Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 3351201510
KELAS :C
Dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan pangsa pasar
merek dengan mengoptimalkan kesempatan yang tersedia di pasar dikarenakan persaingan antar
perusahaan sangat tajam, dimana pesaing baru dapat masuk dengan mudah serta pemasok dan
pelanggan dapat meningkatkan tawar menawar. Semua perusahaan beroperasi dalam lingkungan
sosial ekonomi yang luas yang mencakup faktor-faktor hukum, sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Perusahaan juga beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif lebih cepat. Struktur lingkungan yang
kompetitif ini menentukan baik daya tarik keseluruhan industri dan membantu mengidentifikasi
peluang untuk menguntungkan posisi suatu perusahaan dalam suatu industri. Analysis merupakan
metode yang baik untuk membantu Anda menganalisis bagaimana kekuatan kompetitif membentuk
suatu industri untuk beradaptasi atau mempengaruhi sifat persaingan. Secara kolektif, Five Forces
menentukan daya tarik suatu industri, potensi keuntungan, dan kemudahan dan daya tarik mobilitas
dari satu posisi strategis yang lain. Karena itu,analisis ini berguna ketika perusahaan membuat
keputusan tentang masuk atau keluar dari industri serta untuk mengidentifikasi ancaman utama dan
peluang dalam suatu industri. Analisis lima kekuatan Porter adalah suatu kerangka kerja untuk
analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter. Dalam
teorinya, Porter mendorong organisasi untuk melihat melampaui apa yang dilakukan oleh para
kompetitor untuk menemukan faktor lain yang memberi dampak pada posisi dan kekuatan sebuah
organisasi dalam lingkungan bisnis. Menurut Porter, berikut adalah 5 Faktor yang memengaruhi
posisi dan laba sebuah organisasi, yaitu: tingkat persaingan (segment rivalry), ancaman pendatang
baru, ancaman produk tiruan / pengganti, ancaman dari kekuatan tawar menawar dari pembeli
maupun pemasok.
1. Segmen Rivalry Factor ( Faktor persaingan) , pada segmen yang dituju perlu diukur berapa
banyak pesaing dan berapa sengit tingkat persaingannya.
2. New Entrant Threat ( Ancaman Pendatang Baru ), kondisi pasar, regulasi dan kekuatan pesaing
memungkinkan pendatang baru masuk dalam pasar.
3. Substitution Thread ( Ancaman Produk tiruan atau pengganti ), bila produk yang akan kita
pasarkan itu produk spesifik dengan manfaat spesifik pula, maka produk pengganti langka,
sedang produk tiruan memerlukan waktu untuk memprosesnya.
4. Supplier Power ( Kekuatan Pemasok bahan Baku ), apakah untuk produk yang sesuai dengan
segmen pasar yang dituju cukup banyak tersedia pemasok bahan baku ? makin banyak pemasok
makin kuat posisi industry, sebaliknya makin sedikit pemasok maka makin sulit industry
melakukan tawar-menawar.
5. Buyer power ( kekuatan Pembeli ), apakah produk yang sesuai dengan segmen yang dituju
culup tersedia banyak pembeli atau gabungan pembeli ? makin banyak pembeli atau gabungan
pembeli makin kuat posisi industry, tetapi bila pembeli atau gabungan pembelinya sedikit maka
pasar produknya sempit.
Model Lima kekuatan Padsar dari Michel Porter merupakan kerangka dalam memahami struktur
industry. Model ini terdiri dari kekuatan yang mempengaruhi besarnya laba industry serta
tingkat pengembalian modal yang sudah ditanamkan
Persaingan antar perusahaan sangatlah tajam, pesaing baru dapat masuk ke industri dengan
relatif mudah, serta pemasuk dan pelanggan dapat meningkatkan tawar menawar, seperti industri
karet, barang dari karet dan barang dari plastic yang cukup pesat. Untuk mencapai keputusan
strategi, maka diperlukan manajemen strategis. Manajemen strategis terdiri dari lingkungan internal
yang meliputi kekuatan dan kelemhan yang dimiliki oleh perusahaan serta lingkungan eksternal yang
meliputi peluang dan ancaman bagi perusahaan. perencanaan strategi untuk pengembangan sistem
peringatan dini untuk menghindari ancaman atau mengembangkan strategi yang dapat mengubah
ancaman menjadi keuntungan bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan di
pasar atau untuk mengembangkan usahanya, maka suatu perusahaan atau industri tergantung pada
lima kekuatan porter. Perusahaan akan mempunyai keunggulan bersaing apabila perusahaan itu
dalam kondisi yang menguntungkan dari lima faktor persaingan pokok, yaitu masuknya pendatang
baru, ancaman produk pengganti, kekuatan penawaran tawarmenawar pembeli, kekuatan tawar-
menawar pemasok (suppliers), serta persaingan di antara para pesaing yang ada. Agar dapat
memenangkan setiap persaingan, setiap perusahaan harus memiliki strategi bersaing. Tujuan akhir
strategi bersaing adalah untuk menanggulangi kekuatan lingkungan demi kepentingan perusahaan.
Penurunan laba akan menyebabkan pengembalian modal yang ditanamkan makin lama. Oleh karena
itu industri harus berupaya supaya kekuatan-kekuatan pasar tersebut harus dilemahkan, kalau
mungkin dihilangkan., sehingga laba makin besar dan pengembalian modal makin cepat. Berikut
dirinci kekuatan-kekuatan pasar yang akan mempengaruhinya. Penurunan laba akan
menyebabkan pengembalian modal yang ditanamkan makin lama. Oleh karena itu industry
harus berupaya supaya kekuatan-kekuatan pasar tersebut harus dilemahkan, kalua mungkin
dihilangkan. Berikut dirinci kekuatan-kekuatan pasar yang akan mempengaruhinya
1. Ancaman produk pengganti ( Threat Of Substitution ), produk yang sukses dipasar pasti
akan menarik produk-produk sejenis, baik produk tiruan atau pengganti atau pendatang
baru. Ancaman dari produk tiruan dapat dihindari dengan adanya hak paten. Ancaman
dari produk pengganti atau produk pendatang baru agak susah ditolak, karena biasanya
produk pengganti atau produk pendatang baru lebih bagus atau lebih murah. Produk
pengganti dan pendatang baru akan menekan laba.
Keberadaan produk di luar batas-batas produk umum meningkatkan kecenderungan
pelanggan untuk beralih ke alternatif. Untuk menemukan alternatif ini, seseorang harus
melihat melampaui produk serupa yang diberi merek berbeda oleh pesaing. Sebaliknya,
setiap produk yang melayani kebutuhan serupa bagi pelanggan harus diperhitungkan.
Minuman berenergi seperti Redbull misalnya biasanya tidak dianggap sebagai pesaing
merek kopi seperti Nespresso atau Starbucks. Namun, karena kopi dan minuman energi
memenuhi kebutuhan yang sama (yaitu tetap terjaga/mendapatkan energi), pelanggan
mungkin bersedia beralih dari satu minuman ke minuman lainnya jika mereka merasa
bahwa harga kopi atau minuman energi meningkat terlalu tinggi. Hal ini pada akhirnya
akan mempengaruhi profitabilitas industri dan oleh karena itu juga harus diperhitungkan
saat mengevaluasi daya tarik industri.
2. Ancaman pendatang baru ( Thread of New Entrant ), jika sebuah produk laku dipasar
maka otomatis ini merupakan magnetdaya Tarik bagi produk baru. Bila pendatang baru
tidak dihambat maka akan menjadi pesaing yang akan menurunkan laba. Upaya
mencegah pendatang baru dinamakan “Barier to Entry” adalah keadaan dimana
pendatang baru susah masuk dan susah memasarkan produknya.
• Thread Of New Entrants
➢ Skala ekonomi
➢ Loyalitas merek
➢ Peraturan Pemerintah
➢ Biaya Perpindahan Pelanggan
➢ Keuntungan Biaya Mutlak
➢ Kemudahan dalam distribusi
➢ Basis Modal yang Kuat