Anda di halaman 1dari 10

NAMA : MANDA PRATAMA

NIM : 18003069

MATKUL : PEMBELAJARAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR

ASESMEN PRA AKADEMIK

A. Konsep Dasar Asesmen Pra Akademik


Asesmen pra akademik atau Asesmen Perkembangan adalah Suatu proses pengumpulan
informasi tetang aspek-aspek perkembangan anak yang diduga secara signifikan
berpengaruh terhadap prestasi akademik-nya. Program pembelajaran akademik dapat
berjalan dengan baik apabila anak telah memiliki kesiapan atau kematangan sesuai dengan
irama perkembangannya.Aspek-aspek asesmen perkembangan meliputi gangguan motorik,
gangguan persepsi, gangguan atensi/perhatian, gangguan memori, hambatan dalam orientasi
ruang, arah/spatial, hambatan bahasa, hambatan pembentukan konsep dan mengalami
masalah perilaku
Asesmen perkembangan menekankan pada aspek aspek yang berkaitan dengan
keterampilan persyaratan yang diperlukan untuk keberhasilan bidang akademi. Adapun
aspek aspek yang diases dapat berupa perkembangan kognitif, yang meliputi aspek bahasa
dan komunikasi persepsi konsentrasi dan memori, perkembangan motorik,perkembangan
social,dan perkembangan emosi. Sedangkan Harwell (1982)mengemukakan bahwa aspek
aspek perkembangan yang perlu diases khususnya bagi anak berkesulitan belajar adalah:
gangguan motorik, gangguan persepsi,gangguan perhatian/atensi, gangguan
memori,hambatan dan orientasi ruang/arah,hambatan dalam perkembangan
bahasa,hambatan dalam pembentukan konsep dan mengalami masalah pada perilaku

B. Bagian – Bagian Asesmen Pra Akademik


1. Perkembangan Persepsi
Persepsi berasal dari istilah bahasa Inggris ” Perception” artinya tanggapan
atau penerimaan langsung dari sesuatu; daya memahami atau menaggapi sesuatu;
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya. Secara definisi
persepsi dapat diartikan sebagai proses memahami dan menginterpretasikan
informasi sensoris atau kemampuan intelek untuk menyarikan makna dari
data/informasi yang diterima oleh berbagai indera. Dengan demikian untuk
memahami proses persepsi terlebih dahulu harus dipahami apa yang disebut dengan
penginderaan (sensasi/sensori)
Penginderaan sebetulnya merupakan proses fisiologis. Stimulus yang diterima
oleh pancaindera akan ditransfer ke otak untuk diolah sehingga membentuk sebuah
gambaran. Namun demikian, hasil pembentukan di otak tidak selamanya memberi
gambaran seperti apa yang diinderanya. Misalnya, seorang anak diminta untuk
mengamati huruf /d/, di samping huruf tersebut berderet huruf-huruf lain seperti
/p/, /b/, /d/, /a/. Apabila anak dapat menunjukan huruf /d/ pada deretan huruf-huruf
tadi, maka proses persepsi telah terjadi karena ada penafsiran yang sama. Tetapi jika
yang ditunjuk adalah huuf /a/, maka yang terjadi hanya proses penginderaan.
Sebetulnya anak melihat huruf /d/, tetapi apa yang dilihatnya tidak membentuk
gambaran yang benar. Secara fisiologis ia tidak mengalami gangguan penglihatan,
akan tetapi ia tidak dapat menafsirkan objek yang dilihatnya, dan inilah yang
dimaksud mengalami gangguan persepsi.
Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis persepsi:
a. Persepsi visual merupakan kemampuan untuk memahami atau
menginterpretasikan segala sesuatu yang dilihat.
b. Persepsi auditif adalah kemampuan untuk memahami dan menginterpretasikan
segala sesuatu yang didengar.
c. Persepsi kinestetik merupakan perasaan yang sangat kompleks yang ditimbulkan
oleh rangsangan di otot, urat, dan pergelangan. Persepsi kinestetik menunjukan
kemampuan untuk memahami posisi dan gerakan bagian tubuh.
d. Persepsi taktil berhubungan dengan kepekaan kulit terhadap sentuhan atau
rabaan, tekanan, suhu dan nyeri. Persepsi taktil menunjukan kemampuan
mengenal berbagai objek melalui perabaan.
Asesmen perkembangan persepsi ditujukan untuk menghimpun informasi
tentang tahap perkembangan persepsi anak yang dapat membantu guru dalam
memahami kemampuan persepsi anak yang meliputi persepsi visual, persepsi auditif,
persepsi kinestetik dan persepsi taktil.

2. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam
mengadakan hubungan dengan sesamanya. Kemampuan berbahasa seseorang dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu kemampuan berbahasa pasif (reseptif) dan
kemampuan berbahasa aktif (ekspresif). Kemampuan berbahasa pasif adalah
kemampuan memahami pikiran, perasaan, dan kehendak orang lain. Sedangkan
kemampuan berbahasa aktif adalah kemampuan untuk menyatakan pikiran, perasaan
dan kehendak sendiri kepada orang lain. Secara umum perkembangan bahasa
digambarkan oleh Myklebust (Sutjihati, 2006) yang meliputi : tahap inner language,
receptive language, dan expressive language.
Asesmen perkembangan bahasa ditujukan untuk mengumpulkan atau
menghimpun data/informasi tentang aspek-aspek perkembangan bahasa yang meliputi
kemampuan memahami makna kata, kemampuan untuk mengekspresikan diri secara
verbal,dan kemampuan dalam pelafalan (artikulasi),sehingga dapat membantu guru dalam
memahami tingkat dan kemampuan belajar bahasa anak.

3. Perkembangan Motorik
Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian
tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan
rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Perkembangan motorik
berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf,
urat saraf, Dan otot yang terkoordinasi.Perkembangan motorik meliputi
kemampuan dalam melakukan gerak, baik yang bersifat gerakan kasar, gerakan
halus, keseimbangan dan koordinasi. Kemampuan gerakan kasar (gross motor)
adalah gerak tubuh yang menggunakansebagian besar atau sekumpulan otot-otot
besar dan biasanya memerlukan tenaga.Contohgerakan kasar adalah: merangkak,
berdiri, berjalan, mendorong, naik/turun tangga, berjingkrak, melompat, menendang,
melempar, dan lain-lain.
Sedangkan kemampuan motorik halus (fine motor) adalah kemampuan gerak
yang hanya menggunakan otot-otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil
yang membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik. Contoh
gerakan halus adalah: menulis, mewarnai, menggunting, memotong, mencoret
dengan jari, menyortir benda sesuai dengan bentuknya, menjelujur, memutar benda,
merangkai kalung-kalungan, dan lain-lain.
Asesmen perkembangan motorik ditujukan untuk mengetahui informasi
tentang aspek-aspek perkembangan motorik anak yang meliputi aspek motorik kasar,
motorik halus, aspek keseimbangan dan koordinasi. Asesmen ini dapat membantu
guru dalam memahami tingkat kemampuan motorik anak. Dengan demikian dapat
ditentukan bahwa ruang lingkup perkembangan motorik meliputi:
a. Kemampuan untuk melakukan gerakan kasar (gross motor)
b. Kemampuan puan untuk melakukan gerakan halus (fine motor)
c. Kemampuan dalam keseimbangan (balance)
d. Kemampuan koordinasi (coordination)

4. Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan sosial individu (Latifa, 2017) ditandai dengan pencapaian
kematangan dalam interaksi sosialnya, bagaimana ia mampu bergaul, beradaptasi
dengan lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok
(Pangestuti, 2013). Perkembangan sosial seseorang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosial dimana ia berada, baik keluarga, teman sebaya, guru, dan
masyarakat sekitarnya. Sedangkan emosi Menurut Pengestuti (2013) adalah perasaan
intens yang ditujukan kepada seseorang atau suatu kejadian.

5. Perkembangan Kognitif
Kognitif (Girgagunarsa, 1981) yaitu mencakup aspek-aspek struktur
intelektual yang digunakan untuk mengetahui sesuatu seperti fungsi mental yang
mencakup persepsi, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan masalah. Menurut
Piage (Abdurrahman, 2012) tahap-tahap perkembangan kognitif berdasarkan umur
yaitu:
a. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) Pada periode ini anak belajar melalui indra
dan gerak serta berinteraksi dengan lingkungan fisik. Melalui bergerak,
meraba, memukul, menggigit dan memanipulasi objek-objek secara fisik, anak
belajar mengenai sifat ruang, waktu, lokasi, ketetapan, dan sebab akibat.
b. Tahap Praoperasional (4-7 tahun) Perkembangan kemampuan menggunakan
simbol untuk melambangkan objek di dunia ini. Pemikiran masih terus bersifat
egosentris dan terpusat.
c. Tahap Konkret Operasional (7-11 tahun) Pada tahapan ini yang dipikirkan
oleh anak masih terbatas pada benda-benda konkret yang dapat dilihat dan
diraba. Benda-benda yang tidak jelas, yang tidak tampak dalam kenyataan,
masih sulit dipikirkan oleh anak.
d. Tahap Formal Operasional (11 tahun atau lebih) Pada tahapan ini anak
memperlihatkan adanya suatu masa transisi utama dalam proses berpikir. Pada
tahapan ini anak telah mampu berpikir abstrak, menggunakan berbagai teori,
dan menggunakan berbagai hubungan logis tanpa menunjukkan hal-hal yang
konkret.tahapan ini

C. Format Asesmen Pra Akademik

N Aspek Penilaian Keterangan


O Ya Tidak
1 Persepsi visual

Menunjukan bentuk benda

a. Bulat

b. Segitiga

c. Persegi
d. Persegi panjang

Menunjukan warna

a. Merah

b. Kuning

c. Hijau

d. Biru

Menunjukan ukuran besar kecil

a. Besar

b. Kecil

c. Tinggi

d. Rendah

2 Persepsi Auditori

Mengenal bunyi binatang

a. Ayam

b. Kucing

c. kambing

d. sapi

e. burung

3 Persepsi Kinestetik

a. Jalan ditempat

b. Menaiki tangga

c. Menuruni tangga

4 Persepsi Taktil
Membedakan permukaan benda

a. kasar

a. halus

Membedakan suhu

a. panas

b. dingin

5 Perkembangan bahasa

Bahasa reseptif

a.mengerti bahasa lisan

b.mengerti ketika dipanggil

Bahasa ekspresif

a.melakukan kontak mata

b.bicara jelas

c.mengungkapkan keinginan

d.menunjuk benda atau orang yang dituju

6 Artiklasi

a.menunjukan lidah kedepan

b.menunjukan lidah keatas

c.menjulurkan lidah kebawah

d.menjilat bibir atas

e.menjilat bibir bawah

f.memonyongkan kedua bibir

g.menggembungkan kedua pipi


h.menggembungkan pipi kanan

i.menggembungkan pipi kiri

j.mendorong pipi kanan dengan lidah

k.mendorong pipi kiri dengan lidah

7 Motorik kasar

a.mengangkat meja

b.menundukan kepala

c.menoleh kepala kekanan

d.menoleh kepala ke kiri

e.berdiri

f.memukul

g.menangkap

h.melompat

i.mendorong

j.menarik

8 Keseimbangan

a.berjalan lurus

b.mengangkat kaki kiri

c.mengangkat kaki kanan

d.mengangkat tangan kanan

e.mengangkat tangan kiri

f.mengangkat kedua tangan

g.merentangkan kedua tangan


9 Motorik halus

a.meremas kertas

b.meremas tisu

c.menggunting kertas tanpa pola

d.mengggunting kertas berpola

e.melipat bebas

f.mencoret bebas

10 Koordinasi mata-tangan

a.melempar bola

b.menangkap bola

c.menghubungkan dua titik dengan pensil

d.mengambil benda dari atas meja

11 Koordinasi mata-kaki

a.berjalan mengikuti garis

b.menendang bola

c.menghentakan kaki sesuai tepukan tangan

d.menirukan gerakan kaki tester

12 Perkembangan Sosial

a. suka menyendiri

b.memilih-milih teman

b. pemalu

c. mementingkan diri sendiri

d. berbagi dengan teman


e. mementingkan diri sendiri

13 Perkembangan emosi

a. mendongkol kepada guru

b. mudah tersinggung

c. suka menangis

d. melamun dalam kelas

e. suka mengganggu teman

14 Kognitif

Memori jangka pendek

a. mengulang perkataan guru

b. mengingat warna setelah dilihatkan

c. mengulang bentuk setelah dilihatkan

Memori jangka panjang

a. menyebutkan nama sendiri

b. menyebutkan nama orangtua

c. menyebutkan nama saudara

d. menyebutkan nama teman

e. menyebutkan alamat rumah

Anda mungkin juga menyukai