NIM : 18003069
2. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam
mengadakan hubungan dengan sesamanya. Kemampuan berbahasa seseorang dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu kemampuan berbahasa pasif (reseptif) dan
kemampuan berbahasa aktif (ekspresif). Kemampuan berbahasa pasif adalah
kemampuan memahami pikiran, perasaan, dan kehendak orang lain. Sedangkan
kemampuan berbahasa aktif adalah kemampuan untuk menyatakan pikiran, perasaan
dan kehendak sendiri kepada orang lain. Secara umum perkembangan bahasa
digambarkan oleh Myklebust (Sutjihati, 2006) yang meliputi : tahap inner language,
receptive language, dan expressive language.
Asesmen perkembangan bahasa ditujukan untuk mengumpulkan atau
menghimpun data/informasi tentang aspek-aspek perkembangan bahasa yang meliputi
kemampuan memahami makna kata, kemampuan untuk mengekspresikan diri secara
verbal,dan kemampuan dalam pelafalan (artikulasi),sehingga dapat membantu guru dalam
memahami tingkat dan kemampuan belajar bahasa anak.
3. Perkembangan Motorik
Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian
tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan
rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Perkembangan motorik
berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf,
urat saraf, Dan otot yang terkoordinasi.Perkembangan motorik meliputi
kemampuan dalam melakukan gerak, baik yang bersifat gerakan kasar, gerakan
halus, keseimbangan dan koordinasi. Kemampuan gerakan kasar (gross motor)
adalah gerak tubuh yang menggunakansebagian besar atau sekumpulan otot-otot
besar dan biasanya memerlukan tenaga.Contohgerakan kasar adalah: merangkak,
berdiri, berjalan, mendorong, naik/turun tangga, berjingkrak, melompat, menendang,
melempar, dan lain-lain.
Sedangkan kemampuan motorik halus (fine motor) adalah kemampuan gerak
yang hanya menggunakan otot-otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil
yang membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik. Contoh
gerakan halus adalah: menulis, mewarnai, menggunting, memotong, mencoret
dengan jari, menyortir benda sesuai dengan bentuknya, menjelujur, memutar benda,
merangkai kalung-kalungan, dan lain-lain.
Asesmen perkembangan motorik ditujukan untuk mengetahui informasi
tentang aspek-aspek perkembangan motorik anak yang meliputi aspek motorik kasar,
motorik halus, aspek keseimbangan dan koordinasi. Asesmen ini dapat membantu
guru dalam memahami tingkat kemampuan motorik anak. Dengan demikian dapat
ditentukan bahwa ruang lingkup perkembangan motorik meliputi:
a. Kemampuan untuk melakukan gerakan kasar (gross motor)
b. Kemampuan puan untuk melakukan gerakan halus (fine motor)
c. Kemampuan dalam keseimbangan (balance)
d. Kemampuan koordinasi (coordination)
4. Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan sosial individu (Latifa, 2017) ditandai dengan pencapaian
kematangan dalam interaksi sosialnya, bagaimana ia mampu bergaul, beradaptasi
dengan lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok
(Pangestuti, 2013). Perkembangan sosial seseorang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosial dimana ia berada, baik keluarga, teman sebaya, guru, dan
masyarakat sekitarnya. Sedangkan emosi Menurut Pengestuti (2013) adalah perasaan
intens yang ditujukan kepada seseorang atau suatu kejadian.
5. Perkembangan Kognitif
Kognitif (Girgagunarsa, 1981) yaitu mencakup aspek-aspek struktur
intelektual yang digunakan untuk mengetahui sesuatu seperti fungsi mental yang
mencakup persepsi, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan masalah. Menurut
Piage (Abdurrahman, 2012) tahap-tahap perkembangan kognitif berdasarkan umur
yaitu:
a. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) Pada periode ini anak belajar melalui indra
dan gerak serta berinteraksi dengan lingkungan fisik. Melalui bergerak,
meraba, memukul, menggigit dan memanipulasi objek-objek secara fisik, anak
belajar mengenai sifat ruang, waktu, lokasi, ketetapan, dan sebab akibat.
b. Tahap Praoperasional (4-7 tahun) Perkembangan kemampuan menggunakan
simbol untuk melambangkan objek di dunia ini. Pemikiran masih terus bersifat
egosentris dan terpusat.
c. Tahap Konkret Operasional (7-11 tahun) Pada tahapan ini yang dipikirkan
oleh anak masih terbatas pada benda-benda konkret yang dapat dilihat dan
diraba. Benda-benda yang tidak jelas, yang tidak tampak dalam kenyataan,
masih sulit dipikirkan oleh anak.
d. Tahap Formal Operasional (11 tahun atau lebih) Pada tahapan ini anak
memperlihatkan adanya suatu masa transisi utama dalam proses berpikir. Pada
tahapan ini anak telah mampu berpikir abstrak, menggunakan berbagai teori,
dan menggunakan berbagai hubungan logis tanpa menunjukkan hal-hal yang
konkret.tahapan ini
a. Bulat
b. Segitiga
c. Persegi
d. Persegi panjang
Menunjukan warna
a. Merah
b. Kuning
c. Hijau
d. Biru
a. Besar
b. Kecil
c. Tinggi
d. Rendah
2 Persepsi Auditori
a. Ayam
b. Kucing
c. kambing
d. sapi
e. burung
3 Persepsi Kinestetik
a. Jalan ditempat
b. Menaiki tangga
c. Menuruni tangga
4 Persepsi Taktil
Membedakan permukaan benda
a. kasar
a. halus
Membedakan suhu
a. panas
b. dingin
5 Perkembangan bahasa
Bahasa reseptif
Bahasa ekspresif
b.bicara jelas
c.mengungkapkan keinginan
6 Artiklasi
7 Motorik kasar
a.mengangkat meja
b.menundukan kepala
e.berdiri
f.memukul
g.menangkap
h.melompat
i.mendorong
j.menarik
8 Keseimbangan
a.berjalan lurus
a.meremas kertas
b.meremas tisu
e.melipat bebas
f.mencoret bebas
10 Koordinasi mata-tangan
a.melempar bola
b.menangkap bola
11 Koordinasi mata-kaki
b.menendang bola
12 Perkembangan Sosial
a. suka menyendiri
b.memilih-milih teman
b. pemalu
13 Perkembangan emosi
b. mudah tersinggung
c. suka menangis
14 Kognitif