat, baik
dan layak untuk dikonsumsi wajib memenuhi kriteria persyaratan, seperti kriteria
fisik, kimia, maupun kriteria bakteriologis. Air yang dikonsumsi tidak boleh
mengandung zat-zat mineral atau zat kimia tertentu dalam jumlah yang tidak wajar
atau melampaui ambang batas yang telah ditentukan serta tidak mengandung racun
(Wulandari, 2017).
membangun water treatment plant untuk memproses air baku yang berasal dari mata
air maupun sungai. Proses pengolahan air minum pada Instalasi Air Minum melalui
Pengolahan Air (IPA), maka air yang dihasilkan akan sesuai dengan baku mutu yang
dengan banyak cara, disesuaikan dengan teknologi serta sarana dan prasarana yang
ada. Menurut Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) dapat direalisasikan dengan jaringan perpipaan dan jaringan non
perpipaan. SPAM atau yang biasa disebut dengan sistem Penyediaan air minum
perpipaan biasanya dikelola oleh daerah melalui Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).
bahwa air bersih merupakan salah satu sumber kehidupan manusia, maka tanpa
adanya air manusia tidak akan bertahan hidup. Untuk terus dapat melangsungkan
hidup, maka kebutuhan akan air harus selalu terpenuhi. Oleh karena itu, penyediaan
akan air bersih atau air minum yang sehat selalu menjadi tuntutan kebutuhan bagi
setiap insan, tidak terkecuali bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kota
Makassar.
Pengelolaan air sungai secara baik dan intensif yang dilakukan oleh
Minum (PDAM) merupakan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih
sekarang ini. Sejalan dengan perkembangan zaman dan pesatnya pertumbuhan jumlah
terhadap jasa air bersih pun terus mengalami peningkatan. Untuk itu Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar sebagai salah satu perusahaan daerah
yang ditunjuk pemerintah untuk mengelola di bidang jasa air bersih, harus senantiasa
dan mampu melayani kebutuhan air bersih baik untuk keperluan komersil, rumah
Dengan banyaknya kebutuhan akan air bersih, Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Makassar perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi air bersih
yang memiliki visi yaitu mewujudkan menjadi salah satu perusahaan air minum
terbaik, mandiri dan profesional, berwawasan global. Serta memiliki misi, yang salah
satunya yaitu memenuhi kinerja keuangan yang mandiri dan produktifitas yang
efisien dan efektif serta berdaya saing global. Seperti perusahaan lain pada umumnya,
B. Rumusan Masalah
Masalah pokok dalam penelitian ini berkaitan dengan proses pengolahan air
bagaimana air baku diolah menjadi air minum di PDAM Kota Makassar. Sehingga
masalah-masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana proses pengolahan air baku menjadi air minum yang dilakukan
2. Mempelajari cara menentukan kualitas air baku dan air minum berdasarkan
492/MENKES/PER/IV/2010?
C. Tujuan
khususnya pada IPA I Ratulangi dan IPA III antang adalah untuk:
1. Mempelajari proses pengolahan air baku menjadi air minum yang akan
didisribusikan.
2. Mempelajari cara menentukan kualitas air baku dan air minum berdasarkan
492/MENKES/PER/IV/2010.
3. Mempelajari cara menentukan dosis koagulan dalam proses pengolahan air
D. Manfaat
antara lain:
1. Manfaat Akademik
a. Bagi Mahasiswa
membandingkan ilmu yang didapatkan saat kuliah dengan ilmu di lapangan kerja.
b. Bagi Universitas
Untuk menjalin relasi dalam dunia kerja antara Universitas dengan PDAM
Kota Makassar khususnya pada IPA I Ratulangi dan IPA III Antang.
2. Manfaat Teknis
nantinya dapat digunakan untuk kemajuan PDAM Kota Makassar khususnya pada
D. Kegiatan
ini, dilaksanakan pada dua tempat Instalasi Pengolahan Air (IPA) yaitu IPA I
Ratulangi yang berlokasi di Jl. DR. Ratulangi No. 3, Kecamatan Ujung Pandang,
Kota Makassar dan IPA III Antang yang berlokasi di Jl. Perumnas Raya Jl. Lasuloro
Raya, Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kedua
instalasi tersebut merupakan bagian dari PDAM Kota Makassar itu sendiri.
oleh kampus yaitu pada tanggal 01 April 2021- 06 mei 2021. Namun, karena adanya
peserta PPL setiap harinya. Oleh karena itu, PPL ini dilakukan secara bergantian
dengan kelompok PPL lainnya. Sehingga PPL ini hanya dilakukan 4 minggu yaitu 2
minggu pertama di IPA 1 Ratulangi dan 2 minggu di IPA III Antang. Waktu
pelaksanaan PPL ini dilakukan setiap hari Senin-Jum’at. Kegiatan PPL pada IPA I
Ratulangi dimulai pukul 07.30-12.00 WITA. dan pada IPA III Antang dimulai pukul
08.00-12.00 WITA.
BAB II
TINJAUAN UMUM
1. Tahun 1924
tambah menjadi 100 liter/detik pada zaman kependudukan Jepang. Pada tahun 1974
namanya berubah menjadi Dinas Air Minum Kota Madya Ujung pandang hingga
tahun 1976 menjadi PDAM Ujung Pandang sesuai dengan Perda No.21/P/II/1976,
Berdasarkan Perda Tingkat II Kota madya Ujung Pandang No.6 tahun 1974,
1000 liter/detik. Air bakunya berasal dari Sungai Lekopancing Kota Maros yang
Dilakukan penambahan instalasi baru yaitu pada instalasi III melalui paket
Dari debit air yang ada (570 liter/detik) di PDAM Kota madya Ujung pandang
penambahan debit air sebesar 500 liter/detik. Penambahan kapasitas dilakukan pada
7. Tahun 1993
Sombala dengan kapasitas 200 liter/detik yang air bakunya diambil dari sungai
Jeneberang.
dengan kapasitas produksi 1000 liter/detik yang air bakunya dari dari bendungan
liter/detik dengan treatment baru dengan kapasitas 35 liter/detik karena sudah tidak
dapat di pakai. Penambahan Instalasi dan peningkatan kapasitas produksi dapat
1. Visi
“Mewujudkan menjadi salah satu perusahaan Air Minum terbaik, mandiri dan
2. Misi
masyarakat.
Kota Makassar adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu
Timur Indonesia. Berdasarkan garis koordinat Makassar terletak pada 5⸰8’s 199⸰25’E
dan 4446 RT. Kota makassa juga diapit dua buah sungai yaitu sungai Tallo yang
bermuara disebelah utara kota dan sungai Jeneberang bermuara pada bagian selatan
banyaknya permasalahan social salah satunya persediaan air bersih. Maka dari itu,
wilayah yang dimaksud dan telah tersebar di beberapa wilayah di kota Makassar
yaitu:
c. PDAM IPA III Antang: Jl. Perumnas Raya Jl. Lauloro Raya Manggala
PDAM IPA V Somba Opu: Jl. Malino No.45, Tamarunang Kec. Somba Opu,
Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan 92112 PDAM Makassar kini melayani berbagai
daerah wilayah pelayanan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dibagi menjadi beberapa
zona di kota Makassar adapun pendistribusian air dari ke 5 unit PDAM ke wilayah
III dan IV yang selanjutnya dibagi lagi menjadi 12 unit pelayanan serta 43 zona
Makna logo PDAM Kota Makassar seperti pada gambar di atas tersebut
2. Bentuk tetesan air sebagai simbol dari visi perusahaan PDAM Kota
Makassar.
3. Bentuk oval sebagai fungsi dan tugas PDAM Kota Makassar dinamis serta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan PPL dimulai pada hari senin 05 April 2021 hingga 30 April 2021
yang dilaksanakan pada dua tempat Instalasi Pengolahan Air (IPA) yaitu IPA I
Ratulangi yang berlokasi di Jl. DR. Ratulangi No. 3, Kecamatan Ujung Pandang,
Kota Makassar dan IPA III Antang yang berlokasi di Jl. Perumnas Raya Jl. Lasuloro
Raya, Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
B. Uraian Kegiatan
Kegiatan PPL diawali dengan pengenalan Labolatorium PDAM dan
dilanjutkan dengan pengenalan metode yang digunakan untuk uji kualitas air
berdasarkan standar analisis fisika dan kimia PDAM Kota Makassar. Ketika
melakukan kegiatan, anggota PPL mendapatkan bantuan dari beberapa pihak antara
lain pembimbing lapangan dan laboran serta anggota PPL dari instansi lain. Seluruh
kegiatan PPL dicatat dan ditanda tangani oleh pembimbing lapangan. Berikut ini
merupakan tahapan yang dilakukan untuk melaksanakan PPL di PDAM Kota
Makassar:
1. Tahap Perizinan
Pada tahap ini mahasiswa PPL wajib mengurus surat pengantar untuk
diberikan kepada tempat PPL yang dituju. Pengurusan surat pengantar ini dilakukan
di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. Surat pengantar dari
fakultas yang sudah ditandatangani kemudian diserahkan ke pihak PDAM Kota
Makassar. Pihak SDM PDAM Kota Makassar akan menghubungi anggota PPL
terkait pemberitahuan perizinan untuk melaksanakan kegiatan PPL di PDAM Kota
Makassar. Setelah mendapatkan perizinan, pihak SDM PDAM Kota Makassar akan
mengirimkan surat balasan berupa pemberian izin pelaksanaan PPL kepada Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan PPL dilakukan mulai tanggal 05 April hingga 30 April 2021.
Kegiatan rutin yang dilakukan meliputi pengujian kualitas air di Laboratorium
PDAM Kota Makassar menggunakan parameter fisika dan kimia. Kegiatan PKL yang
dilaksanakan di PDAM Kota Makassar dilakasanakan 2 kali dalam sepekan dan
selalu dipantau oleh pembimbing lapangan beserta laboran untuk memantau
perkembangan kegiatan dan hasil yang telah dicapai. Agenda kegiatan harian yang
dilakukan selama PKL disajikan pada Tabel 3.1:
a. Alat
Alat yang digunakan dalam kegiatan pengambilan dan pengujian kualitas air
2. ice box.
4. pH Meter.
6. Turbidymeter.
7. Korek api.
8. gelas.
10. Spektrofotometer.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam uji kualitas air adalah sebagai berikut :
1. sampel air yang didapatkan dari keran pelanggan PDAM Kota Makassar
sebanyak 20 sampel.
1. Analisis Fisika
Parameter fisik dalam analisis fisika meliputi warna, rasa, bau, kejernihan dan
suhu. Parameter bau dan rasa diamati menggunakan uji organoleptik. Sedangkan
clorimeter.
2. Analisis Kimia
Parameter dalam analisis kimia meliputi kandungan kesadahan, Sulfat (SO 4),
Mangan (Mn), Flouride (F), Sianida (CN), Besi (Fe), Klorida (Cl), Nitrat, Nitrit
(NO2), Alumunium (Al), Tembaga (Cu) dan Ammonia (NH 4). Sampel yang
didapatkan dari pelanggan diambil dan dipindahkan ke dalam tabung reaksi atau gelas
larutan atau padatan yang sesuai dengan kebutuhan analisis. Larutan dihomogenkan
dengan cara dikocok ataupun dipanaskan diatas pemanas. Setelah homogen, sampel
e. Analisa Harian
masukkan dalam gelas ukur lalu masukkan baume kedalam larutan PAC lalu baca
skalanya dan sesuaikan hasil plot garis dari skala vs konsentrasi untuk mengetahui
dengan air bersih, setelah itu diambil air baku sebanyak 1000 mL lalu masukkan
dalam 6 beaker glass. Menambahkan PAC hasil pengenceran dengan variasi volume
setiap beaker glass. Setelah diaduk, tambahkan koagulan menggunakan jartest
dengan pengadukan cepat 120 rpm selama 1 menit, pengadukan lambat 40 rpm
selama 10 menit, dan didiamkan selama 10 menit. Menguji kekeruhan setiap variasi
Prosedurnya yaitu menyiapkan alat dan bahan (Kuvet, tablet DPD 4 dan alat
Lovibond). Kemudian bersihkan kuvet yang akan digunakan dan pipet sampel air
sebanyak 10 mL. lalu 1 tablet DPD 4 ke dalam kuvet 1 dan kocok. Setelah itu isi
kuvet 2 dengan sampel air baku sebagai blanko (pembanding). Masukan kuvet 1 dan
2 kedalam alat lovibod dan bandingkan keduanya. Amati dan dicatat hasilnya.
permukaan kuvet dari bahan-bahan pengotor seperti sidik jari atau debu
menggunakan lap atau tissue. Lalu masukan kuvet kedalam turbidimeter lalu tekan
tombol Read. Catat hasil berupa angka dengan satuan NTU yang muncul pada layar.
4. Penentuan pH
Prosedurnya yaitu menyiapkan alat dan bahan (tabung reaksi dan alat
Lovibond). Bersihkan tabung reaksi yang akan digunakan dan pipet sampel air baku
sebanyak 10 mL. Tambahkan indikator Phenol Red sebanyak 2 tetes atau indikator
BTB ke dalam tabung 1, tabung 2 diisi dengan sampel air baku sebagai blanko
5. Alkalinity
Prosedurnya yaitu memasukan 100 mL sampel kedalam gelas kimia 100 mL.
larutan menjadi kuning. Dititrasi sampel dengan H2SO4 0,02 N hingga larutan
Prosedurnya yaitu menyiapkan alat untuk mengukur tinggi air baku (berupa
penggaris yang dibuat dari gagang sapu kayu yang). Dimasukkan penggaris kedalam
air baku. Dilihat tinggi air baku yang dihasilkan dan dicatat
f. Analisa Lengkap
1. Uji Kesadahan
kedalam Erlenmeyer 250 mL. Dipipet 2 mL larutan NH4Cl lalu dimasukkan ke dalam
sampel. Ditambahkan indikator EBT sebanyak ujung spatula. Dititrasi larutan dengan
peniter EDTA 0,01 N hingga larutan berubah warna dari warna ungu ke biru. Dicatat
Dimasukkan TDS meter kedalam sampel. Dibaca nilai yang ditunjukkan pada
3. Uji Kadar Cu
kedalam sampel sebanyak 1 sendok takar ysng telah ditentukan lalu homogenkan.
Ditambahkan Reagen Cu-2 kedalam sampel sebanyak 5 tetes lalu homogenkan.
60A. Dimasukkan sampel kedalam kuvet. Dimasukkan kuvet berisi sampel kedalam
4. Uji Kadar Fe
injektor (suntikan) lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Ditambahkan Reagen Fe-
1 kedalam sampel sebanyak 1 sendok takar ysng telah ditentukan lalu homogenkan.
Ditambahkan Reagen Fe-2 kedalam sampel sebanyak 0,5 mL lalu homogenkan dan
diamkan selama 5 menit. Ditambahkan reagen Fe-3 kedalam larutan sampel sebanyak
berisi sampel kedalam Spektrofotometer lalu dibaca nilai konsentrasi Fe pada larutan.
5. Uji Kadar Cr
injektor (suntikan) lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Ditambahkan Reagen Cr-
Reagen Cr-2 kedalam sampel sebanyak 6 tetes lalu homogenkan. Didiamkan selama
larutan sampel kedalam kuvet. Kuvet berisi sampel kedalam Spektrofotometer lalu
kuvet berisi sampel kedalam Spektrofotometer lalu dibaca nilai konsentrasi NO 2 pada
larutan.
kuvet berisi sampel kedalam Spektrofotometer lalu dibaca nilai konsentrasi NO 3 pada
larutan.
injektor (suntikan) lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Lalu tambahkan Reagen
NH4-1 kedalam sampel sebanyak 0,6 mL lalu homogenkan, Reagen NH 4-2 kedalam
sampel sebanyak satu sendok takar yang telah ditentukan. Diamkan selama 5 menit
berisi sampel kedalam Spektrofotometer lalu dibaca nilai konsentrasi NH4 pada
larutan.
sampel sebanyak 1 sendok takar yang telah ditentukan lalu homogenkan dan diamkan
selama 5 menit, Reagen SO4-3 kedalam sampel sebanyak 2,5 mL dan Reagen SO 4-4
lalu dimasukkan dalam botol steril. Ditambahkan 1 botol media (nutrisi) kedalam
botol steril lalu homogenkan, lalu masukkan larutan sampel kedalam cetakan
kemudian kedalam alat Quanti-Tray Sealer untuk menutup (dipres) cetakan. Inkubasi
dalam inkubator selama 1 hari dengan suhu ± 37°C. Dilakukan penyinaran UV untuk
melihat berapa bagian yang berkabut untuk jumlah fecal coliform . setelah itu
(MPN).
100 mL Dipipet H2SO4 4N sebanyak 10 mL lalu masukkan kedalam gelas ukur secara
sebanyak 0,1 gram Ditambahkan 20 mL etanol lalu masukkan ke dalam labu ukur