Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ABI HURAIRAH

NIM : 8030210001

Perkembangan Etika dan Etika Profesi 1


BAB PERKEMBANGAN ETIKADAN
ETIKA PROFESI

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup


tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling
menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan
lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan
masing- masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung
tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah
dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan
dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya
etika di masyarakat kita.

Perkembangan Etika dan Etika Profesi 2


Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada
akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita.

1.1. Sejarah Etika


Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia semakin maju.
salah satu disiplin ilmu adalah di bidang filsafat. salah satu cabang ilmu filsafat
yang mempelajari problematika kesusilaan dan moralitas manusia adalah filsafat
moral atau yang biasa disebut dengan Etika. hal ini sesuai dengan apa yang
dikatakan A.C Ewing (2003: 13), "Etika atau Filsafat morah berhubungan dengan
nilai-nilai dan konsep tentang "seharusnya".

masalah-masalah moral seperti yang ada, bukanya menangani teori moral


yang abstrak semata-mata.
Banyak pertanyaan tak terjawab memenuhi benak para pengkaji filsafat
islam:mengapa studi etika tidak mendapatkan porsi layaknya studi-studi lain?.
Bagaimana mungkin etika, yang merupakan objek kajian paling dekat dengan
agama, tak mendapat cukup perhatian dari pemikir islam? Didalam tulisan ini,
kami mencoba untuk memaparka sejarah perkembangan Etika, dari masa ke masa.

Perkembangan Etika dan Etika Profesi 3


1. Etika Periode Yunani
Penyelidikan para ahli filsafat tidak banyak
memperhatikan masalah Etika. Kebanyakan dari mereka
melakukan penyidikan mengenai alam. misalnya :
bagimana alam ini terjadi ? apa yang menjadi unsur
utama alam ini ? dan lain-lain. sampai akhirnya daang
Sophisticians ialah orang yang bijaksana yang menjadi
guru dan tersebar ke berbagai negeri. Socrates
dipandang sebagai perintis ilmu akhlak. karena ia
pertama berusaha dengan sungguh- sungguh membentuk
perhubungan manusia dengan ilmu pengetahuan. Dia
berpendapat akhlak dan bentuk berhubungan itu. tidak
menjadi benar kecuali bila didasarkan ilmu
pengetahuan.
Faham Antisthense, yang hidup pada 444-370 SM.
Ajaranya mengatakan ketuhanan itu bersih dari segala
kebutuhan. dan sebaik-baik manusia itu yang
berperangai dengan akhlak ketuhanan. Maka ia
mengurangi kebutuhanya sedapat mungkin, rela dengan
sedikit, suka menanggung penderitaan, dan
mengabaikanya. Dia menghinakan orang kaya,
menyengkiri segala kelezatan, dan tidak peduli
kemiskinan dan cercaan manusia selama ia berpegangan
dengan kebenaran.
merupakan murid dari Socrates. Buah pemekiranya
dalam Etika berdasarkan teori contoh. Dia berpendapat
alam lain adalah alam rohani.
Perkembangan Etika dan Etika Profesi 4
Kemudian disusul Aristoteles (394-322 SM). Dia adalah
muridnya Plato. Pengikutnya disebut Peripatetis karena ia
memberi pelajaran sambil berjalan atau di tempat berjalan yang
teduh.
Aristoteles berpendapat bahwa tujuan akhir dari yang dikehendaki
manusia mengenai segala perbuatan adalah bahagia. Namun
pengertianya tentang konsep bahagia itu lebih luas dan lebih
tinggi. Menurutnya, untuk mendapatkan kebahagian, seseorang
itu hendaklah mempergunakan kekuatan akal dengan sebaik-
baiknya.
Aristoteles menciptakan teori serba tengah. tiap-tiap keutamaan
adalah tengah-tengah, diantara dua keburukan. Misalnya:
dermawan adalah pertengahan antara boros dan kikir. Keberanian
adalah pertengahan antara membabi-buta dan takut.
Pada kahir abad ke tiga, tersiarlah agama Nasrani di Eropa.
Agama tersebut merubh fikiran manusia dan membawa pokok-
pokok akhlak tersebut dalam taurat. Memberi pelajaran kepada
manusia. bahwa Tuhan adalah sumber segala akhlak. Tuhan yang
membuat patok yang harus kita pelihara dalam hubungan kita
dengan orang lain. Dan Tuhan juga yang menjelaskan tentang arti
baik dan jahat.
Baik menurut arti yang sebenernya adalah kerelaan Tuhan Allah,
dan melaksanakan segala perintahnya. Menurut ahli Filsafat
Yunani, pendorong untuk melakukan perbuatan baik ialah
pengetahuan atau kebijaksanaan. sedangkan menurut Agama

Perkembangan Etika dan Etika Profesi 5


2. Etika Abad Pertengahan
Pada Abad pertengahan, Etika bisa dikatakan 'dianiaya' oleh
Gereja. Pada saat itu, Gereja memerangi Filsafat Yunani dan
Romawi, dan menentang penyiaran ilmu dan kebudayaan kuno.
Gereja berkeyakinan bahwa kenyataan hakikat telah diterima dari
wahyu. dan apa yang terkandung dan diajarkan oleh wahyu
adalah benar, jadi manusia tidak perlu lagi bersusah-bersusah
menyeliki tentang kebenaran hakikat, karena semuanya telah
diatur oleh Tuhan.
Ahli-Ahli Filsafat Etika yang lahir pada masa itu, adalah panduan
dari ajaran Yunani dan Ajaran Nasrani. Di antara mereka yang
termasyur adalah Abelard (1079-1142 SM). seorang ahli Filsafat
Prancis. Dan Thomas Aquinus (1226-1270 SM), seorang ahli
Filsafat Agama dari Italia.
3. Etika Periode Bangsa Arab
Bangsa Arab pada zaman jahiliyah tidak mempuyai ahli-ahli
Filsafat yang mengajak kepad aliran atau faham tertentu
sebagaimana Yunani, seperti Epicurus, Zeno, Plato, dan
Aristoteles.
Hal itu terjadi karena penyidikan ilmu tidak terjadi kecuali di
Negara yang sudah maju. waktu itu bangsa Arab hanya memiliki
ahli-ahli hikmat dan sebagian ahli syair. Yang memerintahkan
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, mendorong
menuju keutamaan, dan menjauhkan diri dari kerendahan yang
terkenal pada zaman mereka.

meninggal pada tahun 339 H. demikian juga Ikhwanus Sofa, di


dalam risalah brosurnya, dan Abu ‘Ali ibnu Sina (370-428 H).
mereka telah mempelajarai Filsafat Yunani.
Perkembangan Etika dan Etika Profesi 6
Jadi Bangsa Arab pada masa itu, telah puas mengambil etika dari
agama dan tidak merasa butuh untuk menyelidiki mengenai dasar
baik dan buruk. oleh karena itu, agama banyak menjadi dasar
buku-buku yang dilukiskan di dalam etika. Seperti buku karya Al-
Ghazali dan Al-Mawardi.
Penyidik Bangsa Arab yang terbesar mengenai Etika adalah Ibnu
Maskawayh, yang wafat pada 421 H. dia mencampurkan ajaran
Plato, Aristoteles, Galinus dengan ajaran islam. Ajaran Aristoteles
bnyak termasu dalam penyelidikan tentang jiwa.
4. Etika Periode Abad Modern
Pada akhir abad lima belas, Eropa mulai bangkit. Ahli
pengetahuan mulai menyuburkan Filsafat Kuno. Begitu juga
dengan Italia, lalu berkembang ke suluruh Eorpa.
Pada masa ini, segala sesuatu dikecam dan diselidiki, sehingga
tegaklah kemerdekaan berfikir. Dan mulai melihat segala sesuatu
dengan pandangan baru, dan mempertimbangkanya dengan
ukuran yang baru.
Discarles, seorang ahli Filsafat Prancis (1596-1650). termasuk
pendiri Filsafat baru. Untuk ilmu pengetahuan, ia menetapkan
dasar-dasar sebagai berikut :
1. Tidak menerima sesuatu yang belum diperiksa akal dan nyata
adanya. Dan apa yang tumbuhnya dari adat kebiasaan saja,
wajib di tolak.
2. Di dalam penyelikidan harus kita mulai dari yang sekecil-
kecilnya, lalu meningkat ke hal-hal yang lebih besar.
3. Jangan menetapkan seusatu hukum akan kebenaran suatu hal
sehingga menyatakan dengan ujian.

Perkembangan Etika dan Etika Profesi 7


1.2. Etika Liberalisme dan Sosialisme
Pergeseran telah terjadi pada paham sosialisme maupun liberalisme. Menjelang
era globalisasi terjadi kegagalan dan keberhasilan liberalisme di negara-negara industri.
Liberalisme gagal secara etis etika karena mengubah paham liberalisme laissez faire
lasser passer atau non-intervensi negara terhadap proses aktifitas bisnis di pasar.
Melalui cita cita welfare state, maka campur tangan campur tangan pemerintah
dibidang sosial-politik sangat dominan. Sistem jaminan sosial direncanakan,
diselenggarakan oleh pemerintah dengan maksud membantu masyarakat miskin.
Liberalisme juga berhasil karena sistem ekonomi pasar diakui baik dan menguntungkan
banyak pihak.

KAPITALISME DAN DEMOKRATISASI


Kapitalisme sebagai system ekonomi membagi kelas sosial pelaku ekonomi
menjadi kelas kapitalis dan kelas proletar. Ideologi kapitalisme adalah liberalisme
mengutamakan milik pribadi, perolehan keuntungan, dan persaingan dalam sistem
ekonomi pasar bebas. Sistem kapitalis dioperasikan dengan pembentukan modal
massive membangun industri untuk memperoleh laba sebesar- besarnya, kemudian
reinvestasi kembali sampai kekayaan menjadi semakin besar. Sistem ekonomi tersebut
cenderung membentuk monopoli yang merugikan masyarakat bisnis, meskipun paham
iniditentang oleh para kapitalis.
Secara demokrasi praktek kapitalisme merugikan kelompok buruh karena
cenderung tidak memberikan kesejahteraan kepada buruh dan pembayaran gaji rendah
ini merupakan cermin rendahnya demokrasi dalam bisnis. Hak para buruh cenderung
tidak diperhatikan karena kapitalis mengutamakan penekanan biaya proses produksi
rendah agarkeuntungan bisnis dapat diperoleh maksimal.

Perkembangan Etika dan Etika Profesi 8

Anda mungkin juga menyukai