Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU SMH

Nama : Zein Kafin Malik

Kelas : TPG B 2019

NIM : B.1910829

 Sebutkan dan jelaskan 11 prinsip halal-haram berdasarkan Yusuf Qardhawi! Jelaskan


dengan pemahaman saudara masing-masing terkait dari penjelasan point-point prinsip
tersebut! Point tambahan diberikan jika kalian bisa memberikan ilustrasi/contoh dari
kehidupan sehari-hari

Jawab :

1. Hukum asal segala sesuatu adalah mubah/diperbolehkan. (‫)األصل في األشياءاإلباحة‬

Prinsip ini didasarkan atas Qo’idah Fiqih yang merupakan cabang dari qoidah
utama, ‫اليقين اليزال باالشك‬. Hukum asal segala sesustu yang diciptakan Allah adalah halal
dan boleh, kecuali ada nash, atau dalil yang mengharamkannya. Maka jika tidak
terdapat dari hukum pengharaman dari nash atau dalil, sesuatu tersebut hukumnya
boleh dan halal.

Ilustrasi : Budi menemukan jenis buah baru. Setelah ditelusuri segi nash dan dalil
terkait perkara yang diharamkan secara syariat,, buah tersebut tidak ditemukan ciri-ciri
makanan yang diharamkan secara syariat. Maka, buah tersebut hukumnya boleh dan
halal dimakan.

2. Yang berwenang menghalalkan dan mengharamkan hanya Allah.

Manusia atau siapapun tidak berwenang menyatakan keharaman dan kehalalan


suatu perkara, karena kuasa tersebut hanyalah milik Allah SWT. Para ulama hanya
mengelompokkan perkara halal haram berdasarkan ijtihad dan ilmu yang dimiliki.

Ilustrasi : Dalam menetapkan perkara halal dan haram, MUI menyesuaikanya dengan
yang Allah tetapkan, tidak semena-mena membuat hukum sendiri.

3. Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal setara dengan syirik.

Dalam Islam, tidak boleh seseorang menghalalkan perkara yang haram dan
mengharamkan perkara yang halal, karena perbuatan tersebut disamakan dengan syirik.
Allah tidak akan menghalalkan sesuatu kecuali yang baik-baik dan tidak akan
mengharamkan sesuatu kecuali yang buruk-buruk, maka manusia yang menentang
ketetapan tersebut sangatlah tercela.

Ilustrasi : Anton berpendapat bahwa memakan babi itu halal, padahal Allah sudah jelas
mengharamkannya dalam nash.

4. Pengharaman atas sesuatu dikarenakan sesuatu itu buruk dan berbahaya.

Allah yang menciptakan manusia, tidak mungkin mengharamkan sesuatu karena


perkara tersebut baik dan menghalalkan sesuatu karena perkara tersebut buruk. Yusuf
Qaradawi menyatakan bahawa setiap perkara yang diharamkan Allah pastiada gantinya
kepada sesuatu yang lebih baik, itulah salah satu bentuk rahmatdan kelembutan agama
Islam.

Ilustrasi : Babi diharamkan oleh Allah karena terbukti oleh ahli medis terdapat parasit
dan bakteri yang mematikan didalamnya. Terlepas dari itu, dengan keimanan, kita
harus taat bahwa memakan babi adalah haram meskipun penelitian itu belum ada.

5. Apa yang dihalalkan Allah sudah mencukupi manusia sehingga mereka tidak perlu
pada yang haram.

Islam memberikan pilihan yang lebih baik dan lebih banyak daripada perkara
haram yang merupakan hal-hal yang tidak penting.

Ilustrasi : Babi diharamkan oleh Allah tetapi Allah memberikan pilihan makanan lain
yang banyak dibolehkan dan lebih sehat

6. Sesuatu yang mengantarkan kepada yang haram hukumnya haram.

Allah melarang segala sesuatu yang haram dan segala sesuatu yang menjadi jalan,
penyebab, dan pendukung dari perkara yang diharamhkan oleh Allah.

Ilustrasi : Meminum minuman keras diharamkan, begitu pula kepada penjual minuman
keras tersebut.

7. Menyiasati yang haram, hukumnya haram

Penyiasatan yang haram menjadi halal tentu adalah suatu kebohongan.


Kebohongan adalah suatu hal yang dibenci Allah.

Ilustrasi : Meminum minuman keras sebagai penyemangat.


8. Niat yang baik tidak membuat apa yang haram menjadi halal.

Allah tidak akan menerima sebaik apapun niat baik seseorang karena disebabkan
cara yang digunakan adalah perkara yang diharamkan oleh Allah.

Ilustrasi : Memberi makan orang miskin dengan makanan hasil curian.

9. Hindari syubhat agar tidak terjatuh kepada yang haram.

Perkara yang tidak jelas atau masih samar dalam hukum halal-haram nya
sebaiknya ditinggalkan. Hal ini bisa disebabkan karena keraguan dan ketidaktahuan
atas sesuatu tersebut.

Ilustrasi : Menghindari membeli makanan dan minuman yang belum terdapat logo
kehalalan dari MUI.

10. Sesuatu yang haram berarti haram untuk semua orang.

Hukum yang ditetapkan oleh Allah bersifat universal, tidak membeda-bedakan


antar ras maupun suku, dan sebagainya.

Ilustrasi : Hukum mencuri adalah haram, tidak memandang ras maupun suku, dan
sebagainya.

11. Hal yang haram dibolehkan dalam keadaan darurat.

Prinsip ini didasarkan atas Qo’idah Fiqih ‫ورات‬ZZ‫بيح المحظ‬ZZ‫رورات ت‬ZZ‫ الض‬yang berarti
keadaan darurat membolehkan perkara yang dilarang. Karenanaya Islam mementingkan
keselamatan umat manusia dengan membolehkan sesuatu yang pada dasarnya
diharamkan karena darurat, dengan syarat tidak berlebihan dan mencukupi
kebutuhannya.

Ilustrasi : Memakan bangkai di saat keadaan darurat karena tidak ada lagi
makanan selain bangkai tersebut secara tidak berlebihan dan mencukupi kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai