Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad As’ad Mu’izzu

Kelas : XII MIPA 4

1. Faktor" penyebab memburuknya keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan


Indonesia.
1.Beragamnya mata uang yang beredar
Saat Indonesia merdeka bermacam-macam mata uang yang ada di pasar. Seperti ORI
(Oeang Republik Indonesia), uang De Javasche Bank dari masa penjajahan, uang NICA
(administrasi kolonial Belanda) dan sebagainya. Nilai tukar mata-uang ini berubah-ubah dan
membingunkan masyarakat serta menyulitkan kegiatan perekonomian.
2. Blokade Belanda
Penjajah Belanda melakukan blokade untuk mencegah masuknya senjata ke para
pejuang dan merusak ekonomi Indonesia, akibatnya terjadi krisis ekonomi. Selain itu para
pejuang harus melakukan penyelundupan untuk mendapat suplai seperti obat dan senjata.
Pilot Abdurrahman Saleh dan Iswahyudi tewas saat pesawatnya jatuh dalam salah satu upaya
menembus blokade Belanda ini. Sementara pelopor Angkatan Laut, John Lie, berjasa dengan
menembus blokade ini dan menjual hasil bumi Indonesia ke Singapura untuk dibelikan senjata
guna melawan Belanda.
3. Adanya peredaran uang Jepang yang tidak terkendali,
Pada Agustus 1945, peredaran uang Jepang di Jawa mencapai 1,6 miliar. Jumlah ini
bertambah besar ketika tentara sekutu berhasil menduduki berapa kota besar ketika tentara
sekutu berhasil menduduki beberapa kota besar di Indonesia dan menguasai perbankan.
Dalam hal ini, pemerintah RI tidak dapat menyatakan mata uang Jepang tersebut tidak berlaku
karena pemerintah belum memiliki mata uang pengganti
4. Inflasi tinggi
Karena kondisi perang, blokade dan menyebabkan kenaikan harga yang tinggi, atau
disebut hiperinflasi. Akibatnya harga kebutuhan tidak bisa terjangkau.

2. Bagaimana cara pemerintah Indonesia dalam mengatasi kesulitan ekonomi


pada saat itu
1. Pinjaman Nasional
Program Pinjaman Nasional ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan. lr. Surachman
dengan persetujuan BP-KNIP. Pinjaman Nasional akan dibayar kembali selama jangka waktu
40 tahun. Besar pinjaman yang dilakukan pada bulan Juli 1946 sebesar Rp. 1.000.000.000,00.
Pada tahun pertama berhasil dikumpulkan uang sejumlah Rp. 500.000.000,00. Sukses yang
dicapai ini menunjukkan besarnya pemberian dan dogma rakyat kepada Pemerintah RI.
2. Mengeluarkan Oeang Republik Indonesia
Pada tanggal 30 Oktober 1946, sebagai tindak lanjut dala memperbaiki perekonomian,
pemerintah RImengeluarkan uang kertas baru yang dikenal dengan nama Oeang Republik
Indonesia (ORI).Mata uang ORI digunakan sebagai alat pembayaranyang sah sekaligus
segagai mata uang pengganti mata uang Jepang dengan kurs satu per seribu. Setiap seribu
mata uang Jepang bernilai satu rupiah ORI.
3. Konferensi Ekonomi
Pada awal kemerdekaan, pemerintah masih berkonsentrasi pada pemulihan dampak
pendudukan Jepang dan mengatasi kedatangan Belanda beserta sekutu. Oleh karena itu, pada
bulan Februari 1946 pemerintah mengadakan Konferensi Ekonomi yang dipimpin oleh Menteri
Kemakmuran Darmawan Mangunkusumo. Konferensi Ekonomi dilaksanakan dengan agenda
menyamakan persepsi dan meraih kesepakatan dalam menanggulangi masalah perekonomian.
4. Plan Kasimo
Indonesia merupakan negara agraris. Sebagian besar penduduk Indonesia bermata
pencaharian sebagai petani. Melihat kondisi tersebut, Menteri Persediaan Makanan Rakyat I.J.
Kasimo mencetuskan kebijakan yang disebut Plan Kasimo. Plan Kasimo merupakan kebijakan
yang bertujuan meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada pangan. Plan
Kasimo akhirnya terlaksana melalui Rencana Produksi Tiga Tahun (1948-1950). Adapun pokok-
pokok Plan Kasimo meliputi beberapa aspek sebagai berikut.
a. Perluasan kebun bibit dan padi unggul.
b. Pencegahan penyembelihan hewan pertanian.
c. Penanaman kembali tanah kosong.
d. Pemindahan penduduk (transmigrasi) 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatra dalam jangka waktu
10-15 tahun.

3. Jelaskan keadaan politik pada masa Demokrasi Liberal.


 Republik Indonesia Serikat (RIS) resmi dibubarkan sejak tanggal 17 Agustus 1950 dan
secara langsung Indonesia kembali menjadi negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Karena kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia maka dasar negara yang
digunakan adalah UUDS 1950 sampai terbentuknya konstitusi yang tetap.
 Dalam UUDS 1950 ditetapkan bahwa sistem demokrasi yang digunakan adalah demokrasi
liberal, sedangkan sistem pemerintahannya adalah kabinet parlementer.
 Prinsip utama dalam kabinet perlementer yaitu kekuasaan pemerintahan tertinggi suatu
negara dipegang oleh perdana menteri sehingga presiden hanya berkedudukan sebagai
kepala negara. Nantinya seorang perdana menteri bersama dengan para menteri (kabinet)
bertanggung jawab kepada parlemen (DPR).
 Selama berlakunya UUDS 1950, pemerintah Republik Indonesia diwarnai dengan
pergantian tujuh kabinet secara berturut-turut, yaitu sebagai berikut.
1. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951)
2. Kabinet Sukiman (27 April 1951 – 3 April 1952)
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 2juni 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956 – 14 Maret 1957)
7. Kabinet Djuanda (9 April 1957 – 5 Juli 1959)
 Karena masa kerja atau usia kabine kerja yang hanya sesat, pelaksanan program kerja
kabinet tidak mungkin berjalan maksimal, tuntas dan merata. Pembangunan masyarakat,
bangsa, dan negara di segala bidang tidak dapat terlaksana karena para pemimpin partai
yang menjadi menteri hanya memikirkan kepentingan partainya.
4. Mengapa kabinet selalu silih berganti?
Penyebab utama sering terjadinya pergantian kabinet dalam masa demokrasi
parlementer adalah perselisihan antara partai politik, sehingga banyak terjadi mosi tidak
percaya dan pencabutan dukungan yang menyebabkan kabinet jatuh dan perdana
menteri harus mengembalikan mandatnya ke presiden.

5. Kabinet apa saja yang pernah berkuasa pada masa Demokrasi Liberal, apa saja
programya, juga penyebab kejatuhannya dan peristiwa penting apa yang terjadi
pada mada kabinet tersebut.
1.Kabiner Natsir (6 September 1950 21 Maret 1951)
Peristiwa penting yang terjadi pada masa kabinet ini ialah:
a.Perundingan mengenai Irian Barat yang masih diduduki Belanda dan
b. bergabungnya Indonesia dengan PBB

Program kabinet Natsir:


a.menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman negara
b. mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan
c. menyempurnakan organisasi angkatan perang dan pemulihan para mantan anggota tentara
dan Gerilya yang ada di dalam masyarakat
d. menyelesaikan masalah Irian Barat dan
e. mengembangkan dan memperkuat kekuatan ekonomi rakyat sebagai dasar bagi
pelaksanaan ekonomi nasional yang sehat

penyebab jatuh nya kabinet ini dikarenakan kegagalan kabinet ini dalam menyelesaikan
masalah Irian Barat dan adanya masih tidak percaya dari PNI Menyangkut pencabutan
peraturan pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. Musi tersebut disetujui parlemen sehingga
kabinet Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada presiden

2.kabinet Sukiman 27 April 1951 - 3 April 1952

peristiwa penting yang terjadi pada masa kabinet ini adalah


a. penandatanganan MSA (Mutual Security Act) program kabinet Sukiman
dalam bidang keamanan menjalankan tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk
menjamin keamanan dan ketentraman negara
b.dalam bidang ekonomi mengusahakan Kemakmuran secepatnya dan memperoleh hukum
agraria agar sesuai dengan kepentingan petani
c. dalam bidang sosial mempercepat usaha penempatan para bekas pejuang di lapangan
usaha
d. mempercepat persiapan Pemilu dan
e. menerapkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memasukkan Irian Barat secepatnya ke
dalam wilayah republik Indonesia

kejatuhan kabinet Sukiman merupakan akibat dari ditanda tangannya persetujuan bantuan
ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual Security
Act ( MSA).Persetujuan ini menimbulkan top Siran bau Indonesia telah memasuki blok Barat,
Yang berarti bertentangan dengan politik luar negeri Indonesia Yang bebas aktif.Muncul
pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik
dukungannya Dari kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman
harus mengembalikan mandatnya kepada presiden

3.Kabinet Wilopo ( 3 April 1952-2 Juni 1953)


Peristiwa penting yang terjadi pada masa kabinet ini adalah
a.Peristiwa 17 Oktober 1952 ; KSAD JENDERAL AH NASUTION dan 7 komandan daerah
mengarahkan tentara di depan istana negara Dan meminta dibubarkannya DPR
b. peristiwa Tanjung morawa Yang terjadi pada 6 Maret 1953 : Bentrokan antara penggarap
Lahan liar Polisi yang memakan beberapa korban

Program kerja Wilopo


a. mempersiapkan Pemilu
b. berusaha mengembalikan Irian Barat ke dalam pengakuan republik Indonesia
c. meningkatkan keamanan dan kesejahteraan
d. memperbarui bidang pendidikan dan pengajar An dan
e.melaksanakan politik luar negeri bebas aktif
akibat peristiwa Tanjung morawa munculnya Mosi tidak percaya dari serikat tani Indonesia
terhadap kabinet Wilopo. sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden 2
Juni 1953.

4. kabinet Ali Sastrowmijoyo 1 ( 13 juli 1953-12 agustus 1955)


peristiwa penting yang terjadi pada masa kabinet ini adalah
a.penyelenggaraan konferensi Asia Afrika di Bandung tanggal 18-24 April 1955
b.Mr.Iskaq Cakrohadisuryo sebagai menteri perekonomian mencetuskan sistem ekonomi yang
disebut sistem ekonomi Alibaba

program kabinet Ali Sastrowmijoyo 1


a. program dalam negeri:antara lain meningkatkan keamanan dan Kemakmuran serta segera
dilaksanakannya pemilihan umum
b. pembebasan Irian Jaya secepatnya
c. program luar negeri: antara lain pelaksanaan politik bebas aktif dan peninjauan kembali
persetujuan KMB dan
d. penyelesaian pertikaian politik
penyebab jatuh nya kabinet ini NU menarik dukungan Dan menterinya dari kabinet hingga
keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan Mandatnya pada
presiden

5. kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 - 3Maret 1956)


Peristiwa penting yang terjadi pada masa kabinet ini adalah :
a. Terselenggaranya pemilihan umum 1955

Program Kabinet Burhanuddin Harahap :


a. Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah, dalam hal ini kepercayaan AD dan
masyarakat.
b. Akan dilaksanakan pemilihan umum, desentralisasi, memecahkan masalah inflasi dan
korupsi.
c. Perjuangan mengembalikan Irian Barat.
Penyebab jatuhnya kabinet ini ialah dikarenakan setelah hasil pungutan suara dan pembagian
kursi di DPR diumumkan, maka pada tanggal 2 Maret 1956, Kabinet Burhanuddin Harahap
mengundurkan diri, menyerahkan mandatnya kepada Presiden, untuk dibentuk kabinet baru
berdasarkan hasil pemilihan umum.

6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II ( 20 Maret 1956-14 Maret 1957)


Peristiwa penting yang terjadi pada masa kabinet ini ialah :
a. Banyak nya pemberontakan yang terjadi (DI/TII Kartosuwirjo)
di Jawa Barat, Daud Beureh di Aceh, DI/TII di Jawa Tengah
b. Adanya Konflik dengan TNI-AD dalam persoalan pengangkatan seorang kepala staff.

Program Kabinet Ali Sastroamijoyo II :


a. Menyelesaikan pembatasan hasil KMB
b. Menyelesaikan masalah Irian Barat
c. Pembentukan Prov. Irian Barat
d. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif

Penyebab jatuhnya Kolonel ini ialah dikarenakan mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi
(Januari 1957), membuat kabinet hasil pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya kepada
Presiden pada tanggal 14 Maret 1957.

7. Kabinet Djuanda (9 April 1957 - 5 Juli 1959)

Peristiwa penting yang terjadi pada masa kabinet ini ialah :


a. Peristiwa Cikini ; peristiwa percobaan pembunuhan atas diri Presiden Soekarno yang terjadi
pada tanggal 30 November 1957.
b. Dibentuknya kabinet zaken.
Program Kabinet Juanda :
a. Membentuk Dewan Nasional,
b. Normalisasi keadaan RI dan melanjutkan pembatalan hasil kesepakatan KMB,
c. Memperjuangkan kembalinya Irian Barat dan mempercepat pembangunan.
Penyebab jatuhnya kabinet ini ialah dikarenakan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
oleh Presiden Soekarno dan mulailah babak baru sekarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.

Anda mungkin juga menyukai